Anda di halaman 1dari 3

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN

KEPERAWATAN DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN

Masalah Utama : Resiko Perilaku Kekerasan

Pertemuan ke : 1 (Satu)

Hari / Tanggal : Rabu, 16 November 2016

A. Proses keperawatan
1. Kondisi Klien
Data Subyektif: Pasien mengatakan kesal dan ingin marah-marah.
Data Obyektif:Pasien tampak gelisah.
Diagnose keperawatan : Resikoperilaku kekerasan
2. Tujuan Khusus (TUK): Klien mampu untuk mengenal resiko perilaku
kekerasan dengan cara melakukan latihan fisik 1 (menarik nafas
dalam).
3. Tindakan keperawatan :
SP I
a. Mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan.
b. Mengidentifikasitanda dan gejala perilaku kekerasan.
c. Mengidentifikasiperilakukekerasan.
d. Mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan.
e. Menyebutkan cara mengontrol perilaku kekerasan.
f. Membantu klien mempraktekan latihan cara mengontrol perilaku
kekerasan dengan cara fisik I.
g. Menganjurkan klien memasukan dalam kegiatan harian.

B. Strategi komunikasi pelaksanaan tindakan keperawatan


1. Fase Orientasi
a. Salam therapeutik :
selamat pagi Assalamualikum, perkenalkan nama saya Reza
Silvia, biasa di panggil Reza, saya Mahasiswa keperawatan dari
Stikes Mataram yang akan merawat bapak dari pukul 07.00-14.00
WIB, kalau boleh saya tahu nama Bapak siapa? Senang di panggil
dengan sebutan apa?
b. Evaluasi / validasi : Bagaimana perasaan bapak hari ini?,
apakah tidurnya nyenyak semalem? Masih ada perasaan kesal
atau marah/sedih?
c. Kontrak waktu :
1) Topik: Apakah Bapak tidak keberatan untuk mengobrol dengan
saya hari ini? Bagaimana kalau kita ngobrol tentang yang
terjadi dengan Bapak sekarang? Kenapa Bapak sampai di bawa
kesini?
2) Waktu: Berapa lama kira-kira bisa ngobrolnya? Bapak maunya
berapa lama? Bagaimana kalau 15 menit? Bagaimana?
Setujukan?
3) Tempat: kira-kira Bapak mau berbincang-bincang dimana?
Bagaimana kalau kita ngobrolnya dibangku depan sana?
2. Fase Kerja
Apakah ada sesuatu yang memyebabkan Bapak H selalu marah-
marah? Apa sih pak penyebabnya?, coba bapak ceritakan ke saya
lalu pak, apa yang bapak rasakan pada saat bapak marah-marah?
apakah dada bapak berdebar-debar, mata melotot, rahang terkatup
rapat, dan tangan mengepal?
Setelah itu apa yang Bapak lakukan?. Apa kerugian cara yang
Bapak lakukan? apakah itu dapat mengilangkan rasa marah bapak?
Maukah Bapak saya ajarkan cara mengontrol kemarahan dengan baik
tanpa menimbulkan kerugian?
Baik pak Ada beberapa cara yang akan saya ajarkan, bagaimana
kalau kita belajar satu cara dulu?
Begini pak H jika rasa ingin marah tadi sudah Bapak rasakan
maka Bapak berdiri, lalu tarik napas dari hidung, tahan
sebentar, lalu keluarkan/tiupkan perlahanlahan melalui mulut
seperti mengeluarkan kemarahan. Ayo coba lagi, tarik dari
hidung, bagus.., tahan, dan tiup melalui mulut. Nah, lakukan 5
kali. Bagus sekali, Bapak sudah bisa melakukannya. Bagaimana
perasaannya?
Nah, sebaiknya latihan ini Bapak lakukan secara rutin, sehingga
bila sewaktu-waktu bapak sudah pulang kerumah rasa marah itu
muncul Bapak sudah terbiasa melakukannya
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi subyektif :
Bagaimana perasaanya pak setelah berbincang-bincang tentang
kemarahan Bapak dan melakukan cara mengontrol kemarahan Bapak
jika timbul?
b. Evaluasi obyektif :
Bagus Bapak sudah mampu melakukan latihan tadi, bagaimana
kalau sekali lagi Bapak mengulang apa yang sudah kita lakukan
tadi
c. Rencana tindak lanjut :
Bapak jangan lupa nanti di terapkan apa yang telah saya
ajarkan, yaitu mengontrol rasa marah Bapak dengan cara latihan
fisik 1 (tarik nafas dalam), berapa kali Bapak mau latihan
tarik napas dalam selama sehari?
d. Kontrak yang akan datang:
1) Topik : Bapak, mungkin latihan cukup sampai disini,
bagaimana kalau kita lanjutkan besok pagi untuk cara
mengontrol ke marahan yang muncul lagi dengan cara yang
kedua yaitu pukul bantal dan kasur? Bapak setuju?
2) Waktu : Kira-kira Bapak maunya jam berapa? 10.00 aja pak
ya!
3) Tempat : Bapak mau ngobrol dimana? Bagaimana kalau di
tempat ini lagi besok? Setuju?
Baiklah pak Assalamualaikum

Anda mungkin juga menyukai