Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. A DENGAN GANGGUAN


RASA AMAN NYAMAN ( NYERI)

Disusun oleh:
AFIF MUHAMMAD
201133002

PROGRAM STUDI PROFESI NERS JURUSAN KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
PONTIANAK
TAHUN AKADEMIK 2020
BAB I
LAPORAN KASUS KELOLAAN

FORMAT PENGKAJIAN KLIEN


KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK

Tanggal/Hari Pengkajian : 30 September 2020 Jam: 13.00

I. IDENTITAS KLIEN.
Inisial Klien : Tn. A No. Reg :
Umur : 25th Tgl. MRS :3-09-2020
Jenis Kelamin :Laki-Laki Dx medis : Appendisitis
Suku/Bangsa : Melayu / Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SMP
Alamat : Jl. X
Asuransi : (BPJS/UMUM)

II. RIWAYAT KEPERAWATAN (NURSING HISTORY)


Riwayat Sebelum Sakit :
Penyakit berat yang pernah diderita : Hipertensi ( ), DM ( ), Lain-lain :
pasien tidak ada riwayat penyakit
tertentu
Obat-obat yang biasa dikonsumsi : pasien mengatakan sebelum masuk
RS klien minum obat warung ( obat
diare)
Kebiasaan berobat : klien minum obat warung jika tidak
sembuh beralih ke rumah sakit
Alergi : klien tidak ada riwayat alergi
Kebiasaan merokok / alkohol : klien tidak merokok dan minum
Riwayat Penyakit Sekarang :
Keluhan Utama : klien mengatakan tidak leluasa
bergerak karena menahan sakit di
perutnya. Nyeri bertambah jika kaki
di tekuk. BAB 2 kali encer. BAK 1
kali. Klien mengatakan tidak ada
nafsu makan dan minum. Klien
mengatakan tidur tidak nyenyak.
Tidur hanya 2 jam. Terbangun
karena nyeri yang di rasakan. Klien
khawatir penyakitnya tidak sembuh.
Klien tidak tahu sebab penyakitnya.
Klien tampak meringis. Nyeri hilang
datang
Riwayat Keluhan Utama : klien mengatakan nyeri abdomen
kanan sejak 3 hari lalu. BAB cair 3
kali dalam sehari selama 3 hari
terakhir
Upaya yang telah dilakukan : klien terpasang infus asering 500
cc, injeksi ketorolac 1 ampul

Riwayat Penyakit Dahulu:


Terapi/operasi yang pernah dilakukan : klien tidak pernah melakukan
prosedur operasi sebelumnya dan
tidak dalam mengkonsumsi obat
obatan

Riwayat Kesehatan Keluarga dan Genogram : klien tidak ada riwayat


penyakit berbahaya atau
keturunan
Riwayat Kesehatan Lingkungan : kesehatan lingkungan klien baik

Riwayat Kesehatan lainnya : klien tidak memiliki penyakit penyerta

Alat Bantu yang dipakai :


- Gigi palsu : ( ) ya ( √ ) tidak
- Kaca mata : ( ) ya ( √ ) tidak
- Pendengaran : ( ) ya ( √ ) tidak
- Lainnya (sebutkan) :
………………………………………………………

III. OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK


Tingkat Ketergantungan : ( √ ) ringan ( ) sebagian ( ) total

Tanda-tanda vital, TB dan BB :

S : 36.4 C. N : 84 x/mnt. TD : 130/70 mmHg. RR : 20 x/mnt.


HR : …. x/mnt.

( ) axial ( ) teratur ( ) lengan kiri ( √ ) normal


( ) Teratur
( ) rektal ( ) tidak teratur ( ) lengan kanan ( ) cyanosis
( ) tidak Teratur
( ) oral ( ) kuat ( ) berbaring ( ) cheynestoke
( ) lemah ( ) duduk ( ) kusmaul
Lainnya (sebutkan) –
TB: 165 Cm. BB : 60 kg.

4444 3333
Kekuatan Otot: ( ki ) ( ka )
4444 3333
SISTEM TUBUH:

Pernapasan ( B1 : Breathing )

Hidung : Asimetris ( ), deviasi septum ( ), Epistaksis ( ),


lain-lain: Tidak ada kelainan

Trakhea : Deviasi trachea ( ), ( ) disfagia


( ) nyeri ( ) dyspnea ( ) orthopnea
( )cyanosis ( ) batuk darah
( ) napas dangkal ( ) retraksi dada ( ) sputum ( )
tracheostomy ( ) respirator ( √ ) tidak ada kelainan

Suara Tambah :
( ) wheezing : lokasi ………………………
( ) ronchi : lokasi ………………………
( ) rales : lokasi ………………………
( ) crackles : lokasi ………………………
( ) stridor : lokasi ………………………

Benduk dada :
( √ ) simetris ( ) tidak simetris ( ) lainnya
(sebutkan) tidak ada kelainan pada pernapasan pasien

Cardiovaskuler (B2 : Bleeding)


( ) nyeri dada ( ) pusing ( ) sakit kepala ( ) palpitasi ( )
clubbing finger (√) tidak ada kelainan
Suara jantung :
( √ ) normal ( S1/S2 tunggal )
( ) kelainan: S3 ( ), S4 ( ), Mur-mur ( ), Gallop ( ),
Edema :
( ) palpebra ( ) anasarka ( ) extremitas atas ( ) extremitas bawah (
) ascites (√ ) tidak ada
( ) lainnya (sebutkan ) : …………………………………………..

Persyrafan ( B3 : Brain )
( √ ) composmentis ( ) apatis ( ) somnolent ( ) sopor
( ) koma ( ) gelisah

Glasgow Coma Scale ( GCS ) :


E :4 V :5 M:6 Nilai total : 15

Kepala wajah
(√ ) t.a.k (√ ) t.a.k
( ) mesosepal ( ) asimetris
( ) asimetris ( ) bell palsy
( ) hematoma ( ) kel. Congenital

Mata :
Sklera : ( √ ) putih ( ) icterus ( ) merah ( )perdarahan
Konjungtiva : ( ) pucat ( √ ) merah muda
Pupil : ( √ ) isokor ( ) anisokor ( ) miosis ( ) midriasis

Leher ( sebutkan) : kesulitan menelan ( ), suara parau ( ), pembesaran


tyroid ( ), PVJ ( ) (√ ) tidak ada kelainan

Refleks Tendon Normal:


Bisep (√ +), Trisep (√ + ), Brakhialis (√ + ), Patella (√ + ),
Achiles (√+ )
Refleks Tidak Normal:
Kaku kuduk ( ), Babinski’s ( ), Bruzinski’s I ( ), Bruzinski’s
II ( ), Kernig Sign ( )

Persepsi sensori :
Pendengaran :
- Kiri : (√ ) baik, ( ) tidak baik
- Kanan : ( √ ) baik, ( ) tidak baik

Penciuman : (√ ) baik, ( ) tidak baik


Pengecapan : Manis : ( √ ) baik ( ) tidak,
Asin : ( √ ) baik ( ) tidak
Panit : ( √ ) baik ( ) tidak
Penglihatan : ( √ ) baik ( ) tidak
- Kiri : ( √ ) baik ( ) tidak
- kanan : (√ ) baik ( ) tidak
Alat Bantu : tidak menggunakan alat bantu
Perabaan: Panas : (√ ) baik ( ) tidak
Dingin : ( √ ) baik ( ) tidak
Tekan : (√ ) baik ( ) tidak

Perkemihan-Eliminasi Uri ( B4 : Bladder )

Produksi urine : ± ml. Frekuensi : 1 x/hari


Warna : kekuningan Bau : tidak berbau

( ) oliguri ( ) poliuri ( ) dysuri ( ) hematuri ( ) nocturi


( ) nyeri ( ) dipasang kateter
( ) menetes ( ) panas ( ) sering ( ) inkotinen ( ) retensi
( ) cictotomi (√ ) tadak ada masalah
Lainnya ( sebutkan) – pasien tidak terpasang kateter

Pencernaan- Eliminasi Alvi (B5 : Bowel )


Mulut dan tenggorok : mukosa lembab ( ) merah muda ( ), kesulitan
menelan ( )
Abdomen : distensi ( ), nyeri tekan (√ ), H/L tidak teraba
Rectum :
BAB : 2 x/hari, konsistensi: Encer
( ) diare ( ) konstipasi ( ) feses berdarah ( ) tidak terasa
( ) kesulitan
( ) melena ( ) colostomi ( ) wasir ( ) pencahar
( ) lavament
( ) tidak ada masalah
Lainnya ( sebutkan ) pasien BAB encer, tidak nafsu makan dan minum
Diet : terganggu

Tulang-Otot-Integumen ( B6 : Bone )
Kemampuan pergerakan sendi ( √ ) bebas ( ) terbatas
- Parese : ( ) ya (√ ) tidak
- Paralise : ( ) ya ( √ ) tidak
- Hemiparese : ( ) ya ( √ ) tidak
- Lainnya ( Sebutkan ) --
Extremitas :
- Atas : ( √ ) tidak ada kelainan ( ) peradangan ( ) patah
tulang
( ) perlukaan
Lokasinya : tidak ada kelainan

- Bawah : ( √ ) tidak ada kelainan ( ) peradangan ( ) patah


tulang
( ) perlukaan
Lokasinya : tidak ada kelainan

Tulang belakang: kifosis ( ), lordosis ( ), skoliosis ( ),


nyeri ( ), tidak ada kelainan ( √ )

Kulit :
- Warna kulit : ( √ ) ikterik ( ) cyanotik ( ) pucat
( ) kemerahan ( ) pigmentasi

- Akral : (√ ) hangat ( ) panas ( ) dingin kering ( )


dingin basah

- Turgor : elastis . detik normal 2-3 detik ( normal)


Sistem Endokrin

Terapi hormon : tidak ada terapi hormon apapun


Karakteristik sex sekunder : (√ ) normal ( ) tidak
Riwayat pertumbuhan dan perkembangan fisik :
( ) Perubahan ukuran kepala, tangan atau kaki pada waktu dewasa.
( ) Kekeringan kulit atau rambut
( ) Exopthalmus
( ) Goiter
( ) Hipoglikemia
( ) Tidak toleran terhadap panas
( ) Tidak toleran terhadap dingin
( ) Polidipsi
( ) Poliphagi
( ) Poliuria
( ) Postural hipotensi
(√ ) Kelemahan
( ) lainnya ( sebutkan ) :

System Reproduksi
Laki-laki:
- Kelamin : Bentuk (√ ) normal
( ) tidak normal (jelaskan)
……………………………........

Kebersihan (√ ) bersih
( ) kotor (jelaskan) …………………………….
IV. POLA AKTIVITAS.

Makan :
Frekuensi : 1-2 sendok x/hari, waktu makan ( √ ) tidak
teratur ( ) teratur
Jenis menu : klien makan sesuai yg diberikan pihak RS
Yang disukai : Klien menyukai bubur
Yang tidak disukai : klien tidak suka makan makanan yang keras
Pantangan : tidak ada pantangan
Alergi : tidak ada alergi

Minum :
Frekuensi : 1 x/hari 200 cc
Jenis menu : air putih biasa
Yang disukai :
Yang tidak disukai :
Pantangan : tidak boleh minum yang mengandung gas
Alergi : tidak ada alergi

Kebersihan diri :
Mandi : 3 x/hari.
Keramas : 3 x/minggu.
Sikat gigi : 2 x/hari.
Memotong Kuku : 2 x/minggu.
Ganti Pakaian : 1 x/hari.
Masalah : ( ) ada, (√ ) tidak

Istirahat dan Aktivitas :


Tidur siang : ( tidur tidak efektif)
Tidur malam : lama 2 jam, jam 00.00 s/d jam 02.00 pagi
Aktivitas sehari-hari : aktivitas terbatas karena nyeri yang dirasakan
V. PSIKOSOSIAL.
Sosial/Interaksi :

Dukungan keluarga :
( √ ) aktif ( ) kurang ( ) tidak ada

Dukungan Kelompok/teman/masyarakat :
(√ ) aktif ( ) kurang ( ) tidak ada

Reaksi saat interaksi :


( ) tidak kooperatif ( ) bermusuhan ( ) mudah tersinggung ( )
defensif
( ) curiga ( ) kontak mata ( √ ) lainnya (sebutkan) pasien
kooperatif dalam interaksi

Konflik yang terjadi terhadap :


( ) peran ( ) nilai ( √ ) lainnya (sebutkan)
tidak ada kelainan atau masalah

Spiritual :
Konsep tentang penguasa kehidupan :
( ) Tuhan (√ ) Allah ( ) Dewa
( ) lainnya (sebutkan) ………………………….

Sumber kekuatan/harapan saat sakit :


( ) Tuhan ( √ ) Allah ( ) Dewa
( ) lainnya (sebutkan) ………………………….

Ritual Agama yang bermakna/berarti/diharapkan saat ini


(√ ) Sholat ( ) baca kita suci
( ) lainnya (sebutkan) …………………………………….

Sarana/peralatan/orang yang diperlukan untuk melaksanakan ritual agama


yang diharapkan saat ini :
( √ ) lewat ibadah ( ) Rohaniawan
( ) Lainnya (sebutkan) ………………………………

Upaya Kesehatan yang bertentangan dengan keyakinan agama :


( ) makanan ( ) Tindakan ( ) obat-obatan
( ) lainnya (sebutkan) tidak ada
Keyakinan/kepercayaan bahwa Tuhan akan menolong dalam menghadapi
situasi sakit saat ini :
( √ ) Ya ( ) Tidak

Keyakinan/kepercayaan bahwa penyakit dapat disembuhkan :


( ) Ya ( ) Tidak (√) khawatir

Persepsi terhadap penyebab penyakit :


( ) Hukuman ( √ ) Cobaan/peringatan
( ) lainnya (sebutkan) …………………

Kebutuhan Pembelajaran :

Pengetahuan tentang penyebab penyakit :


( ) Ya ( √ ) Tidak ( ) keliru
Alasan :

Pengetahuan tentang proses perjalanan penyakit/proses penularan :


( ) Ya ( √ ) Tidak ( ) keliru
( ) lainnya (sebutkan)

Pengetahuan tentang upaya penyembuhan penyakit :


( ) pengobatan ( ) Pembedahan Perawatan ( ) nutrisi
( ) lainnya (sebutkan) pasien tidak mengetahui upaya penyembuhan

Pengetahuan tentang pemeriksaan diagnostik (jelaskan) :


Laboratorium : belum di lakukan
Radiologi : belum dilakukan
Lainnya :

Gejala/tanda kekambuhan :
( ) Ya ( ) sebagian ( ) Keliru lainnya(sebutkan)
……………….

VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG


Laboratorium :
- Darah :
- Urin :
- Sputum :
-X Ray :
Lain-lain (sebutkan) : belum di lakukan pemeriksaan radiologi

VII. TERAPI MEDIS

- INFUS Asring 500 cc IV

- Injeksi Ketorolac 1 ampul IV

Tanda tangan

( ……………………………… )
ANALISA DATA

No. DATA ETIOLOGI MASALAH


KEPERAWATAN
1 DS : klien menagatakan fekalit, benda asing, Gangguan Rasa man
jaringan parut
nyeri di bagian perut nyaman (Nyeri Akut)
(predispoisis factor)
kanan sejak 3 hari yang
lalu.
Obstruksi pada lumen
P: nyeri di sebabkan (appendiks)
perasaan mulas, Bab
terus. Edema dan ulserasi
mukosa
Q : nyeri seperti di
tusuk –tusuk
Nyeri
R: nyeri di bagian
epigastrium
abdomen kanan
S: skala 5
Nyeri Akut
T: Hilang Timbul

DO: - klien tampak


meringis kesakitan
Saat nyeri datang

2 DS: Klien mengatakan appendisitis Gangguan pola tidur


tidur tak nyenyak,
mudah terbangun saat nyeri epigastrium
nyeri nya timbul. Klien
tidur malam hanya 2 Nyeri Akut
jam
DO : - Gangguan pola tidur

3 DS:- klien mengatakan Kurangnya sumber Cemas


informasi
merasa khawatir
penyakitnya tidak
kunjung sembuh
Defisit Pengetahuan
-Klien mengatakan
tidak memahami sebab
penyakitnya Ansietas / cemas
DO: -

DIAGNOSA KEPERAWATAN
No. DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL MASALAH PARAF
MUNCUL TERATASI
1. Gangguan Rasa aman nyaman ( nyeri 30
Akut) B.d gejala penyakit September
DS: klien menagatakan nyeri di bagian 2020
perut kanan sejak 3 hari yang lalu. Nyeri
semakin parah saat kaki di tekuk.
P: nyeri di sebabkan perasaan mulas, Bab
terus.
Q:
R: nyeri di bagian abdomen kanan
S:
T: Hilang Timbul

DO: - klien tampak meringis kesakitan


Saat nyeri datang

2. Gangguan Pola tidur B.d nyeri yang 30


dirasakan, kurang control tidur september
DS: Klien mengatakan tidur tak nyenyak, 2020
mudah terbangun saat nyeri nya timbul.
Klien tidur malam hanya 2 jam
DO : -

3. Ansietas b.d kurang nya pengetahuan 30


terhadap penyakit, kurang terpapar September
informasi 2020
DS : klien mengatakan merasa khawatir
penyakitnya tidak kunjung sembuh
Klien mengatakan tidak memahami
sebab penyakitnya
DO: -

RENCANA KEPERAWATAN
DIAGNOSA TUJUAN DAN
No INTERVENSI
KEPERAWAT KRITERIA HASIL RASIONAL
. (SIKI)
AN (SLKI)
1 Gangguan Rasa Setelah dilakukan Observasi Observasi
1. Mengetahui
aman nyaman tindakan 1. Lokasi,
karakteristik
(nyeri Akut) B.d keperawatan selama karakteristik,durasi, nyeri
2. Mengetahui
Hiperperistaltik 3x24 jam di harapkan frekuensi, kualitas dan
keadaan umum
usus,reflex gangguan rasa aman intensitas nyeri 3. Mengetahui
skala nyeri
sapsme otot nyaman ( nyeri akut) 2. Observasi TTV
4. Mengetahui
dinding perut, pasien dapat teratasi 3. Indentifikasi skala respon non
verbal saat
gejala penyakit dengan kriteria hasil : nyeri
nyeri muncul
1. Kesejahteraan fisik 4. Identifikasi respon 5. Mengukur
pengetahuan
meningkat (skor 5) nyeri Non verbal
klien tentang
2. Melaporkan nyeri 5. Identifikasi nyeri
Terapeutik
terkontrol pengetahuan dan
1. Teknik
3. Mampu keyakinan tentang distraksi dapat
mengurangi
menggunakan nyeri
nyeri
teknik non Terapeutik 2. Memberikan
rasa aman
farmakologik 1. Berikan teknik non
nyaman pasien
4. Nyeri berkurang farmakologik Edukasi
1. Mengetahui
atau hilang 2. Control lingkungan /
penyebab nyeri
ciptakan lingkungan dan pemicu
2. Strategi nyeri
yang nyaman
dapat
Edukasi membantu
pasien
1. Jelaskan penyebab,
mengurangi
periode, pemicu nyeri nyeri yang di
rasakan
2. Jelaskan strategi
3. Mengurangi
meredakan nyeri nyeri
4. Mengetahui
3. Ajarkan teknik
nyeri secara
nonfarmakologik mandiri
sehingga dapat
4. Ajarkan memonitor
mengatasi nya
nyeri secara mandiri Kolaborasi
1. Analgetik
Kolaborasi
dapat
1. Kolaborasi pemberian menguragi
nyeri pada
analgetik, jika perlu
pasien
2 Gangguan Pola Setelah dilakukan Observasi Observasi
1. Mengetahui
tidur B.d nyeri tindakan 1. Identifikasi pola
pola tidur
yang dirasakan, keperawatan 3x24 aktivitas dan tidur pasien
kurang control jam di harapkan 2. Identifikasi factor 2. Factor
tidur gangguan pola tidur penganggu tidur( fisik penganggu
tidur dapat di
klien dapat teratasi ataupun piskologis atasi
dengan kriteria hasil : 3. Identifikasi makanan 3. Mengetahui
1. Keluhan sulit atau minuman yang factor
penganggu
tidur menurun (skor menganggu tidur
tidur
1) ( kopi, the alcohol 4. Mengetahui
2. Keluhan ataupun lainnya) obat apa saja
yg di konsumsi
sering terjaga 4. Identifikasi obat tidur
untuk tidur
menurun ( skor 1) yang dikonsumsi Terapeutik
3. Keluhan tidak Terapeutik 1. Mencipta
kan lingkungan
puas tidur menurun 1. Modifikasi
yang nyaman
( skor 1) lingkungan ( mis. 2. Untuk
4. Keluhan Pencahayaan, membantu tidur
istirahat tidak cukup kebisingan, suhu, di malam hari
3. Stress
menurun ( skor 1) matras dll) merupakan
5. Kemampuan 2. Batasi waktu salah satu factor
beraktivitas tidur siang ( jika perlu) penganggu tidur
meningkat ( skor 1) 3. Fasilitasi 4. Membant
menghilangkan stress u tidur lebih
teratur
sebelum tidur
5. Membant
4. Tetapkan jadwal u kenyamanan
tidur malam untuk tidur
6. Obat
5. Lakukan
dapat membantu
prosedur untuk pasien untuk
meningkatkan tidur nyenyak.
Edukasi
kenyamanan ( mis.
1. Mengetahui
Pijat, pengaturan pentingnya
posisi) tidur saat sakit
6. Sesuaikan jdawal 2. Ada beberapa
makanan dan
pemberian obat atau minuman yang
tindakn untuk dapat
menunjang siklus menganggu
kualitas tidur
tidur- terjaga
manusia
Edukasi 3. Mengetahui
1. Jelaskan pentingnya factor factor
yang
tidur cukup selama
berpengaruh
sakit pada kualitas
2. Anjurkan tidur
4. Mengetehui
menghindari
teknik non
makanan/minuman farmakologik
yang menganggu
tidur
3. Ajarkan factor factor
yang berkontribusi
terhadap gangguan
pola tidur ( mis.
Psikologis : gaya
hidup)
4. Ajarkan relaksasi otot
autogenic atau non
farmakologik lainnya
3 Ansietas b.d Setelah dilakukan Observasi Observasi
kurang nya tindakan 1. Identifikasi saat 1. Mengetahui
tingkat asnietas
pengetahuan keperawatan selama tingkat ansietas
(perubahan )
terhadap 3x 24 jam di berubah ( mis. 2. Mengetahui
penyakit, kurang harapkan ansietas Kondisi, waktu, ketepatan \
3. Mengetahui
terpapar pasien dapat teratasi stressor)
tanda tanda
informasi dengan kriteria hasil : 2. Identifikasi ansietas
1. Tingkat ansietas kemampuan Terapeutik
1. Lingkungan
menurun mengambil keputusan
yang nyaman
2. Melaporkan tenang 3. Monitor tanda dapat
3. Mengerti tentang ansietas ( verbal dan mebgurangi
proses jalan sebab non verbal) ansietas
2. Teman
dan pencegahan Terapeutik berbicara
penyakit 1. Ciptakan suasana dapat
terapeutik untuk menjadi
pengalihan
menumbuhkan
3. Memahami
kepercayaan keadaan
2. Temani pasien untuk dapat
mengurangi
mengurangi
ansietas
kecemasan 4. Mengetahui
3. Pahami situasi yang penyebab
ansietas
membuat ansietas
Edukasi
4. Motivasi 1. Mengetahui
mengindentifikasi informasi
kondisi memicu mengenai
penyebab
kecemasan ansietas
Edukasi 2. Keluarga
1. Informasikan merupakan
agen
secara factual penenang
mengenai diagnosis, alami
3. Melepaskan
pengobatan, dan
segala
prognosis bentuk
2. Anjurkan beban
4. Teknik
keluarga untuk tetap
distraksi
bersama mengurangi
3. Anjurkan kecemasan
5. Relaksasi
mengungkapkan
dapat
perasaan dan persepsi membantu
4. Latih kegiatan meredakan
pengalihan cemas
Kolaborasi
5. Latihan relaksasi 1. Anti asnietas
Kolaborasi mengurangi
1. Kolaborasi pemberian cemas

obat anti ansietas jika


perlu
BAB II
PEMBAHASAN
A. ANALISA KASUS
Kasus pemicu di atas di dapatkan adalah kasus appendicitis, dilihat dari
gejala yang di paparkan oleh Tn.A Yang mana ia merasakan sakit pada bagian
abdomen kanan. Terasa sakit saat kaki di tekuk. Berdasarkan deskripsi di atas
sehingga penulis merangkum 3 masalah prioritas saat pengkajian yaitu nyeri,
gangguan pola tidur, dan ansietas. Penulis merencanakan intervensi untuk
mengatasi ke tiga diagnose keperawatan tersebut berdasarkan SDKI, SLKI,
Dan SIKI. Ada beberapa kesamaan intervensi yang diberikan dengan 2 jurnal
yang akan penulis cantum kan untuk beberapa diagnose keperawatan.
Jurnal yang pertama dari

Anda mungkin juga menyukai