Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN KEGIATAN

PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MANAJEMEN


NYERI DI RUANG ICVCU RSUD dr. DORIS
PALANGKA RAYA

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2

1. Hendri Franstiawan (2021-01-14091-027)


2. Jepri (2021-01-14091-032)
3. Juniar Betaria Sitompul (2021-01-14091-034)
4. Kris Kelana (2021-01-14091-036)
5. Lafa Nolla (2021-01-14091-038)
6. Mei Trolan (2021-01-14091-044)
7. Winny Kartika (2021-01-14091-071)
8. Nuning Pratiwi (2021-01-14091-048)
9. Yulia Kristi (2021-01-14091-075)

YAYASAN STIKES EKA HARAP PALANGKARAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM PROFESI NERS
TAHUN AJARAN 2021
PROPOSAL KEGIATAN

PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MANAJEMEN


NYERI DI RUANG ICVCU RSUD dr. DORIS
PALANGKA RAYA

Disusun Dalam Rangka Untuk Memenuhi Tugas Pada Stase KDP

Disusun Oleh :
Kelompok 2

1. Hendri Franstiawan (2021-01-14091-027)


2. Jepri (2021-01-14091-032)
3. Juniar Betaria Sitompul (2021-01-14091-034)
4. Kris Kelana (2021-01-14091-036)
5. Lafa Nolla (2021-01-14091-038)
6. Mei Trolan (2021-01-14091-044)
7. Winny Kartika (2021-01-14091-071)
8. Nuning Pratiwi (2021-01-14091-048)
9. Yulia Kristi (2021-01-14091-075)

YAYASAN STIKES EKA HARAP PALANGKARAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM PROFESI NERS
TAHUN AJARAN 2021
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan ini di susun oleh :


Nama : Kelompok 2
1. Hendri Franstiawan (2021-01-14091-027)
2. Jepri (2021-01-14091-032)
3. Juniar Betaria Sitompul (2021-01-14091-034)
4. Kris Kelana (2021-01-14091-036)
5. Lafa Nolla (2021-01-14091-038)
6. Mei Trolan (2021-01-14091-044)
7. Winny Kartika (2021-01-14091-071)
8. Nuning Pratiwi (2021-01-14091-048)
9. Yulia Kristi (2021-01-14091-075)

Program Studi : Profesi Ners


Judul : Pendidikan Kesehatan Tentang Manajemen Nyeri Di Ruang
ICVCU RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya
Telah melakukan Pendidikan Kesehatan sebagai persyaratan untuk
menyelesaikan Program Studi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap
Palangkaraya.
.

Laporan ini telah disetujui oleh :

Pembimbing Akademi Pembimbing Lahan

Henry Wiyono, Ners.,M.Kep.


Sri Widiati, S.Kep.,Ners.
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa Karena
atas karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal kegiatan
pendidikan kesehatan yang berjudul “Pendidikan Kesehatan Tentang Manajemen
Nyeri Di Ruang ICVCU RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya”
Penyusun menyadari tanpa bantuan dari semua pihak maka proposal
kegiatan ini tidak akan selesai sesuai dengan waktu yang diharapkan. Oleh karena
itu, pada kesempatan ini pula penyusun mengucapkan banyak terima kasih
terutama kepada:
1. Ibu Maria Adelheid Ensia,S.Pd.,M.Kes. selaku Ketua STIKes Eka Harap
Palangka Raya.
2. Ibu Meilitha Carolina,Ners.,M.Kep. selaku ketua program studi Sarjana
Keperawatan.
3. Ibu Isna Wiranti, S.Kep.,Ners. selaku kordinatoor profesi ners angkatan IX
4. Bapak Henry Wiyono, Ners.,M.Kep. selaku pembimbing akademik yang
telah memberikan bantuan dalam proses pembuatan proposal kegiatan
penkes ini
5. Ibu Sri Widiati, S.Kep.,Ners. selaku pembimbing lahan yang telah
memberikan bantuan dalam proses pembuatan proposal kegiatan penkes ini
6. Orang tua kami, keluarga kami, dan orang terdekat yang telah memberikan
bimbingan, motivasi dan bantuan kepada saya dalam hal material.
7. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan studi
kasus ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam
penulisan pendidikan kesehatan tentang Manajemen Nyeri. Oleh karena itu,
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun untuk menyempurnaan penulisan proposal kegiatan pendidikan
kesehatan tentang Manajemen Nyeri. Akhir kata, penulis mengucapkan terima
kasih dan semoga pendidikan kesehatan ini bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR ISI

SAMPUL DEPAN
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...........................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Defensi Nyeri ..................................................................................................3
2.2 Teori Nyeri......................................................................................................3
2.3 Klasifikasi Nyeri .............................................................................................4
2.4 Tanda Gejala Nyeri .........................................................................................5
2.5 Manajemen Nyeri ...........................................................................................6
BAB 3 METODE DAN MEDIA PENYULUHAN
3.1 Metode ..........................................................................................................16
3.2 Media ............................................................................................................17
BAB 4 LAPORAN HASIL KEGIATAN
4.1 Tahap Persiapan ............................................................................................19
4.2 Tahap Pelaksanaan........................................................................................20
4.3 Tahap Evaluasi..............................................................................................27
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan ...................................................................................................30
5.2 Saran .............................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
a) SAP
b) Leaflet
c) Power Point
d) Dokumentasi
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Nyeri merupakan salah satu keluhan yang sering dijumpai di masyarakat,


menurut Arif (2008), nyeri merupakan pengalaman sensorik dan emosional yang
tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang bersifat subjektif.
Keluhan nyeri dapat berupa pegal, nyeri dan ngilu. disisi lain, menurut Smeltzer
(2010), nyeri merupakan pengalaman sensorik dan emosional yang tidak
menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual dan potensial. Di
Amerika Serikat berdasarkan hasil survey kesehatan nasional diperkirakan 52,5
juta (22,7 %) orang dewasa di diagnosa menderita arthritis dan 22,7 juta ( 9,8 %)
mengalami keterbatasan aktivitas (Neogi, 2016).
Manajemen nyeri merupakan sebuah cara yang digunakan untuk mengatasi
nyeri. Manajemen nyeri yang tepat mencakup penanganan yang menyeluruh dan
tidak hanya berfokus pada pendekatan farmakologi saja melainkan menggunakan
pendekatan non-farmakologi. Manajemen nyeri dibagi menjadi dua bagian yaitu
dengan menggunakan farmakologi dan non farmakologi (Smeltzer & Bare,
2010). untuk melakukan penanganan nyeri yang efektif sangat bergantung pada
pemeriksaan dan pengkajian nyeri yang dilakukan, teknik pemeriksaan atau
penilaian yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dan keengganan pasien untuk
melaporkan nyeri merupakan dua masalah utama (Yudiyanta, 2015). Pengkajian
terhadap nyeri yang sering dilakukan antara lain Visual Analog Scale (VAS),
Verbal Rating Scale ( VRS), Numerik Rating Scale ( NRS) , Wong baker pain
Rating Scale dan Memorial Pain Assessment Card. Semua prosedur tersebut
harus dilakukan dengan teliti dan benar untuk mendapatkan hasil dan
penanganan yang efektif pada saat melakukan pengkajian nyeri, perawat harus
menggunakan pendekatan untuk mendapatkan informasi yang tepat dengan
menggunakan kombinasi pertanyaan terbuka dan tertutup, pada saat menggali
informasi kepada pasien, perawat harus menunjukkan sifat yang suportif dan
tidak menghakimi pasien sehingga pasien lebih terbuka dalam menjawab
pertanyaan (Yudiyanta, 2015).
Menurut Patricia (2010), pengetahuan perawat merupakan hal yang sangat
penting dalam melakukan pengkajian nyeri sehingga intervensi dan manajemen
nyeri dapat di lakukan secara efektif selama perawatan pasien. Di rumah sakit
Siloam Dhirga Surya terdapat tiga (3) lantai yang digunakan untuk ruangan
perawatan. Pada tahun 2017 di rumah sakit Siloam Dhirga Surya telah di bentuk
team Pain Nurse yang berfungsi untuk membantu mengatasi masalah nyeri. Dari
hasil observasi yang peneliti lakukan selama dinas di ruang rawat inap Rumah
Sakit Siloam Dhirga Surya masih banyak perawat yang lebih banyak melakukan
manajemen nyeri dalam bentuk farmakologi dan tidak menggunakan manajemen
non-farmakologi terlehih dahulu, sehingga peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian untuk mengetahuai gambaran pengetahuan perawat dalam melakukan
manajemen nyeri.

1.2 Tujuan Penulisan


1.2.1 Tujuan Penulisan Umum
Agar pasien dan keluarga mengetahui apa itu nyeri sehingga dapat
diterapkan untuk mengurangi nyeri dengan tindakan nonfarmokologi
1.2.2 Tujuan Penulisan Khusus
1. Pasien/keluarga dapat mengetahui apa itu nyeri
2. Pasien/keluarga dapat mengetahui klasifikasi nyeri
3. Pasien/keluarga mengetahui skala nyeri
4. Pasien/keluarga mengetahui tanda gejala nyeri
5. Pasien/keluarga mengetahui manajemen nyeri
1.3 Manfaat Penulisan
1.3.1 Manfaat untuk Pasien/keluarga
1. Pasien/keluarga mengetahui apa saja penyebab terjadinya nyeri
2. Pasien/keluarga mengetahui Upaya mengatasi nyeri
1.3.2 Manfaat Untuk Istitusi Eka Harap
1. Diharapakan agar mahasiswa dapat menambah wawasan bagi
pengembangan dan pengetahuan tentang Nyeri sehingga mahasiswa
dapat memberikan informasi tindakan mengatsi nyeri .
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Nyeri
2.1.1 Defenisi Nyeri
Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan yang tidak menyenangkan, bersifat
sangat subjektif. Perasaan nyeri pada setiap orang berbeda dalam hal skala ataupun
tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi
rasa nyeri yang dialaminya (Tetty, 2015).

Gambar 2.1 Menahan Nyeri

2.1.2 Etiologi
Menurut (Handayani, 2015) Nyeri dapat disebabkan oleh beberapa hal yaitu :
2.1.2.1 Trauma pada jaringan tubuh, misalnya kerusakkan jaringan akibat bedah
atau cidera
2.1.2.2 Iskemik jaringan.
2.1.2.3 Spasmus otot merupakan suatu keadaan kontraksi yang tak disadari atau
tak terkendali, dan sering menimbulkan rasa sakit. Spasme biasanya
terjadi pada otot yang kelelahan dan bekerja berlebihan, khususnya
ketika otot teregang berlebihan atau diam menahan beban pada posisi
yang tetap dalam waktu yang lama.
2.1.2.4 Inflamasi pembengkakan jaringan mengakibatkan peningkatan tekanan
lokal dan juga karena ada pengeluaran zat histamin dan zat kimia bioaktif
lainnya.
2.1.2.5 Neoplasma (Jinak atau ganas)
Post operasi.
Manajemen nyeri adalah suatu kumpulan prosedur medis yang bertujuan
untuk meredakan atau menghilangkan nyeri dengan menggunakan 2 macam
penanganan, yaitu:
2.1.3 Dengan obat
1) Non Steroid Anti Inflamatory Drug
2) Paracetamol
3) Opioid / narkotik
4) Adjuvant
2.1.4 Tanpa Obat
1) Informasi
2) Teknik napas dalam
3) Meditasi
4) Distraksi
5) Relaksasi
6) Massage punggung
2.1.2 Klasifikasi Nyeri

2.1.2.1 Nyeri akut (< 6 bulan)


Nyeri Akut merupakan nyeri yang berlangsung dari beberapa detik hingga kurang
dari 6 bulan biasanya dengan awitan tiba-tiba dan umumnya berkaitan dengan cidera
fisik. Nyeri akut mengindikasikan bahwa kerusakan atau cidera telah terjadi. Jika
kerusakan tidak lama terjadi dan tidak ada penyakit sistemik, nyeri akut biasanya
menurun sejalan dengan terjadinya penyembuhan. Nyeri ini umumnya terjadi kurang dari
enam bulan dan biasanya kurang dari satu bulan. Salah satu nyeri akut yang terjadi adalah
nyeri pasca pembedahan (Andarmoyo, 2013).
2.1.2.2 Nyeri kronik
Nyeri kronik merupakan nyeri konstan atau intermitern yang menetap sepanjang
suatu periode waktu. Nyeri ini berlangsung di luar waktu penyembuhan yang
diperkirakan dan sering tidak dapat dikaitakan dengan penyebab atau cidera fisik. Nyeri
kronis dapat tidak memiliki awitan yang ditetapkan dengan tepat dan sering sulit untuk
diobati karena biasanya nyeri ini sering tidak memberikan respon terhadap pengobatan
yang diarahkan pada penyebabnya. Nyeri kronik ini juga sering di definisikan sebagai
nyeri yang berlangsung selama enam bulan atau lebih, meskipun enam bulan merupakan
suatu periode yang dapat berubah untuk membedakan nyeri akut dan nyeri kronis
(Andarmoyo, 2013).
Berdasarkan lokasinya Sulistyo (2013) dibedakan nyeri menjadi 3 yaitu:
1. Nyeri Ferifer
Nyeri ini ada tiga macam, yaitu :
a) Nyeri superfisial, yaitu nyeri yang muncul akibat rangsangan pada kulit dan
mukosa.
b) Nyeri viseral, yaitu rasa nyeri yang muncul akibat stimulasi dari reseptor nyeri
di rongga abdomen, cranium dan toraks.
c) Nyeri alih, yaitu nyeri yang dirasakan pada daerah lain yang jauh dari
penyebab nyeri.
2. Nyeri Sentral \Nyeri yang muncul akibat stimulasi pada medulla spinalis, batang
otak dan talamus.
3. Nyeri Psikogenik Nyeri yang tidak diketahui penyebab fisiknya. Dengan kata lain
nyeri ini timbul akibat pikiran si penderita itu sendiri
2.1.3 Skala Nyeri

Skala nyeri secara umum digambarkan dalam bentuk nilai angka, yakni 1-
10. Cara mendeteksi skala nyeri dengan metode ini yaitu dengan melihat ekspresi
wajah yang sudah dikelompokkan ke dalam beberapa tingkatan rasa nyeri.
1) Skala 0, tidak nyeri
2) Skala 1, nyeri sangat ringan
3) Skala 2, nyeri ringan. Ada sensasi seperti dicubit, namun tidak begitu sakit
4) Skala 3, nyeri sudah mulai terasa, namun masih bisa ditoleransi
5) Skala 4, nyeri cukup mengganggu (contoh: nyeri sakit gigi)
6) Skala 5, nyeri benar-benar mengganggu dan tidak bisa didiamkan dalam
waktu lama
7) Skala 6, nyeri sudah sampai tahap mengganggu indera, terutama indera
penglihatan
8) Skala 7, nyeri sudah membuat Anda tidak bisa melakukan aktivitas
9) Skala 8, nyeri mengakibatkan Anda tidak bisa berpikir jernih, bahkan
terjadi perubahan perilaku
10) Skala 9, nyeri mengakibatkan Anda menjerit-jerit dan menginginkan cara
apapun untuk menyembuhkan nyeri
11) Skala 10, nyeri berada di tahap yang paling parah dan bisa menyebabkan
Anda tak sadarkan diri.
2.1.4 Tanda dan Gejala Nyeri

2.1.4.1 Suara
1) Menangis
2) Merintih
3) Menarik/ menghembuskan nafas
2.1.4.2 Ekspresi wajah
1) Meringis
2) Menggigit lidah , mengatupkan gigi
3) Tertutup rapat / membuka mata atau mulut
4) Menggigit bibir
2.1.4.3 Pergerakan tubuh
1) Kegelisahan
2) Mondar – mandir
3) Gerakan menggosok atau berirama
4) Bergerak melindungi tubuh
5) Otot tegang
2.1.4.4 Interaksi sosial
1) Menghindari percakapan dan kontak sosial
2) Berfokus aktivitas untuk mengurangi nyeri
3) Disorientasi waktu
2.2 Manajemen Nyeri Non farmakologi
2.2.1 Distraksi (Pengalihan)
Distraksi adalah teknik untuk mengalihkan perhatian terhadap hal – hal lain
sehingga lupa terhadap nyeri yang dirasakan.
Contoh :
1) Membayangkan hal – hal yang menarik dan indah

2) Membaca buku, Koran sesuai dengan keinginan


3) Menonton TV

4) Medengarkan musik, radio, dll


2.2.2 Relaksasi

Teknik relaksasi memberi individu control diri ketika terjadi rasa tidak
nyaman atau nyeri, stresfisik dan emosi pada nyeri. Sejumlah teknik relaksasi
dapat dilakukan untuk mengendalikan rasa nyeri dengan meminimalkan aktivitas
simpatik dalam system saraf otonom. Tahapan relaksasi nafas dalam adalah
sebagai berikut :
1) Ciptakan lingkungan yang tenang
2) Usahakan tetap rileks dan tenang
3) Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru – paru dengan udara
melalui hitungan 1,2,3
4) Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan
ekstrimitas atas dan bawah rileks
5) Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali
6) Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut
secara perlahan - lahan
7) Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks
8) Usahakan agar tetap konsentrasi / mata sambil terpejam
9) Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah yang nyeri
10) Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang
11) Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi istirahat singkat setiap 5 kali.
BAB 3
METODE DAN MEDIA PENYULUHAN

3.1 Metode
Adapun metode yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan Tentang
Manajemen Nyeri Di Ruang ICVCU RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya
meliputi:
3.1.1 Presentasi
Presentasi adalah suatu kegiatan berbicara di hadapan banyak hadirin atau
salah satu bentuk komunikasi. Presentasi merupakan kegiatan pengajuan suatu
topik, pendapat atau informasi kepada orang lain dan lebih sering dibawakan
dalam acara bisnis maupun pembelajaran.
3.1.2 Tanya jawab
Tanya jawab adalah penyampaian pelajaran dengan cara penyaji
mengajukan pertanyaan dan siswa menjawab.
3.1 Media
Adapun media yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan Tentang
Manajemen Nyeri Di Ruang ICVCU RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya,
meliputi:
3.1.1 Power Point
Microsoft Powerpoint adalah sebuah program aplikasi microsoft office
yang berguna sebagai media presentasi dengan menggunakan beberapa slide.
Aplikasi ini sangat digemari dan banyak digunakan dari berbagai kalangan, baik
itu pelajar, perkantoran dan bisnis, pendidik, dan trainer. Kehadiran powerpoint
membuat sebuah presentasi berjalan lebih mudah dengan dukungan fitur yang
sangat menarik dan canggih. Fitur template/desain juga akan mempecantik sebuah
presentasi powerpoint.
3.1.2 Leaflet
Leaflet atau selebaran merupakan sarana publikasi, sarana informatif dan
sarana identifikasi singkat yang berbentuk selebaran kertas yang berukuran kecil
yang berisikan suatu informasi suatu hal yang perlu disebarkan kepada khalayak
ramai.
BAB 4
LAPORAN HASIL KEGIATAN

4.1 Tahap Persiapan


Adapun tugas yang dilakukan oleh Mahasiswa (i) dalam tahap persiapan
kegiatan pengabdian kepada masyarakat STIKes Eka Harap Palangka Raya
meliputi:
4.1.1 Menentukan judul dan dikonsultasikan dengan pembimbing 3 hari sebelum
dilaksanakan kegiatan penyuluhan
4.1.2 Melakukan persiapan media berupa SAP, Leaflet dan PPT yang akan
digunakaan dalam penyuluhan dua hari sebelum dilaksanakan kegiatan
penyuluhan.
4.2 Tahap Pelaksanaan
Adapun tugas yang dilakukan oleh tim dosen dalam tahap pelaksanan
kegiatan pengabdian kepada masyarakat STIKes Eka Harap Palangka Raya
meliputi:
4.2.1 Penyuluhan dilakukan pada pukul 10.00– 11.00 WIB menggunakan Zoom
Meeting
4.2.2 Peserta yang hadir sejumlah 10 orang
4.2.3 Setting tempat sesuai dengan rencana
4.2.4 Peran mahasiswa sesuai dengan uraian tugas yang sudah ditetapkan pada
kegiatan penyuluhan.
4.2.5 Penggunaan bahasa sudah komunikatif dan dapat dimengerti
4.3 Tahap Evaluasi
4.3.1 Evaluasi Struktur
a) Setting tempat dan alat sesuai dengan perencanaan.
b) Surat menyurat kegiatan sesuai dengan perencanaan.
c) Peran dan fungsi sesuai dengan apa yang sudah ditetapkan dalam
perencanaan.
4.3.2 Evaluasi Proses
a) Penyuluhan dilakukan pada pukul 10.00 WIB sudah sesuai dengan waktu
yang direncanakan.
b) Selama penyuluhan peserta mengikuti kegiatan dengan baik dan tidak
ada yang meninggalkan tempat.
c) Peserta berperan aktif selama kegiatan penyuluhan berlangsung.
4.3.3 Evaluasi Hasil
Seluruh peserta dapat memahami apa yang telah disampaikan oleh penyaji
dengan baik dan benar.
BAB 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan yang tidak menyenangkan, bersifat
sangat subjektif. Perasaan nyeri pada setiap orang berbeda dalam hal skala ataupun
tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi
rasa nyeri yang dialaminya (Tetty, 2015).
Manajemen nyeri bisa dilakukan dengan cara teknik diktraksi dan rileksasi,
dimana teknik distraksi membayangkan hal-hal yang indah, membaca buku,
mendengarkan musik dan menonton TV. Teknik rileksasi dilakukan dengan cara
menarik napas dalam selama 5 detik menarik napas dari hidung dan mengeluarkan
dari mulu secara perlahan dan bisa dilakukan sebanyak 15 kali tetapi setiap 5 kali
tarik napas dilakukan istirahat sebentar dan dilanjutkan lagi pada saat nyeri
timbul.
Selain daripada yang telah disebutkan diatas, manajemen nyeri dilakukan
juga harus memperhatikan tujuan, manfaat, indikasi, serta kontraindikasinya agar
tidak terjadi suatu hal yang tidak diinginkan pada pasien lebih lanjut.
5.2 Saran
Berdasarkan makalah yang kami buat ini, kami dapat menyarankan ke
semua Pelayan Kesehatan khususnya perawat untuk lebih dapat mengetahui,
memahami tentatang cara manajemen nyeri beserta semua prinsip, indikasi dan
kontraindikasinya agar mampu menjadi pertimbangan dalam penerapannya di
dunia kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA

Andarmoyo, S. (2013). Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri. Yogyakarta:


Fatmawati, L. (2011). Pengaruh Teknik Relaksasi Pernafasan Terhadap Tingkat
Rasa Nyeri Pada Ibu Bersalin Kala I Di BPS Mu'rofah. Hidayat,
Hidayat, A. A. (2014). Metode Penelitian Keperawatan Dan Teknis Analisa Data.
Jakarta: Salemba Medika.
Smelzer & Bare 2012. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:EGC
Tetty, S. (2015). Konsep Dan Aplikasi Relaksasi Dalam Keperawatan Maternitas.
Bandung : PT Refika Adiwijaya.
Tamsuri, A. 2016. Konsep dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta : EGC
Widjarnako, B. (2012). Studi Deskriptif Pendampingan Dan Dukungan Suami
Terhadap Pengurangan Rasa Nyeri Pada Ibu Bersalin Kala I di RS Panti
LAMPIRAN:

PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MANAJEMEN


NYERI DI RUANG ICVCU RSUD dr. DORIS
PALANGKA RAYA

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2

1) Hendri Franstiawan (2021-01-14091-027)


2) Jepri (2021-01-14091-032)
3) Juniar Betaria Sitompul (2021-01-14091-034)
4) Kris Kelana (2021-01-14091-036)
5) Lafa Nolla (2021-01-14091-038)
6) Mei Trolan (2021-01-14091-044)
7) Winny Kartika (2021-01-14091-071)
8) Nuning Pratiwi (2021-01-14091-048)
9) Yulia Kristi (2021-01-14091-075)

YAYASAN STIKES EKA HARAP PALANGKARAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PRODI PROFESI NERS
TAHUN 2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. Topik : Tentang Manajemen Nyeri


B. Sasaran
1. Program : Pasien dan keluarga pasien diruang ICVCU
2. Penyuluhan : Tentang Manjamen Nyeri
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan, peserta mengerti tentang cara manajemen
nyeri
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus penyuluhan sebagai berikut :
1) Menjelaskan apa pengertian nyeri
2) Menjelaskan kalsifikasi nyeri
3) Menjelaskan tentang skala nyeri
4) Menjelaskan tanda gejala nyeri
5) Menjelaskan cara manajemen nyeri
D. Materi : Manajemen Nyeri
E. Metode :Ceramah dan tanya jawab
F. Media : Leaflet, dan Powerd point
G. Waktu Pelaksanaan
1. Hari, Tanggal : Jumat, 26 November 2021
2. Pukul : 10.00 – 11.00 WIB
3. AlokasiWaktu : 35 menit
No Kegiatan Waktu Metode
1 • Membuka Kegiatan dengan mengucap 3 Menit Secara langsung
salam
• Memperkenalkan diri dan Tim
• Menjelaskan tujua
2 Menyampaikan Materi Penyuluhan 10 Menit Penyampaian materi
1) Menjelaskan apa pengertian nyeri
2) Menjelaskan kalsifikasi nyeri
3) Menjelaskan tentang skala nyeri
4) Menjelaskan tanda gejala nyeri
5) Menjelaskan cara manajemen
nyeri

3 Tanya Jawab 10 Menit Ceramah dan tanya


jawab
4 Demonstrasi 10 Menit Praktik
• Manajemen nyeri
6 Penutup 2 Menit Ceramah

H. Tugas Pengorganisasian
Moderator : Yulia Kristi
1. Membuka acara penyuluhan
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan dan topik yang akan disampaikan
4. Menjelaskan kontrak dan waktu presentasi
5. Mengatur jalannya diskusi
Leader : Lafa Nolla
1. Menyampaikan materi penyuluhan
2. Mengevaluasi materi yang telah disampaikan
3. Mengucapkan salam penutup
Fasilitator : Nuning Pratiwie, Jefri, Meitri Trolan, Hendri, Winny
Kartika, Juniar, dan Kris Kelana
1. Memotivasi peserta untuk berperan aktif selama jalannya kegaiatan
2. Memfasilitasi pelaksananan kegiatan dari awal sampai dengan akhir
3. Membuat dan megedarkan absen peserta penyuluhan
I. TEMPAT
Setting Tempat :
Seting Tempat
Keterangan
= Moderator & penyaji
= Fasilitator
= Peserta

J. EVALUASI
• Evaluasi Struktural
➢ Tempat dan alat sesuai rencana
➢ Peran dan tugas sesuai rencana
➢ Setting tempat sesuai dengan rencana
➢ Evaluasi Proses
➢ Selama kegiatan semua peserta dapat mengikuti seluruh kegiatan
➢ Selama Kegiatan semua peserta aktif
• Evaluasi Hasil
➢ Peserta dapat mengerti pengertian Nyeri
➢ Peserta dapat mengerti klasifikasi nyeri
➢ Peserta dapat mengerti tskala nyeri
➢ Peserta dapat mengerti tanda gejala nyeri
➢ Peserta dapat mengerti manajemen nyeri
MANAJEMEN NYERI Pengertian KLASIFIKASI NYERI

Nyeri merupakan sensasi


tidak menyenangkan yang
terjadi bila mengalami cedera
1. Nyeri akut
atau kerusakan pada tubuh.
Nyeri dapat terasa sakit, (< 6 bulan)
panas, gemetar, kesemutan 2. Nyeri kronik
seperti terbakar, tertusuk
atau ditikam. ( >6 bulan)

Disusun Oleh : Kelompok 3

YAYASAN EKA HARAP PALANGKARAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM PROFESI NERS
TAHUN AJARAN 2021
SKALA NYERI TANDA DAN MANAJEMEN NYERI
GEJALA
a. Skala 0, tidak nyeri
b. Skala 1, nyeri sangat ringan 1. Distraksi (Pengalihan)
c. Skala 2, sensasi seperti dicubit
d. Skala 3, nyeri sudah mulai terasa, namun
Membayangkan hal – hal
1. Suara yang menarik dan indah,
masih bisa ditoleransi
Membaca buku, Koran
e. Skala 4, nyeri cukup mengganggu Menangis, merintih, sesuai dengan keinginan,
f. Skala 5, nyeri benar-benar mengganggu menarik/ menghembuskan Menonton TV,Medengarkan
nafas musik, radio, dll
g. Skala 6, nyeri sudah sampai tahap
2. Ekspresi wajah 2. Relaksasi
mengganggu indera
h. Skala 7, nyeri sudah membuat Anda tidak Meringis, menggigit lidah , a. Ciptakan lingkungan yang
bisa melakukan aktivitas mengatupkan gigi,tertutup tenang
rapat / membuka mata atau b. Menarik nafas dalam dari
i. Skala 8, nyeri mengakibatkan Anda tidak
mulut, menggigit bibir hidung dan mengisi paru –
bisa berpikir jernih 3. Pergerakan tubuh
paru
j. Skala 9, nyeri mengakibatkan Anda
Kegelisahan, mondar – c. Perlahan-lahan udara
menjerit-jerit dan menginginkan cara apapun
mandir, gerakan menggosok dihembuskan melalui mulut
untuk menyembuhkan nyeri
atau berirama, bergerak d. Anjurkan bernafas dengan
k. Skala 10, nyeri berada di tahap yang paling melindungi tubuh irama normal 3 kali
parah 4. Interaksi sosial e. Menarik nafas lagi melalui
Menghindari percakapan dan hidung dan menghembuskan
kontak sosial, berfokus melalui mulut secara perlahan
aktivitas untuk mengurangi - lahan
nyeri, disorientasi waktu f. Membiarkan telapak tangan
dan kaki rileks
g. Usahakan agar tetap
konsentrasi
h. Pada saat konsentrasi
pusatkan pada daerah yang
DOKUMETASI PENKES 26 NOVEMBER 2021
ABSENSI AUDIES DI ICVCU

Anda mungkin juga menyukai