Anda di halaman 1dari 8

MATERI PEYULUHAN

A. PERAWATAN LUKA POST OPERASI SECTIO CAESAREA (SC) DI RUMAH SAKIT


Sectio Caesarea (SC) adalah pembedahan untuk melahirkan janin dengan membuka
dinding perut dan dinding uterus. Pertolongan operasi persalinan merupakan tindakan dengan
tujuan untuk menyelamatkan ibu maupun bayi. Infeksi setelah oprasi persalinan masih tetap
mengancam sehingga perawatan setelah operasi memerlukan perhatian untuk menurunkan
angka kesakitan dan kematian. (Anonim. 2012).
Luka operasi merupakan luka bersih sehingga mudah untuk perawatannya, namun
jika salah dalam merawat, maka akan bisa berakibat fatal. Oleh karena itu pastikan tidak
salah dalam merawat luka operasi.
Intruksi pasca operatif harus sesuai dengan elemen berikut:
1. Tanda Tanda Vital
Evaluasi tekanan darah, nadi, dan laju pernapasan dilakukan setiap 15-30 menit
sampai pasien stabil kemudian setiap jam setelah itu paling tidak untuk 4-6 jam.
Beberapa perubahan signifikan harus dilaporkan sesegera mungkin. Pengukuran ini,
termasuk temperatur oral, yang harus direkam 4 kali sehari untuk rangkaian sisa pasca
operatif. Anjurkan pernapasan dalam setiap jam pada 12 jam pertama dan setiap 2-3 jam
pada 12 jam berikutnya. Pemeriksaan spirometri dan pemeriksaan respirasi oleh terapis
menjadi pilihan terbaik, utamanya pada pasien yang berumur tua, obesitas, atau
sebaliknya pada pasien lainnya yang bersedia atau yang tidak bisa berjalan.
2. Perawatan Luka
Fokus penanganan luka adalah mempercepat penyembuhan luka dan
meminimalkan komplikasi dan biaya perawatan. Fokus utama dalam penanganan luka
adalah dengan evakuasi semua hematoma dan seroma dan mengobati infeksi yang
menjadi penyebabnya. Perhatikan perdarahan yang terlalu banyak (inspeksi lapisan
dinding abdomen atau perineal). Lakukan pemeriksaan hematokrit sehari setelah
pembedahan mayor dan, jika perdarahan berlanjut, diindikasikan untuk pemeriksaan
ulang. Luka abdomen harus diinspeksi setiap hari. Umumnya luka jahitan pada kulit
dilepaskan 3-5 hari postoperasi dan digantikan dengan Steril-Strips. Idealnya, balutan
luka diganti setiap hari dan diganti menggunakan bahan hidrasi yang baik. Pada luka
yang nekrosis, digunakan balutan tipis untuk mengeringkan dan mengikat jaringan
sekitarnya ke balutan dalam setiap penggantian balutan. Pembersihan yang sering harus
dihindari karena hal tersebut menyebabkan jaringan vital terganggu dan memperlambat
penyembuhan luka.

B. TUJUAN
1. Mencegah terjadinya infeksi
2. Membantu proses penyembuhan
3. Memberikan rasa nyaman

C. PERSIAPAN
1. Alat
a. Set perawatan luka dan angkat jahitan dalam bak instrumen steril :
a) Sarung tangan steril
b) Pinset 4 (2 anatomis, 2 cirurgis)
c) Gunting hatting up
d) Lidi waten
e) Kom 2 buah
f) Kasaa steril
b. Plester
c. Gunting perban
d. Bengkok 2 buah
e. Larutan NaCl
f. Perlak dan alas
g. Betadin
h. Korentang
i. Alkohol 70%
j. Kapas bulat dan sarung tangan bersih
2. Lingkungan
a. Menutup tirai/jendela.
b. Merapikan tempat tidur.
3. Pelaksanaan
a. Mengatur posisi sesuai dengan kenyamanan pasien.
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan.
c. Informed Consent
4. Prosedur Pelaksanaan
a. Jelaskan prosedur pada klien dengan menggambarkan langkah-langkah perawatan
luka
b. Dekatkan semua peralatan yang diperlukan
c. Letakkan bengkok dekat pasien
d. Tutup ruangan / tirai di sekitar tempat tidur
e. Bantu klien pada posisi nyaman
f. Cuci tangan secara menyeluruh
g. Pasang perlak dan alasGunakan sarung tangan bersih sekali pakai dan lepaskan
plester. Angkat balutan dengan pinset
h. Lepaskan plester dengan melepaskan ujung dan menariknya dengan perlahan, sejajar
pada kulit dan mengarah pada balutan
i. Dengan sarung tangan/pinset, angkat balutan
j. Bila balutan lengket pada luka, lepaskan dengan memberikan larutan NaCl
k. Observasi karakter dan jumlah drainase
l. Buang balutan kotor pada bengkok, lepaskan sarung tangan dan buang pada bengkok
yang berisi Clorin 5%
m. Buka bak instrumen, siapkan betadin dan larutan NaCl pada kom, siapkan plester,
siapkan depress
n. Kenakan sarung tangan steril
o. Inspeksi luka, perhatikan kondisinya, letak drain, integritas jahitan dan karakter
drainase serta palpasi luka (kalau perlu)
p. Bersihkan luka dengan larutan NaCl dan betadin dengan menggunkan pinset.
Gunakan satu kasa untuk setiap kali usapan. Bersihkan dari area yang kurang
terkontaminasi ke area yang terkontaminasi. Gunakan dalam tekanan progresif
menjauh dari insisi/tepi luka
q. Gunakan kasa baru untuk mengeringkan luka/insisi.
r. Melepaskan jahitan satu persatu selang seling dengan cara : menjepit simpul jahitan
dengan pinset cirurgis dan ditarik sedikit ke atas kemudian menggunting benang tepat
dibawah simpul yang berdekatan dengan kulit/pada sisi lain yang tidak ada simpul
s. Olesi luka dengan betadin
t. Menutup luka dengan kasa steril dan di plester
u. Merapikan pasien
v. Membersihkan alat-alat dan mengembalikan pada tempatnya
w. Melepaskan sarung tangan
x. Perawat mencuci tangan
5. Hal hal yang perlu diperhatikan
a. Pengangkatan balutan dan pemasangan kembali balutan dapat menyebabkan pasien
terasa nyeri.
b. Cermat dalam menjaga kesterilan.
c. Mengangkat jahitan sampai bersih tidak ada yang ketinggalan.
d. Teknik pengangkatan jahitan di sesuaikan dengan tipe jahitan.
e. Peka terhadap privasi klien.
f. Setiap hari kasa harus di buka
Idealnya kassa yang dipakai diganti kassa baru setiap satu minggu sekali. Tidak
terlalu sering agar luka cepat kering, jika sering dibuka luka bisa menempel pada
kassa sehingga sulit untuk kering. Maka mintalah kepada keluarga untuk
membukanya selama satu minggu sekali.
g. Bersihkan jika keluar darah dan langsung ganti kassa
Jika luka operasi keluar darah, maka segeralah untuk mengganti kasanya agar
tidak basah atau lembab oleh darah. Kerena darah merupakan kuman yang bisa cepat
menyebar keseluruh bagian luka.
h. Jaga luka agar tak lembab
Usaha semaksimal mungkin agar luka tetap kering karena tempat lembab akan
menjadikan kuman cepat berkembang. Misalkan suhu kamar terlalu dingin dengan
AC yang membuat ruangan lembab. Bisa jadi luka pun ikut lembab. Hindari ruangan
lembab, dan atur suhu AC.
i. Menjaga kebersihan
Agar luka operasi tidak terkena kotoran yang mengakibatkan cepat berkembangnya
kuman, maka kebersihan diri dan lingkungan sekitar semaksimal mungkin harus
dijaga. Jauhkan luka dari kotoran, untuk itu seprei dan bantal harus selalu bersih dari
debu.
j. Gunakan bahan plastik atau pembalut yang kedap air (Opset)
Jika mau mandi atau aktifitas yang mengharuskan bersentuhan dengan air, gunakan
bahan plastik atau pembalut yang kedap air (opset) untuk melindungi luka bekas
operasi agar tidak terkena air. Upayakan agar luka tidak sampai basah, karena bisa
mempercepat pertumbuhan kuman.
k. Makan dan minum sesuai dengan kebutuhan
Hidup sehat dengan minum air putih. Atur minum dengan 8-9 gelas standar perhari.
Anggapan salah jika minum air putih bikin luka sulit mengering. Tidak demikian
halnya, karena jika tubuh sehat luka akan cepat mengering dan sembuh. Hindari
makan makanan yang mengandung bahan kimia dan pedas.
l. Makan makanan bergizi
Makanan bergizi terdapat pada sayuran hijau, lauk-pauk dan buah. Konsumsi sayur
hijau seperti bayam, sawi, kol dan sayur hijauh lainnya menjadi sumber makanan
bergizi. Untuk lauk pauk bisa memilih daging, ayam, ikan, telur dan sejenisnya.
A. PERAWATAN LUKA POST OPERASI SECTIO CAESAREA (SC) DI RUMAH SAKIT
Perawatan luka adalah suatu teknik dalam membersihkan luka yang diakibatkkan oleh
penyakit buerger disease dengan tujuan untuk mencegah infeksi luka, melancarkan peredaran
darah sekitar dan mempercepat proses penyembuhan luka

B. PENYEBAB INFEKSI
1. Adanya benda asing atau jaringan yang sudah mati didalam luka
2. Luka terbuka dan kotor
3. Gizi Buruk
4. Daya tahan tubuh yang lemah
5. Mobilisasi terbatas atau kurang gerak

C. TANDA DAN GEJALA INFEKSI


1. Terjadi bengkak disekitar luka
2. Panas badan yang meningkat
3. Kemerahan disekitar luka
4. Nyeri
5. Perubahan fungsi organ
6. Cairan yang berupa nanah pada luka
7. Luka berbau tidak sedap

D. CARA CARA PERAWATAN LUKA DI RUMAH


1. Persiapan alat
a. Kapas
b. Kassa seteril
c. Cairan infus NaCl 0,9 % atau air matang yangsudah dingin
d. Plester
e. Gunting
f. Kantong plastic
2. Langkah Langkah
a. Atur posisi senyaman mungkin
b. Siapkan alat yang diperlukan dan dekatkan kepada pasien
c. Keluarga yang akan melakukan ganti balutan sebelumnya mencuci tangan terlebih
dahulu dengan sabun
d. Buka plester/ perban
e. Balutan lama dibuka dan dibuang ke kantong plastic
f. Bersihkan luka :
a) Cuci luka terlebih dahulu dengan kapas yang dibasahi NaCl 0,9% atau kapas
lembab yang telah dibasahi air matang yang telah dingin
b) Keringkan luka dengan kassa kering steril
c) Untuk luka yang masih basah, kompres luka dengan kassa yang telah dibasahi
NaCl 0,9%
d) Tutup luka yang telah dikompres kassa NaCl 0,9% dengan kassa kering yang
diberi antiseptic
e) Plester balutan tersebut agar tidak mudah lepas
g. Bereskan peralatan
h. Cuci tangan
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Pengetahuan Ibu Post SC Tentang Perawatan Luka Sectio Sesarea
http://skripsipedia.wordpress.com/2012/10/23/pengetahuan-ibu-post-sc-tentang-
perawatan-luka-sectio-sesarea-di-ruang-nifas-rs/. Diakses tanggal 9 Desember 2017.
Jam 20.37 WITA
Shafitri A. 2013. Perawatan Luka Post Op SC.
http://piteasha.blogspot.com/2013/05/bab-ii-perawatan-luka-post-op-sc.html. Diakses
tanggal 9 Desember 2017. Jam 21.30 WITA

Anda mungkin juga menyukai