Anda di halaman 1dari 13

I V / A I D S

A PRESENTATION BY: KELOMPOK 1A

OKTOBER 22
Topic Outline:

I. II. III.
DEFINISI HIV KLASIFIKASI MANIFESTASI
AIDS HIV AIDS KLINIS

IV. V. VI.
STADIUM CARA ASKEP
HIV AIDS PENULARAN
definisi
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus pada manusia
yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia yang dalam
jangka waktu yang relatif lama dapat menyebabkan AIDS, HIV
memperbanyak diri dalam sel limfosit yang diinfeksinya dan merusak
sel-sel tersebut, sehingga mengakibatkan sistem imun terganggu
dan daya tahan tubuh berangsur-angsur menurun (Daili, F.S. , 2013)

Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) adalah sekumpulan


gejala penyakit karena menurunnya sistem kekebalan tubuh yang
disebabkan oleh infeksi HIV.
klasifikasi
1 Kategori Klinis A
meliputi infeksi HIV tanpa gejala (asimptomatik), Limfadenopati
generalisata yang menetap (Persistent Generalized
Lymphadenophaty/PGL) infeksi HIV akut primer dengan penyakit
penyerta atau adanya riwayat infeksi akut.

2 Kategori Klinis B
gejala sistemik seperti demam > 38,50C atau diare kronis > 1 bulan,
neuropati perifer Angiomatosis Baksilaris,Penyakit inflamasi pelvis, khusus
dengan abses Tubo Varii . Seseorang yang pernah masuk kategori B
kemudian sembuh, tetap dimasukan ke dalam kategori B.
kategori klinis C

3 kondisi yang mengidentifikasi AIDS,Kandidiasis bronkus,trakea /


paru-paru, esophagus,Refinitis Cytomegalovirus ( gangguan
penglihatan ),Kanker serviks inpasif
MANIFESTASI KLINIS
1.Gejala mayor
Berat badan menurun lebih dari 10% dalam 1
bulan
• Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1
bulan
• Demam berkepanjangan lebih dari 1 bulan
•Penurunan kesadaran dan gangguan
neurologis
• Demensia/ HIV ensefalopati

2.Gejala Minor
Batuk menetap lebih dari 1 bulan
• Dermatitis generalisata
Adanya herpes zoster multisegmental dan
herpes zoster berulang
• Kandidias orofaringeal
•Herpes simpleks kronis progresif
• Limfadenopati generalisata
stadium AIDS
1 STADIUM KLINIS 1

2 STADIUM KLINIS 2

3 STADIUM KLINIS 3

4 STADIUM KLINIS 5
CARA
PENULARAN

Hubungan seksual
Tranfusi darah yang tercemar HIV
Tertusuk atau tubuh tergores oleh alat
yang tercemar HIV
Ibu hamil yang menderita HIV (+)
menurut Martono (2016)
askep hiv aids
Pemeriksaan Diagnostik
1.ELISA (enzyme linked immunosorbent assay) ELISA digunakan untuk
menemukan antibodi
2.Western Blot Western blot biasanya digunakan untuk menentukan
kadar relatif dari suatu protein dalam suatu campuran berbagai jenis
protein atau molekul lain
3.PCR (Polymerase Chain Reaction)

penatalaksanaan
1.NON FARMAKOLOGI
2.FARMAKOLOGI
askep hiv aids
Diagnosa Keperawatan
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d spasme jalan nafas
b. Defisit nutrisi b.d ketidakmampuan mencerna makanan
c. hipovolemia b.d. kehilangan cairan aktif
askep hiv aids
INTERVENSI KEPERAWATAN
DX1 :
Intervensi Utama
1. Latihan batuk efektif 2. Manajemen jalan nafas 3. Pemantauan
respirasi
Intervensi Pendukung
1. Manajemen jalan nafas buatan 2. Edukasi fisioterapi dada 3. Terapi
oksigen
askep hiv aids
INTERVENSI KEPERAWATAN
DX2 :
Intervensi Utama
1. Identifikasi status nutrisi
2. Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrisi
3. Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
4. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan
jenis nutrisi yang dibutuhkan
askep hiv aids
INTERVENSI KEPERAWATAN
DX3 :
Intervensi Utama
1. Periksa tanda dan gejala hypovolemia misalnya frekuensi nadi
meningkat, nadi lemah, tekanan darah menurun, turgor kulit menurun
2. Monitor intake dan output cairan
3. Hitung kebutuhan cairan 4. Anjurkan memperbanyak asupan cairan
oral
IMA KA S
R IH
T E

BAIK SILAHKAN, KAMI AKAN MEMBUKA SESI PERTANYAAN


BUKAN SESI CURHATAN, JADI GAUSAH PANJANG LEBAR ;)

Anda mungkin juga menyukai