Anda di halaman 1dari 13

Journal skripsi

‘’ Hubungan Aktivitas Fisik dengan hipertensi lansia”

1. HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TEKANAN DARAH PADA


MASYARAKAT PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH TLOGOSURYO
KELURAHAN TLOGOMAS KECAMATAN LOWOKARU KOTA MALANG

No Nama Negara Desain Populasi Sampel Tujuan Hasil


Penulis Penelitian Penelitian

1. 1.Hasanudin Indonesia Jenis Seluruh masyarakat Sampel penelitian Untuk Aktivitas fisik
2.Vita penelitian penderita hipertensi menggunakan mengetahui Sebagian besar
Mariyah menggunakan yang ada di wilayah purposive sampling hubungan responden
3.Pertiwi P desain Tlogosuryo,Kelurahan yaitu sebanyak 51 aktivitas dikategorikan
korelasi dan Tlogomas Kecamatan orang, instrument fisik kadang-
pendekatan Lowokwaru Kota pengumpulan data dengan kadang yaitu
cross Malang sebanyak 104 yang digunakan tekanan sebanyak 31
sectional orang adalah backe darah pada orang
questionnaire dan masyarakat (60,78%) dan
observasi penderita tekanan darah
pengukuran hipertensi hampir
tekanan darah yang ada di seluruhnya
mengguanakan wilayah responden
sphigmomanometer Tlogosuryo dikategorikan
aneroid Kelurahan stadium 1
Tlogomas yaitu sebanyak
Kecamatan 41 orang
Lowokwaru (81,39%)
Kota selanjutnya
Malang data di analisis
mengguanakan
uji speraman
rank dan
didapatkan
nilai sign.=
0,0005 artinya
ada hubungan
aktivitas fisik
dengan
tekanan darah
pada
masyarakat
penderita
hipertensi di
Wilayah
Tlogosuryo
2. HUBUNGAN HIPERTENSI DAN AKTIVITAS FISIK PADA LANSIA DI
TEGALREJO
No Nama Negara Desain populasi Sampel Tujuan hasil
peneliti penelitian penelitian
2. 1.Rosiana Indonesia Menggunakan Masyarakat Sampel Mengidentifikasi Responder
Eva metode yang penelitian hubungan memiliki usia
2.Rose kuantitatif menderita yaitu rata-rata kejadian rata-rata 64
Rein S dengan jenis hipertensi usia 64 tahun, hipertensi dan tahun
3.Imanuel survey,teknik di dengan aktivitas fisik sebagian
G Analisa data Tegalrejo Teknik pada lansia di besar berjenis
menggunakan pengumpulan Tegalrejo kelamin
uji korelasi data perempuan
person, uji menggunakan sebesar 71%
homogenitas quisioner yang
sig.0,085 dan GPAQ dan memiliki
uji pengukuran Riwayat
normalitias tekanan darah keluarga
sig 0,100 sebanyak 3 dengan
kali penyakit
menggunakan hipertensi
tensi digital sebesar
54,4%
responder
rata rata
memiliki
tekanan darah
diastolik
sebesar 90,05
dan sistolik
159,77
dengan drajat
hipertensi 2
sebesar 47,2
diikuti
hipertensi
tipe 1 sebesar
44,31%
sebagian
besar
responder
memiliki
aktivitas fisik
sedang
sebesar
73,9%,artinya
tidak ada
hubungan
antara
aktivitas fisik
dengan
diastolic
p=0,202 dan
sistolik
p=0,123,
kesimpulan
responden
memiliki
derajat
hipertensi
tipe 2 dengan
aktivitas fisik
sedang dan
tidak ada
hubungan
antara
aktivitas fisik
dengan
tekanan darah
3. HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN DERAJAT HIPERTENSI PADA
PASIEN RAWAT JALAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAGULANDANG
KABUPATEN SITARO

No Nama Negara Desain Peneliti Populasi Sampel Tujuan Hasil


Peneliti Peneliti
3. 1.Nur Indonesia Menggunakan Seluruh Sampel Untuk Hasil uji
Afni k observasional pasien dilakukan mengetahui statisk Chi-
2.Franly analitik,dengan hipertensi dengan hubungan Square
O menggunakan yang ada di Teknik aktivitas hubungan
3.Vandri pendekatan Puskesmas purposive fisik dengan aktivitas fisik
Kallo cross sectional Tagulandang sampling dan derajat yaitu terdapat
sebanyak diperoleh hipertensi hubungan
135 orang sampel pada pasien antara
sebanyak 40 rawat jalan aktivitas fisik
responden Di Wilayah dengan drajat
yang Kerja hipertensi
menderita Puskesmas 95% (x<0,05)
hipertensi, Tagulandang hasil
data Kabupaten diperoleh
dikumpulkan Sitaro pvalue 0,039
dari kesimpulan
responden terdapat
dengan hubungan
menggunakan antara
lembar aktivitas fisik
kuisioner dengan
aktivitas fisik derajat
dan lembar hipertensi
observasi pada psien
untuk derajat rawat jalan di
hipertensi Wilayah
Kerja
Puskesmas
Tagulandang
Kabupaten
SITARO
4. PENGARUH AKTIVITAS FISIK TERHADAP TEKANAN DARAH PADA USIA
LANJUT 60-74 TAHUN
No Nama Negara Desain Populasi Sampel Tujuan Hasil
Penulis Penelitian Penelitian

4. 1.Ellis Indonesia Desain Populasi Sampel yang diambil Peneliti Hasil penelitian
M penelitian dalam yaitu 10% dari 316 mengetahui ini
2.Levi S yang penelitian orang lansia,jadi pengaruh mengungkapkan
3.Vandri digunakan ini semua besar sampel yang aktivitas p-value=0,000
K adalah lansia digunakan yaitu 32 fisik yang kurang
survey sebanyak responden terhadap dari signifikan
cross 316 ,instrument pada tekanan 0,005.uji
orang penelitian ini darah pada diperoleh yaitu
menggunakan alat usia lanjut tekanan darah
pengumpulan data 60-74 sebelum
berupa lembar tahun aktifitas fisik
observasi dan darah rata-rata
responden meningkat dari
dimintabmemberikan sebelum
ceklis pada jawaban melakukan
yang dipilih untuk aktivitas yaitu
tekanan darah 142,25 menjadi
peneliti melakukan 159,81.
pengukuran tekanan Kesimpulan
darah,isi dari lembar dari penelitian
observasi terdiri dari ini ada
data demografi pengaruh
responden aktivitas fisik
dengan tekanan
darah pada
lansia di desa
toloarane.
5. HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA
HIPERTENSI DI DESA PULAU BIRANDANG WILAYAH KERJA PUSKESMAS
KAMPAR TIMUR

No Nama Penulis Negara Desain Populasi Sampel Tujuan Hasil


Penelitian Penelitian
5. 1.Muhammad Indonesia Desain Populasi Teknik Menganalisa Hasil
N penelitian penelitian pengambilan hubungan penelitian
2.Annisa S yaitu survey adalah sampel yang aktivitas didapatkan
analitik seluruh digunakan fisik dengan bahwa ada
dengan lansia simple randong tekanan hubungan
rancangan yang sampling,jumlah darah pada aktivitas fisik
cross sectional menderita sampel penelitian lansia dengan
,menggunakan hipertensi ini 85 orang di hipertensi tekanan
metode dengan desa pulau darah pada
kualitatif jumlah birandang ,alat lansia
,Analisa data 699 pengumpulan hipertensi,
yang orang data yaitu dengan
digunakan kuisioner berupa pvalue=0,001
yaitu univariat aktifitas yang
dan bivariat dilakukan setiap
hari ,aktivitas
tersebut
kemudian
ditentukan
dengan physical
activity ratio
(PAR) dengan
menggunakan
acuan dari
WHO/FAO/UNO
2021
6. PENGARUH AKTIVITAS FISIK DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA
HIPERTENSI DIPANTI WERDHA MARIA SUDARSIH AMBARAWA
No Nama Negara Desain Populasi Sampel Tujuan Hasil
Penulis Penelitian
6. 1.Tabita Indonesia Penelitian Seluruh Sampel yang Untuk Aktifitas fisik
Ma W ini adalah lansia digunakan mengidentifikasi senam dapat
2.Angkit penelitian yang yaitu 22 orang pengaruh mempengaruhi
K eksperimen tinggal di dan sampel aktifitas fisik kualitas hidup
3.Thresia dengan panti sebanyak 8 dengan kualitas lansia
p rancangan werdha lansia yang hidup lansia hipertensi,data
pre maria mengalami hipertensoi di wal sebelum
experiment sudarsih hipertensi, panti werdha melakukan
desain one ambarawa aktivitas yang maria sudarsih aktivitas fisik
group pre dilakukan ambarawa menunjukan
test-post lansia yaitu 495 menjadi
test senam lansia 563,
hipertensi bertambahnya
yang kesehatan fisik
dilakukan lansia
selama 15 hipertensi
menit, 5 menit didukung
pemanasan,5 adanya data
menit inti,5 penurunan
menit tekanan darah
pendinginan setelah
,instrument melakukan
pengumpulan aktivitas fisik
data senam
menggunakan
kuisioner
WHOQOL-
BREF dengan
pertanyaan 26
butir dan
pengecekan
tekanan darah
sebelum dan
sesudah
senam
7. HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TEKANAN DARAH PADA
PENSERITA HIPERTENSI DIRUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH
PALEMBANG

N Nama Negara Desain populasi Sampel Tujuan Hasil


o Peneliti Penelitian
7. 1.Siti Indone Desain Penderita Sampel Untuk hasil
Maska sia penelitian hipertensi penelitian mengetahui penelitian
nah yaitu di berjumlah apakah ada mayoritas
2.Surat kuantitatif poliklinik 67responden hubungan aktivitas
un dengan penyakit penderita antara fisik yang
3.Sukr metode dalam hipertensi aktivitas dilakukan
on survey rumah sakit diambil fisik adalah
4.Yuliu analitik muhammad menggunakan dengan kategori
s mengguna iyah teknik non hipertensi sedang
Tirand kan desain probability pada lansia sebanyak
a cross yaitu di 56
sectional purposive poliklinik responden
(pontong sampling, penyakit (83,6%).
lintang),da istrumen dalam RS Hal ini
ta analisa aktivitas fisik muhammad disebabkan
bivariat yang iyah karena
dilakukan digunakan Palembang seba- gian
mengguan yaitu besar
akan uji instrument aktivitas
fisher IPAQ yang
exact (international dilakukan
karena physical adalah
terdapat activity aktivitas
cell<5 questionnaire) rumah
IPAQ tangga.
memiliki nilai Selain itu
reabilitas 0.80 aktivitas
dan validitas fisik juga di
0,03 pen- garuhi
(craig,2003) oleh faktor
Tekanan usia
darah diukur responden
menggunakan yaitu rata-
spygmomano rata be-
meter jenis air rusia 59,4
raksa yang tahun. Hal
telah di ini
kalibrasi menyebabk
an
kemampua
n
beraktivitas
menurun,
karena
kemampua
n atau ke-
matangan
fungsi alat
gerak
sejalan
dengan
perkem-
bangan
seseorang
(Anisah,
2018).
Kesimpula
n terdapat
hubungan
aktifitas
fisik
dengan
tekanan
darah pada
penderita
hipertensi
di
poliklinik
penyakit
dalam RS
muhammad
iyah
Palembang
ditunjukan
hasil uji
fisher exact
yaitu
hubungan
aktivitas
fisik
dengan
sistol p
value=0.00
3 aktifitas
fisik
diastole p
value=
0,013
8. HUBUNGAN AKTIFITAS FISIK DENGAN DERAJAT HIPERTENSI PADA
LANSIA (STUDIDI DUSUN PAJARAN DESA PETERONGAN KECAMATAN
PETERONGAN KABUPATEN JOMBANG)

N Nama Negara Desain Populasi Sampel Tujuan Hasil


o Peneliti peneliti
8. 1.Yusuf Indonesi Desain Populasiny Teknik Bertujuan Hasil
Eka a penelitian a semua sampling untuk penelitian ini
2.Hariyon adalah warga menggunaka menganalisi menunjukan
o penelitian umur >50 n metode s hubungan bahwa
3.Ucik analitik di dusun probabylyty aktifitas sebagian
Indrawati korelasi pajaran sampling fisik dengan besar
dengan dengan derajat responden
pendekata sampel hipertensi aktivitas fisik
n cross Sebagian pada lansia sedang
sectional dari populasi di dusun sejumlah 35
sejumlah 44 pajaran orang(79,5%
responden, desa ), dan derajat
instrument peterongan hipertensi
penelitian kecamatan menunjukan
menggunaka peterongan bahwa
n kuesioner kabupaten sebagian
dengan jombang besar
pengelolaan memiliki
data editing derajat
,coding,entry hipertensi
data dan Stage II
tabulating sejumlah 23
dan Analisa orang(52,3%
data ), serta hasil
menggunaka uji rank
n uji rank spearman
spearman diperoleh
angka
signifikan
atau nilai
probabilitas
(0,001) jauh
lebih rendah
standart
signifikan
dari 0,05
atau(ρ<α),
maka data
H0 ditolak
dan H1
diterima
yang berarti
ada
hubungan
antara
aktivitas fisik
dengan
derajat
hipertensi
pada Lansia
di Dusun
Pajaran,
Desa
Peterongan,
Kecamatan
Peterongan
Kabupaten
Jombang

9. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN AKTIVITAS FISIK


LANSIA DENGAN HIPERTENSI

N Nama Negara Desain Populasi Sampel Tujuan Hasil


o Peneliti Penelitian
9 1.Roslai Indones Desain Populasi Responden dalam Untuk Menunjukan
ni ia penelitian yaitu penelitian ini menganali hubungan
2.Asnia mengguna seluruh sebanyak 221 sis yang
r kan masyara lansia dengan determina signifikan
3.Surya analitik kat yang hipertensi di aceh n aktivitas pada variable
ne dengan memiliki utara yang dipilih fisik pada jenis kelamin
sulistian rancangan hipertens dengan Teknik lansia (p=0,04),juml
aS cross i di aceh simple random hipertensi ah
sectional utara sampling,alat di aceh keluarga(p=0,
pengumpulan data utara 02) resiko
menggunakan jatuh
formular data (p=0,00).
demografi,internati
onal physical
activity
questionnaire
(IPAQ0 dan
kuisioner stopping
elderly
accidents,deaths
and injury
(STEADI),Analisa
data yang
digunakan dengan
uji chi square
10. THE RELATIONSHIP BETWEEN PHYSICAL ACTIVITY AND THE INCIDENCE
OF HYPERTENSION AT THE WORK AREA OF THE AMPENAN HEALTH
CENTER

N Nama Negara Desain Populasi Sampel Tujuan Hasil


o Penulis Penelitian
10 1.Dewi 1.Indones Penelitian Seluruh Teknik Untuk Dari hasil
. Nur ia, ini masyara pengambila mengetah penelitian
Sukma 2.Australi menggunak kat yang n sampel ui yang
P a an metode memiliki dalam hubunga didapat
2.Kaele deskriptif hipertens penelitian n usia 31-40
en analisis i di ini adalah aktivitas tahun
Dingle kuantitatif wilayah simple fisik (33,3%),41
dengan puskesm random dengan -50 tahun
desain as sampling kejadian (50,0%),51
pendekatan Ampena dengan hipertens -60 tahun
cross n jumlah i (16,7%),Ra
sectional sampel 30 ta-rata
orang ,alat responden
untuk berusia 41-
mengukur 50
aktivitas tahun,jenis
fisik yaitu kelamin
internation lebih
al physical banyak
activities Wanita,sem
questonnar ua
e (IPAQ) responden
dan alat pernah
ukur mendapatk
tekanan an
darah yaitu informasi
dengan tentang
tensi meter hipertensi
,Analisa ,Sebagian
data besar
menggunak responden
an uji Chi dalam
Square. kategori
aktivitas
sedang dan
Sebagian
besar
responden
dalam
tekanan
darah
kategori
normal,dan
hasil
analisis
bivariat
menunjuka
np
value=0,12
4,
artinya
tidak ada
hubungan
aktivitas
fisik
dengan
kejadian
hipertensi
di
puskesmas
ampenan

Teori health belief model (HBM) merupakan teori perubahan perilaku kesehatan dan
model psikologis yang digunakan untuk memprediksi perilaku kesehatan dengan berfokus
pada persepsi dan kepercayaan individu terhadap suatu penyakit.
Teori HBM ini mengacu pada Rosenstock (1966) yaitu perceived threat yaitu
penilaian individu akan ancaman yang akan terjadi akibat masalah kesehatan yang mungkin
akan beresiko terhadap penyakitnya. Seperti Tekanan darah dapat dikurangi dengan intensitas
aktivitas fisik yang cukup (serendah 40% sampai 60% dari konsumsi oksigen), seperti jalan
cepat (sekitar 2,5 sampai 3 mph) selama 30 sampai 45 menit hampir setiap hari dalam
seminggu. Untuk penatalaksanaan hipertensi ada dua yaitu farmakologi dan non farmakologi.
Pada penatalaksanaan farmakologi ada empat macam pengobatan yaitu golongan diuretik,
golongan beta bocker, golongan antagonis kalsium, dan golongan ACE inhibitor. Pada
penatalaksanaan non farmakologi ada tiga macam penatalaksanaan yaitu penurunan berat
badan, aktivitas fisik dan pola diit.
Jadi Tindakan tepat yang dilakukan penderita hipertensi salah satunya seperti
mengubah pola aktivitas fisik sehingga dari perilaku diatas didapatkan kestabilan tekanan
darah dan kondisi hipertensi tidak mengarah pada komplikasi yang lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai