Anda di halaman 1dari 12

TERAPI HERBAL SARI MENTIMUN

UNTUK MENURUNKAN TEKANAN


DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI

ANALISA JURNAL DISUSUN OLEH :


NINDA LILIS QOTIFAH
ANALISA
ANALISA PICO
PICO
P (PROBLEM/POPULATION)
Problem

Penyakit hipertensi merupakan salah satu penyakit degenerative dan dapat mengakibatkan resiko kematian. Penyakit
hipertensi pada awalnya tidak menimbulkan gejala yang pasti sehingga penderitanya tidak memikirkannya secara
serius karena tidak terdapat tanda-tanda yang muncul sebagai peringatan akan adanya kerusakan organ yang lebih
luas (Suprapto, 2014).
Angka kejadian hipertensi di seluruh dunia tercatat sebesar 972 juta jiwa (26,2%). Prevalensi kejadian hipertensi
dengan tekanan darah >130/100 mmHg usia >30 tahun tahun 2012 mencapai 27.912 orang. Data tersebut
menunjukkan penyakit hipertensi menduduki posisi kelima dari 10 besar penyakit di wilayah Lampung.
Berdasarkan data dari Puskesmas Kedaton Bandar Lampung didapatkan bahwa penderita hipertensi mengalami
kenaikan yang tinggi yaitu pada tahun 2014 penderita hipertensi mencapai angka 865 orang dan pada tahun 2016
mencapai angka 977 orang (Data Profil Puskesmas Kedaton, 2016).

Critical Thinking :
Penelitian lain yang berjudul “Pengaruh Pemberian Jus Buah Belimbing dan Mentimun terhadap Penurunan
Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik Penderita Hipertensi di Puskesmas Grati Kabupaten Pasuruan” (2017)
menjelaskan bahwa Tekanan darah merupakan resultante hasil kali antara curah jantung dan tahanan perifer. Secara
fisiologik pada usia lanjut terjadi penurunan curah jantung dan peningkatan resistensi vaskuler perifer. Akan tetapi
pada penderita usia lanjut dengan hipertensi berbagai hal ternyata berperan dalam meningkatkan curah jantung,
sehingga akibatnya tekanan darah akan meningkat.
Hipertensi pada lansia terjadi akibat adanya perubahan kardiovaskuler, dimana perubahan tersebut ditandai dengan
tekanan darah yang meninggi akibat resistensi pembuluh darah perifer meningkat. Hipertensi adalah suatu keadaan
ketika tekanan darah di pembuluh darah meningkat secara kronis yang terjadi karena jantung bekerja lebih keras
memompa darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi tubuh (Nasrullah, 2016).
Penempatan masalah di dalam jurnal sudah menjelaskan seperti segitiga terbalik yaitu
dari umum ke khusus. Namun prevalensi tidak detail, negara indonesia tidak
dicantumkan di epidemiologi hanya dari kasus dunia langsung ke kasus yang ada di
provinsi yang dilakukan penelitian. Peneliti ini sudah sedikit memaparkan dampak
akibat hipertensi dimana penyakit hipertensi merupakan salah satu penyakit
degeneratif dan dapat mengakibatkan risiko kematian. Penyakit hipertensi akan
semakin besar risikonya jika tekanan darah tidak terkontrol dengan benar.
Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah penderita hipertensi yang berobat ke Puskesmas
Kedaton Bandar Lampung. Sampel penelitian ini diambil pada saat penelitian
berlangsung dengan sampel yaitu accidental sampling. Jumlah sampel yang diperoleh
yaitu 15 responden kelompok intervensi dan 15 responden kelompok control.
Critical Thinking :
Pengambilan populasi kurang kompleks hanya mengambil populasi yang mengalami
hipertensi yang berobat di puskesmas saja dan tidak menyebutkan berapa banyak
responden berdasarkan jenis kelamin yang mengikuti.
I (INTERVENTION)
Jenis penelitian ini, merupakan penelitian survey analitik dengan rancangan penelitian quasi
Jenis penelitian
experiment ini, merupakan
digunakan penelitian
untuk mengetahui survey
hasil analitikdan
dari pretest dengan rancangan
posttest penelitian quasi
pada penderita
experiment
hipertensi digunakan
dengan untuktekanan
penurunan mengetahui
darahhasil daridan
sesudah pretest dan posttest
sebelum pada penderita
mengkonsumsi sari mentimun
hipertensi dengan penurunan tekanan darah sesudah dan sebelum
pada kelompok responden yang sama. Dengan gambaran desain penelitan menggunkanmengkonsumsi sari mentimun
pada kelompok
kelompok responden
intervensi yang sama.
dan kelompok Dengan gambaran desain penelitan menggunkan
control.
kelompok intervensi dan kelompok control.
Intervensi yang dilakukan :
Intervensi yang dilakukan :
 Pengukuran tekanan darah menggunakan tensimeter untuk mengetahui tekanan darah
 penderita
Pengukuran tekanan darah menggunakan tensimeter untuk mengetahui tekanan darah
hipertensi
penderita hipertensi
 Pengobatan herbal dengan mengkonsumsi sari mentimun sebanyak 2-3 kali dalam sehari
 selama
Pengobatan
3 hari. herbal dengan mengkonsumsi sari mentimun sebanyak 2-3 kali dalam sehari
selama 3 hari.
 Mencatat hasil penelitian dalam lembar observasi
 Mencatat hasil penelitian dalam lembar observasi
Analisa data dilakukan dengan menggunkana komputerisasi, data dianalisa dengan univariat
Analisa
dan data
bivariat dilakukan dengan
menggunkan menggunkana
Uji statistic yaitu Uji tkomputerisasi,
dependent telah data dianalisa
di uji dengan
normalitas yangunivariat
didapat
dan bivariat menggunkan Uji statistic yaitu Uji t dependent telah di uji normalitas
nilai skewness normal. Digunakan untuk mengetahui perbedaan nilai penurunan tekanan darah yang didapat
nilaisampel
pada skewness
yangnormal. Digunakan
diberikan untuk mengetahui
sari mentimun dan yang tidakperbedaan nilai
diberikan saripenurunan
mentimun.tekanan darah
pada sampel yang diberikan sari mentimun dan yang tidak diberikan sari mentimun.
Critical Thinking :
Di dalam jurnal tersebut peneliti sudah menjelaskan step by step dari jalannya penelitian secara
lengkap. Peneliti belum menjelaskan terkait tentang efek samping yang mungkin terjadi dari
pemberian sari mentimun pada responden yang mengalami hipertensi.
Peneliti disini ingin melakukan penelitian pada penderita hipertensi dengan mengatasi
penyakitnya tanpa menggunakan obat anti hipertensi dan salah satu terapi pengobatan untuk
penyakit hipertensi adalah pemanfaatan sari mentimun. Kandungan yang terdapat dalam
mentimun seperti mineral di mentimun yaitu potassium, magnesium dan fospor yang dapat
mengobati hipertensi. Didalam mentimun yang bersifat diuretic dan kandungan air yang tinggi
berfungsi sebagai penurunan tekanan darah tinggi (Yekti, 2014). Mentimun atau timun
merupakan salah satu sayuran yang dapat dikonsumsi baik dalam bentuk segar maupun olahan
seperti acar dan asinan. Mentimun atau timun dapat membantu membersihkan pencernaan,
mendinginkan suhu tubuh dan menyehatkan tubuh. Mentimun atau timun juga berperan pada
jaringan konektif seperti intraseluler, otot, tendon, ligament, kartilago dan tulang. Mentimun
selain mengandung potassium, magnesium dan fospor mentimun atau timun memiliki kandungan
gizi yang cukup baik karena merupakan sumber mineral dan vitamin.
Mentimun memiliki beberapa kandungan seperti, protein, lemak, karbohidrat, kalium, zat besi,
magnesium, fosfor, vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin C. Jadi mentimun ini layak
disebut tanaman herbal. Mentimun juga dapat membantu membersihkan pencernaan,
mendinginkan suhu badan dan menyehatkan kulit. Kandungan – kandungan pada buah mentimun
ini yang dapat menyebabkan penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi.
C (COMPARATION)

Penelitian ini membandingkan hasilnya dengan penelitian yang dilakukan Muniroh


(2017) yang mengungkapkan bahwa adanya pengaruh pemberian Jus Buah Belimbing
dan Mentimun terhadap Penurunan Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik Penderita
Hipertensi. Penelitian ini membuktikan bahwa ada beda tekanan darah sistolik awal (p
= 0,528) dan diastolik awal (p = 0,184) antara kelompok perlakuan dan kelompok
kontrol. Pada kelompok perlakuan terdapat perbedaan antara tekanan darah sistolik
sebelum dan sesudah diberi perlakuan (p = 0,02). Demikian juga pada tekanan darah
diastolik sebelum dan sesudah perlakuan (p = 0,000). Pada kelompok kontrol, tidak
terdapat perbedaan antara tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah perlakuan (p =
0,161). Demikian juga dengan tekanan darah diastolik tidak terdapat perbedaan (p =
0,343). Tidak terdapat perbedaan penurunan tekanan darah sistolik antara kelompok
perlakuan dan kelompok kontrol (p = 0,374). Sedangkan untuk tekanan darah diastolik
terdapat perbedaan penurunan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol (p =
0,046).
Critical Thinking :
Critical Thinking :
Didalam jurnal pembanding menjelaskan bahwa kelompok perlakuan terdapat
Didalam jurnal pembanding menjelaskan bahwa kelompok perlakuan terdapat
perbedaan antara tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik dengan sebelum
perbedaan antara tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik dengan sebelum
dilakukannya perlakuan yang artinya ada pengaruh pemberian jus buah belimbing dan
dilakukannya perlakuan yang artinya ada pengaruh pemberian jus buah belimbing dan
mentimun terhadap penurunan tekanan darah dan pada kelompok kontrol tidak terdapat
mentimun terhadap penurunan tekanan darah dan pada kelompok kontrol tidak terdapat
perbedaan antara tekanan darah sistolik serta diastolik sebelum dan sesudah perlakuan.
perbedaan antara tekanan darah sistolik serta diastolik sebelum dan sesudah perlakuan.
Dalam penelitian pada jurnal pemberian Jus Buah Belimbing dan Mentimun terhadap
Dalam penelitian pada jurnal pemberian Jus Buah Belimbing dan Mentimun terhadap
Penurunan Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik Penderita Hipertensi dimana bertujuan
Penurunan Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik Penderita Hipertensi dimana bertujuan
untuk melihat efektifitas jus buah belimbing dan mentimun dalam menurunkan tekanan
untuk melihat efektifitas jus buah belimbing dan mentimun dalam menurunkan tekanan
darah dan hasil yang di dapatkan belimbing sudah sejak dulu digunakan sebagai obat
darah dan hasil yang di dapatkan belimbing sudah sejak dulu digunakan sebagai obat
tradisional yang bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Buah belimbing
tradisional yang bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Buah belimbing
dan mentimun ini mengandung kadar kalium tinggi dan natrium rendah, sehingga
dan mentimun ini mengandung kadar kalium tinggi dan natrium rendah, sehingga
sesuai dikonsumsi oleh penderita hipertensi. Sehingga kedua jurnal ini dapat menjadi
sesuai dikonsumsi oleh penderita hipertensi. Sehingga kedua jurnal ini dapat menjadi
bukti empiris dan dapat di implikasikan pada masyarakat atau komunitas untuk
bukti empiris dan dapat di implikasikan pada masyarakat atau komunitas untuk
pengobatan non famakologi terkhusus pada penderita yang mengalami hipertensi.
pengobatan non famakologi terkhusus pada penderita yang mengalami hipertensi.
O (OUTCOME)
Bahwa rata – rata nilai sistole pada penderita hipertensi yang diberikan sari mentimun yaitu
Bahwa
14.00 mmHgrata –dengan
rata nilai sistole
standar pada 5.017
deviasi penderita
mmHg hipertensi
dan padayang diberikan
penderita saritidak
yang mentimun
diberikanyaitu
14.00
sari mmHgyaitu
mentimun dengan
4.67standar
mmHgdeviasidengan5.017 mmHg
standar dan5.164
deviasi pada mmHg
penderita yang tidak
sedangkan nilaidiberikan
rata –
saridiastole
rata mentimun padayaitu 4.67 mmHg
penderita dengan
hipertensi standar
yang deviasisari
diberikan 5.164 mmHg sedangkan
mentimun yaitu 10.00nilai mmHgrata –
rata diastole
dengan standar pada
deviasipenderita
5.345 mmHghipertensi yangnilai
dan juga diberikan sari diastole
rata – rata mentimun yangyaitu 10.00
tidak mmHg
diberikan
dengan
sari standar
mentimun deviasi
yaitu 3.33 5.345
mmHgmmHg dengandan juga nilai
standar rata4.880
deviasi – ratammHg.
diastole yangujitidak
Hasil diberikan
t dependent
sari mentimun
didapatkan nilai yaitu
p value3.33untuk
mmHgsistole
dengan standar
adalah 0, deviasi
001 (p4.880
< 0, mmHg.
05) yang Hasil uji t dependent
berarti terdapat
didapatkan nilai p value untuk sistole adalah 0, 001 (p < 0,
pengaruh sari mentimun terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi 05) yang berarti terdapat
pengaruh pada
sedangkan sari diastole
mentimun terhadapp penurunan
diperoleh value 0,01 tekanan
(p < 0,05) darah
yangpada penderita
artinya hipertensi
ada pengaruh
sedangkan
terhadap pada diastole
penurunan diperoleh
tekanan darah padappenderita
value 0,01 (p < 0,05)
hipertensi setelahyang artinya
diberikan sariada pengaruh
mentimun.
terhadap
Jadi penurunanbahwa
dapat dikatakan tekanansaridarah pada penderita
mentimun berpengaruhhipertensi setelah diberikan
pada penurunan tekanansari mentimun.
darah tinggi
Jadi dapat dikatakan
pada penderita hipertensi. bahwa sari mentimun berpengaruh pada penurunan tekanan darah tinggi
pada penderita hipertensi.
Penurunan tekanan sistolik pada penderita hipertensi setelah diberi sari mentimun antara
Penurunan
5,505 mmHg tekanan sistolikmmHg.
sampai 13,161 pada penderita
Penurunan hipertensi
tekanan setelah
diastolikdiberi
pada sari mentimun
penderita antara
hipertensi
5,505diberi
setelah mmHg sampai
sari mentimun13,161 mmHg.
antara 2,839Penurunan
mmHg sampai tekanan diastolik
0,495 mmHg.pada penderita hipertensi
setelah diberi sari mentimun antara 2,839 mmHg sampai 0,495 mmHg.
Critical Thinking :
Critical Thinking :
Berdasarkan kesimpulan tersebut menunjukkan bahwa terapi herbal sari mentimun
Berdasarkan
memberikankesimpulan tersebut penurunan
pengaruh terhadap menunjukkan bahwa
tekanan darahterapi
padaherbal
pasiensari mentimun
hipertensi yang
memberikan pengaruh terhadap penurunan tekanan darah pada pasien
terjadi pada penurunan tekanan sistole dan juga pada penurunan diastolenya. Hal ini hipertensi yang
terjadi pada penurunan
disebabkan karena mentimuntekanan sistole kandungan
memiliki dan juga pada
sepertipenurunan
potassium,diastolenya.
magnesium dan Halfospor
ini
disebabkan
yang dapat karena mentimun
pengobati memiliki
hipertensi. kandungan
Mentimun jugaseperti potassium,
memiliki kandungan magnesium
uretic dandan fospor
kandungan
yang dapatyang
airnya pengobati hipertensi.
juga dapat Mentimun
menurunkan juga memiliki
tekanan darah padakandungan
penderitauretic dan kandungan
hipertensi. Mentimun
airnya yang juga dapat menurunkan tekanan darah pada penderita
merupakan salah satu sayuran yang dapat dikonsumsi baik dalam bentuk segar maupun hipertensi. Mentimun
merupakan salahacar
olahan seperti satudan
sayuran
asinan yang dapat dikonsumsi
atau digunakan baikpengobatan
juga sebagai dalam bentuk segar maupun
herbal.
olahan seperti acar dan asinan atau digunakan juga sebagai pengobatan herbal.
Dapat dijelaskan bahwa pada pasien penderita tekanan darah di Puskesmas Kedaton Bandar
Dapat dijelaskan
Lampung Tahun bahwa
2016pada pasien
sangat penderita tekanan
membutuhkan darah di Puskesmas
penatalaksanaan yang lebihKedaton
mengarah Bandar
kepada
Lampung Tahun 2016 sangat membutuhkan penatalaksanaan yang lebih
obat–obatan non farmakologis seperti pada terapi herbal khususnya sari mentimun dalam mengarah kepada
obat–obatan
pengobatannon farmakologis
penyakit seperti
hipertensi pada
selain terapimenggunakan
dengan herbal khususnyaobat sari mentimunyang
farmakologis dalambisa
pengobatan penyakit hipertensi
diberikan dipuskesmas selain dengan menggunakan obat farmakologis yang bisa
sebelumnya.
diberikan dipuskesmas sebelumnya.
Pengobatan hipertensi terdiri dari terapi farmakologis dan non farmakologis. Terapi
Pengobatan
farmakologis hipertensi terdiriobat
jenis-jenis dari anti
terapihipertensi
farmakologis
yang dan non dikonsumsi
dapat farmakologis. Terapi
diantaranya
farmakologis
Hidroklorotizoidjenis-jenis
(HCT),obat anti hipertensi
Reserpin, Propanolol, yang dapat dan
Captropril dikonsumsi
Nifedipin diantaranya
(Ardiansyah,
Hidroklorotizoid (HCT), Reserpin, Propanolol, Captropril dan Nifedipin
2012). Terapi farmakologis biasanya dapat menimbulkan efek samping. Banyaknya efek (Ardiansyah,
2012). Terapi
samping yangfarmakologis
ditimbulkanbiasanya dapat menimbulkan
dari pengobatan farmakologis efekmenyebabkan
samping. Banyaknya efek
pasien berhenti
samping yang ditimbulkan
mengkonsumsi obat sehinggadari terapi
pengobatan
menjadifarmakologis
tidak efektif.menyebabkan
Salah satu contohpasien
efekberhenti
samping
mengkonsumsi obat sehingga terapi menjadi tidak efektif. Salah satu
yang umum terjadi adalah mual, muntah, kelelahan serta kehilangan energi, disfungsi contoh efek samping
yang umum
seksual terjadi
bahkan adalah mual,
meningkatnya kadarmuntah,
gula dankelelahan serta
kolesterol darah kehilangan
(Smeltzer energi,
& Bare, disfungsi
2014).
seksual bahkan meningkatnya kadar gula dan kolesterol darah (Smeltzer & Bare, 2014).
IMPLIKASI
 Bagi Bidang Keperawatan
Hasil penelitian dapat menjadi tambahan wawasan perawat mengenai terapi
herbal dengan memanfaatkan sari mentimun terhadap penurunan tekanan darah
dikomunitas.
 Bagi Puskesmas Kedaton
Agar menjadikan terapi herbal (sari mentimun) sebagai upaya alternatif dalam
penatalaksanaan pada penderita hipertensi.
 Bagi Masyarakat
Untuk responden dan warga masyarakat di lingkungan Puskesmas Kedaton
Bandar Lampung yang menderita penyakit HT, diharapkan untuk tetap
meminum sari mentimun sebagai pengobatan hipertensi dan menganjurkan
keluarga dan saudara yang lain untuk mengikuti pengobatan terapi herbal dengan
sari mentimun ini.
THANK YOU 

Anda mungkin juga menyukai