Anda di halaman 1dari 42

FORM EVALUASI METODOLOGI PENELITIAN

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN STIKES BHAKTI KENCANA

Nama Mahasiswa : Sandra Febriani


NIM : AK.1.16.045

1. Step O (Step Zero: Cultivate a spirit of inquiry)


Saya sangat tertarik membahas fenomena ini karena
berdasarkan data yang diberikan Riskesdas 2018, dalam artikel
detik health Hipertensi menjadi peringkat pertama penyakit
tidak menular yang didiagnosa di fasilitas kesehatan dengan
jumlah kasus yang di diagnosis dokter di tahun 2018 mencapai
34,1 % dan Prevalensi Hipertensi pada penduduk umur >18
tahun. Dari umur 18 – 24 tahun mencapai 13,2%, umur 25 – 34
tahun mencapai 20,1%, umur 35 – 44 tahun mencapai 31,6%,
umur 45 – 54 tahun mencapai 45,%, umur 55 – 64 tahun
mencapai 55,2%, umur 65 – 74 tahun mencapai 63,2%, umur 75
tahun ke atas mencapai 69,5%.
Disamping itu, obat-obatan antihipertensi selain dapat
menurunkan tekanan darah obat hipertensi digunakan dengan
jangka waktu yang lama juga memiliki efek samping yang
cukup besar contohnya sakit kepala,vertigo, angioedema,
impoten dan gangguan fungsi ginjal. Salah satu alternatif yang
tepat dalam menurunkan tekanan darah tanpa ketergantungan
obat dan efek sampingnya yaitu menggunakan terapi non
farmakologi.
Oleh karena itu, Saya tertarik mengangkat terapi non
farmakologis yang mampu menurunkan tekanan darah penderita
hipertensi. Dimana terapi non farmakologi ini saya mencari
terapi yang mudah dilakukan, terjangkau, dan dapat dilakukan

1
kapan saja, serta cukup aman yaitu terapi Jus mentimun.
2. Step 1: Ask clinical questions in PICOT format
Abstrak/ ringkasan:
Hipertensi merupakan penyakit degeneratif yang banyak ditemukan
di Indonesia dengan tanda yaitu kenaikan tekanan darah di atas normal
yang diakibatkan oleh berbagai macam faktor. Terdapat berbagai macam
terapi non farmakologis yang mampu menurunkan tekanan darah, dimana
saya menggunakan salah satu terapi yang mudah dilakukan, yaitu terapi
Jus Mentimun.

P : Lansia dengan hipertensi


I : Jus Mentimun
C :-
O : Menurunkan tekanan darah
T :-

Paparan atau
Jenis Masalah/pasien
Intervensi control / Hasil Waktu
Pertanyaan /populasi
perbandingan
Terapi Lansia dengan Pemberian - Hasil Sejak
(Pengobatan) Hipertensi Jus penelitian tanggal 6
Terapi Jus Mentimun menunjukkan Maret
Mentimun ada pengaruh 2015
pemberian sampai
jus mentimun dengan
terhadap 12 Maret
tekanan darah 2015
pada lansia
dengan
hipertensi
Pencegahan -
Diagnosa Hipertensi
Prognosis -
Etiologi -

2
Analisis jurnal dalam table:

PICOT Format Jurnal 1 Jurnal 2 Jurnal 3 Jurnal 4 Jurnal 5


P
(Problem/population) Populasi dan masalah yang spesifik dalam jurnal tersebut
Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian survei analiti dan menggunakan pendekatan metode
survey. Populasi dalam penelitian ini adalah lansia yang mengalami hipertensi Di UPTD Panti Sosial Lanjut Usia Tresna Werdha Kecamatan
Natar Kabupaten Lampung Selatan, yang berjumlah 48 resonden

Penelitian yang pertama dilakukan oleh Khusnul dan Munir

(2012) menjelaskan adanya penuruan tekanan darah pada pasien hipertensi dengan mengkonsumsi jus mentimun. Penelitian ini
menggunakan sampel 20 orang lansia dengan hipertensi tanpa penyakit penyerta.
Penelitian Penelitian yang Jenis penelitian ini Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan desain One group pre-
yang kedua digunakan adalah mengguanakan test and post-test. Sampel yang digunakan sebanyak 40 lansia dengan
oleh Kharisna, quasi-experimental pendekatan eksperimen hipertensi tanpa penyakit penyerta
Dewi dan design dengan dengan metode
Lestari (2010), rancangan penelitian eksperimental terhadap
pada pretest-posttest with 28 orang responden
penelitian ini control group. dengan menggunakan
bertujuan Sebanyak 32 orang desain one group pretest
untuk menjadi sampel – posttest. Sampel yang

3
memberikan penelitian diambil adalah pasien
terapi jus menggunakan hipertensi yang dirawat
mentimun pendekatan sampling jalan
pada klien non probabilitis
yang dengan metode
hipertensi Purposive Sampling
dengan yang dilakukan
sampel pengukuran tekanan
penelitian darah yang terdiri dari
sebanyak 30 16 orang kelompok
orang, teknik intervensi pemberian
pengambilan jus mentimun dan 16
sampel yaitu orang kelompok
purposive kontrol tanpa
sampling. pemberian jus
Sampel pada mentimun.
penelitian ini
adalah wanita
yang berusia

4
35-60 tahun,
mempunyai
tekanan darah
> 140/90
(MAP >
106), tidak
obesitas (18,5
< IMT < 27),
tidak
merokok,
tidak
mengkonsums
i alcohol,
tidak memiliki
masalah
kesehatan
selain
hipertensi,
terutama asam

5
urat, dan tidak
mengkonsums
i obat-obatan
hipertensi
selama
diberikan
perlakuan.

I Pemberian Jus Pemberian Jus Pemberian Jus Pemberian Jus Mentimun Pemberian Jus Mentimun
(Intervention)
Mentimun Mentimun Mentimun
intervensi atau
perlakuan yang
dilakukan pada
populasi tersebut

C - - - - -
(Comparision)
perbandingan
intervensi yang

6
pernah dilakukan
pada populasi
tersebut
O Hasil penelitian Hasil yang di Adanya pengaruh Berdasar Hasil penelitian
(Outcome) hasil
memperlihatkan bahwa dapatkan pada grup pemberian jus kan hasil menunjukkan ada
yang didapatkan dari
pada penderita intervensi mentimun terhadap penelitian pengaruh pemberian jus
jurnal/penelitian adalah rata-rata
hipertensi yang tekanan darah pada diperoleh mentimun terhadap
tersebut dan tekanan arteri rata-rata
sebelum diberikan jus penderita hipertensi. data tekanan darah pada lansia
implikasinya pada (MAP) pada
mentimun (Cucumis Dengan nilai p value bahwa dengan hipertensi,
ilmu keperawatan kelompok kontrol
sativus) Di UPTD Panti sebesar 0,000 (p < dengan penurunan terbesar terjadi
sebelum diberikan jus
Sosial Lanjut Usia 0,05).Hal ini di pemberia pada 2 jam setelah
mentimun sebesar
Tresna Werdha dukung juga oleh n terapi perlakuan hari 3 setelah
117,9, sedangkan rata-
Kecamatan Natar Hariada (2011) komplem perlakuan pemberian jus
rata tekanan arteri
Kabupaten Lampung Persentase penurunan enter jus mentimun. Ada pengaruh
rata-rata (MAP)
Selatan Tahun 2015 tekanan darah pada mentimu yang signifikan jus
sesudah diberikan jus
mempunyai nilai rata- wanita dewasa sama n ini mentimun terhadap
mentimun sebesar
rata tekanan darah dengan laki-laki menunjuk tekanan darah sistolikdan
104,2. Hal ini
163,33 sedangkan dewasa (p>0,05) kan diastolik pada lansia
menunjukkan terjadi
sesudah diberikan jus adanya dengan hipertensi di
penurunan tekanan

7
mentimun (Cucumis darah setelah perubaha Dusun Genggongan Desa
sativus) turun menjadi diberikan intervensi, n Mangunjiwan Kabupaten
139,79 mmHg dimana selisih antara terhadap Demak dengan nilai p
Hasil uji statistik dua rata-rata pretest tekanan value sebesar 0,000 (p <
didapatkan p-value = dan post-test pada darah 0,05).
0,000 yang berarti kelompok khususnya pada
bahwa ada perbedaan analisa pada penderita
tekanan darah pada kelompok eksperimen hipertensi
penderita hipertensi adalah 13,8 dengan p di RT 003
yang sebelum dan value= 0,000. Ini kelurahan
sesudah di beri berarti konsumsi jus karampua
perlakukan berupa mentimun dapat ng
pemberian jus membantu makassar
mentimun. menurunkan tekanan dengan
darah pada pasien nilai p
hipertensi. value
sebesar0,
000 (p <
0,05). Hal

8
ini di
dukung
juga oleh
Hariada
(2011)
Persentas
e
penuruna
n tekanan
darah
pada
wanita
dewasa
sama
dengan
laki-laki
dewasa
(p>0,05).

9
T Berdasarkan hasil data Penelitian ini Penelitian ini Penelitian ini dilakukan Penelitian ini
(Time) waktu yang
pra survey pada dilakukan di dilaksanakan di Balai di Kelurahan dilaksanakan pada bulan
dibutuhkan dan
tangga 10-15 Februari Kecamatan Pekanbaru Desa Tolombukan Karampuang Kota Desember 2013 sampai
kapan penelitian
2015 di UPTD Panti Kota wilayah kerja Kecamatan Pasan Makassar di RT 003 Januari 2014. Penelitian
tersebut dilakukan
Sosial Lanjut Usia Puskesmas Pekanbaru Kabupaten Minahasa selama 10 hari mulai ini dilakukan di Dusun
Tresna Werdha Kota yang dimulai Tenggara sejak tanggal 7 - 16 September Genggongan Desa
Kecamatan Natar dari bulan Oktober tanggal 6 Maret 2015 2015 Mangunjiwan Kabupaten
Kabupaten Lampung 2009 hingga bulan sampai dengan 12 Demak.
Selatan Juni 2010 Maret 2015

10
3. Step 2: Search for the best evidence
Sumber Data Base:
Pencarian jurnal melalui Goggle Cendikia didapatkan hasil 210
jurnal dengan keyword “Pemberian Jus Mentimun, Hipertensi”. Jurnal
yang diambil hanya 5 jurnal, berdasarkan:
Kriteria Inklusi :
1. Jurnal yang dipublikasikan dalam rentang waktu 2014 – 2019
2. Jurnal yang diambil adalah jurnal yang membahas Pemberian Jus
Mentimun untuk menurunkan tekanan darah pada lansia dengan
hipertensi
3. Jurnal yang diambil adalah Pemberian Jus Mentimun untuk
menurunkan tekanan darah pada lansia dengan Hipertensi.

Kriteria Eksklusi :
1. Jurnal yang membahas Pemberian Jus Mentimun untuk lansia dengan
Hipertensi.
2. Jurnal yang membahas Pemberian Jus Mentimun untuk penderita
Hipertensi.

Temuan : (sebutkan: penulis, tahun, judul artikel, jurnal, penerbit)


1. Rahma Elya, dkk. 2015. Pengaruh Jus Mentimun (Cucumis Sativus)
Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Hipertensi Di UPTD Panti
Sosial Lanjut Usia Tresna Werdha Kecamatan Natar Kabupaten
Lampung Selatan. JURNAL KESEHATAN HOLISTIK, Vol 10 No 1.
2. Ramdya Akbar Tukan. 2018. Efektifitas Jus Mentimun Dalam
Menurunkan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi. Journal Of
Borneo Holistic Health, Volume 1 No 1.
3. Cerry Elfind Ponggohong, dkk. 2015. Pengaruh Pemberian Jus
Mentimun Terhadap Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Desa
Tolombukan Kec. Pasan Kab. Minahasa Tenggara. Ejournal
Keperawatan (e-Kp), Volume 3 No 2.
4. Alfyan Rahim. 2016. Efektifitas Pemberian Jus Mentimun (Cucumis
Sativus) Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi
Di RT 003 Kelurahan Karampuang Makassar. Jurnal Mitrasehat,
Volume VI No 1.
5. Agung Prakoso, dkk. 2014. Pengaruh Pemberian Jus Mentimun
Terhadap Tekanan Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi Di Posyandu

11
Di Kabupaten Demak. PROSIDING KONFERENSI NASIONAL II
PPNI JAWA TENGAH.

4. Step 3: Critically appraise the evidence

Kutipan:

Apakah artikel ini relevan Komentar :


 Yes Ya, Karena masalah yang saya
dengan masalah penelitian
ambil yaitu pengaruh jus
saya? N
mentimun terhadap penurunan
o
tekanan darah Pada lansia.
Apakah penelitian Komentar :

Yes Ya, Karena masalah yang
membahas topik yang terkait
diambil dengan penelitian
dengan pertanyaan penelitian N
sebelumnya sama – sama
saya? o
tentang pengaruh jus
mentimun terhadap penurunan
tekanan darah Pada lansia.
Apakah penelitian dilakukan Komentar :

Yes Penelitian sebelumnya
dalam lingkungan yang
dilakukan pada lansia namun
mirip dengan penelitian
untuk tempatnya berbeda
saya?
N
o
Apakah hasilnya disajikan Komentar :
Yes
secara obyektif?

N
o
 Apakah hasil dari semua Komentar :
Yes
studi termasuk
ditampilkan dengan jelas? N
 Apakah hasilnya serupa o
dengan yang ditemukan

12
oleh penelitian lain pada
topik yang sama?
 Apakah kesimpulan Komentar :
Yes
penulis dibenarkan?
 Apakah ada hasil N
konklusif? o
 Apakah ada hasil
numerik?
 Apakah hasil yang
dilaporkan dalam tabel
data konsisten dengan
yang dijelaskan di bagian
Diskusi dan Kesimpulan?
 Apakah perbedaan
potensial didiskusikan?
 Apakah artikel tersebut Komentar :
Yes
relevan dengan topik
Anda? N
 Apakah masalah dibahas o
secara abstrak yang
menarik bagi Anda?
 Apakah penelitian
dilakukan dalam
lingkungan yang serupa
dengan Anda?
Apa hasilnya?
 Apakah hasilnya serupa
dari penelitian ke
penelitian?
 Apa hasil keseluruhan
dari penelitian ini?
 Seberapa akurat hasilnya?
 Dapatkah asosiasi kausal
disimpulkan dari data
yang tersedia?

13
 Apakah hasilnya valid?
 Apakah ulasan tersebut
secara eksplisit menjawab
pertanyaan kesehatan
masyarakat?
 Apakah pencarian untuk
studi yang relevan
terperinci dan lengkap?
 Apakah studi utama
berkualitas metodologis
tinggi?
 Dapatkah hasilnya
diterapkan pada praktik
kesehatan masyarakat?
 Dapatkah saya
menerapkan hasilnya
pada program / kebijakan
saya?
 Apakah semua hasil
kesehatan masyarakat
yang penting
dipertimbangkan?
 Apakah manfaatnya
sepadan dengan biaya dan
risiko potensial?

 Apakah metodologi Komentar :


Yes
penelitian dijelaskan
dengan jelas dan bebas N
bias? Untuk artikel o
ulasan:
• Apakah ada daftar
database bibliografi
spesifik yang dicari?

14
• Apakah istilah
pencarian terdaftar?
• Apakah sumber
informasi informal
dimasukkan (literatur
abu-abu, pendapat pakar,
dll.)? • Apakah artikel
non-bahasa Inggris
disertakan? Untuk studi
primer:
• Apakah hasilnya tepat
(adakah interval
kepercayaan)?
• Apakah metode statistik
sesuai?
• Dapatkah penelitian ini
direproduksi?
Bisakah saya yakin Komentar :
Yes
tentang temuan?
• Apakah penelitian
N
memiliki tujuan yang
o
dinyatakan dengan jelas
dan fokus pada masalah
yang didefinisikan dengan
jelas?
• Apakah ini
menggambarkan populasi
yang diteliti, intervensi
yang diberikan, dan
hasilnya?
• Apakah model yang
dianalisis lengkap?
• Apakah data valid dan
berkualitas baik?

15
• Apakah kualitas studi
yang dimasukkan dinilai?
Apa ukuran yang mereka
gunakan?
• Apakah ada kelompok
kontrol?
Haruskah saya Komentar :
Yes
menerapkan hasilnya
pada praktik kesehatan
masyarakat setempat?
• Dapatkah hasilnya
ditafsirkan dan diterapkan
dalam ruang lingkup
praktik kesehatan
masyarakat?
• Apakah manfaatnya
sepadan dengan potensi
bahaya dan biaya?
• Apakah semua hasil
kesehatan masyarakat
yang penting
dipertimbangkan?

16
Critical Appraisal:

Jurnal 1 Jurnal 2 Jurnal 3 Jurnal 4 Jurnal 5


Penulis dan Rahma Elya, dkk. Ramdya Akbar Cerry Elfind Alfyan Rahim. Agung Prakoso,
Judul Pengaruh Jus Tukan. Efektifitas Ponggohong, dkk. Efektifitas Pemberian dkk. Pengaruh
Penelitian Mentimun Jus Mentimun Pengaruh Jus Mentimun Pemberian Jus
(Cucumis Sativus) Dalam Menurunkan Pemberian Jus (Cucumis Sativus) Mentimun
Terhadap Tekanan Darah Mentimun Terhadap Perubahan Terhadap Tekanan
Penurunan Tekanan Pada Pasien Terhadap Tekanan Tekanan Darah Pada Darah Pada Lansia
Darah Pada Hipertensi. Darah Pada Lansia Hipertensi Di Dengan Hipertensi
Hipertensi Di Penderita RT 003 Kelurahan Di Posyandu Di
UPTD Panti Sosial Hipertensi Di Karampuang Kabupaten Demak.
Lanjut Usia Tresna Desa Tolombukan Makassar.
Werdha Kecamatan Kec. Pasan Kab.
Natar Kabupaten Minahasa
Lampung Selatan. Tenggara.
Penerbit JURNAL Journal Of Borneo ejournal Jurnal Mitrasehat, PROSIDING
KESEHATAN Holistic Health, Keperawatan (e- Volume VI No 1. KONFERENSI
HOLISTIK, Vol 10 Volume 1 No 1. Kp), Volume 3 NASIONAL II
No 1. No 2. PPNI JAWA

17
TENGAH.

Tujuan Penelitian ini Penelitian ini Penelitian ini Penelitian ini Tujuan penelitian
bertujuan untuk bertujuan untuk bertujuan untuk bertujuan untuk untuk mengetahui
menentukan memberikan terapi mengetahui mengetahui pengaruh
efektivitas jus jus mentimun pada pengaruh efektifitas pemberian jus
mentimun untuk klien yang pemberian jus mengkonsumsi jus mentimun terhadap
mengurangi hipertensi mentimun mentimun terhadap tekanan darah pada
hipertensi. terhadap tekanan penurunan tekanan lansia dengan
darah pada darah pada pasien hipertensi
penderita hipertensi
hipertensi
Design Jenis penelitian Jenis penelitian Penelitian yang Jenis penelitian ini Jenis penelitian ini
Penelitian kuantitatif dengan yang digunakan digunakan adalah mengguanakan adalah quasi
menggunakan adalah Quasy quasi- pendekatan experiment dengan
desain penelitian Experiment dengan experimental eksperimen dengan desain One group
survei analitik rancangan design dengan metode eksperimental pre-test and post-
dengan pendekatan penelitian Non rancangan menggunakan desain test.
metode survey. Equivalent Control penelitian pretest- one group pretest.
Group. posttest with

18
control group.
Partisipan Populasi dalam Penelitian Sebanyak 32 Jenis penelitian ini Sempel yang
penelitian ini pertama orang menjadi mengguanakan digunakan
adalah lansia yang menggunakan sampel, yang pendekatan sebanyak 40 lansia
mengalami sampel 20 orang terdiri dari 16 eksperimen terhadap dengan hipertensi
hipertensi yang lansia dengan orang kelompok 28 orang responden. tanpa penyakit
berjumlah 48 hipertensi tanpa intervensi penyerta.
responden. penyakit penyerta. pemberian jus
Penelitian kedua mentimun dan 16
menggunakan orang kelompok
sampel wanita yang kontrol tanpa
berusia 35-60 pemberian jus
tahun, mempunyai mentimun.
tekanan darah
> 140/90 (MAP >
106), tidak obesitas
sebanyak 30 orang.
Penelitian ketiga
yang dilakukan

19
oleh Lebalado
(2014) Penelitian
ini dilakukan
selama 7 hari
dengan sampel
klien 38 orang
terdiri dari laki-laki
dan perempuan
dengan tekanan
darah sistolik 140 -
159 mmHg dan
diastolik 90 - 99
mmHg.
Metode jenis penelitian ini Metode yang di Desain penelitian Jenis penelitian ini Jenis penelitian ini
adalah jenis gunakan dalam yang digunakan mengguanakan adalah quasi
penelitian Literature review adalah quasi- pendekatan experiment dengan
kuantitatif dengan ini diawali dengan experimental eksperimen dengan desain One group
menggunakan pemilihan topik, design dengan metode eksperimental pre-test and post-
desain penelitian kemudian rancangan tes. Penelitian ini

20
survei analitik dan ditentukan keyword penelitian pretest- menggunakan
menggunakan untuk pencarian posttest with teknik sampling
pendekatan metode jurnal. control group dan yang digunakan
survey. menggunakan adalah non
pendekatan probability
sampling non sampling dengan
probabilitis purposive
dengan metode sampling.
Purposive
Sampling.
Hasil Hasil uji statistik Hasil penelitian Hasil Penelitian Analisis data dengan Hasil penelitian
didapatkan p-value dari Lebalado menunjukan uji paired t test menunjukkan ada
= 0,000 yang (2014) menyatakan adanya pengaruh diperoleh p=0,000 pengaruh
(p<0,05), sehingga
berarti bahwa ada bahwa konsumsi pemberian jus pemberian jus
didapatkan bahwa ada
perbedaan tekanan 150 ml jus mentimun mentimun terhadap
perbedaan pada tekanan
darah pada mentimun selama 7 terhadap tekanan tekanan darah pada
darah sebelum dan
penderita hipertensi hari dapat darah pada lansia dengan
sesudah baik tekanan
yang sebelum dan menurunkan penderita sistolik maupun
hipertensi,
sesudah diberikan tekanan darah hipertensi. diastolik. penurunan terbesar

21
jus mentimun sistolik dan terjadi pada 2 jam
(Cucumis sativus) diastolik pada laki- setelah perlakuan
Di UPTD Panti laki dan perempuan hari 3 setelah
Sosial Lanjut Usia hipertensi secara perlakuan
Tresna Werdha signifikan. pemberian jus
Kecamatan Natar Sedangkan menurut mentimun. Ada
Kabupaten hasil penelitian pengaruh yang
Lampung Selatan Khusnul dan Munir signifikan jus
Tahun 2015. 2012 menyatakan mentimun terhadap
bahwa ada tekanan darah
pengaruh bermakna sistolikdan diastolik
dari pemberian jus pada lansia dengan
mentimun terhadap hipertensi di Dusun
penurunan tekanan Genggongan Desa
darah, penurunan Mangunjiwan
terbesar terjadi Kabupaten Demak
pada 2 jam dan dengan nilai p
setelah perlakuan value sebesar 0,000
hari ke 4 dan 5 (p < 0,05).

22
setelah perlakuan
pemberian jus
mentimun pada
lansia dengan
penyakit hipertensi
tanpa penyakit
penyerta.
Kelebihan Peneliti Peneliti Peneliti Peneliti menyebutkan Peneliti
menyebutkan menyebutkan menyebutkan waktu penelitian menyebutkan waktu
waktu penelitian waktu penelitian waktu penelitian berapa lama, Peneliti penelitian berapa
berapa lama, dan berapa lama, dan berapa lama, mencantumkan lama, Peneliti
menjelaskan Kelebihan yang Peneliti Analisa Data mencantumkan
bagaimana cara ditemukan setelah mencantumkan Analisa Data, dan
meramu atau menelaah artikel Analisa Data peneliti
membuat jus yaitu dapat mencantumkan
mentimun. diaplikasikan jenis penelitian
intervensi ini pada design dan metode
klien yang penelitian.
mengalami

23
peningkatan
tekanan darah
tinggi pada wanita.

Kekurangan Peneliti tidak Peneliti tidak Peneliti tidak Peneliti tidak Peneliti tidak
mencantumkan menjelaskan menjelaskan menjelaskan menjelaskan
Analisa Data bagaimana cara bagaimana cara bagaimana cara bagaimana cara
meramu atau meramu atau meramu atau meramu atau
membuat jus membuat jus membuat jus membuat jus
mentimun, Peneliti mentimun. mentimun. mentimun.
tidak
mencantumkan
jenis penelitian,
desain penelitian
yang digunakan,
dan peneneliti tidak
mencantumkan
Analasa Data.
Masukkan Sebaiknya peneliti Sebaiknya peneliti Sebaiknya Sebaiknya peneliti Sebaiknya peneliti
mencantumkan menjelaskan peneliti menjelaskan menjelaskan

24
Analisa Data bagaimana cara menjelaskan bagaimana cara bagaimana cara
meramu atau bagaimana cara meramu atau meramu atau
membuat jus meramu atau membuat jus membuat jus
mentimun, membuat jus mentimun. mentimun.
mencantumkan mentimun.
jenis penelitian,
desain penelitian
yang digunakan dan
mencantumkan
Analisa Data

25
5. Kerangka Konseptual (Teori yang diadaptasi)

6. Temuan Hasil Studi Pendahuluan di Lapangan (FENOMENA)

7. Latar Belakang Masalah Penelitian


Hipertensi merupakan penyakit yang sangat banyak dialami oleh
masyarakat terutama di Indonesia. Hingga saat ini angka kejadian
hipertensi tidak pernah menurun. Menurut data yang dilansir dari riskesdas
2013-2016 didapatkan hasil pengukuran tekanan darah, hipertensi naik
dari 25,8% menjadi 34,1%. Kenaikan prevalensi penyakit tidak menular
ini berhubungan dengan pola hidup, antara lain merorok, konsumsi
minuman beralkohol, aktivitas fisik, serta tidak seimbangnya konsumsi
buah dan sayur.
Hipertensi pada usia lanjut adalah bila tekanan darah lebih dari
140/90 mmHg, sedangkan hipertensi sitolik terisolasi bila tekanan darah
sistolik lebih dari 140 mmHg dan diastolik kurang dari 90 mmHg.
Tekanan darah meningkat sesuai dengan bertambah nya umur. Tekanan
darah sistolik meningkat sampai dekade ke-7 sedangkan tekanan diastolic
meningkat sampai decade ke 5-6 kemudian menetap atau bahkan
cenderung menurun. Peningkatan tekanan darah pada usia lanjut yang
semula dianggap normal sebagai akibat perubahan fisiologi, ternyata
meningkatkan risiko morbiditas dan mortalitas serebro-kardiovaskular.
Menurut Rahajeng dan Tuminah (2009) mengatakan bahwa
penelitian epidemiologi membuktikan bahwa hipertensi berhubungan
secara linier dengan morbiditas dan mortalitas penyakit kardiovaskular.
Oleh sebab itu, penyakit hipertensi harus dicegah dan diobati. Hal tersebut
merupakan tantangan kita di masa yang akan datang. Faktor sosial budaya
berhubungan erat dengan terjadinya hipertensi di Indonesia.
Penatalaksanaan penyakit hipertensi dapat dilakukan dengan terapi
farmakologi dan terapi non-farmakologi. Terapi farmakologi merupakan
pengelolaan hipertensi menggunakan obat-obatan yang dikenal dengan
obat antihipertensi baik golongan diuretik, penghambat adrenergik
maupun vasodilator (Divine, 2012). Terapi non-farmakologi merupakan

26
pengobatan hipertensi yang dilakukan dengan cara menjalani pola hidup
sehat yaitu diet rendah garam dan kolesterol, menghentikan pemakaian zat
yang membahayakan tubuh, istirahat yang cukup, mengelola stres,
aktivitas fisik (Susilo & Wulandari, 2011). Lippincott, Williams dan
Wilkins (2007) juga menjelaskan berdasarkan beberapa penelitian bahwa
terapi non-farmakologi merupakan intervensi wajib yang harus dilakukan
pada penanganan penyakit hipertensi.
Terapi komplementer adalah terapi pengobatan tradisional yang
telah diakui dan dapat dipakai sebagai pendamping terapi konvensional
atau terapi medis. Pelaksanaannya dapat dilakukan bersamaan dengan
terapi medis (Moyad & Hawk). Dalam Permenkes nomor 1109 tahun 2007
tentang penyelenggaraan pengobatan komplementer- anternatif di fasilitas
pelayanan kesehatan, yang dimaksud dengan terapi komplementer adalah
pengobatan nonkonvensional yang ditujukan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif yang diperoleh melalui pendidikan terstruktur dengan kualitas,
keamanan dan efektivitas tinggi berdasarkan ilmu pengetahuan biomedik,
yang belum diterima dalam kedokteran konvensional. Pada dasarnya terapi
komplementer bertujuan untuk memperbaiki fungsi dari sistem-sistem
tubuh, terutama sistem kekebalan dan pertahanan tubuh, agar tubuh dapat
menyembuhkan dirinya sendiri yang sedang sakit, karena tubuh kita
sebenarnya mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan dirinya sendiri
(Depkes RI, 2007).
Penelitian - penelitian sebelumnya mengatakan bahwa selaian
dengan terapi farmakologi, pemberian jus mentimun sebagai terapi
komplementer mampu untuk menurunkan tekanan darah pada lansia
dengan penderita hipertensi. Berdasarkan paparan di atas, perlu dilakukan
riset tentang Pengaruh pemberian jus mentimun terhadap tekanan darah
pada lansia dengan hipertensi.
Pemanfaatan mentimun dalam menurunkan tekanan darah pada
penderita hipertensi yaitu dengan cara mengeluarkan cairan tubuh
(melalui air seni) (Mangonting, et al, 2008). Dimana mentimun

27
mengandung mineral yaitu potassium, magnesium, dan pospor. Selain itu
mentimun juga bersifat diuretic karena mengandung banyak air sehingga
menbantu menurunkan tekanan darah (Myrank, 2009). Sementara di
dalam Majalah Nirmala (2008, dalam http://cybermed.cbn.net.id)
Penderita hipertensi sangat disarankan untuk mengkonsumsi mentimun,
karena kandungan mineral kalium, magnesium, dan serat di dalam timun
bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah. Serta mineral magnesium
yang juga berperan melancarkan aliran darah dan menenangkan saraf.

8. Judul Penelitian Yang Akan Diajukan :

9. Variable Penelitian, Definisi Konseptual dan Operasional:


a. Variabel Penelitian

b. Definisi Konseptual

c. Definisi Operasional

10. Hipotesa penelitian :

11. Design Penelitian dan alasannya :

12. Populasi dan Sample Penelitian :

13. Analisis Data yang dilakukan :

14. Etik Penelitian yang berkaitan dengan penelitian yang akan


dilakukan : (lihat CIOMS 2016)

7-STANDAR KELAIKAN ETIK PENELITIAN Ya Tidak NA*


1. Nilai Sosial/Klinis
2. Nilai Ilmiah
3. Pemerataan Beban dan Manfaat

28
4.  Potensi manfaat > risiko
 Potensi manfaat >/= risiko
 Potensi manfaat < risiko
 Standar risiko minimal >/=
 Sedikit diatas standar resiko minimal
 Risiko terhadap peneliti

5. Bujukan/ Eksploitasi/Inducement
6. Rahasia dan Privacy
7. Informed Consent
 Tidak Berlaku/Tidak Dapat Diterapkan
1 Nilai Sosial / Klinis.
Penelitian ini memenuhi standar Nilai Sosial/ Klinis, minimal
terdapat satu diantara 5 (lima) nilai berikut ini :
1.1. Terdapat Novelty (kebaruan). Dalam penelitian ini terdapat
nilai kebaruan, yaitu terdapat minimal satu dari 3 sifat berikut :
Potensi menghasilkan informasi yang valid
b Memiliki Relevansi Bermakna dengan masalah kesehatan
Memiliki kontribusi terhadap suatu penciptaan /
kebermanfaatan dalam melakukan evaluasi intervensi
kebijakan, atau sebagai bagian dari pelaksanaan kegiatan yang
mempromosikan kesehatan individu atau masyarakat
1.2 Sebagai upaya mendesiminasikan hasil
1.3 Sebagai informasi untuk memahami intervensi
1.4 Memberikan kontribusi promosi kesehatan
1.5 Menghasilkan alternatif cara mengatasi masalah

2 Nilai Ilmiah
Penelitian ini memenuhi standar nilai ilmiah, minimal terdapat
satu diantara 5 (lima) nilai berikut ini
2.1  Disain penelitian mengikuti logika ilmiah, yang menjelaskan
secara rinci (perlu seperti ini, atau diserahkan kepada
pemahaman dan keputusan pereview?), meliputi :
a. Desain penelitian;
b. Tempat dan waktu penelitian
c. Jenis sampel, Tatacara pengambilan sampel, Besar sampel,
kriteria inklusi dan eksklusi;
d. Variabel penelitian dan definisi operasional;

29
e. Instrument penelitian/alat untuk mengambil data/bahan
penelitian ;
f. Prosedur penelitian
g. intervensi yang diberikan/dilakukan (dlm uraian rinci langkah-
langkah yang akan dilakukan)/cara pengumpulan data (uraikan
secara detail);
h. Cara pencatatan selama penelitian, termasuk efek samping dan
komplikasi bila ada;
i. i) Rencana analisis data
2.2 Menghasilkan informasi yang valid dan handal
2.3 Terdapat uraian tentang penelitian lanjutan yang dapat
dilakukan dari hasil penelitian yang sekarang
2.4 Hasil penelitian menyajikan data & informasi yang dapat
dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan klinis/sosial
2.5 Relevansinya bermakna dengan masalah kesehatan
2.6 Kontribusinya terhadap penciptaan atau evaluasi intervensi,

Terdapat uraian dan pandangan peneliti bagaimana saran


mengatasi pelanggaran dan isu etik dari penelitian yang
diusulkannya
b Terdapat ringkasan hasil studi sebelumnya sesuai topik
penelitian yang diusulkan, baik yang belum
dipublikasi/diketahui peneliti dan sponsor, dan sudah
dipublikasi, termasuk kajian-kajian pada hewan
Terdapat pernyataan bahwa prinsip yang tertuang dalam
protokol penelitian ini akan dipatuhi/dilaksanakan
d Terdapat gambaran singkat tentang lokasi penelitian, termasuk
informasi ketersediaan fasilitas yang layak untuk keamanan dan
ketepatan penelitian, dan informasi demografis dan
epedemiologis yang relevan tentang daerah penelitian
Terdapat daftar Nama, alamat, afiliasi lembaga, kualifikasi dan
pengalaman ketua peneliti dan peneliti lainnya (jika peneliti
adalah Tim)
Terdapat uraian tujuan penelitian, hipotesa, pertanyaan
penelitian, asumsi, dan variabel penelitian
g Terdapat deskipsi detil tentang desain ujicoba atau penelitian.

30
Bila ujicoba klinis, deskripsi harus meliputi apakah kelompok
intervensi ditentukan secara random, (termasuk bagaimana
metodenya), dan apakah blinded atau terbuka
h Terdapat uraian tentang jumlah subyek yang dibutuhkan sesuai
tujuan penelitian dan bagaimana penentuannya secara statistik
Terdapat rincian kriteria subyek dan alasan penentuan yang
tidak masuk kriteria dari kelompok kelompok berdasarkan
umur, sex, faktor sosial atau ekonomi, atau alasan alasan
lainnya
Terdapat alasan melibatkan anak atau orang dewasa yang tidak
mampu memberikan informed consent, atau kelompok rentan,
serta langkah bagaimana meminimalkan yan diantisipasi
potensi resiko
k Terdapat deskripsi dan penjelasan semua intervensi (metode
treatmen), termasuk rute administrasi, dosis, interval dosis, dan
masa treatmen produk yang digunakan (investigasi dan
komparator)
Terdapat rencana dan alasan untuk meneruskan atau
menghentikan standar terapi selama penelitian
m Terdapat uraian jenis treatmen/pengobatan lain yang mungkin
diberikan atau diperbolehkan, atau menjadi kontraindikasi,
selama penelitian
n Terdapat penjelasan tentang test-test klinis atau lab atau test
lain yang harus dilakukan
o Terdapat format laporan kasus yang sudah terstandar, metode
pencataran respon terapetik (deskripsi dan evaluasi metode dan
frekuensi pengukuran), prosedur follow-up, dan, bila mungkin,
ukuran yang diusulkan untuk mentukan tingkat kepatuhan
subyek yang menerima treatmen
p Terdapat aturan atau kriteria kapan subyek bisa diberhentikan
dari penelitian atau uji klinis, atau, dalam hal studi multi senter,
kapan sebuah pusat/lembaga di non-aktifkan, dan kapan
penelitian bisa dihentikan (tidak lagi dilanjutkan)
q Terdapat uraian ttg metode pencatatan dan pelaporan adverse

31
events atau reaksi, dan syarat penanganan (jika terjadi)
komplikasi
Terdapat uraian tentang risiko yang diketahui dari adverse
events, termasuk risiko yang terkait dengan masing masing
rencana intervensi, dan terkait dengan obat, vaksin, atau
terhadap prosedur yang akan diujicobakan
Terdapat uraian tentang kemungkinan penggunaan lebih jauh
dari data personal atau material biologis
Terdapat deskripsi tentang rencana analisa statistik, termasuk
rencana analisa interim bila diperlukan, dan kreteria bila atau
dalam kondisi bagaimana akan terjadi penghentian prematur
keseluruhan penelitian
u Terdapat Daftar referensi yang dirujuk dalam protokol
v Terdapat rincian sumber dan jumlah dana riset; lembaga
funding, dan deskripsi komitmen finansial sponsor pada
kelembagaan penelitian, pada para peneliti, para subyek riset,
dan, bila ada, pada komunitas
w Terdapat dokumen pengaturan untuk mengatasi konflik
finansial atau yang lainnya yang bisa mempengaruhi keputusan
para peneliti atau personil lainya; peluang adanya conflict of
interest; dan langkah langkah berikutnya yang harus dilakukan
x Terdapat penjelasan jika hasil riset negatip, memastikan bahwa
hasilnya tersedia melalui publikasi atau dengan melaporkan ke
otoritas pencatatan obat obatan
3 Pemerataan Beban dan Manfaat
pemerataan beban dan manfaat mengharuskan peserta/ subyek
diambil dari kualifikasi populasi di wilayah geografis di mana
hasilnya dapat diterapkan.
Sehingga protokol suatu penelitian hendaknya mencerminkan
adanya perhatian atas satu diantara butir-butir di bawah ini :
1) tercantum uraian bahwa manfaat dan beban didistribusikan
secara merata
2) tidak ditemukan pendistribusian beban maupun manfaat
yang berbeda kepada kelompok subyek yang berbeda

32
3) dalam pertimbangan rekrutmen subyek dilakukan
berdasarkan pertimbangan ilmiah, dan tidak berdasarkan
status sosial ekonomi, atau karena mudahnya subyek
dimanipulasi atau dipengaruhi untuk mempermudah
proses maupun pencapaian tujuan penelitian; bila
pemilihan berdasarkan pada sosial ekonomi, harus atas
dasar pertimbangan etis dan ilmiah
4) dalam memilih atau tidak memilih subyek tertentu,
pertimbangkan kekhususan subyek sehingga perlu
perlindungan khusus selama menjadi subyek; dapat
dibenarkan karena peneliti mempertimbangkan
kemungkinan memburuknya kesenjangan kesehatan
5) kelompok subyek yang tidak mungkin memperoleh
manfaat dari penelitian ini, dapat dipisahkan dari subyek
lain, agar terhindar dari risiko dan beban yang sama
6) kelompok yang kurang terwakili dalam penelitian medis
harus diberikan akses yg tepat untuk berpartisipasi,
selain sebagai subyek/ sampel penelitian
7) ketika dilakukan pembedaan distribusi beban dan
manfaat, tetap dilakukan berdasarkan pertimbangan
ilmiah dan etis, bukan pertimbangan kewenangan atau
kemudahan untuk dipilih
8) pembedaan distribusi beban dan manfaat juga dapat
dipertimbangkan untuk dilakukan jika berkait dengan
lokasi populasi
9) Jumlah/proporsi subyek terpinggirkan dalam penelitian
ini keterwakilannya seimbang dengan kelompok lain
10) subyek terpilih menerima beban keikutsertaan dalam
penelitian lebih besar (>) dibanding dengan peluang
menikmati manfaat pengetahuan dan hasil dari
penelitian
11) kelompok rentan tidak dikeluarkan dari partisipasi
dalam penelitian, meski bermaksud melindunginya;

33
tetap diikutsertakan agar memperoleh manfaat secara
proporsional sebagaimana subyek dari kelompok
lainnya
12) penelitian tidak memanfaatkan subyek secara
berlebihan karena kemudahan memperoleh subyek,
misalnya tahanan, mahasiswa peneliti, bawahan
peneliti; juga karena dekatnya dengan lokasi penelitian,
kompensasi utk subyek kecil, dan sejenisnya
(Guidelines 4 and 5) (Guideline 6) (Guideline 19) (Guidelines
15, 16 and 17) (Guideline 9)
Terdapat pernyataan yang jelas tentang pentingnya penelitian,
pentingnya untuk pembangunan dan untuk memenuhi
kebutuhan bangsa, khususnya termasuk penduduk/komunitas di
lokasi penelitian
b Kriteria partisipan atau subyek dan alasan penentuan yang tidak
masuk kriteria dari kelompok kelompok berdasarkan umur, sex,
faktor sosial atau ekonomi, atau alasan alasan lainnya
Terdapat alasan melibatkan anak atau orang dewasa yang tidak
bisa mandiri, atau kelompok rentan, serta langkah langkah
bagaimana memaksimalkan manfaat penelitian bagi mereka
d Terdapat rencana dan alasan untuk meneruskan atau
menghentikan standar terapi selama penelitian, jika dipelukan
termasuk jika tidak memberi manfaat kepada subyek dan
populasi
Terdapat penjelasan tentang Treatmen/Pengobatan lain yang
mungkin diberikan atau diperbolehkan, atau menjadi
kontraindikasi, selama penelitian, sekaligus memberi manfaat
bagi subyek karena adanya pengetahuan dan pengalaman itu
Terdapat penjelasan tentang rencana test-test klinis atau lab atau
test lain yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan penelitian
sekaligus memberikan manfaat karena subyek memperoleh
informasi kemajuan penyakit/ kesehatannya
g Disertakan format laporan kasus yang sudah distandarisir,
metode pencataran respon terapetik (deskripsi dan evaluasi

34
metode dan frekuensi pengukuran), prosudur follow-up, dan,
bila mungkin, ukuran yang diusulkan untuk menentukan tingkat
kepatuhan subyek yang menerima treatmen; lengkap dengan
manfaat yg diperoleh subyek karena dapat dipantaunya
kemajuan kesehatan/ penyakitnya
h Terdapat uraian tentang dalam kondisi seperti apa subyek bisa
diberhentikan dari penelitian atau uji klinis, atau, dalam hal
studi multi senter, kapan sebuah pusat/lembaga di non
-aktifkan, dan kapan penelitian bisa dihentikan (tidak lagi
dilanjutkan); atau kriteria seperti apa yang memberikan peluang
subyek untuk berlanjut berperan dalam penelitian
Terdapat penjelasan tentang risiko yang diketahui dari adverse
events, termasuk risiko yang terkait dengan masing-masing
rencana intervensi, dan terkait dengan obat, vaksin, atau
terhadap prosedur yang akan diuji cobakan; sehingga subyek
merasakan keseimbangan antara beban yg harus ditanggungnya
dengan manfaat yang diperolehnya termasuk yg diperoleh oleh
populasi dan ilmu pengetahuan
Terdapat uraian tentang Potensi manfaat/keuntungan dengan
keikutsertaan dalam penelitian secara pribadi bagi subyek dan
bagi yang lainnya
k Terdapai uraian keuntungan yang dapat diharapkan dari
penelitian ini bagi penduduk, termasuk pengetahuan baru yang
dapat dihasilkan
Terdapat uraian kemungkinan dapat diberikan kelanjutan akses
bila hasil intervensi menghasilkan manfaat yang signifikan,
modalitas yang tersedia, pihak-pihak yang akan mendapatkan
keberlangsungan pengobatan, organisasi yang akan membayar,
dan untuk berapa lama
m Ketika penelitian melibatkan ibu hamil, ada penjelasan tentang
adanya rencana untuk memonitor kesehatan ibu dan kesehatan
anak dalam jangka pendek maupun jangka panjang
n Terdapat rencana, prosedur, dan peneliti yang betanggung

35
jawab untuk menginformasikan pada subyek bahaya dan
manfaat, atau tentang penelitian sejenis, yang dengan informasi
itu subyek dapat menentukan keberlangsungan
keikutsertaannya dalam penelitian
4. Potensi Manfaat dan Resiko
risiko kepada subyek seminimal mungkin dengan
keseimbangan memadai/tepat dalam kaitannya dengan prospek
potensial manfaat terhadap individu, nilai sosial dan ilmiah
suatu penelitian.
 menyiratkan ketidaknyamanan, atau beban yang merugikan
mulai dari yang amat kecil dan hampir pasti terjadi.
 potensi subyek mengalami kerugian fisik, psikologis, sosial,
material
 kerugian yang besar dan atau bermakna.
 risiko kematian sangat tinggi, belum/tidak adanya perawatan
yang efektif
Terdapat uraian potensi manfaat penelitian yang lebih besar
bagi individu/subyek
b Terdapat uraian risiko bahwa risiko sangat minimal yang
didukung bukti intervensi setidaknya menguntungkan;
Tersedia intervensi efektif (sesuai dengan golden standar) yang
harus diberikan kepada kelompok intervensi dan kontrol;
d Terdapat uraian tentang kerugian yang dapat dialami oleh
subyek, tetapi hanya sedikit di atas ambang risiko minimal
Terdapat uraian tentang tinggi rendahnya potensi risiko
penelitian terhadap peneliti
Terdapat uraian tentang tinggi rendahnya risiko penelitian
terhadap kelompok / masyarakat
g Terdapat simpulan agregat risiko dan manfaat dari
keseluruhan penelitian
h Terdapat uraian tentang risiko/ potensi subyek mengalami
kerugian fisik, psikis, dan social yang minimal
Terdapat penjelasan tentang keuntungan yang diperoleh secara
social dan ilmiah; yaitu prospek dan potensi dari hasil
penelitian yang menghasilkan ilmu pengetahuan baru sebagai

36
media yang diperlukan untuk melindungi dan meningkatkan
kesehatan masyarakat; dibandingkan dengan potensi
kerugian / risiko yang dapat terjadi kepada subyek
Pereview telah mempertimbangkan secara cermat, wajar,
hati2, bahwa risiko penelitian ini tidak cukup untuk menolak
atau menyetujui protokol dari aspek potensi risiko dan
kemanfaatan
5 Bujukan/ Eksploitasi/ Inducement (undue)
Terdapat penjelasan tentang insentif bagi subyek, dapat berupa
uang, hadiah, layanan gratis jika diperlukan, atau lainnya
b Insentif pada penelitian yang berisiko luka fisik, atau lebih
berat dari itu, diuraikan insentif yg lebih detail, termasuk
asuransi, bahkan kompensasi jika terjadi disabilitas, bahkan
kematian
Terdapat uraian yang mengindikasikan adanya bujukan yang
tidak semestinya
6 Rahasia dan Privacy
1) meminta persetujuan baru ketika ada indikasi munculnya
masalah kesehatan baru selama penelitian (yg
sebelumnya tidak ada)
2) peneliti mendesak subyek agar melakukan konsultasi
lanjutan ketika peneliti menemukan indikasi penyakit
serius; dengan tetap menjaga hubungan peneliti-subyek
3) peneliti harus netral terhadap temuan baru, tidak
memberikan pendapat sekaitan temuannya itu,
menyerahkan kepada tenaga ahlinya
4) peneliti menjaga kerahasiaan temuan tersebut, jika
terpaksa maka peneliti membukan rahasia setelah
menjelaskan kepada subyek ttg keharusannya peneliti
menjaga rahasia dan seberapa besar peneliti telah
melakukan pelanggaran atas prinsip ini dengan
membuka rahasia tersebut
(Guideline 24) (Guidelines 11 and 12) (Guidelines 11 and
12) (Guidelines 4, 11, 12 and 24) (Guidelines 16 and

37
17) (Guideline 9) (Guideline 3)
a Terdapat penjelasan bagaimana peneliti menjaga kerahasiaan
subyek sejak rekruitmen hingga penelitian selesai, bahkan jika
terjadi pembatalan subyek karena subyek tidak memenuhi
syarat sbg sampel
b Terdapat penjelasan bagaimana peneliti menjaga privacy
subyek ketika harus menjelaskan prosedur penelitian dan
keikutsertaan subyek, dimana subyek tidak bisa berada dalam
kelompok subyek oleh sebab jadual yg tidak sesuai atau materi
penjelasan yang spesifik
c Terdapat penjelasan bagaimana peneliti akan tetap menjaga
kerahasiaan dan privacy subyek meski subyek diwakili, karena
alasan usia, alasan budaya (seperti misalnya sekelompok
masyarakat cukup diwakili kepala kelompok masyarakat itu,
atau anggota keluarga diwakili oleh kepala keluarga)
d Terdapat penjelasan yang menunjukkan bahwa peneliti
memahami terdapat beberapa data/informasi yang
kerahasiaan/privacy merupakan hal yang mutlak dan karenanya
harus sangat dijaga; disertai penjelasan detail tentang
begaimana menjaganya, misalnya hasil test genetika.
e Terdapat uraian tentang bagaimana Peneliti membuat kode, bila
ada, untuk identitas subyek dibuat, alasan pembuatan kode, di
mana di simpan dan kapan,, bagaimana dan oleh siapa bisa
dibuka bila terjadi emergensi
f Terdapat penjelasan tentang kemungkinan penggunaan lebih
jauh dari data personal atau material biologis dari subyek
g Terdapat penjelasan bagaimana kerahasiaan dan privacy tetap
akan dijaga ketika hasil riset negatip, dimana hasilnya harus
tersedia melalui publikasi atau dengan melaporkan ke otoritas
pencatatan obat obatan
7 Informed Consent
Penelitian ini dilengkapi dengan (rencana memperoleh)
Persetujuan Setelah Penjelasan, seperti tertera secara lengkap

38
berikut ini
1) Terdapat Lembar informed consent beserta daftar penjelasan
(PSP) yang akan disampaikan kepada partisipan
2) Terdapat penjelasan Proses mendapatkan persetujuan,
mempergunakan prosedur yang layak (kelayakan cara
mendapatkan persetujuan subyek)
3) Disertakan rincian Isi naskah penjelasan yang akan diberikan
kepada calon subyek, meliputi :
Bahasa naskah, difahami subyek
b Manfaat penelitian, yang difahami subyek
Perlakuan yang diterima subyek penelitian, jelas bagi subyek,
tdk ada yg disembunyikan
d Lama perlakuan terhadap subyek (keikutsertan), jelas
durasinya, dalam minggu, hari perminggu, jam per hari, pagi-
sore-malam per hari
Karakteristik subyek penelitian, jelas bagi subyek bahwa
karakter subyek cocok untuk penelitian ini
Jumlah subyek penelitian yang diperlukan, berapa jumlah
subyek yg dibutuhkan, termasuk subyek ybs, risiko penelitian
jika subyek ybs tidak melanjutkan keikutsertaan dalam proses
penelitian
g Kemungkinan risiko penelitian terhadap kesehatan subyek,
dengan mengikuti penelitian ini, ada kemungkinan subyek
memperoleh dampak yg terkait dengan kesehatan
h Jaminan kerahasiaan data, subyek memahami bahwa data
subyek dijaga kerahasiaannya, tanpa diminta, dan berlaku utk
semua subyek
Kompensasi yang diberikan kepada subyek (undue-inducement
ada / tidak), jenis-jumlah-waktu-media-prasarat kompensasi
bisa diterima oleh subyek
Unsur paksaan (coersient) ada atau tidak, bagaimana peneliti
menjelaskan bahwa keikutsertaan dalam penelitian ini tidak
memaksa, tidak ada pemaksanaan
k Penjelasan pengobatan medis dan ganti rugi apabila diperlukan,
jika diantara risiko penelitian yang dapat terkena kepada subyek

39
adalah sakit/ gangguan kesehatan, maka dijelaskan jaminan /
ganti rugi berwujud apa yg diberikan oleh siapa kepada subyek,
berapa besar, kapan, dan bagaimana caranya
Nama jelas, no telepon penanggung jawab penelitian, termasuk
nomor cadangan, dan alamat kantor/rumah penanggung jawab
penelitian
m Nama jelas, no telepon penanggung jawab medic, termasuk
nomor cadangan, dan alamat kantor/ rumah penanggung jawab
medis
n Hak mengundurkan diri sewaktu-waktu tanpa ada sanksi,
subyek mempunyai hak mengundurkan diri setelah memahami
dan mempertimbangkan dampaknya kepada penelitian
o Kesediaan subyek penelitian atau wali yang sah (tanda tangan
pada lembar Persetujuan Setelah Penjelasan/PSP), setelah
subyek/ wali jelas semua penjelasan dan arti/makna dari tanda
tangan bagi proses penelitian
p Tanda tangan saksi
q Pilihan pengobatan selain yang disebut dalam penelitian, jika
memerlukan pengobatan dalam penelitian atau akibat
keikutsertaan subyek dalam penelitian ini
4) Penggunaan kalimat memudahkan subyek memperoleh
kejelasan

FORM EVALUASI METODOLOGI PENELITIAN


PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN STIKES BHAKTI
KENCANA

No Aspek Yang Dinilai Nilai 1-100 Bobot Nilai


1 Konsep pemikiran 3

a. Kejelasan analisis PICOT dalam

40
EBP
b.Kesesuaian data base dan jurnal
yang digunakan
c. Kejelasan dalam telaah appraisal
jurnal
d.Kejelasan (Fenomena) masalah
dan latar belakang
e. Ketepatan menentukan variable
penelitian
f. Kejelasan Kerangka konsep
g.Definisi Operasional
h.Hipotesis
i. Kejelasan hubungan antara
komponen-komponen tersebut

2 Penggunaan Kepustakaan : 1

a. Relevansi kepustakaan
b. Komprehensivitas
c. Keterkinian (up to date) bahan
pustaka
d. Kesesuaian telaahan jurnal

3 Metodologi Penelitian 1

a. Desain Penelitian
b. Populasi dan sample
c. Metode statistic dan/atau metode
analisis data yang digunakan
d. Alasan pemilihan metode
Jumlah 5

Nilai : (bobot x Score )/5

Penilai : ……………………… (…………….)

41
42

Anda mungkin juga menyukai