Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL PENELITIAN

ANALISIS PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA


PASIEN LANJUT USIA DI APOTEK UMINA

Oleh :

Nanda Felisha Putri


D1A230052

Pembimbing : Meiry Akmara Dhina, M.Pd.

1.1 Latar Belakang

Hipertensi merupakan penyakit tidak menular dengan prevalensi yang tinggi dan

terus meningkat serta merupakan masalah kesehatan penting di seluruh dunia karena

hubungannya dengan penyakit kardiovaskular, stroke, retinopati, dan penyakit ginjal.

Tekanan darah tinggi juga sering terjadi karena tidak ada waktu untuk berolahraga.

Orang yang tidak aktif secara fisik memiliki risiko 30–50% lebih tinggi terkena

hipertensi (Utama et al. 2018)

Prevalensi global hipertensi saat ini diperkirakan mencapai 22% dari populasi

dunia. Kurang dari 1 dari 5 pasien ini mengalami kesulitan mengontrol tekanan

darahnya. Wilayah Afrika mempunyai prevalensi hipertensi tertinggi yaitu 27%. Asia

Tenggara menempati urutan ketiga dengan 25% populasi. WHO juga memperkirakan

satu dari lima wanita di seluruh dunia menderita tekanan darah tinggi. Angka ini lebih

tinggi pada laki-laki: satu dari empat (WHO, 2019).


Diperkirakan pada tahun 2030, setidaknya satu dari enam orang di dunia akan

berusia 60 tahun atau lebih (WHO, 2022). Saat ini, proporsi penduduk berusia 60 tahun

ke atas diperkirakan meningkat dari 1 miliar menjadi 1,4 miliar pada tahun 2020.

Populasi dunia yang berusia 60 tahun ke atas akan meningkat dua kali lipat (menjadi

2,1 miliar) pada tahun 2050. Tidak hanya jumlah dan proporsi penduduk lanjut usia

yang semakin meningkat, namun proporsi penduduk lanjut usia (di atas 80 tahun) juga

semakin meningkat seiring dengan meningkatnya angka harapan hidup. Populasinya

juga meningkat dan diperkirakan meningkat tiga kali lipat menjadi 426 juta orang

antara tahun 2020 dan 2050.

Diperkirakan 1,28 miliar orang dewasa berusia 30 hingga 79 tahun di seluruh

dunia menderita tekanan darah tinggi, yang sebagian besar tinggal di negara-negara

berpenghasilan rendah dan menengah. Diperkirakan 46% orang dewasa dengan

tekanan darah tinggi tidak mengetahui bahwa mereka mengidap penyakit tersebut.

Kurang dari separuh (42%) orang dewasa didiagnosis dan diobati karena tekanan darah

tinggi. Sekitar 1 dari 5 orang dewasa (21%) dengan tekanan darah tinggi dapat

mengontrol tekanan darah tinggi mereka. Hipertensi merupakan penyebab utama

kematian dini di seluruh dunia. Salah satu tujuan global untuk penyakit tidak menular

adalah mengurangi prevalensi hipertensi sebesar 33% antara tahun 2010 dan 2030

(World Health Organization 2023)

(Badan Pusat Statistik Lanjut Usia 2021), Indonesia akan memasuki struktur

penuaan mulai tahun 2021, dan proporsi penduduk lanjut usia akan mencapai lebih dari

10%. Proporsi penduduk lanjut usia meningkat minimal 3 poin persentase selama 10

tahun (2010-2021) menjadi 10,82 persen. Usia Diperkirakan pada tahun 2030, satu dari

enam orang di dunia akan berusia di atas 60 tahun. Angka harapan hidup juga

meningkat dari 69,81 tahun pada tahun 2010 menjadi 71,57 tahun pada tahun 2021.
Angka tersebut menunjukkan bahwa seluruh penduduk yang lahir pada tahun 2021

berharap dapat hidup setidaknya pada usia 71 hingga 72 tahun.

Menurut Kesehatan Dasar (Riskesdas 2018)prevalensi hipertensi di Indonesia

sebesar 34,1%, yang berarti prevalensi hipertensi pada Rikesdas meningkat sebesar

25,8% pada tahun 2013. Diperkirakan hanya sepertiga kasus hipertensi di Indonesia

yang terdiagnosis dan sisanya tidak terdiagnosis. Berdasarkan hasil Survei Kesehatan

Dasar ((Riskesdas 2018). Perkiraan jumlah kasus hipertensi di Indonesia sebanyak 63.

309. 620 jiwa, dan angka kematian akibat hipertensi sebanyak 427. 218 jiwa.

Hipertensi tergolong hipertensi stadium I jika tekanan darah sistolik 140 hingga

159 mmHg dan tekanan darah diastolik 90 hingga 99 mmHg. Sebaliknya, hipertensi

stadium II terjadi ketika tekanan darah sistolik lebih besar dari 160 mmHg dan tekanan

darah diastolik lebih besar dari 100 mmHg (Unja et al. 2020)

Hipertensi dipengaruhi oleh berbagai faktor yang dapat dimodifikasi dan tidak

dapat dimodifikasi. Seperti dilansir (Jannah et al. 2021), beberapa faktor penyebab

tekanan darah tinggi dan tidak dapat diubah antara lain usia, jenis kelamin,,

menghindari alkohol, menjaga berat badan normal, dan menghindari stress.

Penyakit darah tinggi dapat dicegah dengan menjaga pola hidup sehat, antara lain

dengan mengurangi asupan garam, mengonsumsi makanan bergizi kaya serat,

menghindari alkohol, menjaga berat badan normal, dan menghindari stress. (Unger et

al. 2020)

Hampir setiap orang mengalami peningkatan tekanan darah seiring bertambahnya

usia. Tekanan darah sistolik terus meningkat hingga usia 80 tahun dan tekanan darah

diastolik terus meningkat hingga usia 55 hingga 60 tahun, setelah itu dapat menurun

secara perlahan atau bahkan drastis (p2ptm Kemenkes n.d.)


Salah satu golongan obat antihipertensi dikenal dengan nama obat lini pertama.

Obat yang umum digunakan termasuk ACE inhibitor, penghambat saluran kalsium

(CCB), penghambat beta, penghambat reseptor angiotensin (ARB), dan diuretik. Obat

antihipertensi yang biasa digunakan untuk mengatasi tekanan darah tinggi antara lain

ACE inhibitor dan diuretik. Pasalnya, obat golongan ini dianggap paling aman dan

efektif untuk menurunkan tekanan darah. Captopril merupakan salah satu jenis ACE

inhibitor yang bekerja dengan cara menghambat angiotensin-converting enzim (ACE),

yang dalam keadaan normal bertanggung jawab untuk menonaktifkan angiotensin I

menjadi angiotensin II. (Etika et al. 2020)

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian yang berjudul Analisis Penggunaan Obat Antihipertensi Pada Pasien Lanjut

Usia di Apotek Umina.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan pertanyaan pada

penelitian ini adalah bagaimana Analisis Penggunaan Obat Antihipertensi Pada Pasien

Lanjut Usia di Apotek Umina Sumedang?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penggunaan obat

antihipertensi pada pasien lanjut usia di Apotek Umina

1.4 Manfaat Penelitian

1. Memberikan informasi yang bermakna kepada pihak akademik serta dapat

dijadikan sebagai media pembelajaran yang berhubungan dengan penggunaan

obat antihipertensi.

2. Memberikan masukan kepada Apotek, sebagai bahan pertimbangan dalam

pengadaan obat dan penggunaan jenis obat antihipertensi


3. Sebagai bahan referensi untuk penelitian serupa pada penelitian yang akan

datang dalam membuat penelitian gambaran penggunaan obat antihipertensi

pada pasien lanjut usia.

1.5 Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif,

menggunakan data sekunder dari Apotek Umina. Deskriptif hanya menggambarkan dan

mewakili data yang diperoleh di lapangan (lokasi penelitian/observasi). Jenis data yang

diteliti adalah data retrospektif.

Studi retrospektif adalah studi yang dilakukan dalam bentuk mengamati peristiwa

yang telah terjadi, dengan tujuan untuk menemukan faktor-faktor yang berhubungan

dengan penyebab (Sugiyono 2017).Menggunakan teknik Purposive sampling,

Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbanagn

tertentu (Sugiyono 2016).Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis obat

antihipertensi yang diberikan kepada pasien hipertensi usia lanjut oleh Apotek Umina.

1.5.1 Operasi Variable

Tabel 1.5

Operasi Varible

NO Variable Operasional Variable Alat Ukur Hasil Ukur Skala

1 Jenis Kelamin Kondisi fisik yang Melihat catatan 1.Laki-laki Nominal

menentukan status Copy Resep 2.Perempuan

seseorang laki-laki pasien

atau perempuan
2 Usia Usia Pasien yang Melihat catatan Pasien Nominal

menjalani pengobatan Copy Resep hipertensi yang

hipertensi pasien berusia 60

keatas

3 Penggunaan Obat Obat Yang diberikan Melihat catatan Obat Nominal

Antihipertensi pada pasien yang Copy Resep antihipertensi

tertulis di dalam Copy pasien yang diberikan

Resep oleh apotek

umina

1.5.2 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Data

A. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek / subjek

yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

B. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. (Sugiyono 2019)

Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah Copy Resep yang memuat

penggunaan obat antihipertensi di Apotek Umina. Untuk memudahkan proses

sampling, terdapat kriteria inklusi dan esklusi. Adapun kriteria inklusi dan esklusi

pada penelitian ini adalah :


1. Inklusi

a) Copy resep pasien hipertensi yang menggunakan pengobatan dengan obat

antihipertensi

b) Terdapat karakteristik pasien (Jenis kelamin, Usia)

2. Esklusi

a) Copy resep pasien hipertensi disertai dengan diagnosa penyakit lain

b) Copy resep yang hilang / Tidak dapat dibaca

Besar sampel yang akan digunakan dalam pengambilan data Copy resep ini

menggunakan rumus Slovin (1960), yaitu : n= N

1 + Ne2

Keterangan :

n = Ukuran Sampel

N = Jumlah Populasi Pasien Hipertensi lanjut usia.

e = Batas Toleransi Eror 0,01

1 = Nilai Konstan (Nilai tetap atau ketentuan dalam rumus


slovin).

Penelitian ini dilakukan secara retrospektif dengan memakai teknik purposive


sampling. Pengambilan sampel berdasarkan keinginan peneliti sesuai dengan kreteria
yang dianggap mewakili karakteristik populasinya.

C. Sumber dan Teknik Pengambilan Data

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sekunder dengan

pengambilan data pada Copy resep pasien hipertensi lanjut usia. Penelitian ini
dilakukan di Apotek Umina, Waktu penelitian dilaksanakan pada Bulan Desember

2023. Jalannya penelitian ini ada beberapa tahap, yaitu :

1. Pengurusan surat izin, diberikan oleh bagian akademik dan ditanda

tangani oleh Direktur Universitas Al Ghifari, Selanjutnya surat di

ditujukan Pemilik Apotek Umina untuk medapatkan perijinan dari

awal PKL (Praktik Kerja Lapangan) sampai dengan pengambilan

data.

2. Melakukan Pengambilan orentasi dibagian Copy resep Apotek

Umina, Untuk mengetahui banyaknya jumlah populasi kunjungan ,

untuk pengambilan sampel yang di inginkan.

3. Penggambilan data rekam medis pada pasien hipertensi. Data yang

diambil yaitu :

a. Data pasien meliputi Nama pasien, Jenis Kelamin, dan umur.

b. Data pengobatan dengan menggunakan obat antihipertensi.

4. Mencatat data yang sudah diperoleh.

1.5.3 Teknik Analisis Data

Analisis data yang dilakukan yaitu mengelola data dalam bentuk yang

lebih mudah dibaca dan mudah di interprestasikan serta dapat di uji secara statistic.

Analisa dilakukan secara bertahap, yaitu analisa univariate dan brivariat.

A. Analisa Univariat

Analisa Univariat digunakan setiap variabel dan hanya melihat hasil

perhitungan frekuensi dan persentase hasil penelitian, yang nantinya dapat

digunakan sebagai tolak ukur untuk pembuatan tahap berikutnya yaitu

pembahasan dan kesimpulan.

Analisa ini menggunakan rumus analisa univariat (Chandra, 2013)


% = Frekuensi masing-masing individu X 100

Jumlah Frekuensi

B. Analisa Brivariat

Penelitian ini bertujuan untuk menguji signifikasi hubungan

Penggunaan Obat Antihipertensi dengan Karakteristik Jenis Kelamin dan

Usia menggunakan Uji Statistik Chi Square. Tingkat signifikasi a= 0,05

dengan pengambilan keputusan P value < 0,05 = Ha diterima/Ho ditolak,

berarti ada hubungan antara kategori usia, jenis kelamin dengan obat

antihipertensi pada lansia. Namun, jika > 0,05 + Ha ditolak/Ha diterima,

berarti tidak ada hubungan antara kategori usia, jenis kelamin dengan obat

antihipertensi pada lansia.


DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Lanjut Usia. 2021. Statistik Penduduk Lanjut Usia 2022.
Etika, Trias, Jurusan Farmasi, Ilmu Kesehatan, Liza Pristianty, and Ika Ratna Hidayati. 2020.
PHARMACEUTICAL JOURNAL OF INDONESIA Analisis Cost-of-Illness Pada Pasien
Hipertensi Peserta BPJS Rawat Jalan Di Puskesmas Banyuanyar. Vol. 2020.
Jannah, Rifatul, Muhammad Ali Sodik, Stikes Surya, and Mitra Husada Kediri. 2021.
Hipertensi Dikalangan Dewasa Muda.
p2ptm Kemenkes. n.d. TEKANAN DARAH TINGGI (Hipertensi).
Riskesdas. 2018. “Laporan Riskesdas 2018 Nasional.”
Sugiyono. 2016. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D .”
Sugiyono. 2017. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D.”
Sugiyono. 2019. METODE PENELITIAN KUANTITATIF.
Unger, Thomas, Claudio Borghi, Fadi Charchar, Nadia A. Khan, Neil R. Poulter, Dorairaj
Prabhakaran, Agustin Ramirez, Markus Schlaich, George S. Stergiou, MacIej
Tomaszewski, Richard D. Wainford, Bryan Williams, and Aletta E. Schutte. 2020. “2020
International Society of Hypertension Global Hypertension Practice Guidelines.”
Hypertension 75(6):1334–57. doi: 10.1161/HYPERTENSIONAHA.120.15026.
Unja, Warjiman, Ermeisi Er Gabrilinda, Yohana Hapsari, and F. D. Jurnal Suaka Insan
Mengabdi. 2020. SKRINING DAN EDUKASI PENDERITA HIPERTENSI. Vol. 2.
Utama, Feranita, Anita Rahmiwati, Halidazia Alamsari, Mia Asni Lihwana, Fakultas KM
Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya Bagian Gizi dan Epidemiologi Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya Jl Palembang Prabumulih, Kabupaten
Ogan Ilir, and Sumatera Selatan. 2018. GAMBARAN PENYAKIT TIDAK MENULAR DI
UNIVERSITAS SRIWIJAYA. Vol. 11. Desember.
World Health Organization. 2023. “Hypertension.”

Anda mungkin juga menyukai