Hipertensi merupakan kondisi ketika tekanan sistol terukur ≥140
mmHg atau tekanan diastol terukur ≥90 mmHg (WHO, 2019). Menurut data WHO (2018), di seluruh dunia, sekitar 972 juta orang atau 26,4% mengidap penyakit hipertensi, angka ini kemungkinan akan meningkat menjadi 29,2% di tahun 2021 (Pratama, 2016). Diperkirakan setiap tahun ada 9,4 juta orang meninggal akibat hipertensi dan komplikasi.
Dari data statistic World Health Organization (WHO) tahun 2015
menunjukkan sekitar 1,13 Miliar orang di dunia menyandang hipertensi, artinya 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis hipertensi. Jumlah penyandang hipertensi terus meningkat setiap tahunnya, diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5 Miliar orang yang terkena hipertensi, dan diperkirakan setiap tahunnya 9,4 juta orang meninggal akibat hipertensi dan komplikasinya.
Kasus hipertensi di beberapa Provinsi di Indonesia sudah melebihi rata
– rata nasional, dari 33 Provinsi di Indonesia terdapat 8 Provinsi yang kasus penderita hipertensi melebihi rata – rata nasional yaitu : Sulawesi Selatan (27%), Sumaetra Barat (27%), Jawa Barat (26%), Jawa Timur (25%), Sumatra Utara (24%), Sumatera Selatan (24%), Riau (23%) dan Kalimantan Timur (22%), NTB (33%). Berdasarkan data Dikes Kabupaten/Kota yang diperoleh Pemprov NTB pada tahun 2020, kasus hipertensi atau penyakit darah tinggi menduduki posisi pertama dengan jumlah 124.966 kasus. Kemudian disusul infeksi akut pada saluran pernapasan bagian atas 88.319 kasus (dinkes NTB,2021). Sedangkan kota Lombok Tengah didapatkan bahwa jumlah penderita hipertensi terbanyak kedua. Untuk jumlah kasus hipertensi didapatkan data dari puskesmas sebanyak 28 kasus, dengan presentasi terdiagnosa hipertensi berdasarkan jenis kelamin dan mempunyai usia >18 th dengan jumlah presentasi laki-laki sebanyak 27,980% dan perempuan 30,686 2
%. Jumlah total penderita hipertensi sebanyak 58,666 %. Dan yang
mendapatkan pelayanan kesehatan sebanyak 266,217% penderita (Dinkes Praya, 2021). Data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan menyebutkan bahwa biaya pelayanan hipertensi mengalami peningkatan setiap tahunnya yaitu pada tahun 2016 sebesar 2,8 Triliun rupiah, tahun 2017 dan tahun 2018 sebesar 3 Triliun rupiah.
Berdasarkan Riskesdas 2018 prevalensi hipertensi berdasarkan hasil
pengukuran pada penduduk usia 18 tahun sebesar 34,1%, tertinggi di Kalimantan Selatan (44.1%), sedangkan terendah di Papua sebesar (22,2%). Hipertensi terjadi pada kelompok umur 31-44 tahun (31,6%), umur 45-54 tahun (45,3%), umur 55-64 tahun (55,2%). Dari prevalensi hipertensi sebesar 34,1% diketahui bahwa sebesar 8,8% terdiagnosis hipertensi dan 13,3% orang yang terdiagnosis hipertensi tidak minum obat serta 32,3% tidak rutin minum obat. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar penderita Hipertensi tidak mengetahui bahwa dirinya Hipertensi sehingga tidak mendapatkan pengobatan. Alasan penderita hipertensi tidak minum obat antara lain karena penderita hipertensi merasa sehat (59,8%), kunjungan tidak teratur ke fasyankes (31,3%), minum obat tradisional (14,5%), menggunakan terapi lain (12,5%), lupa minum obat (11,5%), tidak mampu beli obat (8,1%), terdapat efek samping obat (4,5%), dan obat hipertensi tidak tersedia di Fasyankes (2%).
Penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) merupakan
masalah kesehatan utama di negara maju maupun negara berkembang. Hipertensi menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia setiap tahunnya. Hipertensi merupakan salah satu penyakit kardiovaskular yang paling umum dan paling banyak disandang masyarakat. Hipertensi sekarang jadi masalah utama kita semua, tidak hanya di Indonesia tapi di dunia, karena hipertensi ini merupakan salah satu pintu masuk atau faktor risiko penyakit seperti jantung, gagal ginjal, diabetes, stroke,” Hipertensi disebut sebagai the silent killer karena sering tanpa keluhan, sehingga penderita tidak mengetahui dirinya menyandang hipertensi dan baru diketahui setelah terjadi komplikasi. 3
(Kemenkes, 2019) Hipertensi dapat dicegah dengan mengendalikan perilaku
berisiko seperti merokok, diet yang tidak sehat seperti kurang konsumsi sayur dan buah serta konsumsi gula, garam dan lemak berlebih, obesitas, kurang aktifitas fisik, konsumsi alkohol berlebihan dan stres. (kemenkes,2018)
Aktivitas fisik yang dianjurkan bagi penderita hipertensi salah satunya
ialah senam aerobik dengan intensitas ringan sedang dalam hal ini senam jantung sehat dengan cara berkelompok. Senam jantung sehat adalah senam yang disusun dengan selalu mengutamakan kemampuan jantung, gerakan otot besar dan kelenturan sendi, agar dapat memasukkan oksigen sebanyak mungkin ke dalam tubuh. Senam jantung sehat bertujuan merawat jantung dan pembuluh darah. Pembuluh darah yang sehat, membuat kerja jantung menjadi optimal, karena kedua organ tersebut bekerja saling berhubungan (Sarvasty, 2014). Berdasarkan data-data tersebut, yang menjelaskan pentingnya suatu aktivitas fisik dalam kehidupan sehari-hari guna meningkatkan taraf kesehatan seseorang, maka peneliti melakukan penelitian kepada masyarakat di RT 06 Kelurahan Prapen Kecamatan Praya mengenai “Pengaruh Senam Jantung Sehat Terhadap Penurunan Tekanan Darah di RT 06 Kelurahan Prapen Kecamatan Leneng Kabupaten Lombok Tengah.”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang diatas, maka masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada “Pengaruh Senam Jantung Sehat Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi di RT 06 Tiwu Lekong Kelurahan Prapen Kecamatan Praya Lombok Tengah tahun 2023 ?
1.3 Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Senam Jantung Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia di RT 06 Tiwu Lekong Kelurahan Prapen Kecamatan Praya Tahun 2023. b. Tujuan Khusus 4
1. Mengidentifikasi tekanan darah pada penderita sebelum dilakukannya
senam jantung sehat. 2. Mengidentifikasi tekanan pada penderita hipertensi setelah dilakukannya senam jantung sehat. 3. Untuk mengetahui pengaruh penerapan senam jantung sehat terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi.
1.4 Manfaat Penelitian
a. Bagi Peneliti Proses penelitian ini bagi peneliti berguna untuk menambah pengalaman peneliti dan mengetahui Pengaruh Senam Jantung Sehat Terhadap Penurunan Tekanan Darah di RT 06 Tiwu Lekong Kelurahan Prapen Kecamatan Praya Tahun 2023. b. Bagi Institusi Pendidikan Hasil penelitian ini dapat menambah informasi, khususnya mengenai Pengaruh Senam Jantung Sehat Terhadap Penurunan Tekanan Darah di RT 06 Tiwu Lekong Kelurahan Prapen Kecamatan Praya Tahun 2023 dan sebagai bahan masukan atau acuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan peserta didik khususnya pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kesehatan UNIQBHA. c. Bagi Lahan Penelitian Sebagai bahan masukan bagi Masyarakat Tiwu Lekong RT 06 khususnya dalam mengatasi tingkat kenaikan tekanan darah dimasa yang akan datang. 5
1.5 Kajian Pustaka/Penelitian Terdahulu
No Sumber Metode Hasil penelitian Perbedaan
1. Efektifitas Metode yang Hasil penelitian Perbedaan Penggunaan Model digunakan menunjukkan dalam titik Senam Jantung adalah bahwa Ada fokus ulasan, Terhadap Penurunan pendekatan perbedaan tekanan terletak pada Tekananan Darah kuantitatif darah sebelum dan responden yang Pasien Hipertensi / dengan desain sesudah melakukan kemudian Egeria Dorina quasi senam jantung sehat dibagi dua, Sitorus, S.Kep., eksperimenta l pada pasien masing-masing M.Kes, Rosita dengan hipertensi. untuk kelompok Magdalena Lubis, menggunaka n Dengan hasil intervensi MA., M.Kes / 2019. uji beda data yang sebanyak 18 berpasangan dan menunjukkan responden dan uji beda pValue 0,008 kelompok independen (<0,05). kontrol sebanyak 6 responden. Sedangkan peneliti menggunakan 24 responden dengan total sampling..
2. Senam Jantung Metode Hasil penelitian Tehnik purposive
Efektif penelitian tersebut sampling, Menurunkan menggunakan menunjukkan sedangkan analisa Hipertensi metode Quasy efektivitas penurunan data Pada Lansia Eskperiment tekanan darah yang menggunakan uji Hartutik, Erika dengan desain cukup signifikan Wilcoxon. Sampel DewiNoorratri / penelitian yang akibat diberikan penelitian 2019 digunakan senam jantung. hasil sebanyak 22 adalah pre- p value 0,000< 0,05 responden. postest control yaitu ada perbedaan Sadangkan tekanan darah pada peneliti one group kelompok perlakuan Tekhnik quasy design. dan kelompok eksperimental kontrol sesudah group dengan pre- diberikan perlakuan post test control senam Jantung group design. Dimana pengelompokkan tidak menggunakan kelompok control tetapi hanya menggunakan satu keompok saja tetapi pengukuran dilakukan secara berulang terhadap individu yang sama. 6
3. Pengaruh Senam Metode Dari hasil data Penelitian ini
jantung seri 2 penelitian ini tersebut dapat memiliki Terhadap Penurunan yaitu metode disimpulkan bahwa persamaan dalam Tekanan Darah Di kuantitatif ada Pengaruh Senam data variable yang Upt Puskesmas dengan desain jantung seri 2 akan diteliti. Akan Helvetia Medan quasi Terhadap Penurunan tetapi memiliki 2020 / Refor Arniati experimental Tekanan Darah Pada sampel yang Baeha, Baskara Study without Lansia Penderita berbeda dengan Lumban Tobing, control grup Hipertensi dengan p- peneliti. Dari segi Berkat Jaya value sebesar 0,000. tekhnik juga Waruwu, Dari nilai uji p-value berbeda. Peneliti Christopher Abdi lebih kecil dari 0,05 akan Putra Zebua, (0,000<0,05). menggunakan Tiarnida tekhnik Nababan /2020 pengambilan sampel menggunakan quasy eksperimental dengan teknik total sampling. 4 Efektivitas Senam Eksperimental Didapatkan nilai p Tekhnik Jantung Sehat dengan krang dari tingkat eksperimental Terhadap Penurunan menggunakan kemaknaan yang telah dengan one grou[ Tekanan Darah Pada rancangan ditentukan yaitu 0,000 time series design. Penderita Hipertensi penelitian One <0,05. Oleh karena itu, Sedangkan / group time p <0,05 maka Ho peneliti Gilang Ardiana series design. ditolak yang berarti menggunakan Putri, terdapat perbedaan pengambilan Sri Mulyani, M.Kes, tekanan darah sebelum sampel dengan Andi Agung F. dan setelah mengikuti tekhnik total S.Kep.Ns / 2013 senam jantung. Artinya sampling. senam jantung sehat dapat menurunkan tekanan darah pada hipertensi. 5 Pengaruh Latihan Pra eksperimen Hasil uji hipotesis paired Tekhnik Fisik dengan sample test pada tingkat conscutive Senam Jantung pendekatan one kemaknaan 95% (α = sampling. Terhadap Penurunan group pra-post 0,05) didapatkan bahwa Sedangkan Tekanan Darah test group. nilai ρ-value=0,000 peneliti Padapasien (sistolik) dan ρ-value= menggunakan 0,000 (diastolik)yang tekhik quasy Hipertensi Primer Di menunjukkan bahwa ada eksperiment Puskesmas pengaruh latihan fisik Kelurahan Pondok senam jantung terhadap Kelapa Jakarta penurunan tekanan darah Timur Tahun 2017 / pada pasien hipertensi Zahra primer Tri Wulandari Toekan/2017