Anda di halaman 1dari 6

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hipertensi merupakan kondisi ketika tekanan sistol terukur ≥140


mmHg atau tekanan diastol terukur ≥90 mmHg (WHO, 2019). Menurut data
WHO (2018), di seluruh dunia, sekitar 972 juta orang atau 26,4% mengidap
penyakit hipertensi, angka ini kemungkinan akan meningkat menjadi 29,2% di
tahun 2021 (Pratama, 2016). Diperkirakan setiap tahun ada 9,4 juta orang
meninggal akibat hipertensi dan komplikasi.

Dari data statistic World Health Organization (WHO) tahun 2015


menunjukkan sekitar 1,13 Miliar orang di dunia menyandang hipertensi,
artinya 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis hipertensi. Jumlah penyandang
hipertensi terus meningkat setiap tahunnya, diperkirakan pada tahun 2025
akan ada 1,5 Miliar orang yang terkena hipertensi, dan diperkirakan setiap
tahunnya 9,4 juta orang meninggal akibat hipertensi dan komplikasinya.

Kasus hipertensi di beberapa Provinsi di Indonesia sudah melebihi rata


– rata nasional, dari 33 Provinsi di Indonesia terdapat 8 Provinsi yang kasus
penderita hipertensi melebihi rata – rata nasional yaitu : Sulawesi Selatan
(27%), Sumaetra Barat (27%), Jawa Barat (26%), Jawa Timur (25%), Sumatra
Utara (24%), Sumatera Selatan (24%), Riau (23%) dan Kalimantan Timur
(22%), NTB (33%). Berdasarkan data Dikes Kabupaten/Kota yang diperoleh
Pemprov NTB pada tahun 2020, kasus hipertensi atau penyakit darah tinggi
menduduki posisi pertama dengan jumlah 124.966 kasus. Kemudian disusul
infeksi akut pada saluran pernapasan bagian atas 88.319 kasus (dinkes
NTB,2021). Sedangkan kota Lombok Tengah didapatkan bahwa jumlah
penderita hipertensi terbanyak kedua. Untuk jumlah kasus hipertensi
didapatkan data dari puskesmas sebanyak 28 kasus, dengan presentasi
terdiagnosa hipertensi berdasarkan jenis kelamin dan mempunyai usia >18 th
dengan jumlah presentasi laki-laki sebanyak 27,980% dan perempuan 30,686
2

%. Jumlah total penderita hipertensi sebanyak 58,666 %. Dan yang


mendapatkan pelayanan kesehatan sebanyak 266,217% penderita (Dinkes
Praya, 2021). Data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan
menyebutkan bahwa biaya pelayanan hipertensi mengalami peningkatan
setiap tahunnya yaitu pada tahun 2016 sebesar 2,8 Triliun rupiah, tahun 2017
dan tahun 2018 sebesar 3 Triliun rupiah.

Berdasarkan Riskesdas 2018 prevalensi hipertensi berdasarkan hasil


pengukuran pada penduduk usia 18 tahun sebesar 34,1%, tertinggi di
Kalimantan Selatan (44.1%), sedangkan terendah di Papua sebesar (22,2%).
Hipertensi terjadi pada kelompok umur 31-44 tahun (31,6%), umur 45-54
tahun (45,3%), umur 55-64 tahun (55,2%). Dari prevalensi hipertensi sebesar
34,1% diketahui bahwa sebesar 8,8% terdiagnosis hipertensi dan 13,3% orang
yang terdiagnosis hipertensi tidak minum obat serta 32,3% tidak rutin minum
obat. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar penderita Hipertensi tidak
mengetahui bahwa dirinya Hipertensi sehingga tidak mendapatkan
pengobatan. Alasan penderita hipertensi tidak minum obat antara lain karena
penderita hipertensi merasa sehat (59,8%), kunjungan tidak teratur ke
fasyankes (31,3%), minum obat tradisional (14,5%), menggunakan terapi lain
(12,5%), lupa minum obat (11,5%), tidak mampu beli obat (8,1%), terdapat
efek samping obat (4,5%), dan obat hipertensi tidak tersedia di Fasyankes
(2%).

Penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) merupakan


masalah kesehatan utama di negara maju maupun negara berkembang.
Hipertensi menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia setiap tahunnya.
Hipertensi merupakan salah satu penyakit kardiovaskular yang paling umum
dan paling banyak disandang masyarakat. Hipertensi sekarang jadi masalah
utama kita semua, tidak hanya di Indonesia tapi di dunia, karena hipertensi ini
merupakan salah satu pintu masuk atau faktor risiko penyakit seperti jantung,
gagal ginjal, diabetes, stroke,” Hipertensi disebut sebagai the silent killer
karena sering tanpa keluhan, sehingga penderita tidak mengetahui dirinya
menyandang hipertensi dan baru diketahui setelah terjadi komplikasi.
3

(Kemenkes, 2019) Hipertensi dapat dicegah dengan mengendalikan perilaku


berisiko seperti merokok, diet yang tidak sehat seperti kurang konsumsi sayur
dan buah serta konsumsi gula, garam dan lemak berlebih, obesitas, kurang
aktifitas fisik, konsumsi alkohol berlebihan dan stres. (kemenkes,2018)

Aktivitas fisik yang dianjurkan bagi penderita hipertensi salah satunya


ialah senam aerobik dengan intensitas ringan sedang dalam hal ini senam
jantung sehat dengan cara berkelompok. Senam jantung sehat adalah senam
yang disusun dengan selalu mengutamakan kemampuan jantung, gerakan otot
besar dan kelenturan sendi, agar dapat memasukkan oksigen sebanyak
mungkin ke dalam tubuh. Senam jantung sehat bertujuan merawat jantung dan
pembuluh darah. Pembuluh darah yang sehat, membuat kerja jantung menjadi
optimal, karena kedua organ tersebut bekerja saling berhubungan (Sarvasty,
2014).
Berdasarkan data-data tersebut, yang menjelaskan pentingnya suatu
aktivitas fisik dalam kehidupan sehari-hari guna meningkatkan taraf kesehatan
seseorang, maka peneliti melakukan penelitian kepada masyarakat di RT 06
Kelurahan Prapen Kecamatan Praya mengenai “Pengaruh Senam Jantung
Sehat Terhadap Penurunan Tekanan Darah di RT 06 Kelurahan Prapen
Kecamatan Leneng Kabupaten Lombok Tengah.”

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan dari latar belakang diatas, maka masalah dalam penelitian
ini adalah apakah ada “Pengaruh Senam Jantung Sehat Terhadap Penurunan
Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi di RT 06 Tiwu Lekong Kelurahan
Prapen Kecamatan Praya Lombok Tengah tahun 2023 ?

1.3 Tujuan Penelitian


a. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Senam
Jantung Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia di RT 06 Tiwu
Lekong Kelurahan Prapen Kecamatan Praya Tahun 2023.
b. Tujuan Khusus
4

1. Mengidentifikasi tekanan darah pada penderita sebelum dilakukannya


senam jantung sehat.
2. Mengidentifikasi tekanan pada penderita hipertensi setelah
dilakukannya senam jantung sehat.
3. Untuk mengetahui pengaruh penerapan senam jantung sehat terhadap
penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi.

1.4 Manfaat Penelitian


a. Bagi Peneliti
Proses penelitian ini bagi peneliti berguna untuk menambah
pengalaman peneliti dan mengetahui Pengaruh Senam Jantung Sehat
Terhadap Penurunan Tekanan Darah di RT 06 Tiwu Lekong Kelurahan
Prapen Kecamatan Praya Tahun 2023.
b. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini dapat menambah informasi, khususnya mengenai
Pengaruh Senam Jantung Sehat Terhadap Penurunan Tekanan Darah di RT
06 Tiwu Lekong Kelurahan Prapen Kecamatan Praya Tahun 2023 dan
sebagai bahan masukan atau acuan dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan peserta didik khususnya pada Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Kesehatan UNIQBHA.
c. Bagi Lahan Penelitian
Sebagai bahan masukan bagi Masyarakat Tiwu Lekong RT 06
khususnya dalam mengatasi tingkat kenaikan tekanan darah dimasa yang
akan datang.
5

1.5 Kajian Pustaka/Penelitian Terdahulu

No Sumber Metode Hasil penelitian Perbedaan


1. Efektifitas Metode yang Hasil penelitian Perbedaan
Penggunaan Model digunakan menunjukkan dalam titik
Senam Jantung adalah bahwa Ada fokus ulasan,
Terhadap Penurunan pendekatan perbedaan tekanan terletak pada
Tekananan Darah kuantitatif darah sebelum dan responden yang
Pasien Hipertensi / dengan desain sesudah melakukan kemudian
Egeria Dorina quasi senam jantung sehat dibagi dua,
Sitorus, S.Kep., eksperimenta l pada pasien masing-masing
M.Kes, Rosita dengan hipertensi. untuk kelompok
Magdalena Lubis, menggunaka n Dengan hasil intervensi
MA., M.Kes / 2019. uji beda data yang sebanyak 18
berpasangan dan menunjukkan responden dan
uji beda pValue 0,008 kelompok
independen (<0,05). kontrol
sebanyak 6
responden.
Sedangkan
peneliti
menggunakan 24
responden dengan
total sampling..

2. Senam Jantung Metode Hasil penelitian Tehnik purposive


Efektif penelitian tersebut sampling,
Menurunkan menggunakan menunjukkan sedangkan analisa
Hipertensi metode Quasy efektivitas penurunan data
Pada Lansia Eskperiment tekanan darah yang menggunakan uji
Hartutik, Erika dengan desain cukup signifikan Wilcoxon. Sampel
DewiNoorratri / penelitian yang akibat diberikan penelitian
2019 digunakan senam jantung. hasil sebanyak 22
adalah pre- p value 0,000< 0,05 responden.
postest control yaitu ada perbedaan Sadangkan
tekanan darah pada peneliti
one group
kelompok perlakuan Tekhnik quasy
design.
dan kelompok eksperimental
kontrol sesudah group dengan pre-
diberikan perlakuan post test control
senam Jantung group design.
Dimana
pengelompokkan
tidak
menggunakan
kelompok control
tetapi hanya
menggunakan
satu keompok saja
tetapi pengukuran
dilakukan secara
berulang terhadap
individu yang
sama.
6

3. Pengaruh Senam Metode Dari hasil data Penelitian ini


jantung seri 2 penelitian ini tersebut dapat memiliki
Terhadap Penurunan yaitu metode disimpulkan bahwa persamaan dalam
Tekanan Darah Di kuantitatif ada Pengaruh Senam data variable yang
Upt Puskesmas dengan desain jantung seri 2 akan diteliti. Akan
Helvetia Medan quasi Terhadap Penurunan tetapi memiliki
2020 / Refor Arniati experimental Tekanan Darah Pada sampel yang
Baeha, Baskara Study without Lansia Penderita berbeda dengan
Lumban Tobing, control grup Hipertensi dengan p- peneliti. Dari segi
Berkat Jaya value sebesar 0,000. tekhnik juga
Waruwu, Dari nilai uji p-value berbeda. Peneliti
Christopher Abdi lebih kecil dari 0,05 akan
Putra Zebua, (0,000<0,05). menggunakan
Tiarnida tekhnik
Nababan /2020 pengambilan
sampel
menggunakan
quasy
eksperimental
dengan teknik
total sampling.
4 Efektivitas Senam Eksperimental Didapatkan nilai p Tekhnik
Jantung Sehat dengan krang dari tingkat eksperimental
Terhadap Penurunan menggunakan kemaknaan yang telah dengan one grou[
Tekanan Darah Pada rancangan ditentukan yaitu 0,000 time series design.
Penderita Hipertensi penelitian One <0,05. Oleh karena itu, Sedangkan
/ group time p <0,05 maka Ho peneliti
Gilang Ardiana series design. ditolak yang berarti menggunakan
Putri, terdapat perbedaan pengambilan
Sri Mulyani, M.Kes, tekanan darah sebelum sampel dengan
Andi Agung F. dan setelah mengikuti tekhnik total
S.Kep.Ns / 2013 senam jantung. Artinya sampling.
senam jantung sehat
dapat menurunkan
tekanan darah pada
hipertensi.
5 Pengaruh Latihan Pra eksperimen Hasil uji hipotesis paired Tekhnik
Fisik dengan sample test pada tingkat conscutive
Senam Jantung pendekatan one kemaknaan 95% (α = sampling.
Terhadap Penurunan group pra-post 0,05) didapatkan bahwa Sedangkan
Tekanan Darah test group. nilai ρ-value=0,000 peneliti
Padapasien (sistolik) dan ρ-value= menggunakan
0,000 (diastolik)yang tekhik quasy
Hipertensi Primer Di
menunjukkan bahwa ada eksperiment
Puskesmas
pengaruh latihan fisik
Kelurahan Pondok senam jantung terhadap
Kelapa Jakarta penurunan tekanan darah
Timur Tahun 2017 / pada pasien hipertensi
Zahra primer
Tri Wulandari
Toekan/2017

Anda mungkin juga menyukai