KEPERAWATAN MALNUTRISI
(GIZI BURUK)
Kelompok 6
PENGERTIAN
Malnutrisi energy-protein adalah tidak adekuatnya intake
protein dan kalori yang dibutuhkan oleh tubuh.
Malnutrisi (Gizi Buruk) adalah keadaan terang gizi yang
disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein
dalam keadaan sehari-hari sehingga tidak memenuhi
dalam angka kecukupan gizi. (Depkes RI, 1999).
ETIOLOGI
Penyebab langsung:
1. Kurangnya asupan makanan
2. Adanya penyakit:
Penyebab tidak langsung:
1. Kurangnya ketahanan pangan keluarga
2. Kualitas perawatan ibu dan anak.
3. Buruknya pelayanan kesehatan.
4. Sanitasi lingkungan yang kurang.
5. Faktor Keadaan Penduduk
PATOFISIOLOGI
Sebenarnya malnutrisi (Gizi Buruk) merupakan suatu
sindrom yang terjadi akibat banyak faktor. Faktor-faktor
ini dapat digolong-kan atas tiga faktor penting yaitu :
a) tubuh sendiri (host),
b) agent (kuman penyebab),
c) environment (lingkungan).
Memang faktor diet (makanan) memegang peranan penting
tetapi faktor lain ikut menentukan.
KLASIFIKASI
Kwashiorkor
adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh kekurangan
protein baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.
Kekurangan protein dalam makanan akan
mengakibatkan kekurangan asam amino essensial dalam
serum yang diperlukan untuk sintesis dan metabolisme
terutama sebagai pertumbuhan dan perbaikan sel, makin
berkurangnya asam amino dalam serum menyebabkan
berkurangnya produksi albumin oleh hati
LANJUTAN
Marasmus
adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh kekuranga
kalori dan protein. Pada marasmus ditandai dengan
atropi jaringan, terutama lapisan subkutan dan badan
tampak kurus seperti orang tua.
ADAPUN TANDA DAN GEJALA DARI
MALNUTRISI ADALAH SEBAGAI
BERIKUT
Kelelahan dan kekurangan energy
Pusing
Sistem kekebalan tubuh yang rendah (yang mengakibatkan tubuh
kesulitan untuk melawan infeksi)
Kulit yang kering dan bersisik
Gusi bengkak dan berdarah
Gigi yang membusuk
Sulit untuk berkonsentrasi dan mempunyai reaksi yang lambat
Berat badan kurang
Pertumbuhan yang lambat
Kelemahan pada otot
Perut kembung
Tulang yang mudah patah
Terdapat masalah pada fungsi organ tubuh
KOMPLIKSI
Kwashiorkor; diare, infeksi, anemia, gangguan tumbuh
kembang, hipokalemi dan hipernatremi.
Marasmus; infeksi, tuberculosis, parasitosis, disentri,
malnutrisi kronik, gangguan tumbuh kembang.
PENCEGAHAN
Memberikan ASI eksklusif (hanya ASI)
Anak diberikan makanan yang bervariasi, seimbang
antara kandungan protein, lemak, vitamin dan
mineralnya.
Rajin menimbang dan mengukur tinggi anak dengan
mengikuti program Posyandu.
Jika anak dirawat di rumah sakit karena gizinya buruk,
bisa ditanyakan kepada petugas pola dan jenis makanan
yang harus diberikan setelah pulang dari rumah sakit.
Jika anak telah menderita karena kekurangan gizi, maka
segera berikan kalori yang tinggi dalam bentuk
karbohidrat, lemak, dan gula
PENATALAKSANAAN
Diit tinggi kalori, protein, mineral, dan vitamin
Pemberian terapi cairan dan elektrolit
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan laboratorium; albumin, creatinine dan
nitrogen. Elektrolit, Hb, Ht, transferin
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
Riwayat Keluhan Utama
Riwayat Keperawatan Sekarang
Riwayat Kesehatan Keluarga
Pengkajian Fisik
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d
asupan yang tidak adekuat, anoreksia dan diare.
Kekurangan volume cairan b/d penurunan asupan
peroral dan peningkatan kehilangan akibat diare.
Gangguan integritas kulit b/d tidak adanya kandungan
makanan yang cukup
Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan b/d
asupan kalori dan protein yang tidak adekuat dan proses
penyakit kwashiokor dan marasmus.
Kurangnya pengetahuan b/d tidak tahu memberikan
intake nutrisi yang adekuat pada anak
KESIMPULAN
Malnutrisi merupakan suatu keadaan di mana tubuh mengalami gangguan terhadap
absorbsi, pencernaan, dan penggunaan zat gizi untuk pertumbuhan, perkembangan
dan aktivitas.
Penyebab Malnutrisi secara langsung ialah karena kurangnya asupan makanan:
Kurangnya asupan makanan sendiri dapat disebabkan oleh kurangnya jumlah
makanan yang diberikan, kurangnya kualitas makanan yang diberikan dan cara
pemberian makanan yang salah. Serta karena adanya penyakit infeksi.
Sedangkan penyebab yang tidak langsung ialah kurangnya ketahanan pangan
keluarga, kualitas perawatan ibu dan anak, sanitasi lingkungan yang kurang,
buruknya pelayanan kesehatan
Penderita marasmus tanpa komplikasi dapat berobat jalan asal diberi penyuluhan
mengenai pemberian makanan yang baik; sedangkan penderita yang mengalami
komplikasi serta dehidrasi, syok, asidosis dan lain-lain perlu mendapat perawatan di
rumah sakit.
Penatalaksanaan kwashiorkor bervariasi tergantung pada beratnya kondisi anak.
Keadaan shock memerlukan tindakan secepat mungkin dengan restorasi volume darah
dan mengkontrol tekanan darah. Pada tahap awal, kalori diberikan dalam bentuk
karbohidrat, gula sederhana, dan lemak. Protein diberikan setelah semua sumber
kalori lain telah dapat menberikan tambahan energi. Vitamin dan mineral dapat juga
diberikan.
TERIMA KASIH