Anda di halaman 1dari 3

Gizi Buruk

1. Pengertian
Gizi buruk atau nama lainnya kwashiorkor dalam dunia medis merupakan salah
satu malnutrisi. Malnutrisi itu sendiri dapat dipahami sebagai kondisi dimana tubuh tidak
mendapat asupan gizi yang cukup, malnutrisi dapat juga diartikan keadaan yang
disebabkan oleh ketidakseimangan di antara pengambilan makanan dengan kebutuhan
gizi untuk mempertahankan kesehatan.
Tubuh membutuhkan zat-zat gizi untuk dapat tumbuh dan berkembang secara
optimal. Zat-zat itu meliputi zat sumber energi( karbohidrat, lemak, dan protein.), zat
yang membentuk sel-sel pada manusia( protein, lemak, minderal, dan vitamin.), dan zat
pengatur metabolism( mineral, vitamin, air, dan protein). Dan zat-zat tadi pun secara
kuantitas harus cukup, maksudnya jangan sampai kekurangan maupun kelebihan.
Gizi buruk adalah malnutrisi yaitu kekurangan kalori protein (KKP). KKP sendiri
dibagi menjadi tiga macam:
a. Marasmus
b. Kwashiorkor
c. Marasmus-kwashiorkor
2. Komplikasi
Gizi buruk sangat memengaruhi pertumbuhan dan perkembanganm apalagi bila
terjadi pada anak-anak. Jika sampai terjadi, anak-anak dapat mengalami tahap-tahap
perkembangan menjadi lebih lambat dibanding anak normal seusianya, lebih spesifik
anak dapat mengalami kesulitan dalam belajar, mudah terserang penyakit berat, gangguan
berbagai macam organ tubuh, bahkan kematian.
3. Diagnosis
Diagnosa dalap dilakukan dengan melakukan pemeriksaan terhadap riwayat
kesehatan anak. Sedangkan kekurangan asupan makanan bergizi bisa diliat dari kebiasaan
makan anak.
Secara khusus oleh medis dijabarkan tada-tanda gizi buruk tddi yang akan
membantu dkter dalam mendiagnosis. Untuk mengklasifikasikan jenis gizi buruk yang
dialami pasien.
Seringnya, pada anak dengan gizi buruk atau kwashiorkor juga turut terdiagnosis
penyakit lainnya, sepeti terdeteksi penyakit ineksi akibat kekebalan tubuh yang rendah.
Untuk pemeriksaan lanjutan bisa dilakukan pemeriksaan laboratorium hingga
radiologi yang sesuai untuk mediagnosis penyakit infeksi penyerta tadi agar dokter dapat
memberikan penanganan yang tepat sasaran.
4. Gejala
 Pucat, kurus, perut cembung, dan kehilangan massa otot pada keempat anggota
geraknya
 Anak terlihat sering gelisah
 Terjadi gangguan pertumbuhan meliputi berat badan dan tinggi badan
 Rambutnya menjadi mudah tercabut, tampak kusam, kering, dan sering terjadi
perubahan warna
 Dapat pula terjadi perubahan pada kulit, kulit menjadi bersisik, terdapat bercak-bercak
putih dan merah muda dengan tepi kehitaman
 Anak juga akan menderita anemia akibat kekurangan nutrien seperti zat besi dan
vitamin B kompleks.
5. Pengobatan
Untuk mengatasi gizi buruk atau kwashiorkor dibutuhkan asupan nutrisi
berupa kalori dan protein yang mencukupi. Namun, pemberian nutrisi tersebut
harus dilakukan secara bertahap.
Pada tahap awal harus diberikan asupan kalori untuk memenuhi kebutuhan
energinya tanpa melibatkan asupan protein terlebih dahulu. Jika kebutuhan kalori
sudah tercukupi, barulah asupan protein nisa mulai diberikan.
Pemberian protein dapat dilakukan dari kadar yang rendah yang secara
bertahap terus ditambah. Hal ini dilakukan supaya saluran cerna penderita tidak
kaget bila langsung diberi asupan tinggi kalori tinggi protein.
Penanganan dirumah bisa dilakukan dengan mencukupkan kebutuhan gizi
seimbang bagi anak. Makanan yang dikonsumsi harus lengkap mengandung
karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral.
Namun ingatlah untuk memberikannya secara perlahan dan terkontrol.
Untuk tahap awal, pastikan Anda melibatkan bantuan dokter dalam mengontrol
kondisi anak dengan gizi buruk atau kwashiorkor yang Anda rawat.
Untuk mencegah terjadinya gizi buruk atau kwashiorkor pada anak Anda,
berikanlah makanan dengan gizi yang seimbang. Cukupi kebutuhan karbohidrat,
lemak dan proteinnya.
Sumber protein yang bernilai tinggi bisa didapatkan dari produk hewani
seperti susu, keju, daging, telur, dan ikan. Anda juga bisa juga memanfaatkan
protein nabati yang didapat dari kacang hijau dan kacang kedelai
6. Penyebab
Penyebab gizi buruk atau kwashiorkor adalah karena anak tidak memeroleh
makanan dengan kandungan energi dan protein yang cukup. Umumnya hal ini sering
dikaitkan dengan tingkat perekonomian yang rendah.
Itulah sebabnya kasus gizi buruk atau kwashiorkor banyak terjadi di negara
berkembang. Selain dikarenakan rendahnya tingkat perekonomian, kurangnya
pengetahuan orangtua akan nutrisi yang diperlukan tubuh anak juga turut memengaruhi.
Pada dasarnya gizi buruk atau kwashiorkor bukanlah gangguan yang terjadi
secara mendadak. Kondisi ini berlangsung secara perlahan. Karena itu penting untuk
mencegah agar anak tidak mengalami kondisi ini dengan cara memberikan asupan
makanan cukup gizi.

Anda mungkin juga menyukai