Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

KURANG GIZI

1. Definisi.
Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang di
konsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transfortasi,
penyimpanan metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan
untuk mempertahankan kehidupan dan fungsi normal dari organ-organ
serta menghasilkan energi.
Gizi kurang adalah kekurangan bahan-bahan nutrisi seperti protein,
karbohidrat, lemak dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh.

2. Penyebab Kurang Gizi


Gizi kurang dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :
a) Faktor diet / makanan
Makanan yang mengandung cukup energi tetapi kurang protein dapat
menyebabkan akan menderita Kwashiorkor sedangkan anak yang
kurang energi walaupun zat-zat gizi essensialnya seimbang akan
menyebabkan anak menderita marasmus.
b) Faktor sosial
Dimasyarakat pedesaan masih memegang tradisi yang sebenarnya
salah bila dilihat dari segi kesehatan, pantangan untuk menggunakan
bahan makanan tertentu banyak sekali di temukan, dapat
mempengaruhi status gizi terutama anak-anak, faktor sosial yang lain
diantaranya keluarga yang mempunyai banyak anak dan
berpenghasilan rendah.
c) Faktor infeksi/ penyakit
Penyakit infeksi apapun dapat memperburuk keadaan gizi karena di
sebabkan karena penurunan daya tubuh terutama pada anak karena
asupan yang kurang akibat anak tidak nafsu makan.
d) Faktor kemiskinan.
Kemiskinan merupakan dasar penyakit KEP, serta penghasilan
masyarakat negara yang rendah dapat menyebabkan ketidakmampuan
masyarakat memenuhi bahan makanan sendiri di tambah dengan
banyak timbulnya penyakit infeksi dan lingkungan yang kotor, maka
timbul gejala KEP lebih cepat.

3. Manifestasi Klinis Gizi Kurang (Akibat )


Anak dengan gizi kurang memiliki gejala klinis yang terbagi menjadi 3
tahap antara lain :
 Kurang energi protein ringan :
Kurang energi ( malas ), Kenaikan berat badan berkurang atau berhenti
dan ada kalanya berat badan menurun, ukuran lingkar lengan atas
menurun, maturasi tulang terhambat, rasio berat terhadap tinggi normal
menurun, lipatan kulit normal kurang, aktivitas dan perhatian anak
berkurang dibandingkan anak yang sehat, kelainan kulit dan rambut
jarang ditemukan.
 Kurang enargi protein sedang :
Pucat karna anemia, mata tampak besar dan dalam, ubun-ubun besar
dan cekung, terjadi atropi otot, perut membucit dan cekung, rambut
tipis, kulit kusam, kering dan bersisik.
 Kurang energi protein berat.
Dibagi dalam tiga klasifikasi yaitu :
1) Kwashiorkor, gejala yang ditemukan :
Pertumbuhan anak terganggu, gangguan perkembangan mental,
banyak menangi, edema, penderita tampak lemah, tidak nafsu
makan, rambut tipis dan mudah di cabut, kulit kering, disertai
penyakit infeksi, anemia dan terjadi diare.
2) Marasmus gejalanya yang ditemukan :
Anak tampak sangat kurus, wajah seperti orang tua, cengeng,
rewel, kesadaran menurun, kulit biasanya kering, dingin dan
mengendur, terjadi atropi otot, anak sering diare, perut cekung.
3) Marasmus dan kwashioorkor, gejala yang ditemukan:
Gambaran klinis memperlihatkan gejala campuran antara penyakit
marasmus dan kwshioorkor. Dengan penurunan berat badan
dibawah 60% dari berat badan normal serta memperlihatkan tanda-
tanda kwashiorkor seperti, oedem, serta adanya kelainan
perrtumbuhan rambut dan jaringan kulit.

4. Untuk Memantau Gizi kurang


Untuk menangani kasus malnutrisi yang terjadi pada anak dibutuhkan
perhatian khusus dari keluarga dan harus adanya kerjasama yang terpadu
dan konfrehensif antara orang tua dan petugas kesehatan. Pemeriksaan
kesehatan yang harus dilakukan dokter dalam mendiagnosa Gizi buruk
pada anak mencakup: Pemeriksaan berat badan dan tinggi badan anak
untuk menentukan Body Massa Index, pemeriksaan darah dan pemiriksaan
X-ray untuk mengetahui ada atau tidak nya kelainan-kelainan pada organ
tubuh dan kondisi penyakit tertentu yang mungkin berpengaruh terhadap
asupan nutrisi pada anak.
Kemudian setelah itu dianjurkan untuk konsultasi pada ahli gizi tentang
pengaturan pada pola makan, termasuk pada jenis serta jumlah makanan
tertentu untuk mencukupi kebutuhan gizi anak. Kemungkinan juga akan
diberikan vitamin dan berbagai suplemen tertentu.
Namun Apabila dari pemeriksaan dokter diketahui penyebab gizi buruk
pada anak karena penyakit dan kondisi medis tertentu maka dibutuhkan
terapi lanjutan lainnya.

5. Penatalaksanaan Gizi Kurang


Adapun cara mengatasi gizi kurang adalah:
 Pemberian makanan TKTP dengan ukuran yang telah dianjurkan dan
diberikan secara bertahap.
 Tetap memberikan ASI sesuai dengan aturan secara terus-menerus
bagi anak dibawah usia 2 tahun.
 Pemberian makanan tambahan.
 Pemberian terapi cairan dan elektrolit bila perlu.
 Kontrol berat badan secara rutin.
 Berikan obat/ vitamin sesuai dengan anjuran pengobatan.
 Penyuluhan tentang gizi seimbang terutama bagi orang tua yang
memiliki anak balita.
DAFTAR PUSTAKA

Hasanah, Siti Uswatun. (2009). Peningkatan prevalensi gizi kurang pada balita
setelah pemberian bantuan langsung tunai. http://eprints.undip.ac.id/
News medical. (2015). Penyebab Gizi Kurang.
http://www.news-medical.net/health/Causes-of-malnutrition-(Indonesian).aspx

Anda mungkin juga menyukai