Anda di halaman 1dari 12

MALNUTRISI PADA ANAK

Pengertian
Malnutrisi energy-protein adalah tidak adekuatnya intake
protein dan kalori yang dibutuhkan oleh tubuh.

Malnutrisi adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan


oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam
keadaan sehari-hari sehingga tidak memenuhi dalam
angka kecukupan gizi. (Depkes RI, 1999)
Penyebab langsung
a.       Kurangnya asupan makanan: Kurangnya asupan
makanan sendiri dapat disebabkan oleh kurangnya
jumlah makanan yang diberikan, kurangnya kualitas
makanan yang diberikan dan cara pemberian makanan
yang salah.
b.      Adanya penyakit: Terutama penyakit infeksi,
mempengaruhi jumlah asupan makanan dan
penggunaan nutrien oleh tubuh. Infeksi apapun dapat
memperburuk keadaan gizi, malnutrisi walaupun
masih ringan mempunyai pengaruh negatif pada daya
tahan tubuh terhadap infeksi
Penyebab tidak langsung
a.       Kurangnya ketahanan pangan keluarga:
Keterbatasan keluarga untuk menghasilkan atau
mendapatkan makanan. Penyakit kemiskinan
malnutrisi merupakan problem bagi golongan bawah
masyarakat tersebut.
b.      Kualitas perawatan ibu dan anak.
c.       Buruknya pelayanan kesehatan.
d.      Sanitasi lingkungan yang kurang.
e.       Faktor Keadaan Penduduk
Klasifikasi
1. KWASHIORKOR
2. MARASMUS
1. KWASHIORKOR
Kwashiorkor adalah suatu penyakit yang disebabkan
oleh kekurangan protein baik dari segi kualitas maupun
kuantitasnya. Kekurangan protein dalam makanan akan
mengakibatkan kekurangan asam amino essensial dalam
serum yang diperlukan untuk sintesis dan metabolisme
terutama sebagai pertumbuhan dan perbaikan sel, makin
berkurangnya asam amino dalam serum menyebabkan
berkurangnya produksi albumin oleh hati. Kulit akan
tampak bersisik dan kering karena depigmentasi. Anak
dapat mengalami gangguan pada mata karena
kekurangan vitamin A. Kekurangan mineral khususnya
besi, kalsium dan seng
2.MARASMUS
Marasmus adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh
kekuranga kalori dan protein. Pada marasmus ditandai
dengan atropi jaringan, terutama lapisan subkutan dan
badan tampak kurus seperti orang tua
Tanda dan gejala dari malnutrisi
Kelelahan dan kekurangan energy
Pusing
Sistem kekebalan tubuh yang rendah (yang mengakibatkan tubuh kesulitan
untuk melawan infeksi)
Kulit yang kering dan bersisik
Gusi bengkak dan berdarah
Gigi yang membusuk
Sulit untuk berkonsentrasi dan mempunyai reaksi yang lambat
Berat badan kurang
Pertumbuhan yang lambat
Kelemahan pada otot
Perut kembung
Tulang yang mudah patah
Terdapat masalah pada fungsi organ tubuh
Komplikasi
Kwashiorkor; diare, infeksi, anemia, gangguan tumbuh
kembang, hipokalemi dan hipernatremi.

Marasmus; infeksi, tuberculosis, parasitosis, disentri,


malnutrisi kronik, gangguan tumbuh kembang
Mencegah terjadinya gizi buruk pada anak:
1)    Memberikan ASI eksklusif (hanya ASI) sampai anak
berumur 6 bulan. Setelah itu, anak mulai dikenalkan dengan
makanan tambahan sebagai pendamping ASI yang sesuai dengan
tingkatan umur, lalu disapih setelah berumur 2 tahun.
2)    Anak diberikan makanan yang bervariasi, seimbang antara
kandungan protein, lemak, vitamin dan mineralnya. Perbandingan
komposisinya: untuk lemak minimal 10% dari total kalori yang
dibutuhkan, sementara protein 12% dan sisanya karbohidrat.
3)    Rajin menimbang dan mengukur tinggi anak dengan
mengikuti program Posyandu. Cermati apakah pertumbuhan anak
sesuai dengan standar di atas. Jika tidak sesuai, segera
konsultasikan hal itu ke dokter.
Mencegah terjadinya gizi buruk pada anak:
4)    Jika anak dirawat di rumah sakit karena gizinya buruk, bisa
ditanyakan kepada petugas pola dan jenis makanan yang harus
diberikan setelah pulang dari rumah sakit.
5)    Jika anak telah menderita karena kekurangan gizi, maka segera
berikan kalori yang tinggi dalam bentuk karbohidrat, lemak, dan
gula. Sedangkan untuk proteinnya bisa diberikan setelah sumber-
sumber kalori lainnya sudah terlihat mampu meningkatkan energi
anak. Berikan pula suplemen mineral dan vitamin penting lainnya.
Penanganan dini sering kali membuahkan hasil yang baik. Pada
kondisi yang sudah berat, terapi bisa dilakukan dengan
meningkatkan kondisi kesehatan secara umum. Namun, biasanya
akan meninggalkan sisa gejala kelainan fisik yang permanen dan
akan muncul masalah intelegensia di kemudian hari.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai