Anda di halaman 1dari 8

TUGAS RESUME

MENGENAI KKP DAN OBESITAS

Disusun Oleh :

Jeki (AOA0180861)

Maleo/DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDEDES MALANG

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN

TAHUN AJARAN 2020/2021

RESUME MENGENAI KKP DAN OBESITAS


I. KKP (KURANG KALORI PROTEIN)

A. Pengertian
Nama internasional KKP yaitu Calori Protien Malnutrition atau CPM adalah suatu
penyakit difisiensi gizi dari keadaan ringan sampai berat, disebut juga Protien Energi
Malnutrisi ( PEM ).
Kekurangan kalori protein adalah defisiensi gizi terjadi pada anak yang kurang
mendapat masukan makanan yang cukup bergizi, atau asupan kalori dan protein kurang
dalam waktu yang cukup lama (Ngastiyah, 1997).
Kurang kalori protein (KKP) adalah suatu penyakit gangguan gizi yang dikarenakan
adanya defisiensi kalori dan protein dengan tekanan yang bervariasi pada defisiensi protein
maupun energi (Sediatoema, 1999).
Kekurangan kalori protein diklasifikasi menjadi dua berdasarkan berat tidaknya yaitu
KKP ringan atau sedang disebut juga sebagai gizi kurang (undernutrition) ditandai oleh
adanya hambatan pertumbuhan dan KKP yang meliputi kwasiorkor, marasmus dan
kwashiorkor marasmus. Malnutrisi kalori protein adalah tidak adekuatnya intake protein dan
kalori yang dibutuhkan oleh tubuh. (Suriadi dan Rita Yuliani, 2001).
Kurang energi protein adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan rendahnya
konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari – hari sehingga tidak memenuhi angka
kebutuhan gizi (AKG). (Arief Mansjoer, 2000).
B. Klasifikasi
1. Kwashiorkor
Kwashiorkor disebabkan oleh insufiensi asupan protein yang bernilai biologis
adekuat dan sering berkenaan dengan defisiensi asupan energy ( Rudolph, 2006, hal :
1123).
Kwashiorkor adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh kekurangan protein
baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Kekurangan protein dalam makanan akan
mengakibatkan asam amino esensial dalam serum yang diperlukan untuk sistesis dan
metabolisme terutama sebagai pertumbuhan dan perbaikan sel, semakin berkurangnya
asam amino dalam serum menyebabkan kurangnya produksi albumin oleh hati (Suriand
& Rita yuliani, 2001).
2. Marasmus
Marasmus adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh kekurangan kalori protein.
(Suriadi, 2001:196). Marasmus merupakan gambaran KKP dengan defisiensi energi
yang ekstrem (Sediaoetama, 1999). Marasmus adalah penyakit yang timbul karena
kekurangan energi (kalori) sedangkan kebutuhan protein relatif cukup (Ngastiyah, 1997).
3. Kwashiorkor Marasmus
Kwashiorkor Marasmus merupakan kelainan gizi yang menunjukkan gejala klinis
campuran antara marasmus dan kwashiorkor. Kwashiorkor Marasmus merupakan
malnutrisi pada pasien yang telah mengalami kehilangan berat badan lebih dari 10%,
penurunan cadangan lemak dan protein serta kemunduran fungsi fisiologi. (Graham L.
Hill, 2000).
C. Etiologi
Etiologi malnutrisi dapat primer, yaitu apabila kebutuhan individu yang sehat akan
protein, kalori atau keduanya, tidak dipenuhi oleh makanan yang adekuat, atau sekunder, akibat
adanya penyakit yang menyebabkan asupan suboptimal, gangguan penyerapan dan pemakaian
nutrien, dan/atau peningkatan kebutuhan karena terjadinya hilangnya nutrien atau keadaan stres.

Berikut beberapa faktor penyebabnya :


1. Faktor sosial.
2. Kemiskinan.
3. Laju pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi dengan bertambahnya ketersedian
bahan pangan akan menyebabkan krisis pangan. 
4. Infeksi. Tak dapat dipungkiri memang ada hubungan erat antara infeksi dengan
malnutrisi.
5. Pola makan.
6. Tingkat pendidikan orang tua khususnya ibu mempengaruhi pola pengasuhan balita.
7. Kurangnya pelayanan kesehatan, terutama imunisasi. 

D. Patofisiologi
Kurang kalori protein akan terjadi manakala kebutuhan tubuh akan kalori,protein,
atau keduanya tidak tercukupi oleh diet. Dalam keadaan kekuranganmakanan, tubuh selalu
berusaha untuk mempertahankan hidup dengan memenuhi kebutuhan pokok atau energi.
Kemampuan tubuh untukmempergunakan karbohidrat, protein dan lemak merupakan hal
yang sangat penting untuk mempertahankan kehidupan, karbohidrat (glukosa) dapat dipakai
oleh seluruh jaringan tubuh sebagai bahan bakar, sayangnya kemampuan tubuh untuk
menyimpan karbohidrat sangat sedikit, sehingga setelah 25 jamsudah dapat terjadi
kekurangan.

E. Manifestasi Klinik
Terdapat beberapa tanda dan gejalan KKP antaranya :
1. KKP Ringan
a. Pertumbuhan linear terganggu
b. Peningkatan berat badan berkurang, terhenti, bahkan turun
c. Ukuran lingkar lengan atas menurun
d. Maturasi tulang terlambat
e. Ratio berat terhadap tinggi normal atau cenderung menurun
f. Anemia ringan atau pucat
g. Aktifitas berkurang
h. Kelainan kulit (kering, kusam)
i. Rambut kemerahan

2. KKP Berat
a. Gangguan pertumbuhan
b. Mudah sakit
c. Kurang cerdas
d. Jika berkelanjutan menimbulkan kematian

F. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan kurang kalori protein (Suriand & Rita Yuliani, 2001)
1. Diit tinggi kalori, protein, mineral dan vitamin
2. Pemberian terapi cairan dan elektrolit
3. Penannganan diare bila ada : cairan, antidiare, dan antibiotic

Penatalaksanan KKP berat dirawat inap dengan pengobatan rutin (Arief Mansjoer, 2000) :
1. Atasi atau cegah hipoglikemi
2. Atasi atau cegah hipotermi
3. Atasi atau cegah dehidrasi.
4. Koreksi gangguan keseimbangan elektrolit
5. Tambahkan K dan Mg dapat disiapkan dalam bentuk cairan dan tambahkan langsung
pada makanan.

G. Komplikasi
1. Defisiensi vitamin A (xerophtalmia) Vitamin A berfungsi pada penglihatan (membantu
regenerasi visual purple bila mata terkena cahaya).
2. Defisiensi Vitamin B1 (tiamin) disebut Atiaminosis.
3. Defisiensi Vitamin B2 (Ariboflavinosis) Vitamin B2/riboflavin berfungsi sebagai ko-
enzim pernapasan.
4. Defisiensi vitamin B6 yang berperan dalam fungsi saraf.
5. Defisiensi Vitamin B12 Dianggap sebagai faktor anti anemia dalam faktor ekstrinsik.
Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan anemia pernisiosa.
6. Defisit Asam Folat Menyebabkan timbulnya anemia makrositik, megaloblastik,
granulositopenia, trombositopenia.
7. Defisiensi Vitamin C Menyebabkan skorbut (scurvy), mengganggu integrasi dinding
kapiler.
8. Defisiensi Mineral seperti Kalsium, Fosfor, Magnesium, Besi, Yodium Kekurangan
yodium dapat menyebabkan gondok (goiter) yang dapat merugikan tumbuh kembang
anak.
9. Tuberkulosis paru dan bronkopneumonia.
10. Noma sebagai komplikasi pada KEP berat Noma atau stomatitis merupakan pembusukan
mukosa mulut yang bersifat progresif sehingga dapat menembus pipi, bibir dan dagu.
Noma terjadi bila daya tahan tubuh sedang menurun.
H. Akibat Kekurangan Kalori Protein
Kekurangan protein banyak terdapat pada masyarakat sosial ekonomi rendah. Kekurangan
protein murni pada stadium berat menyebabkan kwashiorkor pada anak-anak di bawah lima
tahun. Akibat dari kwashiorkor dan marasmus sendiri, yaitu:
1. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan
2. Mudah terkena penyakit
3. Berkurangnya daya piker
4. Penurunan fungsi otak
5. Ketidakseimbangan cairan elektrolit
6. Berkurangnya daya tahan tubuh
7. Bila tidak segera diobati berakhir dengan kematian

I. Cara Menanggulangi KKP


KKP merupakan salah satu masalah serius yang sedang dihadapi Indonesia. Kita dapat
berusaha agar KKP dapat dikuragi. Berikut adalah cara-cara pencegahannya :
1. Tingkat keluarga
2. Tingkat posyandu
3. Tingkat pengobatan

II. OBESITAS

A. Definisi

Obesitas adalah akumulasi jaringan lemak dibawah kulit yang berlebihan dan terdapat di
seluruh tubuh.Obesitas seringkali dihubungkan dengan overweight, walaupun tidak selalu identik
oleh karena obesitas mempunyai ciri ciri tersendiri.

B. Etiologi

Obesitas dapat di sebabkan oleh beberapa faktor antara lain

• keturunan
• pola makan,

• obat-obatan,

• Ativitas

• pola pikir dan konsentrasi intake makanan.

C. Manifestasi Klinis

Obesitas dapat terjadi pada semua golongan umur, akan tetapi pada anak biasanya timbul
menjelang remaja dan dalam masa remaja terutama anak wanita, selain berat badan meningkat
dengan pesat, juga pertumbuhan dan perkembangan lebih cepat (ternyata jika periksa usia
tulangnya), sehingga pada akhirnya remaja yang cepat tumbuh dan matang itu akan mempunyai
tinggi badan yang relative rendah dibandingkan dengan anak yang sebayanya.

D. Klasifikasi

• Obesitas ringan : kelebihan berat badan 20-40%

• Obesitas sedang : kelebihan berat badan 41-100%

• Obesitas berat : kelebihan berat badan >100% (Obesitas berat ditemukan sebanyak 5%
dari antara orang-orang yang gemuk)

E. Penyebab

• Kebiasaan Makan yang Buruk

• Faktor keturunan

• Tidak aktif secara fisik

F. Pencegahan

Dengan membatasi minuman dan makan yang mengandung kadar kalori dan gula yang
tinggi,seperti coklat,minuman bersoda,biskuit,kue dan es krim.dengan mengganti buah-buahan
dan sayur-sayuran seperti jus buah,agar-agar,kripik sayur dan susu rendah lemak.

G. Diagnosa Keperawatan

1. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake makanan yang
lebih
2. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan sindrom hipoventilasi

3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan


oksigen/ gaya hidup monoton

4. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan biofisika atau psikosial pandangan px


tehadap diri

5. Hambatan interaksi sosial berhubungan dengan ungkapan atau tampak tidak nyaman
dalam situasi social

Anda mungkin juga menyukai