Anda di halaman 1dari 10

MODUL 4

MASALAH GIZI DAN KESEHATAN


KEGIATAN BELAJAR 1

MASALAH GIZI KURANG


DAN DAMPAKNYA BAGI KESEHATAN

Kebiasaan mengonsumsi makanan yang melebihi kecukupan zat gizi akan


menimbulkan masalah gizi lebih yang terutama terjadi dikalangan masyarakat
perkotaan.Namun disisi lain,empat masalah gizi kurang masih merupakan gangguan khususnya
masyarakat di pedesaan seperti kurang energy protein (KEP),kurang vitamin A(KVA),gangguan
akibat kekurangan iodium(GAKI),dan anemia gizi besi (AGB).

Masalah gizi (baik masalah gizi kurang atau gizi lebih) dapat disebabkan oleh faktor
primer atau faktor sekunder.

●Faktor Primer adalah bila susunan makanan seseorang salah dalam kuantitas
dan/kualitas.

Hal ini di sebabkan oleh kurangnya ketersediaan pangan,kurang baiknya ditribusi


pangan,kemiskinan,ketidaktahuan,kebiasaan makan yang salah dan sebagainya.

●Faktor Sekunder meliputi semua faktor yang menyebabkan zat-zat gizi tidak sampai
ke sel-sel tubuh setelah dikonsumsi.

Misalnya,faktor-faktor yang menyebabkan terganggunya pencernaan,seperti gigi


geligi yang kurang baik,kelainan struktur saluran cerna,dan kekurangan enzim.Faktor-faktor
yang mengganggu absorpsi zat gizi,seperti:adanya parasit,penggunaan laksan/obat cuci perut
dan sebagainya.Faktor-faktor yang mempengaruhi metabolisme dan utilisasi zat-zat gizi seperti
penyakit hati,diabetes mellitus,kanker ,penggunaan obat-obatan tertentu,minuman
beralkohol,dan sebagainya.Faktor-faktor yang mempengaruhi ekskresi sehingga menyebabkan
banyak kehilangan zat-zat gizi seperti banyak kencing (polyuria), banyak keringat dan
penggunaan obat-obatan.
UNICEF,yang merupakan salah satu badan Organisasi PBB yang khusus bergerak di
bidang kesejahteraan anak,menunjukkan masalah gizi kurang disebabkan oleh penyebab
langsung dan penyebab tidak langsung.

1. Penyebab Langsung
Makanan dan penyakit dapat secara langsung menyebabkan gizi kurang.Interaksi
antara asupan gizi yang kurang dan infeksi akan saling menguatkan untuk
memperburuk keadaan,sehingga akan berakibat fatal.

2. Penyebab Tidak Langsung


Merupakan faktor yang mempengaruhi penyebab langsung.
Ada tiga penyebab tidak langsung yang menyebabkan gizi kurang,yaitu:
a. Ketahanan pangan yang kurang memadai
b. Pola pengasuhan anak yang kurang memadai
c. Pelayanan kesehatan dan lingkungan kurang memadai

Ketiga faktor tersebut berkaitan dengan tingkat pendidikan,pengetahuan,dan


ketrampilan keluarga.Makin tinggi tingkat pendidikan,pengetahuadan
ketrampilan,makin baik tingkat ketahanan pangan keluarga,makin baik pola
pengasuhan maka akan makin banyak keluarga yang memanfaatkan pelayanan
kesehatan.

A. MASALAH KURANG ENERGI DAN PROTEIN (KEP) DAN DAMPAKNYA


BAGI KESEHATAN
KEP adalah salah satu bentuk kekurangan energy yanG dapat menurunkan kualitas
fisik dan mental serta meningkatkan resiko kesakitan dan kematian terutama pada anak balita
dan wanita hamil.

Kurang Energi Kronis (KEK) pada wanita usia subur (WUS) dapat berdampak pada
tingginya angka bayi dengan berat lahir rendah (BBLR).Bentuk berat dari KEP di beberapa
daerah di jawa dikenal sebagai busung lapar atau HO (Henger Oedeem).

Busung lapar atau gizi buruk adalah adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh
rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak memenuhi
Angka Kecukupan Gizi (AKG).Ada beberapa cara untuk mengetahui seorang anak terkena
busung lapar yaitu :

1. Dengan cara menimbang berat badan secara teratur setiap bulan.Bila


perbandingan berat badan dengan umurnya di bawah 60% standart WHO-NCHS maka dapat
dikatakan anak tersebut menderita busung lapar.

2. Dengan mengukur tinggi badan dan Lingkar Lengan Atas (LLA),bila tidak sesuai
dengan standart anak yang normal wspadai akan terjadi gizi buruk.

Gejala klinis gizi buruk dapat dibedakan menjadi tiga tipe yakni kwashiorkor, marasmus, dan
marasmic-kwashiorkor
1. Kwashiorkor
Kwashiorkor merupakan istilah untuk menggambarkan kekurangan protein kronis pada
anak-anak.Anak-anak yang mengalami kwashiorkor memiliki tanda-tanda klinis sebagai
berikut:

a. Oedeem umumnya pada seluruh bagian tubuh terutama kaki dan bila ditekan akan
meninggalkan bekas seperti luang.
b. Otot mengecil dan menyebabkan lengan atas kurus sehingga ukuran ligkaran lengan
atasnya (LLA) kurang dari 14cm.
c. Timbulnya ruam berwarna merah muda yang meluas dan berubah warna menjadi
coklat kehitaman dan terkelupas.
d. Anak sering menolak segala jenis makanan ( anoreksia ).
e. Rambutnya menipis berwarna merah seperti rambut jagung dan mudah di cabut
tanpa menimbulkan rasa sakit.
f. Wajah anak membulat dan sembab ( moon face )
g. Perubahan status mental
h. Pembesaran hati
i. Sering infeksi, anemia, dan diare.

2. Marasmus
Marasmus merupakan keadaan dimana seorang anak mengalami defisiensi energi dan
protein sekaligus.Umumnya,kondisi ini di alami masyarakat yang menderita
kelaparan.Tingginya jumlah penderita marasmus tak hanya menimbulkan resiko kematian
tapi juga menyebabkan syaraf otak tidak berkembang optimal.

Tanda-tanda klinis untuk jenis marasmus yaitu :

a. Anak sangat kurus tampak tulang terbungkus kulit


b. Tulang rusuk menonjol
c. Wajahnya seperti orang tua ( monkey face )
d. Kulit keriput ( jaringan lemak sangat sedikit sampai tidak ada )
e. Cengeng atau rewel
f. Tekanan darah, detak jantung ,dan pernapasan berkurang.

3. Marasmus – Kwashiorkor
Tanda-tanda Marasmus – Kwashiorkor adalah campuran dari beberapa tanda-tanda
kwashiorkor dan marasmus disertai adanya edema,menurunnya kadar protein (albumin)
dalam darah,kulit mengering dan kusam, serta otot menjadi lemah, dan pembengkakan
yang tidak mencolok.

Dampak dari busung lapar ( gizi buruk ) pada anak-anak tidak saja tubuh kurus tetapi juga
dapat mengakibatkan menurunnya tingkat kecerdasan anak,rabun senja, dan pada
umumnya penderita gizi buruk lebih rentan terhadap penyakit infeksi.
B. MASALAH KEKURANGAN VITAMIN A ( KVA ) DAN DAMPAKNYA
TERHADAP KESEHATAN
Kekurangan vitamin A dapat timbul karena kekurangan konsumsi vitamin A (umumnya
terjadi Karena kebiasaan makan salah ), atau karena penyerapan dan transport Vitamin A
yang kurang baik dalam tubuh.
Berdasarkan penyebab atau sumbernya,KVA dibagi menjadi 2 yaitu KVA Primer dan
KVA Sekunder. KVA Primer disebabkan kekurangan konsumsi Vitamin A tersebut,
sedangkan KVA Sekunder disebabkan karena absorpsi dan utilitasnya yang terlambat.
Salah satu indikasi pertama KVA adalah gangguan kemampuan penglihatan pada senja
hari ( buta senja ) yang terjadi ketika simpanan vitamin A dalam hati hampir habis.Dampak
selanjutnya adalah menimbulkan keratinisasi jaringan epitel mata,paru-paru, traktus,
gastroinstestial dan genitourinarus, ditambah lagi dengan pengurangan sekresi mukus.
Gambaran KVA yang menyangkut kondisi mata disebut Xerophthalma.

Adapun tanda-tanda KVA dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. XN : Buta senja ( night blindless only )

2. XIA : Konjungtiva mengering /conjungtiva xerosis (terdapat satu atau lebih bintik-bintik
konjungtiva yang kering dan tidak dapat di basahi )

3. XIB : Bercak bitot dan konjungtiva mengering( suatu bentuk yang berwarna abu-abu
kekuningan yang bentuknya seperti busa sabun )

4. X2 : Kornea mengering ( bintik-bintik luka bertambah padat dan tersebar keseluruh kornea
mata

5. X3A : Ulserasi mengering (tukak yang berlubang sehingga tersumbat dengan iris dan sembuh
sebagai leukoma )

6. X3B : Keratomalasia ( semua kornea dan konjungtiva menyebar dan mata menjadi rusak )

7. XS : Parut kornea akibat sembuh dari luka.

8. XS : Xeropthalmia fundus ( terjadi noda –noda putih yang menyebar diseluruh fundus ).

Salah satu upaya yang paling tepat untuk menigkatkan tarap gizi vitamin A suatu
masyarakat adalah dengan meningkatkan konsumsi makanan secara keseluruhan sehingga
akan diperoleh vitamin A dan zat gizi lain yang diperlukan dalam jumlah cukup dan sesuai
kebutuhan.Upaya ini dapat dilakukan dalam lingkungan keluarga melalui pola kebiasaan
makan anak dengan pemberian makan berupa sumber- sumber vitamin A dan karoten dari
pangan hewani maupun nabati.
C. MASALAH KEKURANGAN IODIUM ( GAKI ) DAN DAMPAKNYA
TERHADAP KESEHATAN
Gangguan akibat kekurangan iodium ( GAKI ) merupakan salah satu masalah gizi serius
karena dapat menyebabkan penyakit gondok ( pembesaran kelenjar gondok/tiroid ) dan
kretin,serta dapat pula menurunkan tingkat kecerdasan seseorang.GAKI pada ibu hamil
beresiko menimbulkan keguguran,sedangkan pada janin menyebabkan kemungkinan lahir
mati.
Akibat yang sangat merugikan adalah lahirnya anak kretin . Tanda-tanda kelainan fisik
yang di alami penderita ini adalah :
1. Perkembangan mental terlambat
2. Menjadi bisu tuli
3. Perkembangan saraf penggerak terlambat
4. Mata juling
5. Tinggi badan berkurang ( cebol )

Berkaitan dengan pembesaran kelenjar tiroid ,biasanya biasanya dilakukan


pemeriksaan fisik atau kilnis dengan cara palpasi,
Klasifikasi pembesaran tiroid dapat dibedakan menjadi :
1. Grade 0 : Normal
Dengan inspeksi tidak terlihat, baik datar maupun tengadah maksimal, dan dengan
palpasi tidak teraba.
2. Grade IA
Kelenjar Gondok tidak terlihat, baik datar maupun penderita tengadah maksimal,
dan palpasi teraba lebih besar dari ruas terakhir ibu jari penderita.
3. Grade IB
Kelenjar Gondok dengan inspeksi datar tidak terlihat, tetapi terlihat dengan
tengadah maksimal dan dengan palpasi teraba lebih besar dari Grade IA.
4. Grade II
Kelenjar Gondok dengan inspeksi terlihat dalam posisi datar dan dengan palpasi
teraba lebih besar dari Grade IB.
5. Grade III
Kelenjar Gondok cukup besar, dapat terlihat pada jarak 6 meter atau lebih.

Pemberian Iodium yang paling sederhana dan aman secara fisiologis adalah melalui
makanan.salah satu bahan pangan yang berhasil difortifikasi dengan iodium adalah
garam.Kebutuhan Iodium meningkat pada kaum remaja dan kehamilan.

Kebutuhan Iodium pada Bayi Hingga Orang Dewasa


Kelompok Umur Iodium,μg
Bayi 35 – 45
Anak – anak 60 – 110
Pria 130 – 150
Wanita 100 – 115
Wanita hamil 125
Masa Laktas 150
D. MASALAH KEKURANGAN ZAT BESI ( AGB ) DAN DAMPAKNYA BAGI
KESEHATAN

Anemia GIZI Besi ( AGB ) terutama banyak diderita oleh wanita hamil,wanita menyusui
dan wanita usia subur pada umumnya karena wanita mengalami haid,hamil,melahirkan
dan menyusui.Peristiwa-peristiwa ini yang menyebabkan kebutuhan zat besi (Fe) relative
lebih tinggi dibandingkan kelompok lain yaitu anak balita, anak usia sekolah serta tenaga
kerja.

Kebutuhan Zat Besi Pada Bayi Hingga Orang Dewasa


Kelompok Umur Besi, mg
Bayi 10-15
Anak-anak 10-15
Pria 10-18
Wanita 18
Wanita Hamil 18
Masa Laktasi 18

Tanda – tanda klinis dari anemia gizi besi ( AGB ) yaitu:


1. Lelah, letih, lesu, lemah, lunglai
2. Bibir tampak pucat
3. Napas pendek
4. Lidah licin
5. Denyut jantungmeningkat
6. Susah buang air besar
7. Nafsu makan berkurang
8. Kadang – kadang pusing
9. Mudah mengantuk

Apabila dilakukan pemeriksaan kadar Hb ( Hemoglobin ) dalam darah terhadap


penderita AGB maka angka Hb kurang normal.Adapun ambang batas normalHb untuk
berbagai kelompok sebagai berikut.
● Anak balita : 11 gram %
● Anak Sekolah : 12 gram %
● Wanita Dewasa : 12 gram %
● Laki-laki Dewasa : 13 gram %
● Ibu hamil dan menyusui : 11 gram %

AGB dapat mengakibatkan gangguan kesehatan dari tingkat ringan sampai


berat.Anemia pada ibu hamil akan menambah resiko mendapatkan bayi berat badan
rendah (BBLR),resiko pendarahan sebelum dan pada saat persalinan,dan bahkan dapat
menyebabkan kematian ibu dan bayinnya.
Anemia sedang dan ringan bila terjadi pada anak sekolah,anemia gizi besi akan
mengurangi kemampuan belajar.Sedangkan pada orang dewasa dapat menurunkan
produktivitas kerja.
Usaha pemerintah guna mengatasi anemia gizi besi (AGB) diantaranya
1. Suplementasi Zat Besi
2. Pemberian Makanan Tambahan
KEGIATAN BELAJAR 2

MASALAH GIZI LEBIH


DAN DAMPAKNYA BAGI KESEHATAN
Gizi lebih terjadi jika terdapat ketidakseimbangan antara konsumsi energi dan
pengeluaran energi. Berikut ini adalah masalah yang ditimbulkan akibat gizi lebih :

A. KEGEMUKAN ( OBESITAS )
Obesitas merupakan suatu kelainan atau penyakit yang ditandai dengan penimbunan
jaringan lemak tubuh secara berlebihan karena terjadinya ketidakseimbangan antara
asupan ( energy intake ) dan keluaran energi sehingga terjadi kelebihan energi yang
selanjutnya disimpan dalam bentuk jaringan lemak.
Obesitas merupakan suatu kondisi yang dahulu dianggap sebagai lambang
kesejahteraan dan tidak berkaitan dengan penyakit. Obesitas kini merupakan faktor resiko
terjadinya berbagai penyakit metabolik dan degeneratif. Obesitas ditentukan dari 20%
berat badan ideal dan dapat menimbulkan konsekuensi klinis yang penting antara lain :

1. Peningkatan terjadinya penyakit kardiovaskuler


2. Diabetes millitus
3. Hipertensi
4. Penurunan fungsi tubuh

Pada anak-anak obesitas juga dapat mengakibatkan masalah kesehatan yang sangat
merugikan kualitas hidup anak seperti :

1. Gangguan pertumbuhan tungkai kaki


2. Gangguan tidur
3. Sleep Opnea ( Henti nafas sesaat )
4. Gangguan pernapasan lainnya

Obesitas dapat meningkatkan resiko kematian untuk semua penyebab kematian.


Orang yang mempunyai berat badan 40% lebih berat dari berat badan rata-rata populasi
mempunyai resiko kematian 2 kali lebih besar dibandingkan orang dengan berat badan
rata-rata.

Obesitas selain mengurangi estetika seseorang juga di ikuti gangguan terhadap


kesehatannya.Cara yang umum dilakukan masyarakat untuk menurunkan berat badan
yaitu melalui pengurangan jumlah konsumsi pangan dengan diet yang baik.Diet yang baik
yaitu bukan berarti anda tidak makan atau melakukannya secara sembarangan karena
dampak dari cara yang salah ini yaitu anda akan kekurangan energi. Diet yang baik yaitu
mengurangi konsumsi pangan secara terprogram dengan tanpa mengurangi suplai vitamin
dan mineral yang sangat dibutuhkan tubuh.Jadi penurunan berat badan tidak dapat
dilakukan secara drastis ,tetapi harus dilakukan secara bertahap namun pasti dan juga
disertai dengan pengurangan sumber energi (lemak) yang berlebihan dari dalam tubuh
melalui peningkatan aktifitas fisik tubuh (misal berolahraga).

B. PENYAKIT KARDIOVASKULER
Penyakit kardiovaskular (PKV) adalah penyakit gangguan pada jantung dan pembuluh
darah.Kardiovaskular disebut juga dengan sistem peredaran darah yang berfungsi
memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem kardiovaskular juga berperan dalam menstabilkan
suhu dan pH tubuh manusia. Sementara itu, jika kardiovaskular terganggu, seseorang
biasanya berisiko terserang penyakit jantung.Penyakit kardiovaskuler sendiri biasanya
terjadi akibat gaya hidup, pola makan, dan aktivitas sehari-hari yang tidak memperhatikan
kesehatan.
Penyakit kardiovaskuler (PKV),yang merupakan penyakit jantung secara keseluruhan
pada dasarnya terjadi karena arterosklerosis yang bertalian erat dengan penyimpangan
metabolisme trigliserilda kolesterol dalam darah.Tingginya kadar trigliseril dan kolesterol
dalam darah akan menyebabkan sebagian senyawa-senyawa tersebut mengendap pada
dinding pembuluh darah membentuk plak.Mula-mula berupa endapan lunak, tetapi
kemudian mengeras dan mengakibatkan pembuluh darah menyempit dan tidak elastis lagi.
Gizi lebih meskipun bukan merupakan faktor penyebab satu-satunya timbulnya PKV,
tetapi merupakan faktor yang sangat penting dalam mempercepat timbulnya
penyakit,sehingga dapat timbul lebih dini.
Upaya pencegahan timbulnya masalah PKV adalah dengan cara mengurangi konsumsi
lemak (terutama lemak jenuh ) dan kolesterol,garam, gula, alkohol disertai dengan
peningkatan konsumsi serat.

C. HIPERTENSI
Hipertensi adalah suatu keadaan ketika tekanan darah meningkat melebuhi batas
normal.Hipertensi merupakan faktor resiko utama dari penyebab penyakit jantung dan
stroke.Faktor penyebab utama terjadinya hipertensi tersebut adalah arterosklerosis yang
berhubungan dengan diet seseorang.Konsumsi tinggi kolesterol dan lemak memicu
terjadinya arterosklerosis.
Faktor resiko penyebab arterosklerosis ada dua yaitu :
1. Faktor primer, yaitu : Merokok, tekanan darah tinggi, dan peningkatan kadar
kolesterol plasma/serum serum.
2. Faktor sekunder, yaitu : stress, kurang gerak, dan peningkatan trigliserida plasma.
Selain konsumsi lemak yang berlebih, kekurangan konsumsi zat gizi mikro (vitamin dan
mineral) sering dihubungkan pula dengan arterosklerosis.Tingginya konsumsi vitamin D
merupakan faktor penyebab terjadinya arterosklerosis ketika terjadi deposit kalsium yang
menyebabkan rusaknya jaringan elastik sel dinding pembuluh darah.
Berikut cara pengobatan untuk Hipertensi sekaligus pencegahannya melalui:

 Mengonsumsi makanan sehat.


 Mengurangi konsumsi garam dan kafein.
 Berhenti merokok.
 Berolahraga secara teratur.
 Menurunkan berat badan, jika diperlukan.
 Mengurangi konsumsi minuman keras.
 Meningkatkan konsumsi sayur dan buah

D. DIABETES MELLITUS
Diabetes mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit degeneratif , dimana terjadi
gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein serta ditandai dengan
meningkatnya kadar gula (glukosa) dalam darah (hiperglikemia) dan tingginya kadar gula
(glukosa) dalam urin (glukosuria).
Ada dua tipe DM yng harus anda ketahui yaitu :
1. DM tipe 1 atau disebut DM yang tergantung pada insulin.
DM ini disebabkan akibat kekurangan insulin dalam darah yang terjadi karena
kerusakan dari sel beta pankreas. Akibat dari kerusakan organ pankreas, maka tubuh
tidak memiliki cukup hormon insulin untuk menyalurkan glukosa di dalam darah ke
seluruh sel di dalam tubuh. Diabetes tipe 1 banyak ditemukan pada balita, anak-anak
dan remaja. Sampai saat ini, Diabetes Mellitus tipe 1 hanya dapat di obati dengan
pemberian therapi insulin yang dilakukan secara terus menerus berkesinambungan.
Ada beberapa faktor yang dapat memicu kemunculan penyakit DM tipe 1 ,yaitu :
 Memiliki faktor genetik penderita diabetes melitus.
 Mengalami gangguan pada sistem imun di dalam tubuh.
 Kekurangan nutrisi.
 Serangan virus tertentu yang merusak organ pankreas.
2. DM tipe 2 atau disebut DM yang tak tergantung pada insulin.
DM tipe 2 adalah tipe penyakit diabetes melitus yang muncul akibat gaya hidup
yang tidak sehat. Penderita DM tipe 2 ini tidak memiliki masalah apapun pada
organ pankreas. Sehingga hormon insulin dapat diproduksi sesuai dengan jumlah
yang dibutuhkan oleh tubuh.Namun masalahnya adalah karena sel di dalam
tubuh mengalami masalah resistensi atau tidak peka dengan hormon insulin lagi.
Karena masalah tersebut, maka hormon insulinpun tidak dapat menyalurkan
glukosa ke sel-sel di dalam tubuh.
Berikut adalah beberapa faktor pemicu dari DM tipe 2 ini:
 Obesitas
 Sangat jarang berolahraga
 Tidak mengatur pola makan
 Sering mengalami stres akibat pekerjaan

Komplikasi Diabetes Mellitus,Komplikasi yang berkaitan dengan kedua tipe diabetes


digolongkan sebagai akut dan kronis
1. Komplikasi Akut
Komplikasi akut terjadi sebagai akibat dari ketidakseimbangan jangka pendek dalam
glukosa darah.Komplikasi akut pada DM adalah sebagai berikut (Direktorat Gizi
Masyarakat,2003):
●Hipoglikemia ( kadar gula sangat rendah ) : Pada keadaan ini ddapat mengakibatkan
kematian bila tidak segera di tolong,Gejala terjadinya hipoglikemia adalah rasa lapar,
lemas, gemetar, sakit kepala, keringat dingin, dan bahkan sampai kejang-kejang.
●Koma pada penderita DM juga disebabkan karena tingginya kadar gula dalam darah,
yang biasanyai dipicu adanya penyakit infeksi atau karena penderita DM tidak minum
obat/mendapatkan insulin sesuai dosis yang dianjurkan.Gejala dari hiperglikemia adalah
rasa haus,kulit hangat dan kering, mual, muntah, nyeri abdomen, pusing, dan poliuria.
2. Komplikasi kronis,
yaitu bila sudah terjadi komplikasi yang mengakibatkan tingginya kadar gula dalam waktu
lama dapat mengakibatkan gangguan pada syaraf, mata, hati, jantung, pembuluh
darah,dan ginjal.

The America Diabetes Asociation (ADA) merekomendasikan hal-hal yang berkaitan dengan
pencegahan dan pengobatan DM sebagai berikut : ( Muchtadi, 1996).
1. Hindarkan kelebihan berat badan
2. Tingkatkan konsumsi karbohidrat kompleks dan gula secara alami
3. Kurangi konsumsi gula yang telah diproses dan dimurnikan
4. Kurangi konsumsi lemak
5. Kurangi konsumsi lemak jenuh
6. Kurangi konsumsi kolesterol

E. PENYAKIT KANKER
Kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh
yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat, tidak terkendali dan
terus membelah diri sehingga terjadi penumpukan sel,penumpukan sel tersebut mendesak
dan merusak jaringan normal sehingga mengganggu organ yang ditempatinya.
Empat faktor utama penyebab kanker, yaitu:
1. Lingkungan
2. Makanan
3. Biologis
4. Psikologis
Kebiasaan makan adalah penyebab paling kuat meningkatnya kanker. Kebiasaan-
kebiasaan makan yang tidak memenuhi syarat kesehatan menjadi penyebab ketiga
munculnya semua jenis kanker dan porsinya sama dengan kebiasaan merokok.Keadaan gizi
lebih merupakan pencetus terjadinya kanker.
setiap orang dapat melakukan upaya pencegahan dengan cara hidup sehat dan
menghindari penyebab kanker:
1. Mengenai makanan:
o Mengurangi makanan berlemak yang berlebihan
o Lebih banyak makan makanan berserat.
o Lebih banyak makan sayur-sayuran berwarna serta buah-buahan, beberapa kali
sehari
o Lebih banyak makan makanan segar
o Mengurangi makanan yang telah diawetkan atau disimpan terlalu lama
o Membatasi minuman alkohol
2. Hindari diri dari penyakit akibat hubungan seksual
3. Hindari kebiasaan merokok. Bagi perokok: berhenti merokok.
4. Upayakan kehidupan seimbang dan hindari stress
5. Periksakan kesehatan secara berkala dan teratur.

***********

Anda mungkin juga menyukai