Anda di halaman 1dari 8

CESTODA

SPESIES PENTING

• Dapat menyebabkan kelainan pada manusia umumnya :


• Diphyllobothrium latum, Hymenolopis nana, Echinococcus granulosus, E.multilocularis.
Tania saginata, Tania Solium
• Manusia menjadi hospes dalam bentuk Cacing Dewasa, Larva, -tergantung spesiesnya
• Badan Cacing dewasa terdiri dari Skoleks, leher dan strobila
DIPHLYLOBOTHRIUM LATUM (TANIA LATA, FISH
TAPEWORM)

• Hospes: manusia (hospes definitif,) anjing ,kucing dan mamalia lainnya (hospes reservoir)
• Distribusi:Amerika, Canada, Eropa, Turkestan,Israel,Mancuria, Jepang,Afrika, Siberia
• Morfologi:
• Cacing dewasa berwarna gading , panjang lebih kurang 10 meter, tdd 3000-4000 proglotid, telur
ada operculum uk 70x45 mikron, telur menetas dalam air.Larva disebut karasidium, dimakan oleh
HP 1; Cyclops dan Diaptomus, dalam hospes ini larva berubah menjadi proserkoid, Hp 1 dimakan
oleh HP 2 yaitu Ikan Salem, dalam tubuh ikan salem larba berubah menjadi Pleroserkoid atau
disebut sebagai sparganum. Bila ikan dimakan maka pleroserkoid/sparganum akan tumbuh menjadi
cacing dewasa.
PATOLOGI DAN GEJALA :

• Penyakit ini biasanya tidak menimbulkan gejala berat, mungkin hanya gejala saluran
cerna, diare, tidak nafsu makan, tidak eanak di perut,
• Bila hidup diusus halus terjadi anemia, bila dalam jumlah besar dapat menimbulkan
sumbatan. Terjadi obstruksi usus karena terjadi seperti benang kusust
TAENIA SAGINATA

• Hosper : manusia (definitif), kerbau, sapi , hewan memamah biak lainnya Hp perantara
• Distribusi :Kosmopolit , didapatkan di Eropa, Timur tengah,Afrika, Asia, Amerika , juga di
Indonesia.
• Morfologi: C dewasa uk 4-12 meter, mempunyai skolek,leher dan stronila ;1000-2000 buah…dst,
telur melekat pada rumput bersama tinja di makan oleh kambing atau sapi, larva bertumbuh
menjadi Sistiserkus bovis (cacing gelembung), yang terdapat dalam jaringan ikat, otot paha
belakang atau punggung Hp 2 dalam waltu 12-15 minggu menjadi bentuk infektif
• Cara Infeksi: Bila manusia makan daging yang tidak di masak dengan baik mengadung larva
infeltif sisterserkus bovis dalam waktu 8-10 minggu dapat menjai cacing dewasa.
PATOLOGI DAN GEJALA KLINIS

• Terjadi gejala ringan di uluhati, perut merasa tidakenak, mual atau muntah, mencret,
pusing. Gejala berat dapat terjadi bila proglotid dapat menyasar masuk ke apendiks dan
juga terjadi obstruksi usus terdapat dalam illeus
• Diaknosa: ditemukan proglotid dalam tinja aktif bergerak., tau di temukan telur
TAENIA SOLIUM

• Hospes : manusia (definitif), manusia danbabi Hp perantara


• Distribusi :Kosmopolit , tidak di temukan di negara Islam
• Morfologi: C dewasa uk 4-12 meter, mempunyai skolek,leher dan stronila ;800-1000 buah…dst,
telur tsb di makan oleh babi, larva bertumbuh menjadi Sistiserkus celulose (cacing gelembung),
yang terdapat dalam jaringan ikat, otot lidah, punggung babi Hp 2. Cacing dewasa melekat pada
dinding usus halus seperti yeyunum
• Cara Infeksi: Bila manusia makan daging babi yang tidak di masak dengan baik mengadung larva
infeltif sisterserkus cellulose dalam waktu 12 minggu dapat menjai cacing dewasa dan melepaskan
proglotid dengan telur.
PATOLOGI DAN GEJALA KLINIS

• Cacing dewas bila hanya ada satu tidak menyebabkan gejala klinis,bila ada hanya gejala ringan di
uluhati, perut merasa tidakenak, mual atau muntah, mencret, pusing.
• Larva ini sering menghigapi jaringan subkutis, mata., otak, otot, jantung , hati paru, dan rongga perut
• Bila larva terdapat di jaringan otak dapat menyebabkan,epilepsi, meningo-encephalitis, nyeri kepala.
• Gejala berat dapat menyebakan kematian bila larva di temukan di ventrikel Intravena (iv) dari otak.
• Diaknosa: ditemukan proglotid dalam tinja aktif bergerak., tau di temukan telur
• Sukar membedakan telu T saginata dan telur T solium

Anda mungkin juga menyukai