Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN JURNAL KELOMPOK

PENGARUH SENAM HIPERTENSI TERHADAP TEKANAN DARAH


PENDERITA HIPERTENSI PADA LANSIA DI DUSUN KENITEN,
TAMANMARTANI, KALASAN, SLEMAN, DIY

Disusun Oleh Kelompok:


1. YUNITA NUR AFIF (193203023)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XIV


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA
2019
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN JURNAL KELOMPOK

PENGARUH SENAM HIPERTENSI TERHADAP TEKANAN DARAH


PENDERITA HIPERTENSI PADA LANSIA DI DUSUN KENITEN,
TAMANMARTANI, KALASAN, SLEMAN, DIY

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktek Profesi Ners


Stase Keperawatan Komunitas

Telah disetujui pada:


Hari :
Tanggal:

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

(......................................) (............................................)
BAB I
LATAR BELAKANG dan TUJUAN

A. Latar Belakang

Meningkatnya angka morbiditas dan morlatias dari tahun ke tahun terj


adi peningkatan baik yang disebabkan oleh penyakit menular ataupun penyaki
t tidak menular. Di Indonesia salah satu penyakit tidak menular adalah hiperte
nsi, dimana kejadian hipertensi dari tahun 2013 sebesar 25,8 % hal tersebut m
engalami peningkatan pada tahun 2018 sebesar 34, 1%. Hal tersebut dibuktika
n berdasarkan data RISKESDAS (2018) pravelensi hipertensi berdasarkan kar
akteristik usia terjadi paling banyak pada usia lebih dari 75 tahun sebanyak 69
5% lebih tinggi dari pada usia lainnya. Hipertensi merupakan suatu kondisi d
imana tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥ 90
mmHg, pada pemeriksaan berulang/ secara berkala ((PERKI, 2015). Hal ini di
sebabkan karena tidak rutinnya mengkonsumsi obat yang diungkapkan diantar
anya karena merasa sudah sehat sebanyak 59, 8% dan yang tidak rutin ke fasy
ankes 31, 3% (Riskesdas, 2018).

Berdasarkan data pengambilan sampel yang dilakukan pada 78 respon


den di dusun Keniten yang memiliki keluhan kesehatan selama 3- 6 bulan tera
khir sebanyak 34 orang. Dari keluhan tersebut paling banyak dikeluhkan adala
h hipertensi dimana terdapat 17 orang (50%) yang mengalami hipertensi di du
sun tersebut. Salah satu teknik yang dapat dilakukan adalah senam hipertensi.
Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sianipar dan Putri
(2018) dimana adanya pengaruh penurunan tekanan darah setelah dilakukan s
enam pada penderita hipertensi.
B. Tujuan

1. Mengetahui keaslian metode penelitian yang digunakan dalam penelitian


Pengaruh Senam Hipertensi Terhadap Tekanan Darah Penderita Hipertensi
Di Puskesmas Kayon Kota Palangka Raya
2. Mengetahui apakah penelitian pengaruh Senam Hipertensi Terhadap
Tekanan Darah Penderita Hipertensi dan dapat diterapkan pada lansia yang
mengalami hipertensi di dusun Keniten.
BAB II
ANALISIS JURNAL

A. Cara Mencari Jurnal

Langkah-langkah yang dilakukan dalam mencari jurnal, antara lain:

1. Membuka website google scholar atau mebuka website jurnal yang


terpublikasi seperti PubMed, Proquest, Ebsco dan sebagainya.
2. Menelusuri jurnal menggunakan kata kunci “Senam Hipertensi, Lansia”.
3. Memilih rentang waktu 5 tahun terakhir.
4. Membuka salah satu judul jurnal yang sesuai dan menganalisis
ketepatan intervensi dengan kasus yang ada.
5. Mendownload jurnal dalam bentuk PDF.

B. Resume Jurnal

1. Informasi tentang Jurnal


a. Judul Jurnal
Judul jurnal adalah “ Terapi Non Farmakkologi dalam penanganan
Diagnosa nyeri akut pada fraktur “

b. Nama Penulis
Penelitian dilakukan oleh Siti Santy Sianipar dan Desi Kumala
Farianing Putri dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap
Palangka Raya.

c. Tujuan Penelitian
Mengetahui pengaruh senam hipertensi terhadap penurunan tekanan
darah pada lansia.

d. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kayon Kota Palangka Raya
e. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah pasien hipertensi yang
berkunjung di Puskesmas Kayon Kota Palangka Raya, metode
pengambilan sampling dengan purposive sampling sehingga didapatkan
jumlah sampel 39 orang. Penelitian ini dilakukan selama 3 minggu dimana
frekuensi senam 2 kali dalam seminggu.

C. Resume Jurnal (IMRAD)

1. Introduction
Peningkatan arus globalisasi terutama di Indonesia secara tidak langsu
ng berpengaruh pada pola hidup masyarakat, dimana perubahan gaya hidup da
pat menimbulkan berbagai macam penyakit salah satunya hipertensi. Hiperten
si merupakan suatu kondisi dimana tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg atau t
ekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg, pada pemeriksaan berulang/ secara berkal
a. Hipertensi yang timbul dengan beberapa tanda gejala diantaranya mengeluh
kan sakit kepala/ pusing, lemas, tekanan darah yang tinggi akan tetapi sebagia
n dari masyarakat tidak memeperhatikan hal tersebut sehingga membuat hiper
tensi tersebut tidak terkontrol sehingga pravelensi hipertensi dari tahun ke tah
un semakin meningkat. Salah satu cara untuk penanganan hipertensi yang dap
at dilakukan yaitu dengan senam hipertensi, dimana dengan melakukan senam
hipertensi tidak hanya menurunkan tekanan darah tetapi juga dapat menurunk
an berat badan serta dapat mengelola stress. Dengan melakukan senam secara
rutin maka akan membuat peningkatan kebutuhan oksigen dalam sel sehingga
pembuluh darah berdilatasi dapat menurunkan tekanan darah sehingga kerja ja
ntung menurun. Sehingga senam hipertensi dapat dilakukan sebagai
penanganan nonfarmakologi untuk menurunkan tekanan darah.

2. Method:
Penelitian ini menggunakam design pra-eksperimental dengan
pendekatan pra-pascatest, dengan populasi pasien hipertensi yang berkunjung
ke puskesmas kayon kota palangkaraya, teknik spengambilan sampling
menggunakan puposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 39.

Waktu pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 20 juni –


7 juli 2018 selama 3 minggu dengan frekuensi senam 2x seminggu, dan alat
pengumpulan data dalam penlitian ini menggunakan sphygmomanometer dan
analisa data menggunkan uji wilcoxon signed rank test.

3. Result:
Hasil pengukuran tekanan darah sistole dan diastole pada responden
diperoleh pada awal pengukuran sebelum senam rata-rata tekanan darah
sistole sebesar 142,82 mmhg dan untuk diastole sebesar 94, 10 mmhg.
Selanjutnya setelah dilakukan senam hipertensi rata-rata tekanan darah sistole
sebesar 133.85 mmhg dan diastole 82,82 mmhg.

Hasil uji statistik wilcoxon signed rank test, pengaruh pemberian


senam hipertensi terhadap tekanan darah penderita hipertensi adalah
didapatkan nilai p-value untuk tekanan darah sistole sebesar 0,000 (p-value
<0,05) sedangkan p-value pada tekanan darah diastole sebesar 0,000 (p-
value <0,05)

4. Analysis

Hasil penelitian menggunakan uji statistik wilcoxon menunjukkan


bahwa nilai p-value <α 0,000 < 0,05 yang berarti penelitian ini menunjukkan
bahwa ada pengaruh senam hipertensi terhadap tekanan darah pada penderita
hipertensi di Puskesmas Kayon, Palangkaraya. Hasil penelitian Totok
Hernawan dan Fahrun (2016) pada 28 lansia yang mendertia hipertensi di
panti wredha dharma bhakti kelurahan pajang, surakarta yang diberikan
senam hipertensi selama 2 minggu dengan frekuensi 4x terdapat pengaruh
senam hipertensi dengan penurunan tekanan darah pada 39% lansia yang
mengalami pre hipertensi sebelum dilaksanakan senam menjadi 46% lansia
setelah dilakukan senam hipertensi.

Penderita hipertensi yang rutin mengikuti senam hipertensi dapat


menurunkan tekanan darahnya, hal ini karena senam hipertensi yang teratur
dapat meningktakan aliran darah dan pasokan oksigen kedalam otot-otot
jantung dan dapat merilekskan pembuluh darah sehingga hipertensi dapat
dikendalikan.

5. Discussion

Senam hipertensi merupakan salah satu cara pemeliharaan kesegaran


jasmani atau latihan fisik yang dapat dilakukan untuk mengurangi berat badan
dan mengelola stress sehingga dapat meningkatkan aktivitas metabolisme
tubuh yang dapat merangsang aktivitas kerja jantung dan dapat menguatkan
otot-otot jantung. Senam hipertensi dapat dijadikan salah satu intervensi
keperawatan mandiri yang dapat digunakan untuk menurunkan tekanan darah
pada pasien hipertensi dan diharapkan pada pasien hipertensi dapat melakukan
kegiatan rutin sehingga tekanan darah dapat dikendalikan.

BAB III
PEMBAHASAAN

A. Penerapan Jurnal dengan Kasus


Berdasarkan hasil pengkajian komunitas yang dilakukan di dusun
Keniten masalah yang terjadi selama 3- 6 bulan terakhir ini sebanyak 17 orang
mengeluhkan tekanan darah tinggi/ hipertensi. Dari hasil pengkajian lebih
lanjut banyak dari klien tidak mengetahui bahwa mengalami peningkatan
hipertensi serta banyak dari mereka menanyakan terkait bagaimana cara
menurunkan tekanan darah tinggi selain dengan mengkonsumsi obat rutin.
Peningkatan tekanan darah yang terjadi dikarenakan beberapa klien dengan
riwayat hipertensi mengatakan bahwa jarang mengkonsumsi obat rutin, selain
itu beberapa klien jarang memeriksakan tekanan darah secara rutin. Sehingga
kejadian peningkatan tekanan darah/ hipertensi cukup tinggi di dusun Keniten.
Warga masyarakat di dusun Keniten terutama warga yang mengalami
hipertensi mengatakan bahwa belum tahu cara mengenai penurunkan tekanan
darah. Terutama pada penderita hipertensi tidak rutin mengkonsumsi orat,
pola makan yang tidak baik, dan kurangnya melakukan senam/ aktiifitas fisik
lainnya. Maka dari itu salah satu cara nonfarmakologi yang mudah diterapkan
di masyarakat adalah dengan melakukan senam hipertensi. Senam hipertensi
dapat menurunkan tekanan darah hal ini disebabkan karena setelah melakukan
senam akan terjadi peningkatan kebutuhan oksigen dalam tubuh sehingga
terjadi pelebaran pembuluh darah sehingga terjadi penurunan tekanan darah.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menyebutkan bahwa
dengan melakukan senam hipertensi dapat menurunkan tekanan darah pada
pasien dengan hipertensi. Dari penelitian yang dilakukan oleh Sianipar dan
Putri (2018) penderita hipertensi yang rutin melakukan senam hipertensi dapat
menurunkan tekanan darah yang disebabkan karena ketika melakukan senam
maka kebutuhan oksigen dalam tubuh meningkat sehingga terjadi dilatasi
pembuluh darah yang akan membuat rileks pembuluh darah. Selain itu
penelitian serupa yang dilakukan oleh Hernawan dan Rosyid (2017) senam
hipertensi dapat menurunkan tekanan darah diastol pada lansia sehingga dapat
diterapkan pada penderita hipertensi.
B. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal
1. Kelebihan jurnal
a. Judul mencantumkan sasaran dan intervensi keperawatan yaitu
tentang Pengaruh Senam Hipertensi terhadap Tekanan Darah
Penderita Hipertensi di Puskesmas Kayon Kota Palangka Raya
b. Pendahuluan sudah jelas, pernyataan masalah dapat dipahami dan
mudah diidentifikasi. Konsep dan populasi dalam penelitian sudah
dicantumkan, serta masalah dalam jurnal mempunyai hubungan
dengan keperawatan.
2. Kekurangan jurnal
a. Beberapa kalimat rancu dan sulit dimengerti
b. Beberapa referensi yang digunakan lama (> 5 tahun).
c. Tidak disebutkan mengenai penggunaan ethical clereance.

C. Aplikasi pada Kasus


Senam hipertensi dilakukan dengan memulai pemeriksaan tekanan
darah. Senam hipertensi dilakukan pada kelompok lansia didusun Keniten.
Mahasiswa mempraktekkan senam hipertensi dan langsung diikuti peserta
senam selama 5 menit. Kemudian mahasiswa memberikan pendidikan
kesehatan tentang penyakit hipertensi. Setelah pendidikan kesehatan,
mahasiswa melakukan evaluasi kepada peserta, mengenai apa yang dirasakan
oleh peserta setelah dilakukan senam hipertensi. Hasil evaluasi yang
didapatkan bahwa peserta yang mengikuti senam hipertensi sebagian besar
merasakan relaks setelah dilakukan senam.
D. Implikasi Keperawatan
Senam hipertensi yang dilakukan secara teratur dapat mengurangkan
tekanan darah dan membantu merilekskan pembulu darah sehingga hipertensi
dapat dikendalikan. Pada jurnal menyebutkan senam hipertensi efektif
dilakukan 2 kali dalam seminggu. Intervensi ini dapat dan mudah diterapkan
pada kelompok lansia karena tidak memerlukan waktu yang lama dan tidak
menggunakan biaya banyak.
BAB IV
KESIMPULAN dan SARAN

A. Kesimpulan
Hipertensi merupakan keadaan dimana tekanan darah sistolik diatas
140 mmHg dan diastolic diatas 90 mmHg. Hipertensi dapat dikontrol dengan
menggunakan farmaklogi dan non farmakologi. Salah satu penatalaksaan non
farmakologi yang dapat dilakukan yaitu senam hipertensi. Senam hipertensi
merupakan salah satu cara pemeliharaan kesegaran jasmani atau latihan fisik
yang dapat dilakukan untuk mengontrol tekanan darah karna pembulu darah
akan lebih elastis. Maka, senam hipertensi dapat dilakukan dengan rutin
sebagai pengontrol tekanan darah.
B. Manfaat
1. Menambah pengetahuan pencegahan peningkatan tekanan darah
2. Menambah pengetahuan tentang pengobatan alternative hipertensi dalam
mengenadalikan tekanan darah yang dapat dilakukan dirumah tanpa
mengeluarkan biaya
C. Saran
Diharapkan senam hipertensi dapat dilakukan secara rutin dan teratur
oleh warga dusun Keniten untuk mengontrol tekanan darah dan merilekskan
pembulu darah.
REFERENSI

Hernawan, T., Rosyid, F N. (2017). Pengaruh Senam Hipertensi Lansia Terhadap


Penurunan Tekanan Darah Lansia Dengan Hipertensi Di Panti Tresna Werdha
Darma Bhakti Kelurahan Pajang Surakarta. Jurnal Kesehatan : Vol 10 (1)

PERKI. (2015). Pedoman Tatalaksana Hipertensi Pada Penyakit Kardiovaskuler edis


i pertama. Jakarta :Indonesia Heart Association

Riskesdas. (2018). Hasil Utama Riskesdas 2018

Sianipar, S S., Putri, D K. (2018). Pengaruh Senam Hipertensi Terhadap Tekanan Dar
ah Penderita Hipertensi Di Puskesmas Kayon Kota Palangka Raya. Dinamika Ke
sehatan : Vol 9 (2), 2018

Anda mungkin juga menyukai