Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL PROJEK INOVASI

KEGIATAN PEMBENTUKAN LEMBAGA SWABANTU


“CLUB MASASI (MASYARAKAT SADAR HIPERTENSI)”

Dosen Pembimbing:
Dwi Agustanti, S.Kep.,M.Kep.,Sp.Kom
Pembimbing Lahan:
Ns. Eka Yulianingsih, S.Kep

DISUSUN OLEH KELOMPOK 9:

1. WIWIN KIKY WULANDARI (2314901101)


2. IFTINAN PRIMA R (2314901030)
3. SINDI ARTIKA (2314901071)
4. ALIFA AL HAMMAMI (2314901092)
5. GARIEL FARHAN W (2314901027)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG
JURUSAN KEPERAWATAN TANJUNGKARANG
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
A. Latar Belakang
Hipertensi merupakan suatu keadaan meningkatnya tekanan darah sistolik lebih dari
atau sama dengan 140 mmHg dan diastolik lebih dari atau sama dengan 90 mmHg.
Hipertensi seringkali tidak menimbulkan gejala, sementara tekanan darah yang terus menerus
tinggi dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan komplikasi. Oleh karena itu, hipertensi
perlu dideteksi dini yaitu dengan pemeriksaan tekanan darah secara berkala (World Health
Organization,2019).
WHO menyebutkan negara ekonomi berkembang memiliki penderita hipertensi
sebesar 40% sedangkan negara maju 35%. Hal ini menandakan satu dari tiga orang menderita
hipertensi. Sedangkan Indonesia cukup tinggi, yakni mencapai 32% dari total jumlah
penduduk (P2PTM Kemenkes, 2020).
Menurut data Kementrian Kesehatan RI menujukan bahwa Penyakit Tidak Menular
(PTM) merupakan penyakit paling tinggi angka kematiannya di Indonesia dan hipertensi
merupakan penyakit dengan urutan ke- 5 dari 10 penyakit terbanyak di Indonesia. Secara
Nasional hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukan bahwa prevalensi
penduduk dengan tekanan darah tinggi sebesar 34,11%. Data yang didapat menujukan bahwa
penyakit hipertensi adalah penyakit PTM yang paling diwaspadai. Hal ini sejalandari hasil
Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018 penyakit yang banyak di derita oleh lansia adalah
Hipertensi 63,5%, masalah gigi 53,6%, penyakit sendi 18%, masalah mulut 17%, diabetes
mellitus 5,7%, penyakit jantung 4,5%, stroke 4,4,%, gagal ginjal 0,8%, dan kanker 0,4%
(Profil Kesehatan Indonesia, 2018).
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan di Dusun Sidoharjo Desa Negara Ratu
didapatkan sebanyak 284 jiwa dengan 200 KK dimulai pada tanggal 4 Maret 2024, dimana
didapatkan data dengan masalah hipertensi yang paling banyak diderita oleh warga Dusun
Sidoharjo Desa Negara Ratu RT 1/2 dengan jumlah presentrase sebanyak 41%. Maka dari
itu diperlukan inovasi agar penderita hipertensi pada warga Dusun Sidoharjo Desa Negara
Ratu RT 1/2 dapat terkontrol dan dikendalikan.
Tingginya angka presentase hipertensi di Dusun Sidoharjo Desa Negara Ratu RT 1/2
mendorong kelompok 9 untuk melakukan pemberdayaan masyarakat terkait kejadian
hipertensi tersebut dengan membentuk suatu lembaga yang berorientasi untuk mampu
melakukan penanganan pada pasien hipertensi pada warga Dusun Sidoharjo Desa Negara
Ratu RT ½ .
Beberapa bentuk upaya yang telah dilakukan antara lain: posbindu PTM (pos
pembinaan terpadu penyakit tidak menular), posyandu lansia, germas (gerakan masyarakat
hidup sehat) dan prolanis (program pengelolaan penyakit kronis). Kegiatan pemberdayaan
masyarakat lansia melalui terapi kelompok yang dapat digunakan adalah Penerapan
kelompok swabantu (self help group) untuk menurunkan tekanan darah lansia dengan
hipertensi di Dusun Sidoharjo Desa Negara Ratu RT ½. Kelompok swabantu (self help
group) dipimpin oleh salah satu anggota kelompok yang memiliki masalah yang sama untuk
mengatasi masalah sehingga perkembangannya tidak tergantung dengan adanya fasilitator.
Kelompok swabantu (self help group) memberikan efek positif pada lansia dengan penyakit
kronis karena memberikan dukungan antar peserta, meningkatkan kemandirian, keterlibatan
sosial dan fungsi fisik. Pelaksanaan kelompok swabantu (self help group) dilakukan dalam
kelompok kecil yang terdiri atas + 10 - 20 orang lansia agar memberi kemudahan untuk
saling berbagi pengalaman.
Hasil penelitian yang dilakukan Haidari et al (2017), menyatakan bahwa setelah
dilaksanakan intervensi program dukungan sebaya selama 1 (satu) bulan memiliki dampak
positif terhadap kepatuhan rejimen pengobatan hipertensi. Isiguzo et al (2022) menyatakan
penerapan klub kepatuhan pengendalian hipertensi meningkatkan kepatuhan pengobatan
secara signifikan. Selain itu edukasi kelompok terapi yang dilakukan selama 3 (tiga) bulan
terhadap pasien hipertensi terbukti meningkatkan kepatuhan minum obat menjadi 88,2% di
Sub Sahara Afrika (Nganou et al, 2018).
Berdasarkan uraian di atas, maka mahasiswa profesi ners kelompok 9 kelas regular 3
tertarik untuk membentuk “club masasi” untuk membentuk kader khusus warga yang
menderita hipertensi dengan faktor pendukung bahwa di Dusun Sidoharjo Desa Negara Ratu
RT 1/2 belum ada kelompok swabantu hipertensi, serta membuat buku kontrol agar tekanan
darah warga Dusun Sidoharjo Desa Negara Ratu RT 1/2 dapat stabil dan terkendali.

B. Rumusan Masalah
Tidak adanya swabantu khusus warga yang menderita hipertensi.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Terbentuknya lembaga swabantu hipertensi di Dusun Sidoharjo Desa Negara Ratu RT 1/2

2. Tujuan Khusus
a. Masyarakat mengetahui apa itu lembaga swabantu hipertensi (club masasi)
b. Masyarakat dapat menyusun struktur organisasi lembaga swabantu hipertensi (club
masasi)
c. Pemberdayaan masyarakat meningkat dalam mengenal, mencegah dan mengatasi
hipertensi melalui Lembaga Swabantu Hipertensi
d. Kesehatan masyarakat meningkat dengan adanya Lembaga Swabantu Hipertensi
e. Masyarakat melalui lembaga swabantu (club masasi) dapat melakukan pengembangan
diri untuk membentuk kelompok swabantu terkait permasalahan kesehatan lain
dimasyarakat Dusun Sidoharjo Desa Negara Ratu RT ½.

D. Manfaat
1. Bagi Institusi
Untuk institusi sebagai referensi untuk meningkatkan lembaga swabantu hipertensi
dimasyarakat
2. Bagi PuskesmasNatar
Menambah wawasan dalam memberdayakan keluarga serta masyarakat untuk meningkatkan
lembaga swabantu hipertensi dan mengetahui perkembangan tekanan darah pada masyarakat
Dusun Sidoharjo Desa Negara Ratu RT 1/2
3. Bagi masyarakat dan keluarga
Memotivasi masyarakat dan keluarga agar selalu mengontrol hipertensi dalam menjaga agar
tekanan darah tetap stabil.
4. Bagi mahasiswa
Sebagai bahan masukan dari hasil kegiatan diharapkan dapat bermanfaat, memberikan
keritik dan saran, serta dapat menambah informasi guna memecahkan masalah atau mencari
solusi untuk menstabilkan kadar tekanan darah pada penderita hipertensi
E. Topik Kegiatan & Proses Kegiatan
Kegiatan yang akan dilakukan merupakan salah satu dari rangkaian proses keperawatan
yaitu memberikan suatu implentasi berupa pembentukan kelompok swabantu hipertensi pada
masyarakat Dusun Sidoharjo Desa Negara Ratu RT ½. Dengan proses kegiatan yang sudah
disusun :
1. Tahap Persiapan
- Kegiatan pembentukan kader hipertensi
Kegiatan ini diawali dengan membuat laporan proposal oleh mahasiswa/i,
selanjutnya dikonsultasikan dan disetujui oleh pembimbing akademik maupun
pembimbing lahan. Tempat kegiatan dilakukan di serambi masjid An-Nur
Dusun Sidoharjo Desa Negara Ratu RT ½. Selanjutnya, mahasiswa
mempersiapkan dan mengonsultasikan undangan serta format daftar hadir untuk
kegiatan pembentukan kader hipertensi. Dalam pelaksanaan diperlukan alat dan
media berupa sound system, mic, alat tulis, modul. Dilanjut dengan membuat
whatsapp grup untuk memudahkan mahasiswa berkomunikasi dengan kader
yang sudah dibentuk
- Kegiatan pelatihan hader hipertensi
Kegiatan ini diawali dengan mengundang ibu ibu kader hipertensi yang
telah dibuat melalui whatsapp grup club masasi. Tahapan pertama pada kegiatan
ini adalah mengajarkan kader untuk melakukan skrinning hipertensi meliputi
pelatihan tekanan darah, berat badan, tinggi badan, lingkar perut, dan buku
control hipertensi yang sebelumnya sudah dibuat oleh mahasiswa/i kelompok,
dilanjutkan dengan pelatihan senam hipertensi yang dipandu langsung oleh
mahasiswa dan mengirim video senam hipertensi yang telah dibuat oleh
mahasiswa kelompok 9 untuk mempermudah kader club masasi menghafal
senam hipertensi

2. Tahap Pelaksanaan
Setelah dilakukan pembentukan penunjukan kader hipertensi di pada tanggal 2
april, kegiatan selanjutnya adalah pelatihan kader yang akan dilakukan selama 2x
pertemuan dengan waktu yang masih di diskusikan dengan kader yang sudah
dibentuk. Pertemuan pertama akan mengajarkan kader untuk melakukan
skrinning hipertensi meliputi pelatihan tekanan darah, berat badan, tinggi badan,
lingkar perut, dan buku control hipertensi yang sebelumnya sudah dibuat oleh
mahasiswa/i kelompok, dilanjutkan dengan pelatihan senam hipertensi yang
dipandu langsung oleh mahasiswa. Pertemuan kedua akan mengevaluasi
kegiatan di pertemuan pertama lalu dilakukan launching klub masasi.

3. Tahap Evaluasi

Setelah kegiatan selesai dilaksanakan, maka mahasiswa akan mengevaluasi :

 pengetahuan masyarakat tentang klub masasi


 struktur organisasi dalam klub masasi
 pengetahuan masyarakat dalam mengenal, mencegah, dan mengatasi
hipertensi
 Peningkatan kesehatan dengan adanya Lembaga swabantu hipertensi
 Pengembangan diri dan kemandirian masyarakat untuk membentuk
dan menjalankan kelompok swabantu hipertensi

4. Rencana Tindak Lanjut


a. Mengadakan kegiatan club masasi setiap 2 minggu sekali yang dipandu oleh
kader hipertensi.
b. Berkolaborasi dengan pihak puskesmas Natar dengan memfasilitasi pemberian
obat hipertensi dan konsultasi.

F. Metode

Kegiatan ini berupa pembentukan lembaga swabantu (club masasi) berupa pembentukan kader dan
pembuatan buku kontrol hipertensi. Adapun kegiatan yang akan dilakukan sebagai berikut:
1. Senam hipertensi
2. Registrasi (di buku kontrol yang telah dibuat)
3. Skrining Kesehatan
4. Pemberian Obat oleh Nakes
5. Konseling

G. Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah masyarakat Dusun Sidoharjo Desa Negara Ratu RT 1/2.

H. Waktu dan Tempat


1. Waktu
Hari : Selasa
Jam : 09.00 WIB
2. Tempat : Serambi Masjid An-Nur Dusun Sidoharjo Desa Negara Ratu RT 1/2

I. Metode Pelaksanaan
Ceramah, Tanya Jawab

J. Setting tempat

Layat PPT

MC Pemateri Operator

Notulen

fasilitator fasilitator
Audience / responden

fasilitator
Dokumentasi
Observer
Penerima Tamu
K. Pengorganisasian
Penasihat : Dwi Agustanti,S.Kep.,M.Kep.,Sp.Kom
Ketua pelaksana : Alifa Al Hammami
MC : Sindi Artika
Pemateri : Alifa Al Hammami (selaku PJ)
Notulen : Wiwin Kiky Wulandari
Observer : Iftinan Prima Rafifa
Dokumentasi : Gariel Farhan W
Fasilitator : Gariel Farhan W
Uraian Tugas
1. Ketua Pelaksana :
a. Bertanggungjawab dalam mengatur seluruh kegiatan
b. Membuat laporan kegiatan akhir acara
2. Notulen :
a. Mencatat hasil pelaksanaan dari penyuluhan mengenai hipertensi
3. Pembawa acara (MC) :
a. Memperkenalkan pelaksanaan kegiatan
b. Membuat kontrak waktu
c. Menjelaskan tujuan pertemuan
d. Menjelaskan tujuan penyuluhan
e. Mengarahkan jalannya penyuluhan selama acara berlangsung
f. Memandu dan mengajak masyarakat berdiskusi dalam musyawarah
g. Menutup acara
4. Pemateri :
a. Menyajikan materi tentang apa itu swabantu dan tujuan dibentuknya
swabantu hipertensi di Dusun Sidoharjo Desa Negara Ratu RT ½.
5. Observer :
a. Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
6. Fasilitator :
a. Memotivasi peserta untuk berperan aktif selama jalannya musyawarah
b. Memfasilitasi peserta untuk berpartisipasi aktif selama pertemuan
7. Dokumentasi :
a. Mendokumentasikan kegiatan musyawarah
8. Pembaca doa:
Membaca doa penutup

Lampiran materi

LEMBAGA SWABANTU HIPERTENSI (CLUB MASASI)

A. Definisi Lembaga Swabantu Masyarakat


Kelompok swabantu merupakan salah satu bentuk intervensi keperawatan dalam upaya
pengendalian hipertensi berbasis pemberdayaan masyarakat . (Herlinah, 2012)
B. Tujuan dibentuk lembaga swabantu masyarakat ?
Meningkatkan derajat kesehatan masayrakat khhususnya pada angka kejadian hipertensi di
Dusun Sidoharjo Desa Negara Ratu RT 1/2
C. Siapa yang membentuk dan siapa yang dibentuk ?
Yang membentuk adalah mahasiswa profesi ners kelompok 9 reguler 3 poltekkes tanjungkarang,
dan yang dibentuk adalah masyarakat
D. Definisi Lembaga Swabantu Hipertensi ?
Lembaga swabantu hipertensi yang bergerak dalam kasus hipertensi di masyarakat
E. Apa saja tugas lembaga swabantu hipertensi ?
1. Lembaga ini bertugas sebagai pusat pengetahuan pertama untuk masyarakat yang ingin tahu
lebih dalam tentang hipertensi
2. Menjadi pusat penanganan pertama didesa khususnya untuk masalah hipertensi
3. Menjadi penggerak dimasyarakat untuk memulai kebiasaan hidup sehat agar terbebas dari
hipertensi
BUKU KONTROL HIPERTENSI

No. Registrasi :

Nama : Alamat :

NIK : TTL :

Nomor BPJS : No. Hp :

CLUB MASASI (MASYARAKAT SADAR HIPERTENSI)

DUSUN SIDOHARJO DESA NEGARA RATU


Skrinning Kesehatan

No. Tanggal Pemeriksaan Fisik Diit makanan Konrol kembali tgl Paraf
TD BB/TB LP asin
Kepatuhan Minum Obat

Bulan :

No Tanggal Nama dan Jam Aktivitas sehari-hari Stress


jumlah obat ….. Berat Sedang Ringan Ya Tidak

Ket :
Beri tanda √ pada kolom diatas
DAFTAR PUSTAKA

Herlinah, L. (2012). Kelompok Swabantu Sebagai Bentuk Intervensi Pengendalian Hipertensi


Berbasis Pemberdayaan Masyarakat di Kelurahan Pasir Gunugn Selatan Kecamatan
Cimanggis Depok. Universitas Indonesia.

Maryam, R.S. (2015). Self Help Group (SHG) sebagai salah satu strategi
intervensimengendalikan tekanan darah bagi penderita hipertensi di komunitas.
https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hypertension

Haidari, A., Moeini, M., & Khosravi, A. (2017). The impact of peer support program on
adherence to the treatment regimen in patients with hypertension: A randomized
clinical trial study. Iranian Journal of Nursing and Midwifery Research, 22(6), 427–
430. https://doi.org/10.4103/ijnmr.IJNMR_16_16

Isiguzo, G. C., Santo, K., Panda, R., Mbau, L., Mishra, S. R., Ugwu, C. N., Virani, S. S., Odili,
A. N., & Atkins, E. R. (2022). Adherence clubs to improve hypertension management
in nigeria: clubmeds, a feasibility study. Global Heart, 17(1).
https://doi.org/10.5334/gh.1109

Nganou-Gnindjio, C. N., Domning, H. G. K., Mfeukeu-Kuate, L., Hamadou, B., Kamdem, F.,
Bediang, G., Tankeu, A. T., Menanga, A. P., & Kingue, S. (2018). Effect of
therapeutic group education on adherence and blood pressure control among
uncontrolled hypertensive patients in Sub Saharan Africa. World Journal of
Cardiovascular Diseases, 08(03). https://doi.org/10.4236/wjcd.2018.83018

Anda mungkin juga menyukai