A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Penyakit masa kini mengalami perubahan yang ditandai dengan adanya
lebih banyak disebabkan oleh penyakit infeksi beralih ke penyakit tidak menular
menular termasuk penyakit jantung, stroke, kanker, diabetes mellitus dan penyakit
sebanyak 41 juta angka kematian dari 62 juta angka kematian di dunia setiap
tahunnya terjadi karena penyakit jantung, stroke, kanker, diabetes mellitus (WHO,
2021).
golongan penyakit tidak menular. Secara umum, hipertensi adalah suatu keadaan
tanpa gejala yang dapat meningkatnya resiko terhadap stroke, aneurisme, serangan
Global status report on NCD World Health Organization (WHO) tahun 2020,
orang), diikuti oleh diabetes mellitus (1,5 juta orang). Seluruh kematian akibat
penyakit tidak menular terjadi pada orang- orang yang berusia 30-69 tahun. Angka
kejadian penyakit hipertensi di dunia mencapai 1,3 milyar orang dan digambarkan
sebesar 31% penduduk usia dewasa dengan riwayat hipertensi mengalami kenaikan
sebesar 5,1% dibandingkan dengan angka kejadian pada tahun 2000 – 2010, angka
1
kejadian hipertensi paling banyak terjadi di negara berkembang dengan prevalensi
sebesar 8,1%, sedangkan angka kejadian diabetes mellitus di dunia mencapai 98 juta
Di Indonesia angka kejadian hipertensi pada kelompok usia lanjut sebesar 31,6%
pada kelompok 31-44 tahun, selanjutnya sebesar 45,3% terjadi pada kelompok usia
45-54 tahun dan pada kelompok usia 55-64 tahun kejadian hipertensi mencapai
angka 55,2%, selain itu angka kejadian penyakit diabetes mellitus di Indonesia
mencapai 6,3% pada kelompok usia 55-64 tahun, sedangkan pada kelompok usia 65-
75 sebesar 6,0% dan untuk kelompok usia diatas 75 tahun sebesar 33% (Riskesdas,
2018). Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jawa Tengah (Dinkes Jateng) tahun 2019
menunjukan bahwa penyakit hipertensi masih mendominasi dari seluruh PTM yang
dilaporkan, yaitu sebesar 68,6% dan berdasarkan hasil pemeriksaan tekanan darah di
fasilitas kesehatan bahwa penyakit hipertensi mulai diderita oleh masyarakat yang
berusia >15 th tahun 2019 sebanyak 8.070.378 orang atau sebesar 30,4 persen dari
seluruh penduduk berusia >15 tahun. Dari jumlah perkiraan tadi sebanyak 2.999.412
orang atau 37,2% telah mendapatkan pelayanan kesehatan. Sedangkan urutan kedua
terbanyak yaitu DM sebesar 13,4%. Dua penyakit tersebut masih menjadi priotitas
mengemukakan konsep model yang berjudul ―Health care system‖, dimana konsep
garis pertahanan diri. Upaya preventif hendaknya dapat berjalan secara efektif serta
efisien sehingga dapat menaikkan pelayanan kesehatan, maka dari itu tim tenaga
dan gejala serta pemberian asuhan keperawatan untuk meningkatkan status kesehatan
lansia.
program yang dilaksanakan oleh posbindu ialah mengukur tinggi badan dan lingkar
perut, pemeriksaan tekanan darah dan gula darah, serta menimbang berat badan.
masyarakat guna mendeteksi dini adanya faktor resiko penyakit tidak menular
(Kemenkes, 2019).
didapatkan hasil bahwa 15 lansia menderita hipertensi, maka dari itu kami akan
angka kesakitan dan kematian akibat hipertensi pada lansia di Desa Tambaksogra.
Berdasarkan latar belakang diatas dan hasil MMD 1, data yang perlu dikaji lebih
lanjut adalah:
B. Rencana Keperawatan
suatu topik.
2. Tujuan Umum
3
3. Tujuan Instruksional Khusus
lansia mampu :
3. Media: leaflet
8. Pengorganisasian
a) Pengorganisasian waktu:
b) Pengorganisasian Anggota:
Dokumentasi
1. Evaluasi Formatif
Pada evaluasi formatif terlebih dahulu membuat perencanaan baik alat dan
tempat, perencanan tersebut meliputi persiapan penyusunan SAP, leaflet, alat, tempat
dan peserta dapat berjalan sesuai rencana. Kegiatan ini berjalan dengan baik dari
awal hingga akhir sesuai dengan perencanaan, Lansia yang berada di Posyandu
Lansia RT 02/04 memiliki respon yang baik serta semangat untuk menghadiri acara
penyuluhan mengenai hipertensi dan penerapan senam hipertensi sebagai salah satu
a) Sesi Absensi, dilakukan oleh lansia yang didampingi oleh para kader yang
membantu.
b) Sesi Pembuka Acara serta Penyambutan, sesi ini dilakukan oleh Bidan dan Desa
c) Sesi Inti, pada sesi ini dilakukan oleh pelaksana yang memberikan contoh serta
d) Sesi Pemeriksan Tekanan Darah yang dilakukan oleh seluruh anggota kelompok
Setelah semua sesi telah dilaksanakan, maka ketua kelompok akan menutup
2. Evaluasi Somatif
5
Evaluasi somatif pada kegiatan ini, yaitu meliputi:
a. Lansia yang menghadiri kegiatan ini memiliki respon yang positif serta
antusiasme yang baik, hal ini dapat dilihat dari hasil dokumentasi bahwa lansia
mau dan mampu mengikuti seluruh rangkaian sesi pada kegiatan ini dari awal
sampai akhir
serta mampu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pemateri, selain itu lansia
mampu menjelaskan kembali terkait penyakit hipertensi, maka dari itu tujuan
menghadiri kegiatan ini dengan mayoritas klien yaitu lansia wanita berjumlah 46
orang dan lansia pria sebanyak 8 orang dengan rentang usia 45 – 90 tahun.
bahwa lansia yang memiliki tekanan darah tinggi yaitu lansia yang memiliki
6
7