PROGRAM PENGENDALIAN
PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM)
A. PENDAHULUAN
Indonesia pada saat ini menghadapi pergeseran pola penyakit dari penyakit menular
menjadi penyakit tidak menular (PTM). Prevalensi PTM utama meningkat, sementara
penyakit menular masih tinggi, lebih diperparah lagi oleh munculnya penyakit baru dan
penyakit lama yang muncul kembali. Oleh karena adanya pergeseran pola penyakit
tersebut, maka Indonesia menghadapitriple burden of disease.
Menurut berbagai penelitian epidemiologi, masalah penanganan PTM dan faktor
risikonya justru terjadi pada masyarakat golongan social ekonomi rendah. Kematian
akibat PTM di negara-negara maju terusmenurun, sebaliknya di negara-negara
berkembang justru meningkat.
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan bahwa dari 10
besar penyakit kematian di Indonesia, enam diantaranya tergolong PTM. Stroke
merupakan penyebab kematian tertinggi 15,4%, disusul tuberkulosis 7,5%, hipertensi
6,8%, cedera 6,5%, perinatal 6,0%, diabetes mellitus 5,7%, tumor 5,7%, penyakit hati
5,2%, penakit jantung iskemik 5,1% dan penyakit saluran nafas bawah 5,1%.
B. LATAR BELAKANG
Dewasa ini, pelayanan kesehatan di negara-negara berkembang sangat
terbebani oleh peningkatan kebutuhan terhadap penanganan penyakit jantung, stroke,
kanker, diabetes dan penyakit paru kronik. Upaya penambahan fasilitas di rumah sakit
tersier yang disertai pengadaan alat-alat canggih memakan sebagian besar anggaran
kesehatan, padahal fasilitas semacam itu hanya dapat dinikmati oleh sebagian kecil saja
dari masyarakat. Akibat nya upaya promosi, prevensi dan deteksi dini terhadap mereka
yang mempunyai faktor risiko PTM, tidak terlaksana.
Langkah-langkah yang dijalankan dalam Pengendalian PTM mencakup tujuan
dan penetapan target nasional, penilaian hasil penanganan PTM, memperluas jaringan
kemitraan dan melakukan pendekatan ‘kesehatan dalam berbagai kebijakan’,
memperkuat sistem kesehatan dan pelayanan kesehatan di tingkat primer seperti
pelayanan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), serta membentuk kapasitas
nasional maupun institusional yang mampu melaksanakan program penanganan PTM.
Puskesmas sebagai unit pelayanan kesehatan terdepan perlu direvitalisasi, agar
mampu memberikan kontribusi besar dalam upaya pengendalian PTM. Dibutuhkan
komitmen yang tinggi dari semua pihak untuk meningkatkan kualitas pelayanan
puskesmas. Jejaring yang efektif dan efisien perlu diciptakan, kuantitas dan kualitas
sumber daya manusia hendak nya ditingkatkan, tersedia nya standard pelayanan
minimum (SPM) yang komprehensif (holistic) dan sarana / prasarana diagnostik, serta
pengobatan sesuai SPM juga didukung oleh system informasi yang memadai. Adapun
Standar Pelayanan Minimum PTM meliputi Persentase warga negara usia 15-59 tahun
mendapatkan skrining kesehatan sesuai standard, Persentase penderita hipertensi
mendapat pelayanan kesehatan sesuai standard, Persentase penyandang DM yang
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standard.
Kombinasi antara teknologi mengelola PTM yang sudah tersedia dengan personil
yang terlatih dan system rujukan yang terorganisir, memungkinkan kebanyakan kasus
PTM dapat ditangani dan dikelola di fasilitas pelayanan kesehatan dasar.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Terselenggaranya pelayanan pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM)
diPuskesmas
2. Tujuan Khusus
a. Terselenggaranya promosi Penyakit Tidak Menular (PTM)
b. Terselenggaranya upaya preventif (deteksi dini dan tindak lanjut dini) Penyakit
Tidak Menular (PTM)
8. Upaya Paliatif dan rehabilitative bekerjasama dengan tim KPLDH dan Kader
Paliatif
a. Bersama KPLDH dan Kader Paliatif melakukan pendataan pasien paliatif
yang ada di wilayah Kalideres
b. Bersama KPLDH dan Kader Paliatif melakukan kunjungan pada pasien
paliatif
Memberikan dukungan kepada keluarga dan pasien paliatif dalam
menghadapi penyakitnya
Melakukan pemeriksaan yang sesuai dengan masalah yang
ditemukan pada pasien paliatif sesuai dengan sarana dan
prasarana yang dimililki Puskesmas.
c. Membuat laporan hasil kegiatan
G. JADWAL PELAKSANAAN
No Kegiatan I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII
Promosi kesehatan “CERDIK” dan
penyuluhan Penyakit Tidak Menular
1 (PTM)
Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu)
2 PTM
Senam Jantung Sehat dan Senam
3 Diabetes
Program Pengelolaan Penyakit
4 Kronis (Prolanis) HT (Non Budgeting)
Program Pengelolaan Penyakit
5 Kronis (Prolanis) DM (non Budgeting)
PeningkatanWawasan Kader
6 Posbindu
Evaluasi Program Pengendalian
7 Penyakit Tidak Menular (PTM)
Upaya Paliatif dan rehabilitative
8 bekerjasama dengan tim KPLDH dan
Kader Paliatif ( Non Budgeting )
Kegiatan Skrining Faktor Risiko PTM
9 >15 tahun