Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAIKARTANEGARA

DINAS KESEHATAN
Jln.Cut Nyak Dien No. 33 Telp.(0541) 661082 Fax. (0541) 662258 Kode Pos 75512
Website : www.dinkes.kutaikartanegarakab.go.id E-mail: dinaskesehatan.kukar@gmail.com

KERANGKA ACUAN KERJA


Fasilitasi Penanggulangan Penyakit Tidak Menular

OPD : Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai


Kartanegara
UNIT KERJA : Seksi Pemberantasan dan Penanggulangan
Penyakit.
PROGRAM : Pengendalian dan Pencegahan Penyakit
Tidak Menular
TUJUAN : Meningkatnya Cakupan SPM Program
P2PTM
KEGIATAN : Fasilitasi penanggulangan penyakit tidak
menular
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN : 1) Tersedianya buku pedoman manajemen
Penyakit Tidak Menular untuk setiap
Puskesmas
2) Tersedianya media KIE Hipertensi, DM
dan Posbindu untuk setiap Puskesmas
3) Tersedianya buku kohort dan form kms
untuk setiap Posbindu PTM
4) Terselenggaranya pertemuan program
sebagai media evaluasi dan
meningkatkan kapasitas pengetahuan
petugas pemegang Program P2PTM
Puskesmas
5) Terselenggaranya kegiatan skrinning
PTM di SKPD terpilih
VOLUME : 1 x Pelaksanaan

I. Latar Belakang
1. Dasar hukum
 UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
(SPPN)
 Permenkes No.71 Tahun 2015 tentang Penanggulangan Penyakit Tidak
Menular
 Permenkes No.4 Tahun 2019 tentang standar teknis pemenuhan mutu
pelayanan dasar pada stándar pelayanan minimal Bidang Kesehatan
2. Gambaran Umum
Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada
beban ganda penyakit. Di satu sisi, penyakit menular masih merupakan masalah
kesehatan masyarakat karena masih banyak kasus yang belum teratasi, bahkan
beberapa penyakit menular yang semula dapat dikendalikan muncul kembali
dengan penyebaran yang tidak mengenal batas-batas antar Negara. Sedangkan
disisi lain terjadi peningkatan kasus penyakit tidak menular (PTM), yang
merupakan penyakit akibat gaya hidup serta penyakit-penyakit degeneratif.
Saat ini, Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi penyebab kematian
utama yaitu sebesar 36 juta (63%) dari seluruh kasus kematian yang terjadi
diseluruh dunia, dimana sekitar 29 juta (80%) justru terjadi dinegara-negara
berkembang (WHO,2010). Peningkatan kematian akibat PTM dimasa
mendatang diproyeksikan akan terus terjadi sebesar 15 % (44 juta kematian)
dengan rentang waktu antara tahun 2010 sampai dengan tahun 2020. Kondisi ini
timbul akibat transisi epidemiologi yang disebabkan oleh gaya hidup,
meningkatnya status soisal ekonomi dan bertambahnya usia harapan hidup.
Di Indonesia, dalam kurun waktu tahun 1995-2007 kematian akibat PTM
mengalami peningkatan dari 41,7% menjadi 59,5%. Data Riskesdas tahun 2013
menunjukan bahwa angka prevalensi penyakit Stroke 12,1 per 1000, Penyakit
jantung coroner 1,5%, Gagal jantung 0,3%, Diabetes Mellitus 6,9%, Gagal Ginjal
0,2%, Kanker 1,4 per 1000, PPOK 3,7% dan Cedera 8,2%. Untuk Provinsi
Kalimantan Timur, kasus Hipertensi dan Diabetes mellitus menempati urutan
teratas dari seluruh kasus PTM, dimana prevalensi Hipertensi di Provinsi
Kalimantan Timur menempati urutan ketiga dari prevalensi kasus Hipertensi yang
terdiagnosa dari seluruh Indonesia yaitu sebesar 29,6 % dan prevalensi Diabetes
Mellitus menempati urutan keempat teratas prevalensi DM yang ditegakkan
berdasarkan diagnos dokter yaitu sebesar 2,3 % (Riskesdas,2013).
Adapun prevalensi beberapa faktor risiko PTM berdasarkan hasil
Riskesdas tahun 2013 adalah sebagai berikut : Obesitas sebesar 19,1%,
Obesitas Sentral sebesar 18,8%, sering (satu kali atau lebih) makan makanan
asin sebesar 5,7%, sering makan makanan berlemak 12,8%, kurang makan
sayur dan buah sebesar 93,6%, kurang aktifitas fisik 48,2%, gangguan mental
emosional 11,6%, kebiasaan merokok setiap hari 23,7%, serta konsumsi alcohol
sebesar 4,6%.
Tingginya permasalahan PTM di Indonesia memerlukan upaya
pengendalian yang memadai dan komprehensif melalui upaya promosi, deteksi
dini, tindak lanjut dini, pengobatan dan rehabilitasi. Upaya-upaya tersebut perlu
didukung pula dengan penyediaan data dan informasi yang tepat dan akurat
secara sistematis dan terus-menerus melalui system surveilan yang baik. Hal ini
seusai dengan amanat UU nomor 36 tahun 2009 pasal 158 tentang
Pengendalian Penyakit Tidak Menular di Indonesia.

Kementerian Kesehatan RI telah menyusun kebijakan dan strategi


nasional pencegahan dan penanggulangan PTM yang meliputi 3 komponen
utama yaitu Surveilans PTM, promosi dan pencegahan PTM serta manajemen
pelayanan PTM. Untuk melaksanakan kebijakan tersebut diperlukan strategi
yang dapat membantu petugas maupun masyarakat untuk dapat mengetahui
sedini mungkin faktor-faktor risiko PTM serta kasus PTM sehingga dapat
dilakukan pengendalian terhadap PTM guna mencegah terjadinya morbiditas,
mortalitas dan disabilitas akibat PTM.
Terkait dengan hal tersebut diatas, maka Dinas Kesehatan Kabupaten
Kutai Kartanegara memandang perlu untuk memfasilitasi kegiatan
penanggulangan dan pengendalian penyakit tidak menular yang dalam hal ini
juga merupakan bagian dari target sasaran Standar Pelayanan Minimal (SPM) di
Kabupaten Kutai Kartanegara. Kegiatan ini juga diharapkan bisa meningkatkan
pengetahuan masyarakat tentang PTM, meningkatkan kemampuan mendeteksi
dini serta menerapkan upaya pengendalian FR PTM di masyarakat dan fasilitas
pelayanan kesehatan primer sehingga secara tidak langsung dapat mendukung
peningkatan Progarm P2PTM dalam upaya melindungi masyarakat dari faktor
risiko PTM serta menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat
PTM.

II. Penerima Manfaat


Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah seluruh masyarakat Kabupaten
Kutai Kartanegara

III. Strategi Pencapaian Keluaran


1. Metode Pelaksanaan
1. Penyediaan Buku kohort dan KMS Posbindu
a. Tujuan penyediaan ini adalah sebagai pemenuhan sarana pelayanan
penanggulangan PTM sesuai standar
b. Indikator Keluaran : tersedianya buku kohort dan KMS Posbindu PTM
c. Keluaran : Jumlah buku kohort dan KMS Posbindu PTM yang
tersedia
d. Penerima : 32 Puskesmas dan seluruh Posbindu yang ada di
Kabupaten Kutai Kartanegara
e. Waktu dan tempat Pelaksanaan :
Penyediaan dilakukan pada triwulan pertama tahun 2020
f. Rencana Biaya terlampir
2. Pertemuan Program P2PTM
a. Tujuan kegiatan adalah agar dapat dilakukan evaluasi program serta
meningkatkan kapasitas pengetahuan petugas pemegang Program
P2PTM di Puskesmas
b. Indikator Keluaran : Terlaksananya Pertemuan Sosialisasi PANDU PTM
c. Keluaran : Pertemuan Sosialisasi PANDU PTM
d. Peserta : Petugas pemegang Program P2PTM Puskesmas
e. Waktu dan tempat Pelaksanaan : kegiatan dilaksanakan pada triwulan
kedua tahun 2020
f. Rencana Biaya : terlampir
3. Skrinning kesehatan Usia Produktif di SKPD terpilih
a. Tujuan kegiatan Agar meningkatkan cakupan SPM Pelayanan
Kesehatan Usia Produktif

b. Indikator Keluaran : Terlaksananya kegiatan skrinning kesehatan di


SKPD terpilih
c. Keluaran : Kegiatan Skrinning kesehatan di SKPD terpilih
d. Peserta : Seluruh pegawai yang ada di lingkup SKPD terpilih
e. Waktu dan tempat Pelaksanaan :
Kegiatan skrinning akan dilakukan sesuai jadwal yang telah ditetapkan
yaitu pada Bulan Juli s.d September tahun 2020
f. Rencana Biaya terlampir
2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
Untuk melaksanakan kegiatan ini melalui berberapa tahapan yaitu :

Persiapan, Pelaksanaan, dan Pelaporan. Adapun waktu pelaksanaan di


sesuaikan dengan jadwal di Dinas Kabupaten dan Puskesmas.

IV. Kurun Waktu Pencapaian Keluaran

No Kegiatan Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep Okt Nop Des

1 Persiapan X X
2 Penyediaan X X
Buku
Pedoman,
Media KIE,
Buku kohort
dan kms
Posbindu
PTM
3 Pertemuan X
Sosialisasi
PANDU PTM
4 Skrinning di X X X
SKPD
terpilih

V. Biaya Yang Diperlukan


Biaya yang diperlukan untuk kegiatan ini seluruhnya berjumlah Rp. ………,-
dengan lingkup kegiatan dan Rencana biaya seperti matrik terlampir.

Tenggarong, 30 Oktober 2019


Penanggung jawab Kegiatan,

Triatmo,SKM,M.Adm.Kes
NIP. 19650131 198612 1001

Anda mungkin juga menyukai