Anda di halaman 1dari 4

1 KERANGKA ACUAN KEGIATAN

KERANGKA ACUAN KERJA


PENYAKIT TIDAK MENULAR

Nomor :

Revisi Ke :

Berlaku Tgl: 06 Mei 2022

PEMERINTAH KABUPATEN ROKAN HILIR


DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS BAGANSIAPIAPI
Jalan Jambu No. 22 Telp. 082268552483 Bagansiapiapi

KEGIATAN ………………………………………………
2 KERANGKA ACUAN KEGIATAN

KERANGKA ACUAN KERJA

1. Pendahuluan

Pertumbuhan penduduk peningkatan rerata umur harapan hidup penduduk dunia, dan
sebagian penurunan umur harapan hidup kelompok usia tertentu dan jenis kelamin tertentu,
menyebabkan terjadinya pergeseran penyebab kematian dari kasus penyakit menular, maternal,
neonatal, serta masalah gizi ke penyakit tidak menular. Pada tahun 2010 terjadi kematian 52,8
juta jiwa di dunia, sebanyak 65,3% disebabkan PTM dengan penyebab utama penyakit jantung
iskemik, stroke, penyakit paru obstruksi kronis (PPOK), infeksi saluran pernapasan bawah,
dan kangker paru. Kematian akibat PTM terus meningkat selama tiga dekade, pada
tahun 1990 jumlah kematian di dunia akibat PTM kurang dari 8 juta jiwa, di tahun 2010
mencapai 34,5 juta jiwa. Peningkatan terbanyak disebabkan kasus jantung iskemik dan stroke
yaitu 17% di tahun 1990 meningkat sampai 28% dari total kematian ditahun 2010. Gabungan
penyakit menular, maternal, neonatal dan masalah nutrisi menjadi penyebab 24,9 % (13,1juta)
kematian dunia di tahun 2010, menurun 18% dari tahun 1990.
Penyakit tidak menular, juga dikenal sebagai penyakit kronis dengan durasi yang
panjang dan progres penyembuhan yang umumnya lambat. Semua kelompok usia dan semua
wilayah di dunia berisko terkena PTM. Sebanyak 80% kasus penyebab kematian PTM berada di
negara berpenghasilan menengah dan rendah. Adanya peningkatan pesat kasus PTM,
diprediksi akan menghambat upaya penanggulangan kemiskinan di negara-negara
berpenghasilan rendah dan menengah, karena memaksa pemerintah memprioritaskan biaya
pelayanan kesehatan untuk penderita PTM. Beban yang diakibatkan oleh penyakit tidak
menular antara lain meningkatnya kematian prematur dan disabilitas, yang akan berpengaruh
terhadap produktivitas dan kependudukan serta berperan pada pertumbuhan ekonomi Negara.

2. Latar Belakang

Saat ini Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi penyebab kematian utama . pada awal
perjalanan PTM seringkali tidak bergejala dan tidak menunjukkan tanda klinis secara khusus
sehingga sudah terlambat atau pada stadium lanjut akibat tidakmengetahui dan menyadari
kondisi kelaianan yang terjadi pada dirinya. Pengendalian factor risiko PTM merupakan upaya
untuk mencegah agar tidak terjadi factor risiko bagi yang belum memiliki factor risiko
mengembalikan kondisi factor risiko PTM menjadi normal.
Untuk mengurangi dampak PTM pada individu dan masyarakat dilakukan dengan
pendekatan komprehensif yang mengharuskan keterkaitan semua sektor termasuk kesehatan,
pembiayaan, pendidikan, pertanian , perencanaan, termasuk dukungan dari luar negeri dan
penguatan system kesehatan nasional. Upaya efektif dan efisien dibutuhkan sehingga dampak
PTM dapat diatasi. Upaya tersebut mencakup upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative
dan atau paliatif.
Upaya tersebut diharapkan dapat dilakukan secara proporsional, untuk upaya promotif
dan preventif difokuskan pada pengendalian faktor risiko melalui deteksi dini faktor risiko PTM
diikuti dengan tindak lanjut dini bila didapatkan kondisi PTM yang memerlukan tatalaksana
lebih lanjut. Pada kondisi PTM yang memerlukan upaya kuratif, rehabilitative dan paliatif
diperlukan sistem kesehatan yang siap baik sarana, prasarana maupun tenaga kesehatan.
Ketidaktahuan dan ketidakpedulian masyarakat terhadap PTM, menjadi permasalahan yang
utama dengan mengakibatkan keterlambatan dalam penanganan sehingga komplikasi dan
kematian terjadi lebih dini. Permasalahan tersebut dapat dikurangi bila masyarakat berprilaku

KEGIATAN ………………………………………………
3 KERANGKA ACUAN KEGIATAN

hidup sehat dan hidup dalam lingkungan yang sehat melalui upaya pelayanan kesehatan yang
berbasis promotif dan preventif
3. Tujuan
a. Tujuan Umum :
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan factor resiko
PTM (penyakit tidak menular).
b. Tujuan Khusus
a. Terselengagaranya pelayanan PTM (penyakit tidak menular) secara efektif dan
efisien.
b. Terkendalinya penyakit tidak menular di masyarakat.
c. Adanya kemauan masyarakat untuk mengenali khasus PTM dan berupaya untuk
melalukan tindakan pencegahan.

4. Kegiatan Pokok dan Rincian kegiatan


a. Kegiatan Pokok
1. Melaksanakan kegiatan 5 langkah
2. Edukasi tentang penyakit tidak menular
3. Tindak lanjut jika dibutuhkan rujukan

B. Rincian Kegiatan
1. Kesepakatan menyelenggarakan posbindu PTM
2. Menetapkan kader dan pembagian peran, fungsinya sebagai tenaga pelaksana posbindu
PTM
3. Menetapkan jadwal pelaksanaan posbindu PTM
4. Pemberitahuan kepada masyarakat melalui pengeras suara di masjid
5. Melaksanakan kegiatan Posbindu PTM terintegrasi melalui :
a. Meja 1 : Pendaftaran
b. Meja 2 : Wawancara
c. Meja 3 : Pengukuran tinggi badan, berat badan, IMT, lemak perut.
d. Meja 4 : Pemeriksaan tekanan darah, glukosa darah, kolestrol
e. Meja 5 : Edukasi/konseling

C. Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan PTM yaitu semua penduduk usia 15-59 tahun diwilayah kerja Puskesmas
Bagansiapiapi.
D. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan (terlampir)
E. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan`
Evaluasi pelaksanaan dilakukan setiap satu bulan sekali. Pelaporan dilakukan satu bulan
sekali di akhir bulan.
F. Sumber Dana
Biaya seluruh kegiatan PTM berasal dari Dana BOK.
G. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan

KEGIATAN ………………………………………………
4 KERANGKA ACUAN KEGIATAN

H. Pencatatan hasil kegiatan Posbindu PTM dicatat direkap oleh pemegang program PTM
.Pelaporan ditandatangani oleh kepala puskesmas dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan.
Evaluasi kegiatan dilakukan setiap bulan.

KEPALA UPT PEMEGANG PROGRAM


PUSKESMAS BAGANSIAPIAPI
KECAMATAN BANGKO

dr.ROMY CAHYADI Ns. LENI MARNI,S.Kep


NIP.19870518 201412 1 001 NIP. 19790830 200312 2 009

KEGIATAN ………………………………………………

Anda mungkin juga menyukai