Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH

DINAS KESEHATAN
UPT BLUD PUSKESMAS AIK DAREK
Jl Raya Aik Darek-Mantang Desa Aik Darek Kec. Batukliang
Email :puskesmas_aikdarek@yahoo.com Kode Pos 83552

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


SKRINING PTM DI POSBINDU
TAHUN 2022

A. PENDAHULUAN
Saat ini, Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi penyebab kematian utama
sebesar 36 juta (63%) dari seluruh kasus kematian yang terjadi di seluruh dunia, dimana
sekitar 29 juta (80%) justru terjadi di negara yang sedang berkembang
(WHO,2010). Peningkatan kematian akibat PTM di masa mendatang
diproyeksikan akan terus terjadi sebesar 15% (44 juta kematian) dengan
rentang waktu antara tahun 2010 dan 2020. Kondisi ini akibat perubahan
prilaku manusia dan lingkungan yang cenderung tidak sehat terutama
pada negara-negara berkembang.
Pada awal perjalanan PTM seringkali tidak bergejala dan tidak
menunjukkan tanda klinis secara khusus sehingga datang sudah
terlambat atau pada stadium lanjut akibat tidak mengetahui dan
menyadari kondisi kelainan yang terjadi pada dirinya. Riset kesehatan
dasar pada tahun 2013 menunjukkan bahwa 69.6% dari kasus diabetes
mellitus dan 63,2% dari kasus hipertensi masih belum terdiagnosis.
Keadaan ini mengakibatkan penanganan menjadi sulit, terjadi
komplikasi bahkan berakibat kematian lebih dini. Dalam kurun waktu
tahun 1995-2007, kematian akibat PTM mengalami peningkatan dari
41,7% menjadi 59,5%. Riset kesehatan dasar tahun 2013 menunjukkan
prevalensi penyakit stroke 12,1 per 1000, penyakit jantung coroner
1,5%, gagal jantung 0,3%, diabetes mellitus 6,9%, gagal ginjal 0,2%,
kanker 1,4 per 1000, penyakit paru kronik obstruktif 3,7% dan cedera
8,2%.
B. LATAR BELAKANG
Penyakit tidak menular (PTM) menjadi masalah yang cukup
memprihatinkan dengan angka kesakitan dan kematian yang semakin meningkat.
Peningkatan ini menjadi ancaman serius kesehatan masyarakat karena menambah
beban ekonomi dan social keluarga serta masyarakat. Penderita PTM umumnya
tidak menyadari dirinya mengidap PTM sehingga terlambat mendapatkan
penanganan sehingga terjadi komplikasi, kecacatan dan kematian, padahal kejadian
ini dapat dicegah melalui pengendalian Faktor Resiko PTM.
Penyakit tidak menular (PTM) umumnya bersifat kronis dan
beberapa telah mengalami kerusakan organ sehingga dapat menurunkan
sistem kekebalan tubuh penderitanya secara bertahap. PTM dapat
dicegah dengan mengendalikan faktor resikonya, yaitu merokok, diet
yang tidak sehat, kurang aktivitas fisik dan konsumsi minuman
beralkohol. Mencegah dan mengendalikan faktor resiko resiko relatif
lebih murah bila dibandingkan dengan biaya pengobatan PTM.
Pengendalian faktor resiko PTM merupakan upaya untuk mencegah agar
tidak terjadi faktor risiko bagi yang belum memiliki faktor risiko,
mengembalikan kondisi faktor resiko PTM menjadi normal kembali dan
atau mencegah terjadinya PTM bagi yang mempunyai faktor resiko,
selanjutnya bagi yang sudah menyandang PTM, pengendalian bertujuan
untuk mencegah komplikasi, kecacatan dan kematian dini serta
meningkatkan kualitas hidup. Salah satu strategi pengendalian PTM
yang efisien dan efektif adalah pemberdayaan dan peningkatan peran
serta masyarakat. Masyarakat diberikan fasilitas dan bimbingan untuk
ikut berpartisipasi dalam pengendalian faktor risiko PTM dengan
dibekali pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan deteksi dini,
monitoring faktor risiko PTM serta tindak lanjutnya. Faktor resiko meliputi
perilaku merokok, diet tidak seimbang, kurang aktivitas fisik dan konsumsi
minuman beralkohol. Pengendalian faktor resiko PTM dapat dilakukan oleh
masyarakat sendiri melalui posbindu.
Program PTM tahun 2020-2024 lebih fokus pada pencegahan dan
pengendalian faktor risiko PTM dan deteksi dini. Pada pelaksanaan
program di harapkan kerjasama pengelola program dengan seluruh
elemen masyarakat sehingga meningkatkan kepedulian masyarakat
terhadap kesehatan dirinya sendiri. Sangat diharapkan inisiatif
pencegahan faktor risiko PTM melalui pemberdayaan masyarakat yaitu
timbul dan dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat sendiri.
Di UPT BLUD Puskesmas Aik Darek kasus PTM semakin
meningkat tiap tahunnya. Berdasarkan data tahun 2021 jumlah cakupan
skrining usia produktif baru tercapai 40% dari jumlah sasaran 27705 orang,
Sedangkan cakupan hipertensi 17,7 % dari sasaran 6760 orang dan jumlah cakupan
diabetes mellitus baru 61,7% dari jumlah sasaran 225 orang. sehingga harus terus
dilakukan upaya agar capaian skrining bisa di tingkatkan. Program PTM ini
dilaksanakan untuk mendukung visi UPT BLUD Puskesmas Aik Darek
yaitu terwujudnya pelayanan kesehatan yang professional dan cepat
dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat menuju
kecamatan batukliang sehat.

C. TUJUAN
1. Tujuan umum
Terlaksananya pencegahan dan pengendalian faktor resiko PTM berbasis peran
serta masyarakat secara terpadu, rutin dan periodik.
2. Tujuan khusus
o Terlaksananya deteksi dini faktor resiko PTM
o Terlaksananya monitoring faktor resiko PTM
o Terlaksananya tindak lanjut dini faktor resiko PTM

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Kegiatan Pokok : Deteksi dini penyakit tidak menular (PTM) bagi masyarakat
di wilayah kerja UPT BLUD Puskesmas Aik Darek.
2. Rincian Kegiatan
a. Tahap persiapan
1) Pengelola Program Kab/Kota bersama Pengelola Program
Puskesmas menetapkan target dan sasaran puskesmas sesuai jumlah
penduduk di wilayahnya
2) Pengelola Program Puskesmas bersama Kader menetapkan jumlah
dan target sasaran di desa sesuai jumlah penduduk di wilayahnya
3) Kegiatan dilaksanakan paling kurang 1 kali perbulan
4) Pengelola Program Puskesmas bersama Kader menetapkan jadwal
kegiatan Posbindu
5) Kader mensosialisasikan kepada jadwal Posbindu.
6) Pengelola Program Puskesmas dan Kader memastikan ketersediaan
bahan habis pakai.

b. Tahap pelaksanaan
1) Pengelola Program Puskesmas memastikan kegiatan dilakukan
tercatat dan dilaporkan.
2) Kegiatan dilaksanakan oleh kader terlatih.
3) Setiap sasaran/klien Posbindu memiliki buku monitor/KMS faktor
risiko PTM yang disi pada setiap kunjungan.
4) Melakukan pelayanan dengan sistem 5 Langkah, dengan rincian:
- Langkah 1: Registrasi dan pendaftaran.
- Langkah 2: Wawancara oleh kader mengenai faktor risiko PTM.
- Langkah 3: Pengukuran TB, BB, Lingkar Perut, IMT, Analisa
Lemak Tubuh.
- langkah 4: Pemeriksaan Tekanan Darah, Gula Darah Sewaktu,
Kolesterol Total.
- Langkah 5: Identifikasi faktor resiko PTM, konseling/edukasi dan
rujukan.
5) Kader melakukan rujukan ke UPT BLUD Puskesmas Aik darek
sesuai ketentuan.
c. Tahap Evaluasi
1) Menilai kehadiran para petugas, kader dan peserta Posbindu PTM.
2) Mengisi buku register pelaksanaan kegiatan Posbindu PTM.
3) Mengidentifikasi masalah yang dihadapi dan menentukan tindak
lanjut untuk penyelesaian masalah.
4) Memberikan rujukan ke PoPuskesmas untuk sasaran yang ditemukan
memiliki faktor risiko dan penyakit PTM.
5) Melakukan kunjungan rumah bila diperlukan.
6) Pengelola Program puskesmas melakukan pembinaan, monitoring dan
evaluasi secara berjenjang dan berkala.

E. SASARAN
Masyarakat baik laki atau perempuan usia ≥ 15 tahun sampai 59 tahun baik yang
punya resiko maupun tidak punya resiko.

F. JADWAL
Jadwal pelaksanaan kegiatan posbindu mengikuti jadwal posyandu keluarga di
seluruh wilayah kerja UPT BLUD Puskesmas Aik darek tiap bulannya.

G. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan sesuai tempat, waktu, sasaran dan
petugas yang di jadwalkan setiap bulannya. Dan pelaporan di kirimkan setiap
bulannya ke dinas kesehatan dalam bentuk form offline yang akan di upload
nantinya di SIPTM oleh petugas dinas kesehatan kabupaten Lombok tengah.

H. PENCATATAN DAN PELAPORAN


Pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan Posbindu PTM dilakukan secara
manual dan/atau menggunakan sistem informasi manajemen PTM oleh Petugas
Pelaksana Posbindu PTM maupun oleh Petugas Puskesmas. Petugas Puskesmas
mengambil data hasil pencatatan posbindu PTM atau menerima hasil pencatatan
dari petugas pelaksana posbindu PTM. Hasil pencatatan ini dianalisis untuk
digunakan dalam pembinaan, sekaligus melaporkan ke instansi terkait secara
berjenjang. Hasil pencatatan dan pelaporan kegiatan posbindu PTM merupakan
sumber data yang penting untuk pemantauan dan penilaian perkembangan kegiatan
posbindu PTM. Laporan hasil kegiatan bulanan/ triwulan/ tahunan yang berisi
laporan tingkat perkembangan.
Posbindu PTM, proporsi faktor risiko PTM, cakupan kegiatan Posbindu di
tingkat Puskesmas, kab /kota, provinsi dan nasional. Melalui kegiatan surveilans
faktor risiko PTM berbasis posbindu PTM, dilakukan analisis secara sistematis dan
terus menerus terhadap faktor risiko PTM secara efektif dan efisien melalui proses
pengumpulan data, pengolahan dan penyebaran informasi epidemiologi kepada
peserta, penyelengara program maupun pihak yang bertanggung jawab terhadap
kegiatan posbindu PTM untuk dilakukan intervensi dalam rangka pengembangan
kegiatan, pencegahan dan pengendalian faktor risiko PTM.

Mengetahui
Pemimpin
UPT BLUD Puskesmas Aik Darek

Muhamad Syapi’i, AM.Kp


NIP.197510112003121007

Anda mungkin juga menyukai