1. Penyakit penyebab kematian yang paling banyak adalah PTM, tetapi banyak
angka hidup yang dapat diimplementasikan dengan himbauan WHO.
2. Penyakit Jantung dan Pembuluh darah terdiri dari: Hipertensi, PJK, Stroke, dan
21 Juni 2023 Ginjal Kronik
3. Penyakit cardiovaskuler merupakan penyebab kematian global dan estimasi
kematian akibat penyakit cardiovaskuler sebesar 17,9 M pada tahun 2019, 32%
diantaranya gagal jantung dan stroke
4. Terdapat 3 Faktor resiko Hipertensi antara lain: faktor resiko yang dapat diubah,
faktor resiko yang tidak dapat diubah dan faktor resiko bersama (berasal dari luar
untuk bisa dimodifikasi)
5. Alur panduan inisiasi obat pada Hipertensi: modifikasi gaya hidup/KIE, pemberian
terapi Hipertensi dan monitoring Tekanan Darah dalam 3 bulan
6. PJK adalah Penyakit jantung yang terjadi akibat penyempitan dan penyumbatan
pembuluh arteri koroner akibat proses aterosklerosis, spasme atau kombinasi
keduanya
7. Tanda dan gejala PJK yaitu nyeri dada spesifik, dirasakan seperti tercekik atau rasa
sesak, lamanya 20 menit bahkan lebih, disertai keringat dingin, rasa lemah,
berdebar
8. Stroke adalah serangan otak yang disebabkan oleh kurangnya aliran darah yang
mengalir ke otak yang terkadang menyebabkan pendarahan di otak. Stroke
dibedakan menjadi 2: stroke iskemik dan perdarahan
9. Penyakit ginjal kronis , biasanya timbul secara perlahan dan sifatnya menahun.
Faktor resiko utama: Hipertensi, DM dan obesitas.
10. Rekomendasi pencegahan primer PJPD dengan Gaya hidup sehat, Strategi
pendekatan berbasis tim dan penilaian estimasi resiko dalam 10 tahun pada usia
40-75 tahun dengan CARTA/ Tabelprediksirisiko
11. Pencegahan PJPD dengan perilaku CERDIK dan PATUH dengan 5T
1. Pengertian, Tujuan umum dan khusus ,ruang lingkup surveilans terpadu penyakit
tidak menular
2. Penjelasan pemanfaatan dan pengumpulan data dengan Aplikasi sehat indonesiaku
dan SIPTM (pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, pencatatan dan
22 Juni 2023 pelaporan, interpretasi data, disseminasi informasi)
3. Penjelasan langkah pengumpulan data ,pelaporan dan evaluasi interpretasi data.
4. Capaian deteksi dini ,tekanan darah terkendali,gula darah terkendali ,puskesmas
UBM, Puskesmas Pandu tahun 2022-2023
5. Upaya pencegahan dan pengendalian PTM terpadu di FKTP dalam rangka promotif,
preventif dan deteksi dini
1. Yang memegang kendali Pandu PTM adalah Kepala Puskesmas, bukan hanya PJ
PTM
2. Setiap penyelenggaraan kegiatan upaya kesehatan masyarakat dalam rangka
pencegahan dan pengendalian PTM harus dicatat dan dilaporkan sesuai dengan
system pelaporan yang terintergrasi dalam system informasi kesehatan baik
manual maupun teknologi informasi, dan menjadi sumber data utama dalam
penyelenggaraan Surveilans PTM.
3. Langkah-langkah surveilans : pengumpulan data, pengolahan dan analisis data,
interpretasi data, diseminasi informasi
4. Upaya preventive dilakukan dengan : promosi kesehatan perilaku hidup sehat
23 Juni 2023 dengan GERMAS dan CERDIK, pemicuan perubahan perilaku melalui AoC PTM
5. Surveilans atau pelaporan PTM melalui SIPTM, dan cara cepat untuk input SI PTM
bisa diambil dari data kunjungan simpus
6. Data skrining yang diakui adalah pada aplikasi ASIK yang sudah di bridging dari
SIPTM
7. ASIK disarankan dipakai untuk kegiatan deteksi dini di luar gedung
8. Kohort HT dan DM sebaiknya menggunakan format offline SI PTM (format FKTP),
sehingga memudahkan upload ke SI PTM
9. Pelaksanaan pandu PTM seharusnya harus sesuai algoritma pandu,namun tidak
perlu ruangan khusus untuk pelaksanaan pandunya asalkan semua pasien 15
tahun ke atas harus di skrining
1. Setelaah mengikuti materi,diharapkan peserta mampu melakukan pengendalian
terpadu PTM di FKTP sesuai dengan Permenkes No.71 tahun 2015
2. Tatalaksana terpadu PTM: dilaksanakan secara terpadu (terintegrasi) mulaisaat
ditemukan factor resiko sampai pada penatalaksanaannya.
3. Kriteria puskesmas Pandu PTM: menerapkan algoritma pandu, membina
posbindu(posyandu di wilayah), tersedia SDM di Puskesmas yang sudah
mengikuti TOT/pelatihan/workshop/orientasi/sosialisasi/on the job training
26 Juni 2023 terkait PTM, menggunakan charta prediksi resiko kardiovaskuler jika terdapat
indikasi tertentu.
4. Algoritma pandu PTM untuk memudahkan pelaksanaan pandu PTM yang berisi
anamnesa, pengukuran, pemeriksaan prediksi resiko dan penegakan diagnose
PTM pada usia 15th keatas.
5. Implementasi penerapan carta pada pasien
6. Advokasi kepada kepala Puskesmas bagaimana pelayanan Pandu ini bisa
berjalan dan diterapkan di Puskesmas
1. Mengulas kembali ruang lingkup serta alur pelayanan Pandu PTM
2. Dari pembelajaran di Puskesmas Ngegong terdapat 1 ruang khusus untuk
pelayanan Pandu dan skrining Faktor Resiko Penyakit Tidak Menular serta
pencatatan menggunakan carta
3. Tujuan Umum Observasi Lapangan adalah untuk menerapkan dan
mengimplementasikan pelayanan terpadu penyakit tidak menular di wilayah
27 uni 2023 kerja Puskesmas Kabupaten Banyuwangi
4. Tujuan Khusus setelah selesai Observasi Lapangan peserta dapat :
a. Mengetahui langkah – langkah nyata dalam upaya pencegahan dan
pengendalian PTM terpadu di FKTP
b. Mengetahui pelaksanaan penanggulangan PTM terpadu di FKTP
c. Mengetahui langkah surveilans terpadu PTM di FKTP
PELAPOR
Mengetahui
Kepala Bidang SDK
Dinas Kesehatan Kab. Banyuwangi NAMA TANDA TANGAN
Foto Dokumentasi
19 Juni 2023 :
20 Juni 2023 :
21 Juni 2023 :
22 Juni 2023 :
23 Juni 2023 :
:
26 Juni 2023