2
PENDAHULUAN
UUD 1945 Pasal 28 H (1): setiap orang berhak untuk
memperoleh pelayanan kesehatan
4
PENGEMBANGAN PELAYANAN
PTM DI PUSKESMAS
Puskesmas sebagai pelayanan dasar dapat
melaksanakan upaya promotif dan deteksi dini
FR dan PTM
7
1. TAHAP PERSIAPAN
Data dasar urutan besaran (sepuluh PTM tertinggi)
Data penduduk berisiko PTM
Berdasarkan penduduk yg berisiko, dapat
direncanakan kebutuhan SDM dalam PPTM, alat dan
bahan untuk pelaksanaan skrining dan deteksi dini
kesehatan yang dibutuhkan, serta obat-obatan
pengendalian penyakit tidak menular, termasuk
bahan pendukungnya
8
1. TAHAP PERSIAPAN
STANDARD YG DIBUTUHKAN PADA PUSKESMAS PELAYANAN
PPTM
a. Sumber Daya Manusia
Untuk dapat melaksanakan pelayanan PTM terintegrasi di
puskesmas diperlukan SDM yang kompeten, terdiri dari
1 (satu) orang dokter umum, terlatih PTM terintegrasi, Practical
Approach to Lung Health (PAL), ACLS, GELS.
1 (satu) orang perawat, terlatih BTCLS, GELS,
1 (satu) orang Bidan, terlatih GELS,
1 (satu) orang Sarjana Kesehatan Masyarakat, terlatih
surveilans
1 (satu) orang ahli gizi (minimal D3)
1 (satu) orang penata Kesehatan Lingkungan
1 (satu) orang fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat
1 (satu) orang apoteker
Serta tenaga pendukung sesuai dengan kebutuhan puskesmas
9
1. TAHAP PERSIAPAN
b. Sarana dan Prasarana
Menyangkut sumber daya (tenaga, anggaran/biaya,
metode/SPO, peralatan medis) dan obat essensial PTM.
Target tahun 2014: minimal satu Kabupaten/Kota
memiliki satu puskesmas pelayanan PTM yang dapat
dilaksanakan di puskesmas perawatan maupun non
perawatan, tergantung pada sumber daya, sarana-
prasarana yang dimiliki.
10
1. TAHAP PERSIAPAN
Sarana deteksi dini : Tensimeter merkuri, alat pengukur: TB, BB,
LP, stetoskop, EKG, Rontgen paru, peak flow meter, IVA kit,
glukometer, tes albumin urin, tes cholesterol, amphetamine
test, alcohol test
12
3. TAHAP PENYUSUNAN RENCANA
ANGGARAN KEGIATAN (RAK)
Hasil analisis masalah yang ditemukan tim perencana
membuat usulan RAK.
RAK dapat disusun berdasarkan data :
Proporsi (%) penduduk berisiko
Proporsi (%) penduduk berisiko yang ditargetkan akan dicakup
dalam skrining dan deteksi dini faktor risiko PTM.
Besarnya sasaran/ target ini perlu ditetapkan secara bersama
dengan Dinas Kesehatan, RSUD Kabupaten/Kota dan Swasta.
Data tenaga, alat deteksi dini dan skrining, serta bahan/obat
untuk penanganan dini penduduk berisiko yang disesuaikan
dengan Proporsi (%) penduduk berisiko.
13
4. Penyusunan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan (RPK)
Rencana Pelaksanaan Kegiatan disusun secara
terpadu/ terintegrasi
Perencanaan melibatkan beberapa pihak seperti
lintas program dan sektor, LSM, masyarakat
RPK didokumentasikan dengan rapi, sebagai bahan
informasi kepada pihak-pihak terkait, baik internal
maupun eksternal
14
5. Penggerakan dan Pelaksanaan
Kegiatan
Penggerakan dan pelaksanaan kegiatan PPTM dapat
dilaksanakan dengan beberapa tahapan, yaitu:
Penempatan semua pihak yang terkait dgn
pelaksanaan kegiatan puskesmas, sesuai dengan tugas
dan fungsinya masing-masing.
Pelaksanaan kegiatan secara terintegrasi
Pendekatan dalam upaya penggerakan,
tergantung situasi dan kondisi target sasaran,
15
5. Penggerakan dan Pelaksanaan
Kegiatan
Persiapan Pelaksanaan Kegiatan PPTM penting untuk
memperhatikan:
Kesiapan tenaga terlatih
Terintegrasi dengan unit lain di dalam maupun luar
gedung
Unit pencatatan dan pelaporan puskesmas, untuk
dokumentasi pelayanan PPTM
Penilaian.
Hasil pencapaian kegiatan pengendalian PTM akan dinilai
terhadap tujuan pengendalian PTM yang telah
dirumuskan dan disepakati, yaitu berfungsinya
puskesmas sebagai unit pelaksana sekaligus manajer
pengendalian PTM di wilayah kerja puskesmas tersebut.
17
Penilaian
Tujuan kegiatan penilaian kinerja pengendalian PTM di
puskesmas adalah :
Tingkat kesadaran masyarakat
Tingkat pemanfaatan puskesmas sebagai pusat pelayanan
pengendalian PTM di masyarakat dan pusat
rujukan-antara/rujukan medik spesialistik terbatas antar
puskesmas
Tingkat kemampuannya menangani kasus emergensi/
komplikasi, dalam batas kewenangan yang boleh dilakukan
oleh Tim Inter-profesi terlatih
Mendapatkan data dan informasi untuk perencanaan tahun
yang akan datang.
Pemanfaatan data dan informasi yang dihasilkan
18
Pelayanan PTM Di Puskesmas
PENCEGAHAN
Pencegahan Primer: kegiatan yang dapat
menghentikan / mengurangi FR (sebelum sakit)
Pencegahan Sekunder: lebih ditujukan pada
kegiatan deteksi dini untuk menemukan
penyakit. Bila ditemukan kasus, maka dapat
dilakukan pengobatan dini agar penyakit
tersebut tidak menjadi parah.
Pencegahan Tertier: untuk mempertahankan
kualitas hidup dan lama ketahanan hidup
penderita yang telah mengalami penyakit
19
Pelayanan PTM Di Puskesmas
Deteksi Dini.
Kegiatan deteksi dini faktor risiko ini dapat
dilakukan, fasilitas pelayanan kesehatan,
Masyarakat Khusus / Kelompok Khusus, melalui
Posbindu
21
Pelayanan PTM Di Puskesmas
Pengobatan
Pengobatan yg tepat, cepat, efektif dan rasional
dilakukan pada FR dan PTM. Karena PTM merupakan
penyakit kronis membutuhkan pengobatan secara terus
menerus sehingga pemberian obat disesuaikan dengan
tatalaksana masing2 FR dan PTM.
Palliatif
Sebaiknya penatalaksanaan paliatif dilaksanakan sejak
awal diagnosis kanker
Rehabilitasi PTM
Bertujuan untuk meminimalkan komplikasi melalui
pengobatan yang tepat serta meningkatkan kualitas
hidup dan lama ketahanan hidup penderita
22
Pencatatan dan Pelaporan
23
Kesimpulan
Pedoman Pusk PTM merupakan upaya dalam
mengakomodasi berbagai perkembangan di bidang
kesehatan maupun sektor lain yang berdampak pada
derajat kesehatan.
24
25