Anda di halaman 1dari 25

TUJUAN

 Mampu menjelaskan tentang pengembangan


pelayanan PTM di puskesmas
 Mampu menjelaskan tentang kegiatan pelayanan
PTM di puskesmas

Teknis  Mampu menggunakan alur dalam


penyelenggaraan PPTM di puskesmas

2
PENDAHULUAN
 UUD 1945 Pasal 28 H (1): setiap orang berhak untuk
memperoleh pelayanan kesehatan

 Selama ini penderita PTM kebanyakan datang ke


Yankes sudah dalam kondisi stadium lanjut 
Sebagian besar pelayanan PTM masih ke arah
pengobatan (kuratif) yang mayoritas dilaksanakan di
Rumah Sakit, sehingga Rumah Sakit sering disebut
sebagai puskesmas raksasa.

 Sampai dengan Juni 2011 tercatat 9.133 puskesmas di


Indonesia.
Pelayanan PTM dapat dilaksanakan di:
- Pusk. Perawatan
- Pusk. Non Perawatan
3
DEFINISI PUSKESMAS
 Unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di
wilayah kerja tertentu.
 Dinkes Kab/Kota akan memilih puskesmas yg
akan menjadi pusk.pelayanan PTM, perawatan
maupun non perawatan
 Puskesmas memelihara dan meningkatkan
kesehatan perorangan, keluarga, dan masyarakat
beserta lingkungannya.

4
PENGEMBANGAN PELAYANAN
PTM DI PUSKESMAS
 Puskesmas sebagai pelayanan dasar dapat
melaksanakan upaya promotif dan deteksi dini
FR dan PTM

 Revitalisasi Puskesmas dengan program


pengendalian penyakit tidak menular secara
komprehensif (promotif-preventif, kuratif-
rehabilitatif).
Revitalisasi puskesmas untuk
pengendalian PTM
1. Meningkatkan sumberdaya tenaga kesehatan yang
professional dan kompenten dalam upaya
pengendalian PTM khususnya tatalaksana PTM di
fasilitas pelayanan kesehatan dasar,

2. Meningkatkan manajemen pelayanan pengendalian


PTM secara komprehensif (terutama promotif dan
preventif) dan holistik

3. Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana


promotif-preventif, maupun sarana prasarana
diagnostik dan pengobatan.
PERENCANAAN
Perencanaan kegiatan PPTM di puskesmas dilaksanakan
secara terintegrasi

Tahapan proses perencanaan di tingkat puskesmas


dilaksanakan melalui beberapa tahap yaitu:
1.Tahap Persiapan,
2.Tahap Analisa Situasi
3.Tahap Penyusunan Rencana Anggaran Kegiatan (RAK)
4.Tahap Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
(RPK)
5.Penggerakan dan Pelaksanaan Kegiatan

7
1. TAHAP PERSIAPAN
 Data dasar urutan besaran (sepuluh PTM tertinggi)
 Data penduduk berisiko PTM
 Berdasarkan penduduk yg berisiko, dapat
direncanakan kebutuhan SDM dalam PPTM, alat dan
bahan untuk pelaksanaan skrining dan deteksi dini
kesehatan yang dibutuhkan, serta obat-obatan
pengendalian penyakit tidak menular, termasuk
bahan pendukungnya

8
1. TAHAP PERSIAPAN
STANDARD YG DIBUTUHKAN PADA PUSKESMAS PELAYANAN
PPTM
a. Sumber Daya Manusia
Untuk dapat melaksanakan pelayanan PTM terintegrasi di
puskesmas diperlukan SDM yang kompeten, terdiri dari
1 (satu) orang dokter umum, terlatih PTM terintegrasi, Practical
Approach to Lung Health (PAL), ACLS, GELS.
1 (satu) orang perawat, terlatih BTCLS, GELS,
1 (satu) orang Bidan, terlatih GELS,
1 (satu) orang Sarjana Kesehatan Masyarakat, terlatih
surveilans
1 (satu) orang ahli gizi (minimal D3)
1 (satu) orang penata Kesehatan Lingkungan
1 (satu) orang fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat
1 (satu) orang apoteker
Serta tenaga pendukung sesuai dengan kebutuhan puskesmas
9
1. TAHAP PERSIAPAN
b. Sarana dan Prasarana
Menyangkut sumber daya (tenaga, anggaran/biaya,
metode/SPO, peralatan medis) dan obat essensial PTM.
Target tahun 2014: minimal satu Kabupaten/Kota
memiliki satu puskesmas pelayanan PTM yang dapat
dilaksanakan di puskesmas perawatan maupun non
perawatan, tergantung pada sumber daya, sarana-
prasarana yang dimiliki.

10
1. TAHAP PERSIAPAN
 Sarana deteksi dini : Tensimeter merkuri, alat pengukur: TB, BB,
LP, stetoskop, EKG, Rontgen paru, peak flow meter, IVA kit,
glukometer, tes albumin urin, tes cholesterol, amphetamine
test, alcohol test

 Sarana penatalaksanaan kegawatdaruratan PTM: tabung


oksigen, tabung N2O/CO2, monitor 4 parameter (TD, nadi, EKG,
pulseoxymetri), nebulizer, trauma kit, spirometri, defibrillator,
resusitasi kit.

 Sarana pendukung seperti kreatinin, keton urine, dan


troponin test, Thiroid Check, HbA1C, CKMB(Creatine kinase
Miyocardial Band), Mioglobin.
 
 Standar pemeliharaan alat dgn kalibrasi dengan teratur dan
pembuangan limbah medis sesuai standar untuk Alat suntik
disposible & sampah medis lainnya.
 
11
2. TAHAP ANALISA SITUASI
Pada tahap ini dilakukan proses analisis semua data
yang ada agar dapat diindikasi permasalahan terkait
PTM termasuk didalamnya permasalahan yang
menyangkut kesadaran (awareness) dan keterlibatan
masyarakat dalam PPTM.
Hal- hal yg perlu dianalisis adalah:
Jenis dan jumlah tenaga Puskesmas
Jumlah dan jenis obat
Jenis dan jumlah alat
 Kegiatan pengendalian PTM disesuaikan dengan SPM
Kabupaten/Kota yang telah disusun dan biaya
operasional pelayanan pengendalian PTM sesuai
dengan Rencana Anggaran Kinerja (RAK) Puskesmas

12
3. TAHAP PENYUSUNAN RENCANA
ANGGARAN KEGIATAN (RAK)
Hasil analisis masalah yang ditemukan  tim perencana
membuat usulan RAK.
RAK dapat disusun berdasarkan data :
Proporsi (%) penduduk berisiko
Proporsi (%) penduduk berisiko yang ditargetkan akan dicakup
dalam skrining dan deteksi dini faktor risiko PTM.
Besarnya sasaran/ target ini perlu ditetapkan secara bersama
dengan Dinas Kesehatan, RSUD Kabupaten/Kota dan Swasta.
Data tenaga, alat deteksi dini dan skrining, serta bahan/obat
untuk penanganan dini penduduk berisiko yang disesuaikan
dengan Proporsi (%) penduduk berisiko.

13
4. Penyusunan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan (RPK)
 Rencana Pelaksanaan Kegiatan disusun secara
terpadu/ terintegrasi
 Perencanaan melibatkan beberapa pihak seperti
lintas program dan sektor, LSM, masyarakat
 RPK didokumentasikan dengan rapi, sebagai bahan
informasi kepada pihak-pihak terkait, baik internal
maupun eksternal

14
5. Penggerakan dan Pelaksanaan
Kegiatan
Penggerakan dan pelaksanaan kegiatan PPTM dapat
dilaksanakan dengan beberapa tahapan, yaitu:
Penempatan semua pihak yang terkait dgn
pelaksanaan kegiatan puskesmas, sesuai dengan tugas
dan fungsinya masing-masing.
Pelaksanaan kegiatan secara terintegrasi
Pendekatan dalam upaya penggerakan,
tergantung situasi dan kondisi target sasaran,

15
5. Penggerakan dan Pelaksanaan
Kegiatan
Persiapan Pelaksanaan Kegiatan PPTM penting untuk
memperhatikan:
Kesiapan tenaga terlatih
Terintegrasi dengan unit lain di dalam maupun luar
gedung
Unit pencatatan dan pelaporan puskesmas, untuk
dokumentasi pelayanan PPTM

Pengawasan dan Pengendalian


Tujuan pengawasan dan pengendalian adalah
tercapainya target kegiatan pada waktu yang
ditetapkan, sesuai dengan tahapan-tahapan
kegiatannya.
16
5. Penggerakan dan Pelaksanaan
Kegiatan
Pengawasan dan Pengendalian
Tujuan pengawasan dan pengendalian adalah
tercapainya target kegiatan pada waktu yang ditetapkan,
sesuai dengan tahapan-tahapan kegiatannya.

Penilaian.
Hasil pencapaian kegiatan pengendalian PTM akan dinilai
terhadap tujuan pengendalian PTM yang telah
dirumuskan dan disepakati, yaitu berfungsinya
puskesmas sebagai unit pelaksana sekaligus manajer
pengendalian PTM di wilayah kerja puskesmas tersebut.

17
Penilaian
Tujuan kegiatan penilaian kinerja pengendalian PTM di
puskesmas adalah :
Tingkat kesadaran masyarakat
Tingkat pemanfaatan puskesmas sebagai pusat pelayanan
pengendalian PTM di masyarakat dan pusat
rujukan-antara/rujukan medik spesialistik terbatas antar
puskesmas
Tingkat kemampuannya menangani kasus emergensi/
komplikasi, dalam batas kewenangan yang boleh dilakukan
oleh Tim Inter-profesi terlatih
Mendapatkan data dan informasi untuk perencanaan tahun
yang akan datang.
Pemanfaatan data dan informasi yang dihasilkan

18
Pelayanan PTM Di Puskesmas
 PENCEGAHAN
 Pencegahan Primer: kegiatan yang dapat
menghentikan / mengurangi FR (sebelum sakit)
 Pencegahan Sekunder: lebih ditujukan pada
kegiatan deteksi dini untuk menemukan
penyakit. Bila ditemukan kasus, maka dapat
dilakukan pengobatan dini agar penyakit
tersebut tidak menjadi parah.
 Pencegahan Tertier: untuk mempertahankan
kualitas hidup dan lama ketahanan hidup
penderita yang telah mengalami penyakit

19
Pelayanan PTM Di Puskesmas
 Deteksi Dini.
Kegiatan deteksi dini faktor risiko ini dapat
dilakukan, fasilitas pelayanan kesehatan,
Masyarakat Khusus / Kelompok Khusus, melalui
Posbindu

 Skrining /Uji Tapis


Skrining /Uji Tapis bukan untuk diagnosis tetapi
untuk menjaring dan menentukan apakah yang
bersangkutan memang sakit atau tidak, oleh karena
itu memerlukan follow-up yg cepat dan pengobatan
yang tepat pula.
Pelayanan PTM Di Puskesmas
 Tindak lanjut dini.
Selain upaya deteksi dini faktor risiko, diperlukan
tindak lanjut dini dan tatalaksana kasus.
Penanganan respon cepat menjadi hal yang
utama agar kecacatan dan kematian dini akibat
PTM dapat tercegah dengan baik.

 Respon Cepat Kegawat daruratan


adalah/respon cepat terhadap kondisi kegawatan
PTM yang harus dilakukan oleh setiap petugas
kesehatan di fasilitas yankes dasar.

21
Pelayanan PTM Di Puskesmas
 Pengobatan
Pengobatan yg tepat, cepat, efektif dan rasional
dilakukan pada FR dan PTM. Karena PTM merupakan
penyakit kronis membutuhkan pengobatan secara terus
menerus sehingga pemberian obat disesuaikan dengan
tatalaksana masing2 FR dan PTM.

 Palliatif
Sebaiknya penatalaksanaan paliatif dilaksanakan sejak
awal diagnosis kanker

 Rehabilitasi PTM
Bertujuan untuk meminimalkan komplikasi melalui
pengobatan yang tepat serta meningkatkan kualitas
hidup dan lama ketahanan hidup penderita
22
Pencatatan dan Pelaporan

Pencatatan dan pelaporan rutin

23
Kesimpulan
 Pedoman Pusk PTM merupakan upaya dalam
mengakomodasi berbagai perkembangan di bidang
kesehatan maupun sektor lain yang berdampak pada
derajat kesehatan.

 Dukungan, baik pemerintah, swasta, maupun LSM,


organisasi profesi, akademisi, sangat dibutuhkan pada
penerapan kebijakan PTM dan kondisi dan situasi
daerah.

 Pengendalian PTM secara terintegrasi merupakan


kunci keberhasilan dalam upaya PPTM di puskesmas.

24
25

Anda mungkin juga menyukai