Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang PPKL Puskesmas

Kesehatan merupakan salah satu indikator tingkat kesejahteraan


manusia sehingga menjadi prioritas dalam pembangunan nasional suatu
bangsa, bahkan kesehatan menjadi salah satu tolak ukur indeks
pembangunan manusia suatu bangsa. Hal ini terkait dengan upaya untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia dari bangsa tersebut. Dengan
sumber daya manusia yang berkualitas maka akan semakin meningkatkan
pula daya saing bangsa tersebut dalam persaingan global saat ini.
Menurut Undang-Undang No.34 Tahun 2016 tentang Pelayanan
Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab
kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud
mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien.
Upaya kesehatan diselenggarakan dengan pendekatan pemeliharaan,
peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),
penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif),
yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
Tempat yang digunakan untuk menyelenggarakannya disebut sarana
kesehatan.
Puskesmas merupakan unit pelayanan kesehatan yang memiliki peran
sebagai dalam menyediakan data dan informasi obat dan pengelolaan obat
seperti kegiatan perencanaan, penerimaan, penyimpanan, dan distribusi,
pencatatan dan pelaporan, dan evaluasi pada masyarakat. Obat dan
pembekalan kesehatan sebaiknya dikelola secara optimal untuk tercapainya
tepat jumlah, tepat jenis, tepat penyimpanan, tepat waktu pendistribusian,
tepat penggunaan dan tepat mutunya di tiap unit, Kemenkes (2010).
Puskesmas merupakaan unit pelayanan yang bertanggung jawab untuk
menyelengarakan pembangunan kesehatan disatu atau sebagian wilayah
kecamatan yang mempunyai fungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan
masyarakat, pusat pemberdayaan masyarakat dan pusat pelayan kesehatan
tingkat pertama dalam rangka pencapaian keberhasilan fungsi puskesmas
sebagai ujung tombak pembanguanan bidang kesehatan, Alamsyah (2011).

Pelayanan puskesmas semakin hari akan mengalami kemajuan dan


semkin berkembang baik dari segi pelayanan ataupun sumber daya yang
dibutuhkan. peningkatan pada peralatan saja pun tidak cukup,tetapi juga
memerlukan manajemen yang lebih sesuai, maka perlu sistem informasi
yang dapat mendukung manajemen tersebut agar tercipta kesusaian yang
diperlukan. Tidak mungkin ada manajemen akan berjalan dengan lancar
tanpa didukung dengan sistem informasi yang sesuai (Sabarguna HBS dan
Listiani H, 2008).
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
30 Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas yang
dimaksud dengan puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupaten/kota yang betanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja.
Pelayanan kefarmasian dipuskesmas merupakan satu kesatuan yang
tidak dapat dipisahkan dari pelaksanaan upaya kesehatan yang berperan
penting dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Pelayanan kefarmasian di puskesmas harus mendukung tiga fungsi
puskesmas, yaitu sebagai pusat perggerak pembangunan berwawasan
kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat dan pusat pelyanan kesehatan
strata pertama yang meliputi pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan
kesehatan masyarakat, Permenkes (2016).
Puskesmas sebagai tempat mengabdi untuk Tenaga Teknis
Kefarmasian diharapkan memiliki persyaratan, perlengkapan, serta
manajemen puskesmas yang baik agar pelayanan kefarmasian yang
diberikan kepada pasien benar-benar dapat menjamin keamanan
penggunaan obat, penggunaan alat kesehatan yang sesuai indikasi, efektif,
aman, dan terjangkau sehingga hasil akhir yang ingin diperoleh dapat
tercapai yaitu meningkatnya kualitas dari kehidupan pasien itu sendiri, dan
pelayanan kefarmasian yang dilakukan oleh TTK sesuai dengan standar
profesi, kode etik dan peraturan disiplin profesinya.
Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Puskesmas
mengharapkan para calon TTK mampu dan dapat memahami tugas,
wewenang, serta tanggung jawab sebagai seorang TTK, dan mampu dalam
mengelola administrasi obat (meliputi obat bebas, obat bebas terbatas, obat
keras, narkotik, psikotropik, dan resep dokter), serta mengetahui peranan
TTK dalam aspek Pharmaceutical care dan Komunikasi, Informasi dan
Edukasi (KIE).
Calon Tenaga Teknis Kefarmasian yang nantinya akan mengabdikan
diri kepada masyarakat, maka sudah seharusnya mahasiswa/mahasiswi D-III
Farmasi menerapkan serta mempraktekkan ilmu yang diperoleh dalam
Pengantar Praktek Kerja Lapangan (PPKL) dan diharapkan
mahasiswa/mahasiswi juga memperoleh ilmu tambahan serta gambaran
mengenai wujud nyata pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. Oleh
sebab itu, pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Puskesmas bagi
mahasiswa D-III Farmasi Stikes Darul Azhar Batulicin sangat perlu
dilakukan dalam rangka mempersiapkan diri untuk berperan langsung dalam
berbagai kegiatan terpadu yang ada di Instalasi Farmasi puskesmas sesuai
fungsi dan Tenaga Teknis Kefarmasian.
1.2 Tujuan PPKL Puskesmas

Tujuan diadakannya PPKL di puskesmas yaitu :

1. Untuk mengetahui apa saja peran Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK)


di puskesmas.
2. Dapat mengetahui bagaimana cara mengelola obat dan perbekalan
kesehatan di puskesmas mulai dari perencanaan, permintaan,
penerimaan obat, penyimpanan, distribusi, pengendalian pengguanan,
serta pencatatan dan pelaporan.
3. Dapat mengetahui bagiamana pelayana kefarmasian dipuskesmas dan
apakah sudah memenuhi standar yang ditetapkan atau belum.
4. Memahami pengelolaan resep dipuskesmas yaitu alur pelayanan resep,
penyimpanan resep, penulisan resep.

1.3 Manfaat PPKL Puskesmas

Adanya PPKL ini diharapkan dapat mencapai beberapa manfaat,yaitu:

1. Bagi Mahasiswa/i
a. Memberikan pengetahuan kepada mahasiswa tentang kegiatan
sebagai Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK) di puskesmas.
b. Dapat langsung dalam mengaplikasikan ilmu teori kefarmasian
yang diperoleh pada pendidikan di Perguruan Tinggi,sehingga
dapat meningkatkan keterampilan mahasiswa.
c. Dapat memeperoleh gambaran dan pengalaman kepada
mahasiswa mengenai puskesmas dengan segala aktivitasnya
sehingga mahasiswa dapat memperoleh pehaman mengenai
peran apotik dan personilnya.
d. Dapat mengembangkan komunikasi dengan pasien,kelurga
pasien dan tenaga kesehatan lainnya sehingga tercapai tujuan
dari pengobatan.
e. Dapat menambah pengalaman belajar secara nyata dan
komprensif di dalam kegiatan praktik kerja lapangan untuk
mencapai sebuah keberhasilan pendidikan, sehingga nantinya
mahasiswa dapat lebih siap dan mandiri.

2. Bagi Program Studi


Dapat menjadi tolak ukur pencapaian kinerja program studi
khususnya untuk mengevaluasi hasil pembelajaran oleh instansi
tempat PPKL dan Dapat menjalin kerjasama dengan instansi tempat
PPKL

3. Bagi Instalasi Tempat PPKL


Dapat menjadi bahan masukan bagi instansi untuk menentukan
kebijakan perusahaan dimana yang akan datang berdasarkan hasil
pengkajian dan analisis yang dilakukan mahasiswa selama PPKL.

1.4 Waktu dan Tempat PPKL


1. Waktu Pelaksanaan PPKL
Tanggal : 12 Desember 2022 – 06 Januari 2022
Hari : Setiap Senin s/d Jumat
Jam : 08.00 s/d 15.00 Wita

2. Tempat Pelaksanaan PPKL


Bertempat di Puskesmas Perawatan Sungai Kupang, Jl.Pangeran
Adipati No 176 Desa Sungai Kupang Kecamatan Kelumpang Hulu,
Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai