PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
daya yang dimiliki semua manusia dan bukan merupakan suatu tujuan
bugar tetapi meliputi jiwa yang sehat dimana individu dapat bersikap
berdampak pada citra rumah sakit jika pasien mengalami ketidak puasan
error.
tawarkan.
salah satu wujud dan bentuk tanggung jawab untuk turut serta dalam
Oleh karena itu, pada penelitian ini peneliti merasa tertarik ingin
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Sawerigading Palopo.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Institusi
penelitian selanjutnya.
3. Bagi Intansi/RSUD
TINJAUAN PUSTAKA
A. Rumah Sakit
rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah Sakit umum
c. pelayanan nonmedik.
rujukan.
7
pelayanan kesehatn.
kesehatan
a. Pelayanan medis
Kerajaan Luwu, dalam perjalanan telah mengalami dua kali renovasi yakni
yang sebelumnya memiliki status Rumah Sakit Tipe D,dan tahun 1994
VISI :
2023
MISI:
2. Menyelenggarakan tata kelola rumah sakit dan tata kelola Klinis yang
baik.
pelayanan kesehatan.
berkelanjutan.
pelayanan kefarmasian.
a. Pemilihan
Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai sesuai dengan
yang disepakati staf medis, disusun oleh Komite/Tim Farmasi dan Terapi
b. Perencanaan kebutuhan
Bahan Medis Habis Pakai sesuai dengan hasil kegiatan pemilihan untuk
menjamin terpenuhinya kriteria tepat jenis, tepat jumlah, tepat waktu dan
c. Pengadaan
menjamin ketersediaan, jumlah, dan waktu yang tepat dengan harga yang
d. Penerimaan
spesifikasi, jumlah, mutu, waktu penyerahan dan harga yang tertera dalam
kontrak atau surat pesanan dengan kondisi fisik yang diterima. Semua
e. Penyimpanan
f. Pendistribusian
Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai di unit
pelayanan.
Bahan Medis Habis Pakai yang tidak dapat digunakan harus dilaksanakan
atau berdasarkan inisiasi sukarela oleh pemilik izin edar (voluntary recall)
h. Pengendalian
Bahan Medis Habis Pakai dapat dilakukan oleh Instalasi Farmasi harus
i. Administrasi.
a. monitoring
b. Evaluasi.
kefarmasian.
persyaratan klinis baik untuk pasien rawat inap maupun rawat jalan.
a. nama, umur, jenis kelamin, berat badan dan tinggi badan pasien
c. tanggal Resep
c. stabilitas
b. duplikasi pengobatan
d. kontraindikasi
e. interaksi Obat.
(medication error).
pasien.
3. Rekonsiliasi Obat
pasien dari satu Rumah Sakit ke Rumah Sakit lain, antar ruang
perawatan, serta pada pasien yang keluar dari Rumah Sakit ke layanan
tidak bias, terkini dan komprehensif yang dilakukan oleh Apoteker kepada
kesehatan di lingkungan Rumah Sakit dan pihak lain di luar Rumah Sakit
a. Menjawab pertanyaan
melakukan kegiatan penyuluhan bagi pasien rawat jalan dan rawat inap
f. Melakukan penelitian.
b. tempat
c. perlengkapan
5. Konseling
saran terkait terapi Obat dari Apoteker (konselor) kepada pasien dan/atau
6. Visite
masalah terkait Obat, memantau terapi Obat dan Reaksi Obat yang Tidak
mencakup kegiatan untuk memastikan terapi Obat yang aman, efektif dan
terjadi pada dosis lazim yang digunakan pada manusia untuk tujuan
profilaksis, diagnosa dan terapi. Efek Samping Obat adalah reaksi Obat
dengan teknik aseptik untuk menjamin sterilitas dan stabilitas produk dan
dokter yang merawat karena indeks terapi yang sempit atau atas usulan
C. Kepuasan Pasien
terdiri dari beberapa faktor diantaranya yaitu aspek non medis mencakup
pelanggang baru (Kuntoro. 2017). Salah satu masalah penting dari survey
Salah satu faktor yang dapat menyebabkan hal ini adalah biasanya pasien
c. Menghindari bias
didapatkan optimal atau tida oleh produsen, maka dalam layanan tersebut
bersih.
penyelenggaraan pelayanan.
D. Kerangka Konsep
a. Variable independen
mempengaruhi.
b. Variablel dependen
variabel efek.
Kerangka Konsep
keterangan:
Independent
Dependent
No Variabel Kriteria
dependen objektif
b. P (puas) = 4= 76-85 %
dari skor maksimal:
pasien puas.
c. CP (cukup puas) = 3=
56-75 % dari skor
maksimal : pasien
cukup puas.
d. TP (tidak puas) = 2 =
40-55 % dari skor
maksimal : pasien tidak
puas.
b. P (puas) = 4= 76-85 %
dari skor maksimal:
pasien puas.
c. CP ( cukup puas) = 3=
56-75 % dari skor
maksimal : pasien
cukup puas.
d. TP (tidak puas) = 2 =
40-55 % dari skor
maksimal : pasien tidak
puas.
b. P (puas) = 4= 76-85 %
c. CP ( cukup puas) = 3=
56-75 % dari skor
maksimal : pasien
cukup puas.
d. TP (tidak puas) = 2 =
40-55 % dari skor
maksimal : pasien tidak
puas.
b. P (puas) = 4= 76-85 %
dari skor maksimal :
pasien puas.
c. CP (cukup puas) = 3=
56-75 % dari skor
maksimal : pasien
cukup puas.
d. TP (tidak puas) = 2 =
b. P (puas) = 4= 76-85 %
dari skor maksimal:
pasien puas.
c. CP (cukup puas) = 3=
56-75 % dari skor
maksimal : pasien
cukup puas.
d. TP (tidak puas) = 2 =
40-55 % dari skor
maksimal : pasien tidak
puas.
a. Pasien :
b. Pelayanan :
mendapat pelayanan.
c. Kepuasan :
d. Tingkat Kepuasan :
pelayanan cukup dari harapan, pasien cukup puas maka diberi skor 3.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Palopo.
Populasi
Sampel
berikut :
N
n=
1+ N (d) ²
Keterangan:
N : besar sampel
n : besar populasi
0,1. Berdasarkan rumus slovin tersebut maka besar sampel pada bulan
455
n= 2
1+ 455 ( 0,1 )
455
n=
5.55
n=82 %
1. Jenis data
a. Data primer
telah di persiapkan.
b. Data sekunder
palopo.
a. SP (sangat puas) =5
b. P (puas) =4
c. CP ( cukup puas) =3
d. TP (tidak puas) =2
1. Pengolahan Data
a. Editing
Langkah ini bertujuan untuk memperoleh data yang baik agar di peroleh
b. Coditing
pengkodean didasari oleh jawaban yang diberi skor atau nilai tertentu.
c. Entry data
Yakni mengisi kolom kolom atau kotak kotak lembar kode atau kartu
d. Cleaning
e. Tabulating
2. Analisis Data
pertanyaan.
2. P (puas) = bobot 4
skor maksimal.
skoryangdicapai
skor= × 100%
skormaksimal
G. Etika Penelitian
1. Informed Consent
2. Anomymity
3. Confedentiality (Kerahasiaan)
BAB IV
A. Hasil Penelitian
bulan juni 2021 untuk menebus obat di instalasi farmasi selama 3 hari di
Tabel 4.1.1
Tabel 4.1.2
Tabel 4.1.3
presentase 4%.
Tabel 4.1.4
dirasakan.
Tabel 4.2.1
Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Dimensi Daya Tanggap
Daya Tanggap Frekuensi Presentase (%)
Sangat Puas 15 60
Puas 10 40
Cukup Puas 0 0
Tidak Puas 0 0
Sangat Tidak Puas 0 0
Jumlah 25 100
Tabel 4.2.2
Frekuensi
Kehandalan Presentase (%)
Sangat Puas 11 44
Puas 5 20
Cukup Puas 7 28
Tidak Puas 2 8
Jumlah 25 100
obat kepada pasien, dari hasil penelitian 11 pasien sangat puas, 5 pasien
merasa puas, 7 pasien merasa cukup puas, dan 2 pasien merasa tidak
kunjungan.
Tabel 4.2.3
Sangat Puas 7 28
Puas 13 52
Cukup Puas 4 16
Tidak Puas 0 0
Jumlah 25 100
Berdasarkan tabel 4.2.3 di atas dapat diketahui bahwa tingkat
cukup puas dan 1 pasien merasa sangat tidak puas dengan pelayanan
yang diberikan.
kunjungan.
Tabel 4.2.4
Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Dimensi Kepedulian
Sangat Puas 7 28
Puas 11 44
Cukup Puas 7 28
Tidak Puas 0 0
Jumlah 25 100
Tabel 4.2.5
Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Dimensi Bukti Fisik
Bukti Fisik Frekuensi Presentase (%)
Sangat Puas 5 20
Puas 12 48
Cukup Puas 5 20
Tidak Puas 3 12
Sangat Tidak Puas 0 0
Jumlah 25 100
pasien merasa cukup puas, dan 3 pasien merasa tidak puas dengan
B. Pembahasan
presentase 28% dan di umur 41-54 tahun paling rendah jumlah responden
Palopo dapat di lihat hasil penilain pasien terhadap daya tanggap dari
terdapat 15 pasien sangat puas dan 10 pasien yang merasa puas dengan
puas, 5 pasien merasa puas, 7 pasien merasa cukup puas, dan 2 pasien
sangat puas, 13 pasien merasa puas, 4 pasien merasa cukup puas dan 1
pelayanan yang di berikan, Pada dimensi bukti fisik dapat dilihat bahwa
lingkungan instalasi farmasi mulai dari luas ruang tunggu sampai dengan
merasa cukup puas, dan 3 pasien merasa tidak puas dengan pelayanan
yang di berikan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
pada kategori
merasa puas.
puas, 7 pasien merasa cukup puas, dan 2 pasien merasa tidak puas.
pasien merasa cukup puas, dan 1 pasien merasa sangat tidak puas.
merasa puas, 5 pasien merasa cukup puas, dan 3 pasien merasa tidak
B. Saran
puas.
48
DAFTAR PUSTA
Siregar. J.P. Charles. Farmasi Rumah Sakit Teori Dan Terapan. Buku
kedokteran EGC: Jakarta. 2019.
LAMPIRAN 4 DOKUMENTASI