PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
jarigan yang cedera itu. Apa bila jaringan dalam tubuh mengalami cedera
misalnya karena terbakar, teriris atau karena infeksi kuman, maka pada
diperbaiki atau diganti dengan jaringan baru, rangkaian reaksi ini disebut
respon imun, dan inflamasi kronis. Inflamasi akut merupakan respon awal
Inflamasi kronis dapat menyebabkan sakit dan kerusakan pada tulang dan
(Katzung, 2001)
spondylosis. Obat ini efektif untuk peradangan lain akibat trauma (pikulan,
dan kemih serta keluahan tulang pinggang dan nyeri haid (dysmenorroe).
NSAID juga berguna untuk nyeri kanker akibat metastase tulang. Yang
banyak digunakan untuk kasus ini adalah zat-zat dengan efek samping
Rahardja, 2002 )
Banyak kasus peradangan yang terjadi memacu para ahli farmasi
terluka. Oleh karena itu, untuk mengetahui bagaimana cara kerja atau
B. Maksud Praktikum
C. Tujuan Praktikum
buatan
inflamasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Dasar Teori
golongan anti inflamasi non steroid ( AINS ) dan anti inflamasi steroid (
AIS ). Kedua golongan obat ini selain berguna untuk mengobati juga
METODE KERJA
Pletismometer
Spoit injeksi 1 ml
Timbangan
Labu ukur
Stopwatch
Spull 1 ml
Spidol
Plester
Larutan tilosa 1%
Dipenydramin
Metal prednisolon
C. Cara Kerja
Dipilih hewan coba yang sehat ( tidak cacat dan tidak sakit )
labu ukur
kelompoknya
a) Kelompok 1 ( tilosa 1% )
D. Perhitungan Dosis
1. Diphenydramin
= 0,018 ml
= 0,018 ml X BB/200
2. Meril prednisolon
= 2,25 mg
= 0,018 ML X BB / 200
PEMBAHASAN
A. Hasil Praktikum
1. Ukuran kaki
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
terjadinya inflamasi.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Abrams, 2005. Respon Tubuh Terhadap Cedera, EGC, Jakarta
Kedokteran EGC
Gramedia, Jakarta