Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI SISTEM ORGAN

PERHITUNGAN DOSIS DAN PEMBUATAN SEDIAAN HEWAN UJI

Dosen Pengampu :
Maritsa Nurfatwa, S. Farm., Apt
Nur Rahayuningsih, M. Si., Apt

Kelas : Farmasi 2-C


Disusun Oleh :

Kelompok 2

- Annisa Nurhayati (31116104)


- Asti Juanti (31116105)
-Gian Giantry (31116117)
-Novi Nurbaety (31116130)
-Rani Agustiani (31116132)

STIKes BAKTI TUNAS HUSADA


PRODI S1 FARMASI
TASIKMALAYA
2018
PERHITUNGAN DOSIS DAN PEMBUATAN SEDIAAN UJI

Hari/Tanggal : Selasa / 13 Februari 2018


A. TUJUAN
1. Menghitung dosis yang di perlukan
2. Mengetahui beberapa hewan yang dapat di gunakan untuk pengujian obat
3. Mengetahui pengaruh obat yang diberikan secara berbeda rute pemberian

B. DASAR TEORI

Karakteristik hewan percobaan ada 4 golongan hewan yaitu :


1. Hewan liar
2. Hewan yang konvensional, yaitu hewan yang di pelihara secara terbuka
3. Hewan yang bebas kuman spesifik patogen, yaitu hewan yang di pelihara
dengan sistem baerir(tertutup)
4. Hewan yang bebas sama sekali dari kuman, yaitu hewan yang di pelihara
dengan sistem isolator sudah tentu penggunaan hewan percobaan di atas di
sesuaikan dengan berbagai macam percobaan biomedis yang akan di
lakukan semakin meningkat cara pemeliharaan, semakin sempurna pula
hasil percobaan yang di lakukan.
Dengan demikian apabila suatu percobaan di lakukan terhadap hewan
percobaan yang liar, hasilnya akan berbeda bila menggunakan hewan
percobaan konversional ilmiah maupun hewan yang bebas kuman (
sulaksonono, M.E,,1987)
Penggunaan hewan percobaan dalam penelitian ilmiah di bidang
kedokteran /biomedis telah berjalan puluhan tahun yang lalu.
Hewan sebagi model atau sarana percobaan haruslah memenuhi
persyaratan-persyaratan tertentu antara lain persyaratan genetik/ keturunan dan
lingkungan yang memadai dalam pengeloaannya, di samping faktor ekonomis,
mudah tidaknya di peroleh, serta mampu memberikan reaksi biologis yang mirip
kejadiannya pada manusia (Tjay,T.H dan Rahardja,K,2002)
Defenisi hewan uji coba:
Hewan coba/hewan uji atau sering di sebut hewan laboratorium adalah
hewan yang khusus di ternakkan untuk keperluan penelitian biologik.
Jenis hewan uji coba:
1. Tikus
Sangat cerdas tidak begitu fotofobik, aktivitas tidak terhambat dengan
kehadiran manusia, cenderung galak dan sering menyerang, dapat hidup
sendiri di kandangnya.
2. Mencit
Cenderung berkumpul bersama, penakut fotofobik, lebih aktif pada malam
hari, aktivitas terhambat dengan kehadiran manusia, dan tidak mengigit.
Mencit dan tikus di gunakan sebagi hewan model hidup dalam berbagai
kegiatan penelitian terutama yang akan di terapkan pada manusia. Hewan
ini mudah di dapat mudah di kembangbiakan dan harganya relatif kebih
murah, ukurannya kecil sehingga mudah di tangani, jumlah anak
peranakannya banyak, sebagaimana makhluk hidup lainnya selama
pertumbuhan dan perkembangannya mencit tidak dapat lepas dari
pengaruh Berbagai faktor lingkungannya (Sundari, 2011)

Rute pemberian obat


1. Oral
Mencit dan tikus
Pegang mencit sesuai dengan cara yang di sebutkan sebelumnya
sehingga leher mencit dalam keaadaan lurus. Kemudiaan masuknya
suntikan oral kedalam mulut sampai esophagus (posisi suntikan oral
yang di masukkan tegak lurus).
2. Subkutan
Mencit dan tikus
Obat di suntikan di bawah kulit daerah tengkuk (di leher bagian atas)
dengan terkebih dahulu mencubit kulitnya, lalu suntikan dengan sudut
45 derajat.
Penggunaan hewan percobaan dalam penelitian ilmiah di bidang
kedokteran /biomedis telah berjalan puluhan tahun yang lalu. Hewan
sebagai model atau sarana percobaan haruslah memnuhi persyaratan-
persyaratan tertentu antara lainpersyaratan genetis/keturunan dan
lingkuanga yang memadai dalam pengelolaannya, di samping faktor
ekonomis, mudah tidaknya di peroleh, serta mampu memberika reaksi
biologis yang mirip dengan manusia.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Alat :
1) Timbangan

2) Kertas Perkamen

3) Kalkulator

4) Alat Tulis
2. Bahan :
- Tablet :

1) ctm 4mg/tab

2) deksamethason 0,5mg/tab

3) metilprednisolon 4mg/tab

4) Gliben 5mg/tab

5) Loperamid 2mg/tab

6) gg 100mg/tab

7) Prednison 5mg/tab

8) Paracetamol 500 mg/tab

9) Spironolakton 25 mg

- Simplisia :

1) Rosela

2) KulitManggis

3) KayuSecang

4) DaunSirih

5) DaunDelima

6) AkarAlang-alang

7) DaunCengkeh

8) Temulawak

D. DATA HASIL PENGAMATAN

Dexamethasone 0,5mg/70kgBB Manusiaakan diberikan pada mencit dan tikus.

 Diketahui : Berat zat aktifdalam 1 tablet = 0,5mg


 Ditanyakan : 1. Bobot tablet rata-rata
2. Dosis yang akan diberikan pada mencit
3. Volume Pemberian
3. Dosis yang akan diberikan pada tikus
4. Larutan Stock yang dibuat
5. Pembuatan larutan stock
 Jawab :
1. Bobot tablet rata- rata
Ditimbang 20 tablet dengan berat = 0,11 + 0,11 + 0,11 + 0,11 + 0,11 +
0,11 + 0,12 + 0,12 +0,12 +0,12 +0,12 +0,12 +0,12+0,12 +0,12 +0,12
+0,12 +0,12 +0,12 +0,12 = 2,34 gram
2,34
Bobot rata rata tablet = 0,117 gram
20

= 117 mg
2. Dosis yang akan diberikan pada mencit
 Konversi dosis manusia ke mencit
Dosis = 0,5 mg x 0,0026 = 1,3 x 10-3mg/25gram bb mencit
 Bobot tablet yang dibutuhkan
1,3 x 10−3mg
× 117mg = 0,3042 mg
0,5 𝑚𝑔

 Volume pemberian = 0,3042 mg / 1ml akuadest


 Membuat larutan stock
Diketahui : Volume maksimal peroral mencit = 1 ml
Larutan stock yang akan dibuat = 10ml
0,3042𝑚𝑔
Larutan stock untuk 10ml = ×10ml
1𝑚𝑙

Larutan stock untuk 10ml =3,042mg/10ml


 Pembuatan larutan stock
PGA atau CMC 1% dilarutkan dalam akuadest untuk
pembuatan suspensi 3,042mg/10ml
3. Dosis yang akan diberikan pada tikus
 Konversi dosis manusia ke tikus
Dosis = 0,5 mg x 0,018 = 9 x 10-3mg/200gram bb tikus
 Bobot tablet yang dibutuhkan
9x 10−3mg
× 117mg = 2,106mg
0,5 𝑚𝑔

 Volume pemberian = 2,106mg / 1ml akuadest


 Membuat larutan stock
Diketahui : Volume maksimal peroral tikus = 5 ml
Larutan stock yang akan dibuat = 50ml
2,106𝑚𝑙
Larutan stock untuk 50ml = ×50ml
5𝑚𝑙

Larutan stock untuk 50ml =21,06 mg/50ml


 Pembuatan larutan stock
PGA atau CMC 1% dilarutkan dalam akuadest untuk
pembuatan suspensi 21,06 mg/50ml.

E. PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini yaitu menghitung dosis pada hewan uji yang di
konversikan dari manusia ke mencit dan manusia ke tikus. Obat yang digunakan
yaitu Dextamethasone. Dexamethasone adalah obat anti inflamasi golongan
steroid atau kortikosteroid dan dapat berfungsi mengobati kondisi seperti arthritis,
gangguan darah/hormon/sistem kekebalan tubuh, reaksi alergi, masalah kulit dan
mata tertentu, masalah pernapasan, gangguan usus tertentu, dan kanker tertentu.
Obat ini juga digunakan sebagai tes untuk gangguan kelenjar adrenal (sindrom
Cushing).
Dextamethasone umumnya dipasarkan dengan kadar 0.5 mg dan 0.75 mg
tablet atau caplet. Sediaan dexamethasone injection biasanya dengan kadar 5 mg /
5 ml. Dexamethason adalah obat antiinflamasi dan antialergi yang sangat kuat.
Sebagai perbandingan Dexamethasone 0,75 mg setara dengan obat cortisone 25
mg, hydrocortisone 20 mg, prednisone 5 mg, dan prednisolone 5 mg.Adapun
dosis obat dexametason yang umum digunakan dan dianjurkan yaitu:
a. Dosis dewasa pada pengobatan menggunakan deksametason oral adalah 0,5
mg sampai dengan 10 mg per hari.
b. Dosis dewasa pada pengobatan menggunakan deksametason parenteral
adalah 1 ml sampai 8 ml per hari.
c. Dosis anak – anak yang dianjurkan adalah 0,08 mg sampai dengan 0,3
mg/Kg berat bedan/hari yang dibagi dalam 3 atau 4 dosis pemberian.
Pemberian oral pada dextamethasone yaitu absorpsi cepat, efek puncak
tercapai dalam 1-2 jam. Onset dan durasi bentuk injeksi berkisar 2 hari-3 minggu,
tergantung cara pemberian (IA atau IM dan tergantung luasnya suplai darah pada
tempat tersebut. Mengalami metabolisme di hati menjadi bentuk inaktif. Waktu
paruh eliminasi pada fungsi ginjal normal adalah 1,8-3,5 jam. Ekskresi
dikeluarkan melalui urin dan feses.
Dextametason juga dapat digunakan untuk mengobati luka pendengaran
pada anjing dan sering dikombinasikan
dengan marbofloxacin dan klotrimazol. Obat ini juga dikombinasikan
pada triklormetiazida untuk digunakan pada kuda.
Tentang Dexamethasone
Golongan Kortikosteroid
Kategori Obat resep
Manfaat  Mengatasi alergi
 Mengatasi peradangan
 Meredakan pembengkakan otak
 Mengatasi edema pada makula
 Mengatasi mual dan muntah akibat kemoterapi
 Mendiagnosis sindrom Cushing
 Mengatasi hiperplasia adrenal kongenital
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak
Kategori kehamilan Masuk ke dalam Kategori C apabila dikonsumsi setelah
dan menyusui kehamilan melewati trimester pertama. (Kategori C: Studi
pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek
samping terhadap janin, namun belum ada studi
terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh
digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan
melebihi besarnya risiko terhadap janin). Masuk ke
dalam Kategori D apabila dikonsumsi pada kehamilan
trimester pertama. (Kategori D: Ada bukti positif
mengenai risiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya
manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar dari
risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang
mengancam jiwa)
Bentuk obat Tablet, sirup, suntik, dan infus

Dalam menghitung dosis untuk hewan uji kita harus mengetahui tabel
konversi yang akan diujikan kepada hewan uji
Dari hasil perhitungan obat dexamethasone 0,5mg/70kg bb manusia yang
akan diberikan pada mencit dengan menghitungan bobot rata-rata dari 20
tabletyaitu 117mg. Setelah dikonversikan dari manusia ke mencit didaptakan
dosis 1,3×10-3 mg/25g bb mencit, dan bobot tablet yang dibutuhkan yaitu 0,3042
mg. Dengan membuat larutan stok sebanyak 10ml dan diberikan peroral pada
mencit yaitu 1ml, sehingga didapatkan larutan stok 3,042mg/10ml. PGA / CMC
1% dilarutkan dalam aquades 10ml untuk pembuatan suspensi 3,042mg/10ml.
Dan hasil perhitungan obat dexamethasone 0,5mg/70kg bb manusia yang
akan diberikan pada tikus dengan menghitungan bobot rata-rata dari 20 tablet
yaitu 117mg. Setelah dikonversikan dari manusia ke tikus didaptakan dosis 9×10-
3
mg/200g bb tikus, dan bobot tablet yang dibutuhkan yaitu 2,106 mg. Dengan
membuat larutan stok sebanyak 10ml dan diberikan peroral pada tikus yaitu 5ml,
sehingga didapatkan larutan stok 21,06mg/50ml. 21,06mg disuspensi dengan
PGA / CMC 1% dilarutkan dalam aquades 50ml.
Fungsi larutan stok sendiri yaitu untuk mengantisipasi kegagalan pada
injeksi atau pemberian secara oral.

F. KESIMPULAN
1. Bobot tablet Dexamethasone rata-rata dari 20 tablet adalah 117mg atau
0,117gram.
2. Dosis yang akan diberikan pada mencit adalah 1,3 x 10-3mg/25gram bb
mencit dengan volume pemberian 0,3042 mg / 1ml akuadest.
3. Dosis yang akan diberikan pada tikus adalah 9 x 10-3mg/200gram bb tikus
dengan volume pemberian 2,106mg / 1ml akuadest.
4. Larutan Stock yang dibuat untuk pemberian pada mencit sebanyak 10ml
adalah 3,042mg/10ml
5. Larutan Stock yang dibuat untuk pemberian pada tikus sebanyak 50ml
adalah 21,06 mg/50ml
6. Pembuatan larutan stock dibuat dalam bentuk suspensi dengan
penambahan CMC atau PGA.

G. DAFTAR PUSTAKA
 Tjay, Tan Hoan dan K. Raharjda, 2007 obat-obat penting,
Gramedia: Jakarta
 Sulaksono, M,E,, 1992 faktor keturunan dan lingkungan
menentukan karakter hewan percobaan biomedis :Jakarta.
 Setiawati, A. Dan F.D Suyatna 1995 pengantar farmakologi
dan terapi edisi IV :Jakarta

Anda mungkin juga menyukai