Pemain :
Farmasi 3 C
Pada suatu hari di Klinik Bersalin Sayang Ibu subjek penelitian ini adalah ibu hamil trimester
ketiga yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
Kriteria inklusi :
Kriteria eksklusi
Pada suatu hari datanglah tiga ibu yang sedang mengandung ke Klinik Bersalin Sayang
Ibu. Tiga ibu tersebut datang bergantian untuk memeriksa kehamilan.
Dan seorang dokter yang memeriksa kehamilan ibu-ibu tersebut akan melakukan
penelitian mengenai Dampak Konseling Individu dan Konseling Berpasangan Terhadap
Penggunaan Kontrasepsi Pasca Persalinan. Oleh karena itu Dokter tersebut berinisiatif untuk
menggunakan pasien yang datang pada hari itu secara random untuk dijadikan sebagai subjek
penelitian.
Dokter : Duh aku belum dapet sampel buat subjek penelitian nih, padahal penelitian
aku harus udah mulai. Oh iya dari tadi belum ada pasien lagi. Oh iya pasien
yang dateng hari ini yang memenuhi kriteria inklusi lebih baik aku jadikan
sampel saja.
Ibu Milenium : Papah gimana kalo hari ini kita periksa kandungan aja, soalnya kalo besok
takutnya papah sibuk kerja.
Bapak Dahlan : Boleh Mah, apa sih yang engga buat mamah... (mamah pun tersipu-sipu)
Midah : Mah, Pah, Midah ikut dong. kan Midah juga mau liat adik Midah yang ada
diperut Mamah.
Bapak Dahlan : Kamu dirumah aja Midah. Jagain rumah takut ada kucing masuk.
Bapak : yaudah Midah boleh ikut tapi bawa motor sendiri yaa. kan motornya Cuma
cukup berdua. kan Midah udah gede ya kan?
Setibanya di Klinik, Ibu Milenium dan Bapak Dahlan, serta Midah langsung berkonsultasi
dengan Dokter.
Dokter : kandungannya dalam keadaan bagus bu, bayinya sehat, ibunya juga ga ada
keluhan apa-apa kan?
Dokter : ibu saya mau memeberikan edukasi sedikit nih bu.. mengenai kontasepsi.
Ibu sudah pernah menerima edukasi mengenai kontrasepsi belum ?
Belum dok : Jadi Bapak Ibu, Ade... emm ade kalau boleh mendengarkan boleh yaa,
untuk pengetahuan aja.
Bapak Dahlan : emm gimana ya mah, papah si masih mau. Tapi kayanya mamah udah
berumur deh jadi bakal kasian kalau harus ngurus bayi lagi nanti.
Ibu Milenial : yaudah Dok, nanti saya fikir-fikir lagi mengenai ini. Terimakasih ya Dok.
Dokter : ibu, kandungan ibu baik, bayinya sehat. Sudah dalam posisi yang bagus loh
ini. Sepertinya perkiraan saya ini tiga minggu lagi ibu sudah melahirkan.
Ibu Angela : wah masa dok?, aduh mana suami saya masih di Papua lagi ngurusih
perusahaan Preportnya. Gimana yah.
Dokter : tenang bu.. pasti ada jalan keluarnya. Ibu ada keluhan lain gak?
Ibu Angela : ga ada sih dok, Cuma sekarang bayinya suka nendang-nendang, uh suka
greget deh saya dok. Ga sabar gitu pengen cepet lihat bayiku.
Dokter : ga papa bu.. itu normal. Oh iya bu. Ibu sebelumnya sudah pernah diberi
edukasi mengenai kontrasepsi belum?
Ibu Angela : Hah belum dok, kan saya baru nikah baru hamil anak pertama jadi engga
tau yang begituan Dok.
Ada banyak macamnya bu salah satunya adalah IUD atau Intra Uterine
Device dimana IUD. IUD ini adalah alat kontrasepsi yang teknik pemasangan
di insersikan ke dalam rongga rahim bu, Beberapa jenis IUD dililit tembaga
atau tembaga campur perak yang dapat dipakai 5-10 tahun.
Ibu Angela : oh begitu ya Dok. Yaudah saya akan coba bicarakan sama suami saya ya
dulu.
Dokter : baik bu
Ibu Sumarinem : sudah 8 bulan Dok. Ini sudah mulai nendang-nendang dedek bayinya. Lagi
sepak bola kali ya Dok, hehe.
Dokter : haha ibu bisa saja. Itu hanya pergerakan bayinya saja ko bu, tak apa itu
normal. Silahkan bu berbaring.
Dokter : Alhamdulillah ibu, bayinya sehat, detak jantungnya normal, dan ibunya
juga tidak ada keluhan kan?
Dokter : ah sebaiknya ibu ini aku jadikan sebagai kelompok kontrol ah, jadi tidak
diberikan konseling.
Dokter : oh iya terimakasih ya bu. Kalo ada apa-apa hubungi saya saja ya bu. Atau
bisa dateng saja ke klinik. Klinik ini buka 24 jam ko bu.
9 bulan kemudian....
Dokter : ibu Milenium yah, bagaimana bu. Dedek bayinya sehat yaa.
Ibu Milenium : Alhamdulillah sehat Dok. Dok saya mau pasang kontrasepsi yang dulu
dokter pernah ceritain itu loh.
Dokter memasangkan kontrasepsi IUD pada ibu Milenium dibantu dengan bidan.
Lalu dokter pun berinisiatif menelefon pasien Ibu Angela untuk memastikan hasil
eksperimennya.
Dokter : halo bu.. saya dokter Boykeh Lucinta yang dulu pernah memeriksa
kandungan ibu.
Ibu Angela : sepertinya tidak dok, karena suami saya tidak mengizinkan. Tapi
sebenarnya saya sih setuju setuju saja dok soalnya biar ada jarak gitu sama
anak pertama saya ini.
Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa bahwa konseling secara berpasangan bersama suami
efektif dalam meningkatkan utilisasi kontrasepsi pasca persalinan.
usia istri dan paparan informasi terbukti dapat mempengaruhi utilisasi kontrasepsi pasca
persalinan.
Jadi RCT (Random Clinical Trials) adalah dimana subyek dari suatu populasi
dikelompokkan secara acak ke dalam grup yang biasa disebut dengan kelompok studi dan
kelompok kontrol, untuk menerima dan tidak menerima suatu tindakan preventif, terapeutik,
manuver dan intervensi.
1. Adanya randomisasi
2. Memberikan tingkat perlakuan yang berbeda pada subyek penelitian
3. Adanya blinding (teknik untuk membuat subyek dan atau pengamat dan atau peneliti
tidak mengetahui tentang status intervensi dari subyek penelitian. Hal ini untuk
mencegah bias informasi)
4. Adanya restriksi (menerapkan kriteria inklusi dan eksklusi dalam memilih subjek
untuk penelitian, sehingga semua subjek penelitian memiliki level atau kategori faktor
perancu atau confounding factor yang sama)
5. Intention to threat analysis (semua subjek yang menerima maupun tidak menerima
intervensi, menyelesaikan maupun tidak menyelesaikan intervensi dianalisis, sesuai
dengan hasil randomisasi)
1. Faktor bias dapat dikontrol secara efektif karena faktor perancu telah dibagi secara
seimbang.
3. Dari segi statistika lebih efektif karena jumlah kelompok perlakuan dan kontrol sebanding.
4. Pemilihan peserta secara random sangat menguntungkan uji klinis secara teori.
3. Uji klinis terkadang harus dilakukan seleksi tertentu sehingga tidak merepresentasikan
populasi.
4. Jika ukuran sampel terlalu kecil, randomisasi gagal mengontrol faktor perancu.
5. Jika waktu perlakuan terlalu pendek, RCT tidak mampu menunjukan efek perlakuan
yang sesungguhnya.