Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH FARMASI INDUSTRI

MANUFACTURING INSTRUCTION & BATCH RECORD


KAPSUL KETOPROFEN

Disusun Oleh :

Nila Wulandari I4C019013


Victoria Ansis Eka S.N I4C019014
Diah Rohmatutsani I4C019015
Arum Kartika Sari I4C019021
Khoirun Nisa’ I4C019046

Dosen Pengampu: Dr. Tuti Sri Suhesti, M.Si., Apt.

KEMENTERIAN, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER
PURWOKERTO
2019
Kapsul Ketoprofen

A. Manufacturing Instruction
- Rencana no.registrasi : GKL7615508901A1
- Rencana no.batch : 20A340
- Rencana klaim etiket : @ kapsul mengandung 500 mg
- Rencana bahan kemas primer : strip (aluminium foil)
- Rencana bahan kemas sekunder : dus
- Rencana bahan label/etiket : aluminium foil
- Rencana bahan leaflet/brosur : kertas HVS 60 gsm
- Rencana indikasi sediaan : analgesic
1. Manufacturing Formula
Tiap 500 mg kapsul ketoprofen, mengandung :
Ketoprofen 50 mg
PVP 2%
Mg stearate 5%
Talk 10%
Amilum manihot 10%
Aerosil 2%
Sodium benzoate 0,02%
Laktosa qs
Etanol qs

Manufacturing Date : Desember 2019


Expired Date : Desember 2022

NO Kode Nama Bahan Fungsi Berat (mg) Jumlah Per


Bahan Bahan Batch

1. 001-KTP Ketoprofen Zat aktif 50 mg 55,06 kg

2. 002-PVP Poly vinil Pengikat 10 mg 11,02 kg


pirolidone
3. 003-MGS Mg stearate Pelincir dan 25 mg 27,53 kg
antiadherent
4. 004- Talk Pelincir dan 50 mg 55,06
TALK antiadherent
5. 005-AM Amilum manihot Desintegrant 50 mg 55,06

6. 006-ARS Aerosil Adsorben 10 mg 11,02 kg


7. 007-SB Sodium Benzoat Pengawet 0,1 mg 0,11 kg

8. 008- Laktosa Pengisi 305 mg 335,86 kg


LKTS
9. 009-ET Etanol Pelarut qs 20 L
pengikat

Prosedur pembuatan kapsul :

2. Spesifikasi Bahan Awal


a. Bahan Aktif (Ketoprofen)
Ketoprofen mengandung tidak kurang dari 98,5% dan tidak lebih dari
101,0% C16H14O3.
Pemerian : Serbuk hablur, putih atau hampir putih, tidak atau hampir tidak
berbau.

Kelarutan : Mudah larut dalam etanol, dalam aseton, dalam metilenklorida,


praktis tidak larut dalam air.

Wadah : Dalam wadah tertutup baik.

(FI Ed.V Tahun.2014 Halaman.638)

b. Bahan Tambahan
1) PVP (Polyvinyl Pyrrolidone)

Pemerian : Serbuk halus, berwarna putih kekuningan, tidak berbau atau


hampir tidak berbau, higroskopis.
Kelarutan : Larut dalam asam, kloroform, etanol (95%), keton, methanol
dan air, tidak larut dalam eter, hidrokarbon, dan minyak
mineral.
Wadah : Dalam wadah kedap udara di tempat yang kering dan sejuk.
(Handbook of Pharmaceutical Excipient, Ed 6th)

PVP digunakan sebagai bahan pengikat karena mempunyai sifat alir yang
baik, sudut diam yang minimum, menghasilkan fines yang lebih sedikit, dan
daya kompaktibilitas yang baik. Selain itu waktu desintegrasi lebih cepat,
sehingga kapsul lebih cepat terdisolusi dalam cairan tubuh (Widya et al.,
2010). Rentang konsentrasi potassium sorbat yang digunakan yaitu 0,5-5%
(Rowe et al., 2009).

2) Magnesium Stearate
Pemerian : Serbuk halus, putih, bau lemah khas, mudah melekat di kulit,
bebas dari butiran
Kelarutan : Tidak larut dalam air, dalam etanol, dan dalam eter.
Penyimpanan :
Wadah : Dalam wadah tertutup baik.
(FI Ed.V Tahun.2014 Halaman.805)
3) Talk (Talcum)
Pemerian : Serbuk hablur sangat halus, putih atau putih kelabu, berkilat,
mudah melekat pada kulit dan bebas dari butiran.
Kelarutan : Tidak larut dalam hampir semua pelarut.
Penyimpanan : Stabil, dapat disterilkan dengan pemanasan pada suhu 160°C
tidak lebih dari sejam.
Wadah : Dalam wadah tertutup baik.
(FI Ed.V Tahun.2014 Halaman.1247)

Talk mempunyai sifat pelincir dan antilekat. Sedangkan Mg stearate


mepunyai sifat pelumas yang baik. Apabila digunakan kombinasi talk dan
Mg stearate dengan konsentrasi talcum yang lebih besar dibandingkan
magnesium stearate, mempunyai disolusi yang lebih tinggi (Syofyan et al.,
2015). Rentang konsentrasi talk yang digunakan yaitu 1-10%, sedangkan
magnesium stearate 0,25-5% (Rowe et al., 2009).

4) Amilum Manihot ( Tapioca Starch)


Pemerian : Serbuk sangat halus, berwarna putih.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dingin dan dalam etanol.
Penyimpanan :
Wadah : Dalam wadah tertutup rapat.
(FI Ed.V Tahun.2014 Halaman.1003)
Pemilihan amilum manihot digunakan sebagai desintegrant untuk
memudahkan hancurnya kapsul jika berada di dalam tubuh menjadi
partikel-partikel kecil (Anief, 2013). Rentang konsentrasi amilum manihot
yang digunakan yaitu 3-25% (Rowe et al., 2009).

5) Aerosil
Pemerian : Serbuk amorf (tidak berbentuk), ringan, meruah, putih
kebiru-biruan, tidak berbau.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, pelarut organik dan asam,
kecuali asam hidrofluorat; Larut dalam larutan panas alkali
hidroksida. Membentuk dispersi koloidal dalam air.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik pada tempat kering dan sejuk.
(Handbook of Pharmaceutical Excipient, Ed 5th)
Aerosil digunakan sebagai adsorben, sehingga dapat mempertahankan
kestabilan sediaan dan dapat menjaga higroskopisitas sediaan kapsul (Agoes,
2007). Penggunaan aerosil sebagai pengikat karena mengandung gugus
silanol yang dapat mengikat air dari massanya. Rentang konsentrasi aerosil
yang digunakan yaitu 3-25% (Rowe et al., 2009).

6) Sodium Benzoat
Pemerian : Granul atau serbuk hablur, putih, tidak berbau atau praktis
tidak berbau, stabil di udara.
Kelarutan : Mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol dan
lebih mudah larut dalam etanol 90%.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
(FI Ed.V Tahun.2014 Halaman.905)

7) Laktosa

Pemerian : Serbuk atau masa, keras, putih atau putih kekuningan, tidak
berbau dan rasa sedikit manis.
Kelarutan : Mudah larut dalam air dan lebih mudah larut dalam air
mendidih, sangat sukar larut dalam etanol, tidak larut dalam
kloroform dan dalam eter.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
(FI Ed.IV Tahun.1995 Halaman.488)
8) Etanol
Pemerian : Cairan mudah menguap, jernih, tidak berwarna, bau khas dan
menyebabkan rasa terbakar pada lidah. Mudah menguap
walaupun pada suhu rendah dan mendidih pada suhu 78oC,
mudah terbakar.
Kelarutan : Bercampur dengan air dan praktis bercampur dengan semua
pelarut organik.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, jauh dari api.
(FI Ed.V Tahun.2014 Halaman.399)

c. Bahan Kemas
1) Kemasan Primer (Strip)

Merupakan pengemasan yang menganut sistem dosis tunggal,


biasanya untuk sediaan padat (tablet, kapsul, kaplet, dan lain-lain) yang
digunakan secara per oral. Metodenya adalah mengemas dengan dua lapisan
atas atau bawah, dan kemudian diseal dan dicut. Produk akan jatuh kedalam
mold yang panas, kemudian dibentuk kemasan dan mewadahi produk
tersebut. Produk yang disegel antara dua lapisan tipis ini biasanya
mempunyai segel dan biasanya dipisahkan dari bungkus-bungkus yang
bedekatan karena adanya perforasi. Pemilihan dari material harus tepat, agar
tidak ada migrasi dari produk keluar. Ukuran dan kedalaman dari mold
tersebut harus cukup untuk menampung produk dan membentuk kantong,
dan jangan sampai produk tertekan. Menggunakan bahan aluminium foil
dengan tipe PET ALU PE Films Strip, dimana aluminium dengan lapisan
films bersifat barrier dan daya tahan terhadap bahan kimia.
Pemilihan bahan kemas dilakukan apabila bahan kemas tidak
mengalami inkompatibilitas dengan sediaan, tidak terkena sinar matahari
langsung, dan kelembapan terjaga. Penggunaan bahan kemas strip
dimaksudkan karena strip terlindung dari cahaya dan kelembapannya
terjaga dan kelembapannya terjaga, dikarenakan adanya bahan tambahan
yang bersifat higroskopis yaitu amilum manihot. Oleh karena itu, strip
digunakan sebagai bahan kemas primer.

2) Kemasan Sekunder
Kemasan sekunder diperlukan untuk melindungi kemasan primer
selama dalam penyimpanan di gudang, saat transportasi, dan saat
didistribusikan ke pelanggan partai besar maupun pelanggan eceran.
3) Kemasan Tersier

Tertiary packaging atau sering juga disebut dengan transport


packaging adalah kemasan yang digunakan untuk menggabungkan seluruh
kemasan sekuder untuk memudahkan proses transportasi dan mencegah
kerusakan produk.
3. Rancangan Jumlah Obat
a) Jumlah obat untuk dijual

Dosage Batch no. Manufacturing Scale Batch Size (Capsule)

Date Site

50 mg/tab 20A340 1-12-2019 Purwokerto Produksi 1.000.000

b) Jumlah obat untuk pengujian

 In Process Control

1. Produk antara (granul Ketoprofen)

Evaluasi Berat Granul (gram)

Loss on Drying (Kadar Air) 5

Uji kecepatan alir dan sudut diam 100

Compaction (Compressibility) 25

Kerapatan sejati 1

Kerapuhan granul 10

Total 141 gram

2. Produk ruahan (kapsul ketoprofen yang belum dikemas)

Evaluasi Jumlah kapsul

Keseragaman bobot 30

Waktu hancur 6

Disolusi 24

Penetapan kadar 20

Total 80
 Finish Product Quality Control

Evaluasi Jumlah kapsul

Keseragaman bobot 30

Waktu hancur 6

Disolusi 24

Penetapan kadar 20

Total 80
On going stability : bulan ke-0, 3, 6, 9, 12, 18,24, 36,48
Total kebutuhan = 80 kapsul x 9 = 720 kapsul

Accerelated stab caility : bulan ke-0, 3, 6


Total kebutuhan = 80 kapsul x 3 = 240 kapsul

 Retained Sample

Evaluasi Jumlah kapsul

Keseragaman bobot 30

Waktu hancur 6

Disolusi 24

Penetapan kadar 20

Total 80
Jumlah retained sample = 2 x 80 kapsul = 160 kapsul

Jumlah total skala produksi = 1 batch produksi + total sampel pengujian

= 1.000.000 + 1200

= 1.001.200 capsul
4. Perhitungan Kebutuhan Bahan Awal
a. Bahan baku
1) Ketoprofen = 50 𝑚𝑔 𝑥 1.001.200
1.000.000
= 50, 06 kg + 10% = 55,06 kg
10 𝑚𝑔 𝑥 1.001.200
2) PVP = 1.000.000
= 10,012 + 10% = 11,02 kg

3) Mg stearate = 25 𝑚𝑔 𝑥 1.001.200
1.000.000
= 25,03 + 10% = 27,53

4) Talk = 50 𝑚𝑔 𝑥 1.001.200
1.000.000
= 50,06 kg + 10% = 55,06 kg

5) Amilum manihot = 50 𝑚𝑔 𝑥 1.001.200


1.000.000
= 50,06 kg + 10% = 55,06 kg

6) Aerosil = 10 𝑚𝑔 𝑥 1.001.200
1.000.000
= 10,01 + 10% = 11,01 kg

7) Sodium benzoate = 0,1 𝑚𝑔 𝑥 1.001.200


1.000.000
= 0,1 kg + 10% = 0,11 kg

8) Laktosa = 305 𝑚𝑔 𝑥 1.001.200


1.000.000
= 305,36 + 10% = 335,86 kg

b. Bahan Kemas
1) Kemasan primer
Total produksi = 1.001.200 kapsul/10 = 100.120 strip
1 rol strip = …….? Butuh berapa rol?

2) Kemasan sekunder
Total produksi = 100.120 strip/10 = 10.012 box
Ukuran box =

3) Kemasan Tersier
Total produksi = 10.012 box/10 = 1.002 kardus
Ukuran kardus?
5. Alur Produksi dan Instruction Inprocess Control
a. Alur Proses Bahwan Awal Sampai Obat Jadi

Bagian penerimaan digudang melakukan pencocokan surat


Bahan baku masuk dari pemasok pesanandari si pengantar. Pemeriksaan kondisi kemasan, jumlah,
berat, dan diberi etiket kuning

Karantina bahan awal Bagian QC: pengambilan contoh berdasarkan prosedur


tetap dan beri etiket putih

Diluluskan Diberi etiket pelulusan (hijau) oleh QC


Ditolak
Gudang bahan awal Disusun secara FIFO dan FEFO
Catat pada kartu persediaan barang
Diberi etiket merah
Permintaan barang dari bagian pengolahan
oleh QC
sesuai dengan rencana produksi
Daerah bahan yang
Pemeriksaan kesiapan alat dan ruang penimbangan,
ditolak
bagian penimbangan melakukan pembersihan wadah
dan persiapan bahan-bahan yang akan ditimbang
Ruang antara

Ruang penimbangan

Pelaksanaan penimbangan sesuai dengan surat permintaan dimulain dari Masing-masing bahan beri
bahan tambahan label produk dalam proses

R. Pengolahan R. Pengolahan R. Pengolahan R. Pengolahan


obat luar kapsul sirup tablet/kaplet
Lanjutan Alur Proses Bahwan Awal Sampai Obat Jadi

Beri label Produk antara


“Produk dalam proses”

Produk ruahan

Pengemasan

Ambil sampel untuk pemeriksaan mutu oleh QC

Lakukan pemeriksaan proses kemasan

Pengambilan sampel oleh QC

Diluluskan Diberi label diluluskan


Ditolak

Perbaikan Karantina obat jadi Gudang obat jadi

Diluluskan
b. Alur Proses Produksi Kapsul Ketoprofen

PENIMBANGAN

Direct Filling Granulasi

MIXING

PENGAYAKAN GRANULASI

PENGAYAKAN GRANUL BASAH

IPC : Kadar Air PENGERINGAN

PENGAYAKAN GRANUL KERING

MIXING
IPC :
1. Uji kecepatan alir
POLISHING dan sudut diam
2. Compaction
3. Kerapatan sejati
4. Kerapuhan granul
PENGISIAN

IPC :
IPC : 1. Keseragaman
PENGEMASAN
1. Uji Kebocoran PRIMER Bobot
Strip 2. Disolusi
2. Penandaan 3. Waktu Hancur
3. Penampilan 4. Penetapan Kadar
PENGEMASAN
SEKUNDER
IPC :
1. Penampilan
2. Kelengkapan OBAT JADI
3. Penandaan
6. Cara Kerja Pengujian Produk antara dan Produk ruahan
a. Produk antara
1) Uji kadar air
Granul basah ditimbang 5 gram kemudian dikeringkan dalam lemari
pengering hingga diperoleh bobot yang tetap. Kadar air dihitung dengan
rumus :

a. LOD (Loss on Drying) yaitu suatu pernyataan kadar kelembaban


berdasarkan
bobot basah yang dihitung sebagai berikut :
Bobot granul basah – Bobot granul kering
% LOD = 𝑥 100%
Bobot granul basah

b. MC (Moisture Content) yaitu suatu pernyataan kandungan lembab


berdasarkan
bobot kering dihitung sebagai berikut :
Bobot granul basah – Bobot granul kering
% MC = 𝑥 100%
Bobot granul kering

(Lachman, 1989)
2) Uji sudut diam

Granul yang telah kering ditimbang sebanyak 25 gram, lalu dimasukkan


ke dalam corong yang bagian bawahnya tertutup. Kemudian bagian
bawah corong dibuka sehingga granul dapat mengalir di atas meja yang
telah dilapisi kertas grafik. Selanjutnya diukur tinggi dan diameter
timbunan granul yang terbentuk. Sudut istirahat dihitung dengan rumus:
2ℎ
Tan α = 𝑑

Dimana : α = Sudut istirahat


h = tinggi timbunan granul
d = diameter timbunan granul (Lachman, 1989)
Sudut istirahat (Tg α) Sifat aliran
<25 Sangat baik
25-30 Baik
30-40 Cukup
>40 Sangat buruk
3) Uji Kecepatan Alir (Lachman, 1989)
Corong yang bagian bawahnya tertutup. Kemudian bagian bawah
corong dibuka sehingga granul dapat mengalir di atas meja yang telah
dilapisi kertas. Waktu alir granul ditentukan pada saat granul mulai
mengalir sampai granul berhenti mengalir menggunakan “stopwatch”.
Kecepatan alir dihitung dengan rumus :
Bobot granul
Kecepatan alir = Waktu alir

Kecepatan Alir (g/detik) Sifat Aliran


>10 Sangat baik
4-10 Baik
1,6-4 Sukar
<1,6 Sangat sukar

4) Kerapatan curah, Kerapatan mampat dan Porositas


Granul ditimbang sebanyak 25 gram, lalu dimasukkan ke dalam
gelas ukur 100 ml dan dicatat volumenya (Vo). Setelah itu dilakukan
pengetukan dengan alat dan dicatat volume ketukan ke 10, ke 50 dan ke
100, lalu dilakukan perhitungan dengan rumus :
Bobot granul
Kerapatan curah = Volume awal (Vo)
Bobot granul
Kerapatan mampat = Volume mampat
𝐾𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑐𝑢𝑟𝑎ℎ
Porositas = [1 − 𝑘𝑒𝑟𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑗𝑎𝑡𝑖 ] 𝑥100%
Vol. awal−Vol. mampat
Kompresibilitas = 𝑥100%
Volume awal

(Lachman, 1989)

5) Kerapatan sejati
Pengujian bobot jenis sejati dilakukan dengan cara menimbang
piknometer 50 ml yang kosong (a). Kemudian piknometer diisi dengan
parafin cair dan ditimbang kembali (b).
b–a
Kerapatan parafin cair = 50
Granul sebanyak 1 gram diisikan ke dalam piknometer 50 ml yang
kosong, lalu ditimbang (c). Kemudian ditambahkan parafin cair ke
dalam piknometer hingga penuh dan ditimbang kembali (d). Bobot jenis
sejati dihitung dengan rumus :
(c−a)x bobot jenis parafin cair
Kerapatan sejati = (c+d)−(𝑎+𝑑)

(Lachman, 1989)
b. Produk ruahan

1) Uji keseragaman bobot


Timbang 10 kapsul dan timbang lagi kapsul satu per satu. Keluarkan semua isi
kapsul, timbang seluruh bagian cangkang kapsul. Hitung bagian isi kapsul terhadap
bobot rata-rata tiap kapsul. Perbedaan dalam persen bobot tiap kapsul terhadap bobot
rata-rata tiap isi kapsul tidak boleh lebih dari yang ditetapkan pada kolom A dan untuk
setiap 2 kapsul tidak boleh lebih dari yang ditetapkan kolom B.

2) Uji waktu hancur (Desintegration Tester)


1. Masukkan 1 kapsul pada masing masing tabung di keranjang.
2. Masukkan kasa berukuran 10 mesh seperti yang diuraikan pada rangkaian
keranjang, gunakan air bersuhu 37°+ 2° sebagai media kecuali dinyatakan
lain menggunakan cairan lain dalam masing masing monografi.
3. Naik turunkan keranjang didalam media cair lebih kurang 29-32 kali per
menit.
4. Amati kapsul dalam batas waktu yang dinyatakan dalam masing masing
monografi, semua kapsul harus hancur, kecuali bagian dari cangkang
kapsul.
5. Bila satu kapsul atau dua kapsul tidak hancur sempurna, ulangi pengujian
dengan 12 kapsul lainnya, tidak kurang 16 dari 18 kapsul yang diuji harus
hancur sempurna.
6. Waktu hancur kapsul adalah tidak lebih dari 15 menit.

3) Uji Disolusi

Masukkan sejumlah volume media disolusi seperti yang tertera dalam


masing-masing monografi ke dalam wadah, pasang alat, biarkan media disolusi
hingga suhu 370±0,50C, dan angkat thermometer. Masukkan 1 kapsul ke dalam
alat, hilangkan gelembung udara dari permukaan sediaan yang diuji dan segera
jalankan alat pad laju kecepatan masing-masing monografi. Dalam interval
waktu yang ditetapkan atau pada tiap waktu yang dinyatakan, ambil cuplikan
pada bagian pertengahan antara permukaan media disolusi dan bagian atas dari
keranjang berputar atau daun dari alat gayung, tidak kurang 1 cm dari dinding
wadah. Lakukan penetapan seperti yang tertera dalam masing-masing
monografi. Lanjutkan pengujian terhadap bentuk sediaaan tambahan.
Bila cangkamg kapsul mengganggu penetapan, keluarkan isi tidak kurang
dari 6 kapsul sesempurna mungkin, larutkan cangkang kapsul dalam sejumlah
volume media disolusi seperti yang dinyatakan. Lakukan penetapan seperti
yang tertera dalam masing-masing monografi. Buat koreksi seperlunya. Factor
koreksi lebih besar 25% dari kadar pada etiket tidak dapat diterima.
Interpretasi : kecuali dinyatakan lain dalam masing-masing monografi,
persyaratan dipenuhi bila jumlah zat aktif yang terlarut dari sediaan yang diuji
sesuai dengan tabel penerimaan. Lanjutkan pengujian samapai tiga tahap
kecuali bila hasil pengujian memenuhi tahap S1 atau S2. Harga Q adalah jumlah
zat aktif yang terlarut seperti yang tertera dalam masing-masing monografi,
dinyatakan dalam persentase kadar pada etiket, angka 5% dan 15% dalam tabel
adalah persentase kadar pada etiket, dengan demikian mempunyai arti yang
sama dengan Q.

Tahap Jumlah yang Kriteria Penerimaan


diuji
S1 6 Tiap unit sediaan tidak kurang dari Q + 5%
S2 6 Rata-rata dari 12 unit (S1 + S2) adalah sama
dengan atau lebih besar dari niali Q dan tidak
satu unit sediaan yang lebih kecil dari Q-15%
S3 12 Rata-rata dari 24 unit (S1 + S2 +S3) adalah
sama dengan atau lebih besar dari Q, tidak
lebih dari 2 unit sediaan yang lebih kecil dari
Q-15% dan tidak satu unit pun yang lebih
kecil dari Q-25%

4) Penetapan Kadar
Kapsul ketoprofen mengandung ketoprofen tidak kurang dari 92,5%
dan tidak lebih dari 107,5% dan jumlah yang tertera pada etiket.
Timbang tidak kurang dari 20 kapsul. Keluarkan semua isi kapsul,
bersihkan cangkang kapsul dan timbang saksama. Hitung bobot rata-rata
isi kapsul. Timbang saksama sejumlah isi kapsul setana dengan lebih
kurang 50 mg ketoprofen. Kocok dengan 300 ml metanol P 75% selama
10 menit, dan encerkan dengan metanol P 75% hingga 500 ml. Diamkan,
encerkan 5 ml beningan dengan metanol P 75% hingga 100 ml. Ukur
serapan larutan pada panjang gelombang serapan maksimum lebih
kurang 258 nm. Hitung jumlah dalam mg C 16H1403: serapan jenis pada
panjang gelombang serapan maksimum lebih kurang 258 nm adalah 662
Manufacturing Instruction Batch Record Jam Pelaksana Pemeriksa

I. a. Timbang bahan: a. Timbang bahan:


Penimbangan - Ketoprofen 5,06 kg - Ketoprofen………...kg
- PVP 1,02 kg - PVP………………...kg
- Mg stearate 2,53 kg - Mg stearat………….kg
Tanggal:
- Talk 5,06 kg - Talk…………………kg
- Amilum manihot 5,06 kg - Amilum Manihot……kg
......................... - Aerosil 1,012 kg - Aerosil……………...kg
- Sodium Benzoat 10,12 g - Sodium Benzoat……kg
- Laktosa 30,85 kg - Laktosa……………..kg
- Etanol 100 L - Etanol……………….L

Pencampuran dilakukan dengan Pencampuran dilakukan dengan


II. menggunakan alat: menggunakan alat:
Pencampuran super mixer, kapasitas 100 kg. super mixer, kapasitas ……..kg.

(Jelasin proses pencampuran granul)


Tanggal:

.........................
………… …………. ………….

(nama) (nama)

a. IPC Granul a. IPC Granul


III.
- Uji Kadar Air - Uji Kadar Air
IPC
- Uji Homogenitas - Uji Homogenitas
Timbang 0,1 gram dengan Timbang…….gram dengan
Tanggal:
menggunakan kaca arloji, menggunakan kaca arloji
kemudian amati apakah masih Hasil penimbangan :
......................... terdapat butiran kasar pada Replikasi 1 = ……
granul. Lakukan replikasi 3 Replikasi 2 = ……
kali. Replikasi 3 = ……

Hasil =…………
Hasil = Homogen
…………

- Lakukan uji Kadar. dengan
menggunakan alat HPLC
Shimadzu seri LC-6A. Ambil 3 - Lakukan uji Kadar dengan
titik sampling dengan jumlah 0,1 menggunakan alat HPLC
gram, kemudian lakukan 3x Shimadzu seri LC-6A. Ambil 3
replikasi. titik sampling dengan jumlah 0,1
gram, kemudian lakukan 3x
Rentang penerimaan >90%
replikasi. ………….
dan <130% dari 35 mg.
Rentang penerimaan >90% dan
<130% dari 35 mg. (nama)
………….

Hasil: (nama)
Titik ke satu = …….
Titik ke dua = …….
Titik ke tiga = …….

-kecepatan alir
Granul 25 gram dimasukkan -kecepatan alir
kedalam corong uji waktu alir. Penutup
Granul ……..dimasukkan
corong dibuka sehingga granul keluar
kedalam corong uji waktu alir.
dan ditampung pada bidang datar.Waktu
Penutup corong dibuka sehingga
alir granul dicatat
granul keluar dan ditampung
pada bidang datar.Waktu alir
b. lakukan IPC Tablet granul dicatat

- keseragaman bobot
b. lakukan IPC Tablet ………. …………. ………….
Ditimbang 20 tablet, lalu dari 20 …….
- keseragaman bobot (nama) (nama)
tablet tersebut ditimbang satu persatu.
Selanjutnya dicocokan dengan kolom a Ditimbang …….tablet, lalu dari
dan b. Keseragaman bobot tidak tercapai ……tablet tersebut ditimbang satu persatu.
jika > 2 tablet mempunyai Selanjutnya dicocokan dengan kolom a
penyimpangan bobot 7,5% dan > 1 tablet dan b. Keseragaman bobot tidak tercapai
mempunyai penyimpangan bobot 15% jika > 2 tablet mempunyai penyimpangan
dari bobot rata-rata bobot 7,5% dan > 1 tablet mempunyai

- Kekerasan tablet
10 Tablet yang diuji dimasukkan penyimpangan bobot 15% dari bobot rata-
pada alat Hardness Tester YD-3 rata
kemudian diberikan tekanan
sampai tablet tersebut retak. Tablet
yang baik akan memiliki rentang
- Kekerasan tablet
kekerasan antara 4-8 kg.
10 Tablet yang diuji dimasukkan
……….... …………. ………….
pada alat Hardness Tester YD-3 ...
(nama) (nama)
kemudian diberikan tekanan sampai
- Kerapuhan tablet
Sejumlah 20 tablet dibebas tablet tersebut retak. Tablet yang baik
akan memiliki rentang kekerasan
debukan kemudian ditimbang
antara 4-8 kg.
(W0). Setelah itu dimasukkan ke
dalam alat friabilator dan mesin
dijalankan dengan kecepatan 25
RPM selama 4 menit. Setelah itu
tablet dibebasdebukan lagi dan
- Kerapuhan tablet
ditimbang (Wt). Tablet yang Sejumlah ……tablet dibebas
baik akan memenuhi debukan kemudian ditimbang
persyaratan kerapuhan tablet (W0). Setelah itu dimasukkan ke
jika memiliki kerapuhan kurang dalam alat friabilator dan mesin
dari 0,8% atau 1% . dijalankan dengan kecepatan 25
RPM selama 4 menit. Setelah itu
- Waktu hancur tablet tablet dibebasdebukan lagi dan
Diuji dengan memasukkan
ditimbang (Wt). Tablet yang baik
sejumlah 6 tablet ke dalam alat
akan memenuhi persyaratan
berupa keranjang. Keranjang
kerapuhan tablet jika memiliki
kemudian dimasukkan ke dalam
medium dan digerakkan naik turun
kerapuhan kurang dari 0,8% atau

sebanyak 30 kali setiap menit. 1% .

Waktu yang dibutuhkan oleh 6


tablet tidak bersalut untuk hancur
tidak lebih dari 15 menit dan tidak - Waktu hancur tablet
Diuji dengan memasukkan sejumlah
…… tablet ke dalam alat berupa
lebih dari 60 menit untuk tablet keranjang. Keranjang kemudian …….… …………. ………….
bersalut gula atau salut selaput. dimasukkan ke dalam medium dan (nama) (nama)
digerakkan naik turun sebanyak 30
kali setiap menit. Waktu yang
dibutuhkan oleh 6 tablet tidak
bersalut untuk hancur tidak lebih
dari 15 menit dan tidak lebih dari 60
- Disolusi tablet
menit untuk tablet bersalut gula atau
Uji dilakukan dengan salut selaput.

memasukkan sejumlah tablet ke


dalam alat dan kemudian diukur
laju pelepasan obat pada media
- Disolusi tablet
air atau media lain yang sesuai.
Ketentuan kecepatan disolusi Uji dilakukan dengan
untuk setiap zat aktif memasukkan sejumlah tablet ke
dicantumkan dalam farmakope. dalam alat dan kemud
ian diukur laju pelepasan obat

- Penetapan kadar asam pada media air atau media lain


mefenamat yang sesuai. Ketentuan kecepatan
Lakukan uji Kadar dengan disolusi untuk setiap zat aktif
menggunakan alat HPLC dicantumkan dalam farmakope.
Shimadzu seri LC-6A. Ambil
10 sampling.
- Penetapan kadar asam mefenamat
Lakukan uji Kadar dengan
menggunakan alat HPLC
Shimadzu seri LC-6A. Ambil 10
sampling.
IV. Jenis Kemasan: Alumunium Foil Jenis Kemasan: Alumunium Foil
Pengemasan dengan Menggunakan Pengemasan dengan Menggunakan
Pengemasan
mesin pengisi tablet strip packing mesin pengisi tablet strip packing
(Merek UN-160B) dengan (Merek UN-160B) dengan kecepatan
kecepatan pengemasan 30-40 ribu pengemasan 30-40 ribu pcs/jam.
Tanggal: pcs/jam.
- Harus pastikan produk antara
...............
dengan label “RELEASE”

Jumlah pengemas yang diterima dari


gudang:........
Jumlah produk jadi (strip)...............
Jumlah nyata.................

- Cetak pada bagian ujung strip:


No. Bets : .........(kode tanggal
pengemasan dan no. bets sesuai
Protap Pemberian Nomor Bets/Lot
No. AOZ00-00).
Tgl. Daluwarsa: ...........(bulan ditulis ………. …………. ………….
dengan angka 2 digit; tahun ditulis ……. (nama) (nama)
secara lengkap; antara bulan dan
tahun dicantum kan satu titik sesuai
Protap Penulisan Tanggal
Daluwarsa No. AOZ00-14).
HET: Harga Eceran Tertinggi (Rp.
4000).

V. Identitas terhadap tablet asam Periksa tiap 60 menit kelengkapan


mefenamat: positif labeling pada strip tablet
PPC
Memiliki: - Penandaan pada kemasan
HET
(HET,ED,MD,No. Batch)
ED
Tanggal: MD - Kesesuaian etiket kemasan primer
No. Batch dengan kemasan sekunder
....................
Tertulis jelas - Perbandingan penampakan fisik
dan hal-hal lain sesuai proof print kemasan dengan proof print
kemasan primer - Perhatikan bagian ujung tip, tutup
dan kerapatan tutup.
- Rentang penerimaan: Sesuai

Hasil:
Titik ke satu = …….
Titik ke dua = …….
Titik ke tiga = …….

………. …………. ………….


…….
(nama) (nama)

Anda mungkin juga menyukai