Disusun Oleh :
A. Manufacturing Instruction
- Rencana no.registrasi : GKL7615508901A1
- Rencana no.batch : 20A340
- Rencana klaim etiket : @ kapsul mengandung 500 mg
- Rencana bahan kemas primer : strip (aluminium foil)
- Rencana bahan kemas sekunder : dus
- Rencana bahan label/etiket : aluminium foil
- Rencana bahan leaflet/brosur : kertas HVS 60 gsm
- Rencana indikasi sediaan : analgesic
1. Manufacturing Formula
Tiap 500 mg kapsul ketoprofen, mengandung :
Ketoprofen 50 mg
PVP 2%
Mg stearate 5%
Talk 10%
Amilum manihot 10%
Aerosil 2%
Sodium benzoate 0,02%
Laktosa qs
Etanol qs
b. Bahan Tambahan
1) PVP (Polyvinyl Pyrrolidone)
PVP digunakan sebagai bahan pengikat karena mempunyai sifat alir yang
baik, sudut diam yang minimum, menghasilkan fines yang lebih sedikit, dan
daya kompaktibilitas yang baik. Selain itu waktu desintegrasi lebih cepat,
sehingga kapsul lebih cepat terdisolusi dalam cairan tubuh (Widya et al.,
2010). Rentang konsentrasi potassium sorbat yang digunakan yaitu 0,5-5%
(Rowe et al., 2009).
2) Magnesium Stearate
Pemerian : Serbuk halus, putih, bau lemah khas, mudah melekat di kulit,
bebas dari butiran
Kelarutan : Tidak larut dalam air, dalam etanol, dan dalam eter.
Penyimpanan :
Wadah : Dalam wadah tertutup baik.
(FI Ed.V Tahun.2014 Halaman.805)
3) Talk (Talcum)
Pemerian : Serbuk hablur sangat halus, putih atau putih kelabu, berkilat,
mudah melekat pada kulit dan bebas dari butiran.
Kelarutan : Tidak larut dalam hampir semua pelarut.
Penyimpanan : Stabil, dapat disterilkan dengan pemanasan pada suhu 160°C
tidak lebih dari sejam.
Wadah : Dalam wadah tertutup baik.
(FI Ed.V Tahun.2014 Halaman.1247)
5) Aerosil
Pemerian : Serbuk amorf (tidak berbentuk), ringan, meruah, putih
kebiru-biruan, tidak berbau.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, pelarut organik dan asam,
kecuali asam hidrofluorat; Larut dalam larutan panas alkali
hidroksida. Membentuk dispersi koloidal dalam air.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik pada tempat kering dan sejuk.
(Handbook of Pharmaceutical Excipient, Ed 5th)
Aerosil digunakan sebagai adsorben, sehingga dapat mempertahankan
kestabilan sediaan dan dapat menjaga higroskopisitas sediaan kapsul (Agoes,
2007). Penggunaan aerosil sebagai pengikat karena mengandung gugus
silanol yang dapat mengikat air dari massanya. Rentang konsentrasi aerosil
yang digunakan yaitu 3-25% (Rowe et al., 2009).
6) Sodium Benzoat
Pemerian : Granul atau serbuk hablur, putih, tidak berbau atau praktis
tidak berbau, stabil di udara.
Kelarutan : Mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol dan
lebih mudah larut dalam etanol 90%.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
(FI Ed.V Tahun.2014 Halaman.905)
7) Laktosa
Pemerian : Serbuk atau masa, keras, putih atau putih kekuningan, tidak
berbau dan rasa sedikit manis.
Kelarutan : Mudah larut dalam air dan lebih mudah larut dalam air
mendidih, sangat sukar larut dalam etanol, tidak larut dalam
kloroform dan dalam eter.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
(FI Ed.IV Tahun.1995 Halaman.488)
8) Etanol
Pemerian : Cairan mudah menguap, jernih, tidak berwarna, bau khas dan
menyebabkan rasa terbakar pada lidah. Mudah menguap
walaupun pada suhu rendah dan mendidih pada suhu 78oC,
mudah terbakar.
Kelarutan : Bercampur dengan air dan praktis bercampur dengan semua
pelarut organik.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, jauh dari api.
(FI Ed.V Tahun.2014 Halaman.399)
c. Bahan Kemas
1) Kemasan Primer (Strip)
2) Kemasan Sekunder
Kemasan sekunder diperlukan untuk melindungi kemasan primer
selama dalam penyimpanan di gudang, saat transportasi, dan saat
didistribusikan ke pelanggan partai besar maupun pelanggan eceran.
3) Kemasan Tersier
Date Site
In Process Control
Compaction (Compressibility) 25
Kerapatan sejati 1
Kerapuhan granul 10
Keseragaman bobot 30
Waktu hancur 6
Disolusi 24
Penetapan kadar 20
Total 80
Finish Product Quality Control
Keseragaman bobot 30
Waktu hancur 6
Disolusi 24
Penetapan kadar 20
Total 80
On going stability : bulan ke-0, 3, 6, 9, 12, 18,24, 36,48
Total kebutuhan = 80 kapsul x 9 = 720 kapsul
Retained Sample
Keseragaman bobot 30
Waktu hancur 6
Disolusi 24
Penetapan kadar 20
Total 80
Jumlah retained sample = 2 x 80 kapsul = 160 kapsul
= 1.000.000 + 1200
= 1.001.200 capsul
4. Perhitungan Kebutuhan Bahan Awal
a. Bahan baku
1) Ketoprofen = 50 𝑚𝑔 𝑥 1.001.200
1.000.000
= 50, 06 kg + 10% = 55,06 kg
10 𝑚𝑔 𝑥 1.001.200
2) PVP = 1.000.000
= 10,012 + 10% = 11,02 kg
3) Mg stearate = 25 𝑚𝑔 𝑥 1.001.200
1.000.000
= 25,03 + 10% = 27,53
4) Talk = 50 𝑚𝑔 𝑥 1.001.200
1.000.000
= 50,06 kg + 10% = 55,06 kg
6) Aerosil = 10 𝑚𝑔 𝑥 1.001.200
1.000.000
= 10,01 + 10% = 11,01 kg
b. Bahan Kemas
1) Kemasan primer
Total produksi = 1.001.200 kapsul/10 = 100.120 strip
1 rol strip = …….? Butuh berapa rol?
2) Kemasan sekunder
Total produksi = 100.120 strip/10 = 10.012 box
Ukuran box =
3) Kemasan Tersier
Total produksi = 10.012 box/10 = 1.002 kardus
Ukuran kardus?
5. Alur Produksi dan Instruction Inprocess Control
a. Alur Proses Bahwan Awal Sampai Obat Jadi
Ruang penimbangan
Pelaksanaan penimbangan sesuai dengan surat permintaan dimulain dari Masing-masing bahan beri
bahan tambahan label produk dalam proses
Produk ruahan
Pengemasan
Diluluskan
b. Alur Proses Produksi Kapsul Ketoprofen
PENIMBANGAN
MIXING
PENGAYAKAN GRANULASI
MIXING
IPC :
1. Uji kecepatan alir
POLISHING dan sudut diam
2. Compaction
3. Kerapatan sejati
4. Kerapuhan granul
PENGISIAN
IPC :
IPC : 1. Keseragaman
PENGEMASAN
1. Uji Kebocoran PRIMER Bobot
Strip 2. Disolusi
2. Penandaan 3. Waktu Hancur
3. Penampilan 4. Penetapan Kadar
PENGEMASAN
SEKUNDER
IPC :
1. Penampilan
2. Kelengkapan OBAT JADI
3. Penandaan
6. Cara Kerja Pengujian Produk antara dan Produk ruahan
a. Produk antara
1) Uji kadar air
Granul basah ditimbang 5 gram kemudian dikeringkan dalam lemari
pengering hingga diperoleh bobot yang tetap. Kadar air dihitung dengan
rumus :
(Lachman, 1989)
2) Uji sudut diam
(Lachman, 1989)
5) Kerapatan sejati
Pengujian bobot jenis sejati dilakukan dengan cara menimbang
piknometer 50 ml yang kosong (a). Kemudian piknometer diisi dengan
parafin cair dan ditimbang kembali (b).
b–a
Kerapatan parafin cair = 50
Granul sebanyak 1 gram diisikan ke dalam piknometer 50 ml yang
kosong, lalu ditimbang (c). Kemudian ditambahkan parafin cair ke
dalam piknometer hingga penuh dan ditimbang kembali (d). Bobot jenis
sejati dihitung dengan rumus :
(c−a)x bobot jenis parafin cair
Kerapatan sejati = (c+d)−(𝑎+𝑑)
(Lachman, 1989)
b. Produk ruahan
3) Uji Disolusi
4) Penetapan Kadar
Kapsul ketoprofen mengandung ketoprofen tidak kurang dari 92,5%
dan tidak lebih dari 107,5% dan jumlah yang tertera pada etiket.
Timbang tidak kurang dari 20 kapsul. Keluarkan semua isi kapsul,
bersihkan cangkang kapsul dan timbang saksama. Hitung bobot rata-rata
isi kapsul. Timbang saksama sejumlah isi kapsul setana dengan lebih
kurang 50 mg ketoprofen. Kocok dengan 300 ml metanol P 75% selama
10 menit, dan encerkan dengan metanol P 75% hingga 500 ml. Diamkan,
encerkan 5 ml beningan dengan metanol P 75% hingga 100 ml. Ukur
serapan larutan pada panjang gelombang serapan maksimum lebih
kurang 258 nm. Hitung jumlah dalam mg C 16H1403: serapan jenis pada
panjang gelombang serapan maksimum lebih kurang 258 nm adalah 662
Manufacturing Instruction Batch Record Jam Pelaksana Pemeriksa
.........................
………… …………. ………….
…
(nama) (nama)
Hasil =…………
Hasil = Homogen
…………
…
- Lakukan uji Kadar. dengan
menggunakan alat HPLC
Shimadzu seri LC-6A. Ambil 3 - Lakukan uji Kadar dengan
titik sampling dengan jumlah 0,1 menggunakan alat HPLC
gram, kemudian lakukan 3x Shimadzu seri LC-6A. Ambil 3
replikasi. titik sampling dengan jumlah 0,1
gram, kemudian lakukan 3x
Rentang penerimaan >90%
replikasi. ………….
dan <130% dari 35 mg.
Rentang penerimaan >90% dan
<130% dari 35 mg. (nama)
………….
Hasil: (nama)
Titik ke satu = …….
Titik ke dua = …….
Titik ke tiga = …….
-kecepatan alir
Granul 25 gram dimasukkan -kecepatan alir
kedalam corong uji waktu alir. Penutup
Granul ……..dimasukkan
corong dibuka sehingga granul keluar
kedalam corong uji waktu alir.
dan ditampung pada bidang datar.Waktu
Penutup corong dibuka sehingga
alir granul dicatat
granul keluar dan ditampung
pada bidang datar.Waktu alir
b. lakukan IPC Tablet granul dicatat
- keseragaman bobot
b. lakukan IPC Tablet ………. …………. ………….
Ditimbang 20 tablet, lalu dari 20 …….
- keseragaman bobot (nama) (nama)
tablet tersebut ditimbang satu persatu.
Selanjutnya dicocokan dengan kolom a Ditimbang …….tablet, lalu dari
dan b. Keseragaman bobot tidak tercapai ……tablet tersebut ditimbang satu persatu.
jika > 2 tablet mempunyai Selanjutnya dicocokan dengan kolom a
penyimpangan bobot 7,5% dan > 1 tablet dan b. Keseragaman bobot tidak tercapai
mempunyai penyimpangan bobot 15% jika > 2 tablet mempunyai penyimpangan
dari bobot rata-rata bobot 7,5% dan > 1 tablet mempunyai
- Kekerasan tablet
10 Tablet yang diuji dimasukkan penyimpangan bobot 15% dari bobot rata-
pada alat Hardness Tester YD-3 rata
kemudian diberikan tekanan
sampai tablet tersebut retak. Tablet
yang baik akan memiliki rentang
- Kekerasan tablet
kekerasan antara 4-8 kg.
10 Tablet yang diuji dimasukkan
……….... …………. ………….
pada alat Hardness Tester YD-3 ...
(nama) (nama)
kemudian diberikan tekanan sampai
- Kerapuhan tablet
Sejumlah 20 tablet dibebas tablet tersebut retak. Tablet yang baik
akan memiliki rentang kekerasan
debukan kemudian ditimbang
antara 4-8 kg.
(W0). Setelah itu dimasukkan ke
dalam alat friabilator dan mesin
dijalankan dengan kecepatan 25
RPM selama 4 menit. Setelah itu
tablet dibebasdebukan lagi dan
- Kerapuhan tablet
ditimbang (Wt). Tablet yang Sejumlah ……tablet dibebas
baik akan memenuhi debukan kemudian ditimbang
persyaratan kerapuhan tablet (W0). Setelah itu dimasukkan ke
jika memiliki kerapuhan kurang dalam alat friabilator dan mesin
dari 0,8% atau 1% . dijalankan dengan kecepatan 25
RPM selama 4 menit. Setelah itu
- Waktu hancur tablet tablet dibebasdebukan lagi dan
Diuji dengan memasukkan
ditimbang (Wt). Tablet yang baik
sejumlah 6 tablet ke dalam alat
akan memenuhi persyaratan
berupa keranjang. Keranjang
kerapuhan tablet jika memiliki
kemudian dimasukkan ke dalam
medium dan digerakkan naik turun
kerapuhan kurang dari 0,8% atau
Hasil:
Titik ke satu = …….
Titik ke dua = …….
Titik ke tiga = …….