Sistem Kardiovaskuler
Dwi Hartanti
Fakultas Farmasi UMP
Bertanggung jawab
untuk mentrasport
oksigen, nutrisi,
hormon, dan limbah
seluler.
Fitoterapi untuk Gangguan Sistem
Kardiovaskuler
• Hipertensi esensial
• Angina
• Hiperlipidemia
• Palpitasi
• Vena Varikosa
Hipertensi Esensial
Hipertensi yang tidak
bisa diidentifikasi
penyebabnya
3. Coleus forskohlii
• Sebagai vasodilator perifer
• Efeknya relatif lebih cepat dibanding herbal
yang lain
• Senyawa aktif: forskolin
• Juga memiliki aktivitas antiplatelet
4. Valerian
• Sebagai vasodilator perifer
• Juga vasodilator sentral: menenangkan susunan
syaraf pusat
5. Minyak Zaitun (Oleo europa)
– Sebagai vasodilator perifer
– Dosis efektif relatif tinggi
6. Cabe
– Sebagai fibrinolitik dan secara tradisional digunakan untuk
memperbaiki pasokan darah otot jantung
7. Lain-lain:
– Tilia sp. dan Viburnum opulus sebagai vasodilator dan relaksan
– Valeriana dan corydalis untuk angina yang disertai dengan stress
dan kecemasan
Hiperlipidemia
• Berupa hiperkolesterolemia (>240 mg/dl) atau
hipertrigliserida (>250 mg/dl)
• Faktor resiko penyakit jantung iskemik prematur:
pengendalian hiperlipidemia penting untuk
pencegahan sekundernya
• Terapi non-obat:
– Peningkatan intake serat larut dari sayur dan buah, kacang-
kacangan, oat dan beras
– Peningkatan intake ikan dan minyak ikan
– Minyak zaitun mungkin menguntungkan
– Pembatasan intake kolesterol
– Pembatasan intake alkohol
Fitoterapi Hiperlipidemia
• Pilihan utama: kunyit, Commiphora mukul, bawang
putih, cynara (Globe artichoke)
• Mucilago
– Oleh flora normal dipecah menjadi asam lemak rantai
pendek, yang kemudian akan mengurangi biosintesis
kolesterol di liver
– Dari Ulmus, Althea dan Plantago
• Teh hijau
Palpitasi
• Peningkatan detak jantung
• Akibat perubahan ritme atau kecepatan kerja jantung
yang diamplifikasi di resonant chamber di rongga dada
• Sebagai sumber kecemasan
• Terapi non obat:
– Pengurangan intake cafein dan nikotin
– Pengurangan intake coklat, keju dan pengawet makanan
sintesis
– Penggunaan obat vasodilator dan simpatomimetik harus
dievaluasi
– Penghentian penggunaan Ephedra, Panax, Cola dan
Paulina
– Belajar metode pengurangan stress emosional
Fitoterapi Palpitasi
• Untuk mengatasi aritmia: Leonorus cardiaca
(motherwort), Cordalys, Gingko, Salvia
miltiorrhiza dan Crataegus
• Pendukung:
– Crataegus dan anggur untuk menjaga kelenturan vena
– Melilotus sebagai antioedema
– Achillea dan Ginkgo untuk menjaga sirkulasi darah
Contoh Kasus
Seorang pasien Ginkgo biloba ekstrak standar 20 mL
wanita berusia 48 Panax notoginseng 1:2 20 mL
tahun mengalami Cratageus folia 1:2 25 mL
palpitasi,
kecemasan, angina Corydalis ambigua 1:2 20 mL
dan hipertensi Hypericum perforatum 1:2 25 mL
ringan. Hasil ECG Passiflora incarnata 1:2 20 mL
tidak menunjukkan Salvia miltiorrhiza 1:2 20 mL
adanya aritmia
jantung. Tekanan Total 150 mL
darahnya 170/95.
Ny. X Dosis 7,5 mL, diminum dengan air, 3X sehari
mengkonsumsi
Trandate dan
Plendil.
Contoh Kasus
• Setelah Rasionalisasi formula:
beberapa
bulan, tekanan • Ginseng, crataegus dan salvia untuk
darah Ny. X mengatasi angina dan memperbaiki
ondisi jantungnya
135/85. Ny. X
• Ginseng, crataegus, salvia, gingko,
tidak lagi corydalis dan passiflora untuk mengatasi
merasakan palpitasi
palpitasi, • Corydalis, passiflora dan Hypericum
sementara untuk mengatasi kecemasan
angina dan • Crataegus, corydalis, passiflora dan
kecemasannya Hypericum untuk menurunkan tekanan
darah
berkurang
Selamat belajar