Anda di halaman 1dari 22

Obat Tradisional dan Fitoterapi

Sistem Kardiovaskuler
Dwi Hartanti
Fakultas Farmasi UMP

Mills S, Bone K. 2000. Principles and Practice of Phytotherapy: Modern Herbal


Medicine. Churchill Livingstone. Edinburg
Penyakit Sistem Kardiovaskuler
• Penyebab banyak kematian di berbagai negara
• Akibat dari gaya hidup dan pola makan
• Fitoterapi pada sistem ini ditujukan
– Untuk pengobatan:
• Hipertensi ringan – moderat
• Angina
• Palpitasi
– Untuk perawatan:
• Hipertensi kronis yang tidak berat
• Kondisi kardiovaskuler ateromatous
• Rekuperasi setelah serangan jantung
• Insufisiensi vena
• Congestive heart failure
• Perhatian khusus perlu diberikan bila pasien menggunakan:
– Warfarin, heparin dan obat antikoagulan yang lain
– Glikosida jantung
Sistem kardiovaskuler
terdiri atas:
- Jantung
- Pembuluh darah
- 5 liter darah yang
mengalir di pembuluh
darah

Bertanggung jawab
untuk mentrasport
oksigen, nutrisi,
hormon, dan limbah
seluler.
Fitoterapi untuk Gangguan Sistem
Kardiovaskuler
• Hipertensi esensial
• Angina
• Hiperlipidemia
• Palpitasi
• Vena Varikosa
Hipertensi Esensial
Hipertensi yang tidak
bisa diidentifikasi
penyebabnya

90% kasus hipertensi

• Faktor resiko penyakit jantung koroner: perlu


diobati walaupun levelnya ringan
• Fitoterapi bertujuan untuk mengurangi tekanan
darah secara bertingkat
• Tidak disarankan untuk hipertensi berat
(>180/110) dan hipertensi akselerasi
Terapi Non-obat Hipertensi Esensial
• Latihan aerobik 20-60 menit/hari, 3 kali seminggu:
secara bertahap ditingkatkan
• Pengurangan berat badan
• Teknik relaksasi
• Diet:
– Pengurangan intake Natrium dalam garam
– Laktovegetarian
– Sayur dan buah, susu rendah lemak
– Pengurangan kafein: teh, kopi, coklat
– Suplementasi Kalium
– Penggunaan garam Kalium dan Magnesium
– Penambahan intake Kalsium
– Suplementasi minyak ikan
Fitoterapi Hipertensi Esensial
1. Bawang putih (Alium sativum)
– Sebagai vasodilator perifer
– Metanalisis dari 8 uji klinik: mengurangi TD sistolik
dan diastolik
– Bisa digunakan dalam bentuk:
• Bawang segar: aliin dan allinase, ketika dikonsumsi
menghasilkan allicin, yang lebih jauh akan terurai menjadi
dialil sulfida, ajoene, dan vinil dithiin
• Serbuk bawang: aliin dan allinase, ketika dikonsumsi
menghasilkan allicin, yang lebih jauh akan terurai menjadi
dialil sulfida, ajoene, dan vinil dithiin
• Serbuk bawang tak berbau: produk fermentasi, S-alilsistein
• Minyak bawang: hasil destilasi, dialil sulfida
2. Crotaegus (Hawthorn)
• Sebagai vasodilator perifer
• Juga memiliki efek tropik pada otot jantung:
menguntungkan pada hipertensi kronis
• Kandungan aktif berupa flavonoid: viteksin dan
glikosidanya, hiperosida, rutin, visentin,
orientin
• Daun lebih poten dibandingkan beri

3. Coleus forskohlii
• Sebagai vasodilator perifer
• Efeknya relatif lebih cepat dibanding herbal
yang lain
• Senyawa aktif: forskolin
• Juga memiliki aktivitas antiplatelet

4. Valerian
• Sebagai vasodilator perifer
• Juga vasodilator sentral: menenangkan susunan
syaraf pusat
5. Minyak Zaitun (Oleo europa)
– Sebagai vasodilator perifer
– Dosis efektif relatif tinggi

6. Achillea nillefolium (yarrow)


– Sebagai vasodilator perifer
– Spesifik untuk menurunkan TD diastolik

7. Taraxacum officinale (daun dandelion)


– Sebagai diuretika
– Mengandung banyak Kalium
– Spesifik untuk menurunkan
TD sistolik pada pasien geriatri
8. Viburnum opulus (cramp bark)
– Digunakan secara kombinasi dengan
obat antihipertensi sintetis sebagai
vasorelaksan

9. Tilia sp. (lime flower)

10. Viscum album (mistletoe)

11. Rauwolfia serpentina


(Pule Pandak)
– Dari Ayurveda
Angina Pectoris
• Manifestasi dari iskemik otot jantung yang
biasanya disebabkan oleh gangguan pada arteri
koroner atau berkurangnya aliran darah koroner
• Faktor resiko serangan jantung
• Pengobatan konvensional diperlukan, kombinasi
dengan herbal direkomendasikan
• Terapi non-obat:
– Berhenti merokok
– Pengurangan berat badan
– Pengendalian tekanan darah, kadar lipid dan
kolesterol dalam darah
Fitoterapi Angina Pectoris
1. Crataegus (hawthorn)
– Sebagai antioksidan, kardioprotektif dan vasodilator
arteri koroner
– Daun, bunga dan berry
– Uji klinik: congestive heart disease karena iskemia
atau hipertensi, insufisiensi jantung

2. Inula racemosa dan Terminalia arjuna


– Sebagai β-blocker herbal
– Dari Ayurveda
3. Salvia miltiorrhiza
– Sebagai kardioprotektif, vasodilator dan antiplatelet
– Uji klinis: angina dan gangguan jantung yang lain

4. Antiplatelet yang digunakan secara kombinasi dengan


aspirin: Coleus forskohlii, bawang putih, jahe, dan kunyit

5. Anggur merah: disubsitusikan dengan ekstrak biji anggur


100 mg/hari

6. Cabe
– Sebagai fibrinolitik dan secara tradisional digunakan untuk
memperbaiki pasokan darah otot jantung

7. Lain-lain:
– Tilia sp. dan Viburnum opulus sebagai vasodilator dan relaksan
– Valeriana dan corydalis untuk angina yang disertai dengan stress
dan kecemasan
Hiperlipidemia
• Berupa hiperkolesterolemia (>240 mg/dl) atau
hipertrigliserida (>250 mg/dl)
• Faktor resiko penyakit jantung iskemik prematur:
pengendalian hiperlipidemia penting untuk
pencegahan sekundernya
• Terapi non-obat:
– Peningkatan intake serat larut dari sayur dan buah, kacang-
kacangan, oat dan beras
– Peningkatan intake ikan dan minyak ikan
– Minyak zaitun mungkin menguntungkan
– Pembatasan intake kolesterol
– Pembatasan intake alkohol
Fitoterapi Hiperlipidemia
• Pilihan utama: kunyit, Commiphora mukul, bawang
putih, cynara (Globe artichoke)

• Pendukung: herbal kaya saponin seperti Gymnema,


Medicago sativa (alfalfa)

• Mucilago
– Oleh flora normal dipecah menjadi asam lemak rantai
pendek, yang kemudian akan mengurangi biosintesis
kolesterol di liver
– Dari Ulmus, Althea dan Plantago

• Teh hijau
Palpitasi
• Peningkatan detak jantung
• Akibat perubahan ritme atau kecepatan kerja jantung
yang diamplifikasi di resonant chamber di rongga dada
• Sebagai sumber kecemasan
• Terapi non obat:
– Pengurangan intake cafein dan nikotin
– Pengurangan intake coklat, keju dan pengawet makanan
sintesis
– Penggunaan obat vasodilator dan simpatomimetik harus
dievaluasi
– Penghentian penggunaan Ephedra, Panax, Cola dan
Paulina
– Belajar metode pengurangan stress emosional
Fitoterapi Palpitasi
• Untuk mengatasi aritmia: Leonorus cardiaca
(motherwort), Cordalys, Gingko, Salvia
miltiorrhiza dan Crataegus

• Untuk mengurangi kecemasan: Scutellaria,


Passiflora, Piper methysticum (kava),
Hypericum
Vena Varikosa
• Insufisiensi vena akibat lemahnya dinding
vena dan kurangnya kelenturan vena
• Terapi non-obat:
– Peningkatan intake flavonol dari sayur dan buah
– Jalan kaki
– Tidur dengan posisi kaki lebih tinggi dari kepala
– Menjaga agar kaki hangat di pagi hari dan
kompres kaki dengan air dingin untuk
memperlancar aliran darah
Fitoterapi Vena Varikosa
• Pilihan utama:
– Aesculuc hippocastanum (horsechesnut) dan Ruscus
(butcher’s broom)
– untuk menjaga kelenturan vena
– diberikan secara oral dan topikal

• Pendukung:
– Crataegus dan anggur untuk menjaga kelenturan vena
– Melilotus sebagai antioedema
– Achillea dan Ginkgo untuk menjaga sirkulasi darah
Contoh Kasus
Seorang pasien Ginkgo biloba ekstrak standar 20 mL
wanita berusia 48 Panax notoginseng 1:2 20 mL
tahun mengalami Cratageus folia 1:2 25 mL
palpitasi,
kecemasan, angina Corydalis ambigua 1:2 20 mL
dan hipertensi Hypericum perforatum 1:2 25 mL
ringan. Hasil ECG Passiflora incarnata 1:2 20 mL
tidak menunjukkan Salvia miltiorrhiza 1:2 20 mL
adanya aritmia
jantung. Tekanan Total 150 mL
darahnya 170/95.
Ny. X Dosis 7,5 mL, diminum dengan air, 3X sehari
mengkonsumsi
Trandate dan
Plendil.
Contoh Kasus
• Setelah Rasionalisasi formula:
beberapa
bulan, tekanan • Ginseng, crataegus dan salvia untuk
darah Ny. X mengatasi angina dan memperbaiki
ondisi jantungnya
135/85. Ny. X
• Ginseng, crataegus, salvia, gingko,
tidak lagi corydalis dan passiflora untuk mengatasi
merasakan palpitasi
palpitasi, • Corydalis, passiflora dan Hypericum
sementara untuk mengatasi kecemasan
angina dan • Crataegus, corydalis, passiflora dan
kecemasannya Hypericum untuk menurunkan tekanan
darah
berkurang
Selamat belajar

Anda mungkin juga menyukai