Anda di halaman 1dari 43

BAB II

DESKRIPSI AKTUALISASI

A. Deskripsi Organisasi
1. Profil Organisasi

Gambar 2.1 Gedung Puskesmas Sumber Harta

UPT Puskemas Sumber Harta merupakan salah satu dari 19 Puskesmas yang ada di
Kabupaten Musi Rawas. dibangun pada tahun 1985, dengan luas bangunan 96 m ² serta luas
tanah 1.250 m² (25 x 50 m² ). Pada awalnya hanya berupa bangunan pustu, dan dilakukan
peningkatan menjadi Puskesmas pada Tahun 1995. UPT Puskesmas Sumber Harta
Kecamatan Sumber Harta merupakan Salah satu dari 19 Puskesmas yang ada di Kabupaten
Musi Rawas. UPT Puskesmas Sumber Harta terletak di Jl. Poros Kecamatan Sumber Harta
Kabupaten Musi Rawas. Jarak dari Ibu kota Kabupaten ± 30 Km dapat ditempuh ± 45 menit
dengan kendaraan bermotor.
UPT Puskesmas Sumber Harta dalam memberikan Pelayanan Kesehatan berupa Poli Umum
atau berobat Jalan selama jam kerja dan ada juga pelayanan UGD (Unit Gawat Darurat) 24
jam.
Adapun batas-batas Wilayah Kerja UPT Puskesmas Sumber Harta Kecamatan Sumber Harta :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Megang Sakti
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan STL Ulu Terawas
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan STL Ulu Terawas
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kec. Megang Sakti dan Kec. Purwodadi.

5
Berikut ini merupakan profil Puskesmas Sumber Harta :
Nama Puskesmas : UPT Puskesmas Sumber Harta
Kepemilikan : Pemerintah Kabupaten Musi Rawas
Jenis : Puskesmas Perawatan (Rawat Inap)
Kapasitas : 4 Kamar
Alamat : Jalan Raya Kecamatan Sumber Harta KabupatenMusi Rawas
Kode Pos, 31655
Telepon : 085273682155
Website : puskesmassumberharta.net
Email : sumberhartapuskesmas@gmail.com
Facebook : puskesmassumberharta
Instagram : @puskesmassumberharta

Izin Operasional : Surat Keputusan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal


Nomor 440/2596/Kes/2018 Tanggal 15 Oktober 2018
Tentang Rekomendasi Izin Operasional Puskesmas Sumber Harta
Kecamatan Sumber Harta Kabupaten Musi Rawas.
Akreditas : Sertifikat No:YM.02.01/VI.14/1404/2019 Lulus tingkat utama 2018

6
2. Struktur Organisasi

Gambar 2.2. Struktur Organisasi

7
3. Tugas Pokok dan Fungsi Puskesmas
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, pada pasal 4 dijelaskan bahwa
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan.
Kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam
rangka mengintegrasikan program untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan
mendekatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangi
keluarga.
Puskesmas menyelenggarakan fungsi:
a. UKM tingkat pertama diwilayah kerjanya;
b. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.
c. Selain menyelenggarakan fungsi tersebut, Puskesmas dapat berfungsi sebagai
wahana pendidikan Tenaga Kesehatan, dimana ketentuan mengenai wahana
pendidikan Tenaga Kesehatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Dalam menyelenggarakan fungsi sebagai
penyelenggara UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya, Puskesmas berwenang
untuk :
1. Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan
masyarakat dan analisis
2. kebutuhan pelayanan yang diperlukan
3. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
4. Melaksnakan komunikasi informasi, edukasi dan pemberdayaan masyarakat
dalam bidang kesehatan;
5. Menggerakan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah
kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerjasama
dengan sector lain terkait;
6. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya
kesehatan berbasis masyarakat;
7. Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia
puskesmas:
8. Memantau pelaskanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;
9. Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap akses, mutu dan
cakupan pelayanan kesehatan dan

8
10. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk
dukungan terhadap system kewaspadaan dini dan respon penanggulangan
penyakit.
Dalam menyelenggarakan fungsi sebagai penyelenggara UKP di wilayah kerjanya,
Puskesmas berwenang untuk :
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan dan bermutu.
b. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan upaya promotif dan
preventif
c. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat
d. Menyelenggarakan pelayanan kesehatanyang mengutamakan keamanan dan
keselamatan pasien, petugas dan pengunjung
e. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan prinsip koordinatif dan kerja sama
dan antar profesi
f. Melaksanakan rekam medis
g. Melaksankan pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap mutu dan akses pelayanan
kesehatan
h. Melaksnakan peningkatan kompetensi tenaga kesehatan
i. Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
pertama diwilayah kerjanya dan
j. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan system
rujukan.

4. Apoteker dan Uraian Tugas Sebagai Apoteker


Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 26 Tahun 2020 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016 Tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas. Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan
langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan Sediaan
Farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu
kehidupan pasien.
Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas bertujuan untuk: Meningkatkan
mutu pelayanan kefarmasian, Menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian
Melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan Obat yang tidak rasional dalam
rangka keselamatan pasien (patient safety). Tugas Jabatan Fungsional Apoteker yaitu
9
melaksanakan Praktik Kefarmasian yang meliputi penyusunan rencana Praktik
Kefarmasian, pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP, pelayanan
farmasi klinik, sterilisasi sentral, pelayanan farmasi khusus, serta penerapan kajian
farmakoekonomi dan uji klinik. Adapun uraian kegiatan tugas Jabatan Fungsional
Apoteker sesuai jenjang jabatan, ditetapkan dalam butir kegiatan sebagai berikut :
1. Menyusun surat pesanan dalam rangka pengadaan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan dan BMHP
2. Melakukan verifikasi berita acara penerimaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan,
dan BMHP
3. Mengesahkan berita acara penerimaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
BMHP
4. Melakukan verifikasi berita acara pengembalian barang Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan BMHP yang tidak sesuai persyaratan/ spesifikasi
5. Mengesahkan berita acara pengembalian barang Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan,
dan BMHP yang tidak sesuai persyaratan/ spesifikasi
6. Melakukan stock opname
7. Mengkaji permintaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP
8. Melaksanakan pendistribusian Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP
9. Melakukan telaah resep
10. Melakukan pemeriksaan dan penyerahan obat disertai pemberian informasi
11. Melakukan konseling penggunaan obat
12. Melakukan konseling obat pada pasien dengan penyakit kronis
13. Melakukan konseling penggunaan obat khusus anti retro viral, hepatitis, dan
tuberculosis
Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas meliputi :
1. Standar Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai, yang
meliputi :
a. Perencanaan kebutuhan
b. Permintaan
c. Penerimaan
d. Penyimpanan
e. Pendistribusian
f. Pengendalian
g. Pencatatan, pelaporan dan pengarsipan
h. Pemantauan dan evaluasi pengelolaan
10
2. Standar Pelayanan farmasi klinik, yang meliputi :
a. Pengkajian resep, penyerahan obat dan pemberian informasi obat
b. Pelayanan Informasi Obat (PIO)
c. Konseling
d. Ronde / visite pasien
e. Pemantauan dan pelaporan efek samping obat
f. Pemantauan Terapi Obat
g. Evaluasi Penggunaan Obat

B. Visi, Misi dan Nilai Organisasi


a. Visi
“Terwujudnya Kecamatan Sumber Harta Sehat 2026, Maju, Mandiri dan Bermartabat”
b. Misi
Adapun misi dari Puskesmas Sumber Harta adalah sebaga iberikut :
a. Menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan dengan kerjasama antar lintas
b. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara promotif, preventif dan
rehabilatif
c. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
d. Meningkatkan kesehatan masyarakat merata, bermutu dan berkeadilan
c. Nilai Organisasi
S: Senyum, sapa, salam
E : fektif
H : Handal
A : Abdi Masyarakat
T : Tulus & Ikhlas
Moto
“Anda Sehat Kami pun Puas”
Budaya Kerja Puskesmas Sumber Harta
a. Profesional dalam bekerja sesuai dengan Ilmu dan Kompetensinya
b. Profesional dan peka terhadap permasalahan yang terjadi
c. Indah dan nyaman dalam penampilan
d. Ramah bertutur kata dan bersikap baik terhadap semua orang.

11
C. Nilai – Nilai Dasar ASN Ber Ahlak
Nilai-Nilai Dasar PNS Tatanan nilai dasar (core values) seorang ASN adalah
BerAKHLAK hal ini berdasarkan kode etik dan kode perilaku undang undang No 5 tahun
2014 tentang Aparatur negara dan surat edaran menteri pendayagunaan aparatur negara
dan reformasi birokrasi Republik Indonesia No.20 tahun 2021. Nilai-nilai dasar
BerAKHLAK adalah panduan perilaku bagi ASN dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya.
Nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK yaitu :
1. Berorientasi pelayanan
Berorientasi pelayanan adalah komitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan
masyarakat. Kode etik dan panduan perilakunya adalah :
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
b. Ramah, cekatan solutif dan dapat diandalkan
c. Melakukan perbaikan tiada henti.
2. Akuntabel
Akuntabel adalah bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan. Kode etik dan
panduan perilakunya adalah :
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi.
b. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif dan efisien
c. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.
3. Kompeten
Kompeten adalah terus belajar dan mengembangkan kapabilitas. Kode etik dan
panduan perilakunya adalah :
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah
b. Membantu orang lain belajar
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
4. Harmonis
Harmonis adalah saling peduli dan menghargai perbedaan. Kode etik dan panduan
perilakunya adalah :
a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya
b. Suka menolong orang lain 16
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.

12
5. Loyal
Loyal adalah berdedikasi dan mengutamakan bangsa dan negara, adapun panduan
perilakunya adalah :
a. Memegang teguh ideologi pancasila, UUD negara Republik indonesia tahun 1945,
setia kepada negara kesatuan republik Indonesia serta pemerintahan yang sah
b. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan Negara
c. Menjaga rahasia dan jabatan Negara
6. Adaptif
Adaptif adalah terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan serta menghadapi
perubahan. Kode etik dan panduan perilakunya adalah :
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas B
c. Bertindak proaktif.
7. Kolaboratif
Kolaboratif adalah membangun kerja sama yang sinergis. Kode etik dan panduan
perilakunya adalah :
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah
c. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.

Nilai nilai dasar ASN tersebut di atas diharapkan dapat diimplementasikan pada saat
melakukan tugas pekerjaan di unit tempat bekerja. Dengan demikian akan terbentuk karakter
ASN BerAKHLAK dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat secara optimal.
D. Kedudukan dan Peran PNS Menuju Terwujudnya Smart Governance sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
1. Kedudukan dan Peran PNS Menuju Smart ASN
Aparatur Sipil Negara mempunyai peran yang amat penting dalam rangka
menciptakan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern, demokratis,
makmur, adil, dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan pelayanan kepada
masyarakat secara adil dan merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan
pebuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang Undang Dasar Tahun 1945.
Adapun peran dan kedudukan ASN dalam NKRI sebagai berikut :
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN
yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,

13
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu
tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman. Kedudukan atau status jabatan PNS dalam system birokrasi
selama ini dianggap belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang
professional. Untuk dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep
yang dibangun dalam UU ASN tersebut harus jelas.
Peran ASN Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN
berfungsi sebagai berikut :
1) Pelaksana kebijakan publik;
2) Pelayan publik; dan
3) Perekat dan pemersatu bangsa
Selanjutnya Pegawai ASN bertugas :
1) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan,
2) Memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas, dan
3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
2. Smart ASN
Pada era digitalisasi ini mendesak setiap aspek untuk memahami pentingnya peran
dari dunia digital salah satunya pada pegawai ASN. Era digitalisasi ini
memberikan kemudahan dalam melakukan segala hal. Banyak manfaat yang
diperoleh dari kemajuan teknologi informasi, salah satunya perkembangan pesat
bidang komunikasi. Saat ini, perilaku manusia dalam berkomunikasi menjadi
semakin kompleks. Dahulu, manusia berkomunikasi dengan cara bertemu, namun
kini dengan adanya teknologi, tersedia media baru dalam berkomunikasi, yaitu
melalui jejaring 18 sosial. Jejaring sosial ini membuat manusia terhubung satu
sama lain tanpa harus bertatap muka. Dengan media baru ini, informasi juga dapat
disebarluaskan dengan cepat. Smart ASN memiliki profil yang disiapkan untuk
menghadapi era disrupsi dan tantangan dunia yang semakin kompleks.
Profil Smart ASN meliputi :
1. Integritas
2. Nasionalisme
3. Profesionalisme
4. Berwawasan global
5. Menguasai IT dan bahasa asing
14
6. Berjiwa hospitality ( Ramah )
7. Berjiwa entrepreneurship, dan memiliki jaringan luas. Adanya profil ini (Smart
ASN), kita akan mendapat digital talent dan digital leade
E. Identifikasi Isu
a. Environmental Scanning
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia isu adalah masalah yg dikedepankan untuk
ditanggapi. Isu menggambarkan suatu kesenjangan antara praktik korporat dengan
harapan-harapan para stakeholder. Isu muncul dari berbagai sumber Dalam
menetapkan isu, penulis menggunakan landasan teoritik dari Manajemen ASN dan
Smart ASN dengan ditambahnya pemahaman tentang substansi tuntutan pekerjaan dan
lingkungan tempat kerja. Selain itu untuk tetap relevan dengan kondisi nyata di tempat
kerja, dilakukan pula proses konsultasi dengan mentor di lingkungan kerja sehingga
isu yang disampaikan valid dan terukur. Selama hampir tiga bulan bertugas di
Puskesmas Sumber Harta Musi Rawas, penulis mengamati beberapa masalah yang
terjadi sehari-hari dan perlu dicarikan solusinya dengan segera. Dikaitkan dengan
Manajemen ASN dan Smart ASN.
Penulis menemukan beberapa isu sebagai berikut :

1. Kurang optimalnya pemahaman pasien terhadap penggunaan


antibiotik di puskesmas sumber harta
Permasalahan yang terjadi di wilayah kerja Puskesmas Sumber Harta yaitu
masih rendahnya kepatuhan dan edukasi tentang penggunaan antibiotika kepada
pasien. Adapun solusi yang akan dilaksanakan dalam rangka penyelesaian masalah
diatas adalah peningkatan pengetahuan melalui konseling, informasi dan edukasi.
Tujuan dan target khusus yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah meningkatkan
pengetahuan pasien tentang penggunaan antibiotik dengan tepat.
Namun dalam kenyataanya belum terlaksana dikarenakan kurangnya tenaga
kefarmasian di Puskesmas Sumber harta. Dari permasalahan tersebut sangat
berkaitan dengan materi Manajemen ASN yang penulis pelajari karena belum
terlaksana konseling informasi dan edukasi dan tidak tersedianya media seperti
leaflet.
2. Kurang optimalnya pemberian informasi obat dan aturan
penggunaan obat di puskesmas sumber harta
Salah satu tupoksi apoteker di puskesmas yaitu pembeian informasi obat,
dikarenakan pada saat sebelumnya belum ada tenaga farmasi khususnya apoteker

15
di puskesmas sumberharta sehingga belum optimalnya pemberian informasi obat
di apotek puskesmas sumber harta. Juga kekurangan sarana dan prasarana yang
tersedia. Yang seharusnya pasien diberikan informasi penggunaan obat. Berkaitan
dengan materi Manajemen ASN
3. Kurang optimalnya pelayanan kefarmasian dalam penyimpanan
obat dengan label penandaan expired date berwarna dipuskesmas
sumber harta
Belum tersedianya pemisahan dan penandaan dengan label merah untuk obat yang
akan dan yang sudah expired di puskesmas sumber harta juga kurangnya sarana
dan prasarana.dimana seharusnya terdapat penandaan obat dengan label merah
untuk obat expired. Berkaitan dengan materi Manajemen ASN yang penulis
pelajari.
4. Kurang optimalnya pelayanan pengambilan obat di apotek puskesmas
sumber harta
Belum tersedianya no antrian untuk pasien yang akan mengambil obat di apotek
puskesmas sumber harta sehingga terjadi tumpang tindih waktu pengambilan obat.
Dimana sebaiknya tersedia no antrian yang berbasis elektronik untuk memudahkan
pasien dalam mengantri untuk pengambilan obat. Hal ini berkaitan dengan materi
Manajemen ASN yang penulis pelajari.
5. Kurangnya sistem pelayanan konseling pada pasien hipertensi di
puskesmas sumber harta
Belum optimalnya pelayanan konseling pada pasien hipertensi di puskesmas
sumber harta. Sehingga masih ada pasien yang kurang paham tentang bagaimana
penggunaan obat hipertensi, pelayanan konseling obat belum dilaksanakan
dikarenakan keterbatasan ruangan. Dimana semestinya terdapat ruangan untuk
petugas memberikan konseling dan pasien mengerti terhadap penggunaan obat
hipertensi yang benar. Berkaitan dengan materi Smart ASN.
 Alat Bantu Analisis

Identifikasi isu merupakan langkah awal dalam proses


pengembangan. Ketika terdapat isu yang berpotensi untuk dikaji,
langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi isu yang memiliki
tingkat urgensi, keseriusan dan perkembangan paling tinggi.
Berdasarkan deskripsi atas isu-isu yang ada di UPTD Puskesmas
Sumber Harta, Kab. Musi Rawas, maka dilakukan penetapan core isu
dengan diidentifikasi menggunakan Apkl, Fish Bone dan Usg.

16
Berdasarkan identifikasi isu yang telah diuraikan di atas,
maka akan dilakukan penentuan prioritas isu yang akan dicarikan
solusi oleh penulis. Penetepan prioritas isu dilakukan dengan
menggunakan dua metode/alat bantu penetapan kriteria kualitas isu,
APKL (Aktual, Problematik, Kekhayalakan, dan Layak) .

Analisa APKL

Analisa APKL menggunakan rentang nilai berupa matriks


skor yaitu 1-5, yang menandakan bahwa semakin tinggi skor berarti
isu tersebut bersifat mendesak untuk segera dicari penyelesaiannya.
Keterangan bobot skor yang digunakan menggunakan skala Likert,
yaitu:

1 = Sangat tidak setuju

2 = Tidak setuju

3 = Kurang setuju

4 = Setuju

5 = Sangat setuju

Tabel 2.1.Identifikasi Isu

N Indikator Keterangan
o

1 Aktual Isu yang benar-benar terjadi dan sedang


hangat dibicarakan

2 Problematik Isu yang memiliki dimensi masalah yang


komplek

3 Kekhayalakan Isu secara langsung menyangkut hajat


orang banyak dan bukan hanya untuk
kepentingan seseorang saja

4 Layak Isu yang merupakan masuk akal dan


realistis serta relevan untuk dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahannya

17
Isu yang ada di unit kerja kemudian dianalisis dengan menggunakan
metode APKL, maka analisis dari isu tersebut dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 2.2.Tabel Analisis Isu

N Isu A P k L Jumlah Peringkat


O

1 Kurang optimalnya edukasi 5 5 4 5 19 1


terhadap penggunaan antibiotik di
puskesmas sumber harta

2 Kurang optimalnya pemberian 4 4 4 4 16 3


informasi obat dan aturan
penggunaan obat di puskesmas
sumber harta

3 Kurang optimalnya pelayanan 4 4 5 4 17 2


kefarmasian dalam
penyimpanan obat dengan label
penandaan expired date
berwarna dipuskesmas sumber
harta

4 Kurang optimalnya pelayanan 2 4 2 3 11 5


pengambilan obat di apotek
puskesmas sumber harta

5 Kurang sistem pelayanan 3 3 4 4 14 4


konseling pada pasien hipertensi
di puskesmas sumber harta

Untuk menganalisa lebih lanjut mengenai isu diatas, maka digunakan


diagram sebab akibat atau lebih dikenal dengan fishbone diagram. Dalam
diagram ini, menggambarkan hubungan antara penyebab dan akibat masalah
yang selanjutnya dapat diambil tindakan perbaikan. Diagram ini merupakan
metode untuk mengidentifkasi berbagai faktor yang menjadi akar
permasalahan

18
Gambar 2.3.Analisa Fishbone

Belum terlaksananya
Petugas kurang aktif pemberian konseling
dalam memberikan
konseling Belum optimalnya
pemahaman pasien
terhadap kepatuhan
penggunaan antibiotik

Belum ada tempat


khusus untuk
konseling Tidak adanya indikator
pemahaman pasien terhadap
penggunaan antibiotik

Dari hasil analisa fishbone, ditemukan beberapa akar masalah yang


menyebabkan tidak terlaksananya kegiatan pelayanan konseling informasi
dan edukasi di UPTD Puskesmas Sumber Harta. Adapun faktor penyebabnya
adalah sebagai berikut:

1. Man : Petugas kurang aktif dalam memberikan pelayanan konseling

2. Metode : Belum terlaksananya pemberian konseling

3. Measurement : Tidak adanya indikator pemahaman pasien terhadap


penggunaan antibiotik.

4. Material : belum adanya ruangan khusus untuk konsling obat.

Setelah menemukan akar masalah dari isu tersebut, penulis


memutuskan untuk melaksanakan kegiatan aktualisasi “Optimalisasi
Pemahaman Pasien Terhadap Penggunaan Antibiotik Melalui Konseling,
Informasi dan Edukasi di Wilayah Kerja Puskesmas Sumber harta, Kec.
Sumber Harta, Kab. Musi Rawas”

19
Tabel 2.3 Deskripsi Kriteria Penilaian Analisis USG

KRITERIA NILA I INDIKATOR


URGENCY 5 Sangat Mendesak
4 Mendesak
3 Cukup Mendesak
2 Kurang Mendesak
1 Tidak Mendesak
SERIOUSNESS 5 Sangat Serius
4 Serius
3 Cukup Serius
2 Kurang Serius
1 Tidak Serius
GROWTH 5 Sangat Cepat Memburuk
4 Cepat Memburuk
3 Cukup Cepat Memburuk
2 Kurang Cepat Memburuk
1 Tidak Cepat Memburuk

Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas masalah dengan
metode teknik skoring. Analisa dengan metode USG dilaksanakan dengan memperhatikan
seberapa mendesak isu tersebut, seberapa serius dan seberapa besar kemungkinan isu
tersebut menjadi berkembang, dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin
memburuk apabila dibiarkan.
Adapun parameter yang digunakan adalah sebagai berikut :

Tabel 2.4. Penjelasan Metode USG

No Komponen Keterangan
1 Urgency (U) Seberapa mendesak isu tersebut dibahas dikaitkan demgan
waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu
tersebut untuk memecahkan
masalah yang menyebabkan isu
2 Seriousness (S) Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan
dengan akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan
masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang
ditimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah penyebab
isu tidak dipecahkan (bisa
mengakibatkan masalah lain)

20
3 Growth (G) Seberapa kemungkinan isu tersebut menjadi berkembang
dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan
semakin memburuk jika
dibiarkan.

Tabel 2.5. Bobot Penetapan Kriteria Isu USG

Urgency / Seriousness / Growth /


No
Mendesak Kegawatan Pertumbuhan
Isu tidak mendesak Isu tidak begitu serius untuk Isu lamban
untuk segera di bahas karena tidak Berkembang
1 Diselesaikan berdampak ke hal
yang lain
Isu kurang mendesak Isi kurang serius untuk Isu kurang cepat
2 untuk segera diselesaikan segera dibahas karena berkembang
kurang berdampak ke hal
lain
Isu cukup mendesak Isu cukup serius untuk Isu cukup cepat
untuk segera segera dibahas karena akan berkembang, segera
3 Diselesaikan berdampak ke hal yang dicegah
Lain
Isu mendesak untuk Isu serius untuk segera Isu cepat
segera diselesaikan dibahas karena akan berkembang untuk
4 berdampak ke hal yang segera dicegah
Lain

Isu sangat mendesak Isu sangat serius untuk Isu sangat cepat
untuk segera segera dibahas karena akan berkembang untuk segera
5 Diselesaikan berdampak ke hal yang dicegah
Lain

Tabel 2.6. Analisis Isu

No Berdasarkan Akar Maslah U S G Total Peringkat


1 Petugas kurang aktif dalam memberikan 5 5 4 14 I
konseling
2 Belum terlaksananya pemberian konseling 4 4 4 12 III
3 Belum terlaksananya pemberian informasi obat 5 3 5 13 II
4 Belum ada tempat khusus untuk konseling 5 4 2 11 V
5 Tidak adanya indikator pemahaman pasien 5 4 3 12 IV
terhadap penggunaan antibiotik

Pemecahan Msalah Menggunakan Metode McNamara


21
No Alternatif Solusi Tapisan
Pemecahan efektivitas kemudahan biaya total rank
Masalah
1 Membuat media 5 5 4 14 I
leaflet
2 Memberikan 5 3 5 13 II
informasi obat
3 Memberikan 4 4 4 12 III
konseling
4 Memberikan 5 4 3 12 IV
sosialisasi
Keterangan : 1 : sangat rendah, 2 : rendah, 3: sedang, 4: tinggi, 5: sangat tinggi

F. Isu Yang Terpilih


Berdasarkan hasil analisis isu di atas yang menggunakan analisis USG, terpilih isu
“Kurangnya edukasi dari tenaga kefarmasian terhadap kepatuhan penggunaan antibiotik di
puskesmas sumber harta.” sehingga perlu dilakukan pencarian solusi dan pemecahan masalah
untuk memperbaiki isu tersebut.
Selanjutnya dicarikan kegiatan pemecahan masalahnya agar dapat dilakukan dengan tahapan-
tahapan kegiatan dan berkontribusi bagi visi misi organisasi yang dituangkan dalam matriks
Laporan aktualisasi.
G. Gagasan Pemecahan Isu
Meningkatkan kepatuhan pasien terhadap penggunaan Antibiotik melalui Konseling,
Informasi dan Edukasi (KIE) di wilayah kerja Puskesmas Sumber Harta Kec. Sumber Harta,
Kab. Musi Rawas
Tabel 2.7.Pendalaman Core Isu
Penyebab Core Isu
Akibat Sebab dari Core Isu
Terpilih
Masih rendahnya kepatuhan 1. Kurangnya pengetahuan Kurangnya pengetahuan
dan edukasi tentang pasien tentang cara pasien tentang cara
penggunaan antibiotika penggunaan obat juga penggunaan obat juga
kepada pasien. penyakitnya. penyakitnya dikarenakan
2. Kurangnya kedisiplinan kurangnya edukasi.
pasien dalam masa
pengobatan.
3. Faktor umur dan faktor
ekonomi
4. Banyaknya regimen obat
(kompleksitas regimen)

H. Analisis Dampak
22
Apabila tidak dilakukan upaya untuk meningkatkan kepatuhan pasien
terhadap penggunaan antibiotik, maka akan semakin tinggi resiko resistensi terhadap
antibiotik.
I. Gagasan Pemecahan Isu
Tabel 2.8.Jenis dan Sumber Kegiatan
NO JENIS KEGIATAN SUMBER KEGIATAN
1 Berkonsultasi dengan mentor Kreativitas
2 Menyiapkan media edukasi Kreativitas
3 Melakukan Pelayanan Informasi Obat (PIO) Berdasarkan tugas
4 Melakukan kegiatan KIE (Konseling, Informasi, Berdasarkan tugas
dan Edukasi)
5 Melakukan sosialisasi tentang Gema Cermat Kreativitas
(Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat)
dengan media leaflet
6 Evaluasi Kreativitas

23
J. Rancangan Kegiatan
Tabel 2.9.Rancangan Kegiatan

Kontribusi Penguatan
Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata
No Kegiatan Tahapan Kegiatan terhadap Visi Misi Nilai-Nilai
Pelatihan
Organisasi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7

1. Melakukan  Merencanakan Mendapatkan  Saya merencanakan jadwal Tercapainya visi Kegiatan ini dapat
konsultasi dengan jadwal swaktu dan dan melakukan pertemuan Puskesmas Sumber meningkatkan
mentor dan coach pertemuan tempatuntuk sesuai waktu yang ditetapkan Harta yaitu penguatan kepada
mengenai dengan mentor melakukan bersama mentor serta terwujudnya nilai organisasi
perencanaan untuk konsultasi melakukan konsultasi kecamatan sumber Puskesmas Sumber
terhadap konsultasi merupakan nilai Akuntabel harta sehat 2026 Harta berupa
rancangan  Saya merencanakan jadwal maju mandiri dan sumber daya
aktualisasi dengan mentor menggunakan bermartabat serta manusia
komunikasi dengan bahasa Misi Puskesmas berkualitas dan
yang sopan, baik dan yaitu meningkatkan manusiawi.
memperhatikan etika yang ada kesehatan
sesuai dengan wujud nilai masyarakat merata,
Harmonis bermutu dan
 Saya mengkonfirmasi jadwal berkeadilan
pertemuan untuk melakukan
konsultasi akhir dapat via

24
Whatsapp sesuai dengan
wujud nilai Adaptif
 Saya melakukan kerjasama
dalam mencari kesepakatan
jadwal sesuai dengan wujud
nilai Kolaboratif
 Saya membuat jadwal dengan
mentor sehingga tidak
mengganggu jam kerja atau
jam sibuknya sesuai dengan
wujud nilai Kompeten

 Melakukan • Masukan dan saran  Saya mengikuti arahan dari


konsultasi dengan serta mendapat mentor dan coach sesuai
mentor dan coach persetujuan terkait dengan nilai Loyal
dan terkait rancangan aktualisasi  Saya bersinergi melakukan
rancangan diskusi dengan mentor dan
aktualisasi coach serta mendapat
arahan dan masukan yang
baik terkait rancangan
aktualisasi yang akan
dilaksanakan sesuai dengan
nilai Kolaboratif
 Saya berdiskusi dengan
mentor mengenai
25
rancangan aktualisasi yang
akan dilakukan dengan
menggunakan bahasa yang
sopan dan santun sesuai
dengan wujud nilai
Harmonis
 Saya melakukan konsultasi
awal dengan mentor adalah
tanggung jawab terhadap
kegiatan aktualisasi yang
akan dilaksanakan sesuai
dengan wujud nilai
Akuntabel
 Berorientasi Pelayanan
saya mempersiapkan bahan
konsultasi dengan sebaik
mungkin sehingga mentor
tidak kesulitan dalam
memberikan arahan
 Kompeten Gagasan yang
dibahas sesuai dengan
bidang pekerjaan

26
27
 Menyampaikan  Draft  Saya melakukan konsultasi
draft rancangan rancangan dengan menyampaikan
aktualisasi dikoreksi rancangan dengan sopan dan
kepada mentor dan santun sesuai dengan nilai
dan coach Rancangan Harmonis
aktualisasi  Saya menjelaskan kepada
dapat mentor bahwa kegiatan yang
dilaksanaka dilakukan akan dilaksanakan
n dengan dengan kinerja yang terbaik
izin mentor sesuai dengan nilai
dan coach Kompeten
 Saya menyampaikan
rancangan aktualisasi yang
telah dibuat dengan terbuka
sesuai dengan wujud nilai
Akuntabel
 Saya mengirimkan softcopy
draft rancangan melalui
whatsapp sehingga dapat
dibaca terlebih dahulu oleh
mentor sesuai dengan wujud
nilai Adaptif
 Saya melakukan perbaikan
draft rancangan apabila ada
masukan dan perbaikan dari
28
mentor sesuai dengan wujud
nilai Loyal
 Saya melakukan perbaikan
terhadap draft rancangan
aktualiasi sesuai dengan
masukan dari mentor sesuai
dengan nilai Berorientasi
pelayanan
 Kolaboratif saya bekerja
sama untuk agar hasil sesuai
dengan ketentuan

2. Menyiapkan media  Mencari dan  Dokumentasi  Saat saya mengumpulkan bahan


edukasi mengumpulkan foto materi untuk pembuatan leaflet
lieratur  Bahan materi tersebut, saya melakukannya
leaflet dengan rasa tanggung jawab,
jelas dan keakuratan informasi
sesuai dengan nilai Akuntabel
 Saya memahami isi materi untuk
pembuatan leaflet sesuai dengan
nilai Kompeten
29
 Adaptif Mencari literatur dari
website resmi
 Berorientasi pelayanan leaflet
ditujuakan untuk meningkatkan
pelayanan kesehatan
 Kolaborasi saya berkonsultasi
dengan rekan kerja dibidang lain
seperti dokter dan petugas lain
 Mendesain leaflet  Dokumentasi  Saya membuat desain leaflet tsb
sesuai dengan foto dengan bahasa Indonesia yang
materi yang akan  Leaflet baik dan benar bernilai Loyal
disampaikan  Berorientasi pelayanan leaflet,
formulir konseling dan formulir
konseling ditujuakan untuk
meningkatkan pelayanan
kesehatan
 Adaptif saya menggunakan
aplikasi untuk membuat leaflet
 Saya menmbuat leaflet dengan
berkomunikasi bersama teman
Harmonis

 Menyusun kuisoner  Draft kuisioner  Saya melaksanakan tugas


pre test dan post test dengan bertanggung -jawab,
cermat, disiplin dan
sebagai bahan berintegritas tinggi Pada
30
evaluasi kegiatan ini saya akan disiplin
dan bertanggung-jawab
mempersiapkan alat dan bahan
yang menunjang pembuatan
kuisioner. Akuntabel

 Saya melaksanakan tugas


dengan kualitas terbaik
Saya akan membuat
kuisioner dengan kinirja
terbaik Kompeten

 Saya menjaga nama baik


sesame ASN, Pimpinan,
Instansi, dan Negara. Saya
akan memberikan komitmen
untuk mengerjakan tugas
sebaik mungkin sesuai
referensi yang didapatkan
yang sesuai dengan aturan
di Puskesmas Loyal

 Saya akan memberikan


komitmen untuk
mengerjakan tugas sebaik
mungkin sesuai referensi
yang didapatkan yang sesuai
dengan aturan di
Puskesmas, bekerja dengan
tetap menjaga nama baik
instansi, Kompeten

 Saya bertindak proaktif,


Cepat menyesuaikan diri
saya akan antusias dan
proaktif dalam mencari
referensi untuk kuisioner
31
membuat kuisioner dengan
menyesuaikan informasi
terbaru Adaftif

 Saya terbuka dalam


bekerjasama untuk
menghasilkan nilai tambah
Saya akan meminta
masukan dari mentor
sehingga adanya saran yang
membangun
kuisioner.Kolaboratif

 Berkonsultasi  Dokumentasi  Akuntabel saya membuat janji


dengan mentor foto dengan mentor dan datang tepat
terkait pembuatan  Bukti waktu
leaflet persetujuan  Saya berkonsultasi dengan
mentor mentor menggunakan
komunikasi dengan bahasa yang
sopan dan baik Harmonis
 Kolaboratif saya menerima
masukan dari mentor

 Saya bersikap proaktif dalam


beronsultasi dengan mentor
Adaftif

 Saya mempersiapkan bahan


konsultasi dengan sebaik
32
mungkin sehingga mentor tidak
kesulitan dalam memberikan
arahan Berprientasi Pelayanan

 Saya melaksanakan tugas dengan


kualitas terbaik Kompeten

 Mencetak leaflet  Print/ hasil  Saya berinovasi dan


yang telah disetujui cetakan leaflet berorientasi pada mutu
mentor dalam pembuatan leaflet
sesuai dengan nilai
Kompeten
 Saya bertanggungj awab
dengan pekerjaan, kerja
keras,mandiri dan sederhana
sesuai dengan nilai
Akuntabel
 Berorientasi pelayanan
saya bertujuan untuk
meningkatkan pelayanan
kesehatan
 Adaptif, Media leaflet
digunakan untuk membantu
dalam mendapat informasi
obat
33
3. Melakukan  Menyiapkan ruangan Dokumentasi  KOMPETEN :
Pelayanan Informasi atau tempat (foto) Melaksanakan tugas dengan
Obat (PIO) pemberian informasi kualitas terbaik
Saya akan menyiapkan ruang untuk
pemberian informasi.
 HARMONIS :
Membangun lingkungan kerja
yang kondusif. Saya akan
menggunakan bahasa yang
sopan, baik dan memperhatikan
etika mempersiapkan ruangan
tersebut
 KOLABORATIF :
Terbuka dalam berkerjasama
untuk menghasilkan nilai
tambah. Saya akan
berkonsultasi dan menerima
saran dari petugas gizi dalam
kesepakatan mengenai teknis
pelaksanaan kegiatan ini

 Pemberian Informasi  Dokumentasi  saya menyebarkan leaflet dan


Obat (PIO) (Foto) melakukan pekerjaan tsb
 Leaflet sebagai Apoteker dengan penuh
rasa tanggungjawab, jujur, dan
34
konsisten terhadap pekerjaan
sesuai nilai Akuntabel
 Saya berkomunikasi dengan
bahasa yang sopan, baik dan
memperhatikan etika kepada
mentor yang ada sesuai dengan
wujud nilai Harmonis
 Saya melakukan kerjasama
dalam bersama rekan kerja dlm
pemberian leaflet sesuai dengan
wujud nilai Kolaboratif
 Saya mengutamakan
kepentingan pasien
Berorientasi Pelayanan

 Saya cepat menyesuaikan diri


dalam berkonsultasi dengan
pasien Adaptif

35
 Menyebarkan  Dokumentasi  saya menyebarkan leaflet dan
leaflet tentang kegiatan (foto) melakukan pekerjaan tsb
penggunaan  Leaflet sebagai Apoteker dengan penuh
antibiotik yang rasa tanggungjawab, jujur, dan
tepat konsisten terhadap pekerjaan
sesuai dengan nilai Akuntabel
 Saya menyebarkan leaflet
kepada pasien dengan tulus
sesuai dengan nilai
Berorientasi pelayanan
 Adaptif, Menyesuaikan dengan
kondisi pasien
 Saya dibantu oleh teman kerja
saat akan menyebarkan lealet
Kolaboratif
 Saya menggunakan bahasa
Indonesia saat menyebarkan
leaflet Loyal

 Melakukan  Dokumentasi  Saat saya melakukan


pemantauan dan kegiatan (foto) pemantauan dan evaluasi
evaluasi penggunaan  Kartu penggunaan obat, saya dapat
obat ( PEPO) pengobatan menjaga rahasia pengobatan
pasien pasien, sesuai nilai

36
Berorientasi Pelayanan
 Saya memberikan penjelasan
informasi obat dengan singkat,
jelas, dan tepat agar dapat
megefisiensikan waktu, sesuai
nilai Kompeten
 Saya mampu beradaptasi
dengan kondisi yang dialami
pasien, sesuai dengan nilai
Adaftif
 Saya mengisi data yang
sebenarnya Akuntabel
 Saya melaksanakan pekerjaan
dengan kondusif Harmonis
 Saya menggunakan bahasa
indonesia saat berbicara dengan
pasien Loyal

 Saya bersama sama dengan


petugas terkait lainnya dalam
bekerja, sesuai dengan nilai
Kolaboratif
4. Melakukan kegiatan Memilih kriteria  Dokumentasi  Adaptif saya menyesuaikan
37
KIE (Konseling, pasien yang akan (foto) dengan kondisi pasien
Informasi, dan diberikan konseling
 Kolaboratif Pasien yang
Edukasi) obat.
diberikan konsultasi bisa
berdasarkan rujukan dari dokter
atau petugas lain
 Berorientasi Pelayanan
Dipilih kondisi pasien yang
sesuai agar optimal

 Menjelaskan diri  Dokumentasi


 Saat melakukan sesi konseling
sebagai Apoteker kegiatan (foto)
dengan pasien, saya
kepada pasien dan  Identitas pasien
menggunakan Bahasa yang
mencari tau identitas dan kartu
sopan sesuai nilai Harmonis
pasien pengobatan
 Saya mudah beradaptasi dengan
pasien
pasien sesuai dengan nilai
Adaftif
 Saya sangat ramah terhadap
pasien, sesuai nilai
Berorientasi Pelayanan
 Saya melaksanakan tugas
dengan jujur dan bertanggung
jawab, sesuai nilai Akuntabel
 Saya menggunakan bahasa
38
indonesia untuk berkomunikasi
dengan pasien, sesui nilai Loyal

 Saya melaksanakan pekerjaan


dengan kualitas terbaik, sesuai
nilai Kompeten
 Diskusi untuk  Dokumentasi  Saya melakukan kegiatan KIE
mencegah atau kegiatan (foto) tersebut dengan penuh tanggung
memecahkan jawab, jujur, jelas,dan
masalah pengobatan mendahulukan kepentingan
pasien publik sesuai dengan nilai
Akuntabilitas dan
Berorientasi Pelayanan
 Saya berdiskusi dengan pasien
sesuai dengan nilai Kolaboratif
 Informasi yang diberikan adalah
data yang sebenarnya, sesuai
nilai Akuntabel
 Saya menghargai dan menerima
setiap saran atau kritik dari
pasen sesuai nilai Harmonis
 Saya menerima saran dan
masukan dari pasien, sesuai
nilai Kolaboratif
 Memastikan pasien  Dokumentasi  Saya memberikan penjelasan
telah memahami kegiatan (foto) pada saat kegiatan KIE dengan
informasi yang  Kartu efektif dan waktu yang efisien
39
diperoleh dan pengobatasn agar tercapainya tujuan
menutup diskusi pasien pengobatan sesuai nilai
Kompeten dan Berorientasi
pelayanan
 Saya disiplin waktu dan jujur
dalam penyampaian informasi,
kerja keras dan bertanggung
jawab sesuai dengan nilai Loyal
 Pada saat melakukan KIE saya
bersikap adil Terhadap pasien
tidak membeda-bedakan suku
ataupun ras sesuai nilai
Harmonis
 Akuntabel menyampaikan
sesuai dengan kondisi
sebenarnya
 Kompeten Gagasan yang
dibahas sesuai dengan bidang
pekerjaan
5. Melakukan  Menjelaskan diri  Dokumentasi  Saat melakukan sesi konseling
sosialisasi tentang sebagai Apoteker kegiatan (foto) dengan pasien, saya
Gema Cermat menggunakan Bahasa yang
(Gerakan sopan sesuai nilai Harmonis
Masyarakat Cerdas  Saya mudah beradaptasi dengan
Menggunakan Obat) pasien sesuai dengan nilai
40
menggunakan media Adaftif
leaflet  Saya sangat ramah terhadap
pasien, sesuai nilai
Berorientasi Pelayanan
 Saya melaksanakan tugas
dengan jujur dan bertanggung
jawab, sesuai nilai Akuntabel
 Saya menggunakan bahasa
indonesia untuk berkomunikasi
dengan pasien, sesui nilai Loyal
 Saya melaksanakan pekerjaan
dengan kualitas terbaik, sesuai
nilai Kompeten
 Melakukan sosialisai  Leaflet  saya melakukan sosialisasi, saya
menggunakan media menyampaikan materi dengan
leaflet menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar, sesuai
nilai Loyal
 Menyiapkan rangkaian
Kegiatan sosialisasi secara
mandiri dan dengan kerja keras,
sesuai nilai Kompeten
 Saya ramah dalam melayani
masyarkat Berorientasi
Pelayanan
41
 Saya melakukan kegiatan
sosialisasi sesuai waktu yang
tersedia disiplin termasuk
Akuntabel
 Saya tidak membedakan pasien
yang akan diberikan sosialisasi,
nilai Harmonis
 Saya bersikap proaktif terhadap
pasien Adaftif
 Saya bekerja sama dengan
teman dalam pelaksanaan
sosialisasi, Kolaboratif

 Melakukan sesi  Foto kegiatan  Berorientasi pelayanan, saya


tanya jawab memahami dan mendengarkan
kondisi dan pertanyaan pasien
 Akuntabel, saya meletakan
kejujuran dalam menjawab
pertanyaan
 Kompeten, saya meningkatkan
kompetensi diri untuk
menjawab pertanyaan
 Harmonis, saya menghargai
setiap orang
 Loyal, saya menggunakan
42
bahasa Indonesia untuk
berkomunikasi
 Adaftif, saya beradaptasi
dengan kondisi dak keadaan
pasien
 Kolaboratif, saya memberikan
kesempatan kepada pasien
untuk bertanya

6. Evaluasi  Mengumpulkan hasil  Hasil pretest  Akuntabel


evaluasi dan post test Melaksanakan tugas dengan
jujur, bertanggung jawab,
cermat disiplin dan
berintegritas tinggi.
Saya akan bersikap jujur dalam
melakukan mengumpulan
rekapan hasil pretest dan posttest
 Kompeten
Melaksanakan tugas dengan
Kinerja terbaik, Menyusun
rekapan sesuai kompetensi saya
sebagai dokter umum dengan
memperhatikan substansi materi
AKUNTABEL, saya melaksanakan
 Merekap hasil  Dokumen hasil tugas dengan jujur,
evaluasi rekap bertanggungjawab, disiplin dan
berintegritas tinggi
Saya akan merekap hasil evaluasi

43
dengan jujur dan bertanggungjawab

44
K. Matrik Rekaptulasi Rencana Hbituasiib MP (Agenda II)

Tabel 2.10.Rekapitulasi Rencana Habituasi MP Agenda II

KEGIATAN JUMLAH
NO MATA PELATIHAN
KE-1 KE-2 KE-3 KE-4 KE-5 KE-6 AKTUALISASI
1 Berorientasi Pelayanan 2 4 3 4 3 0 16
2 Akuntabel 3 4 3 4 3 2 19
3 Kompeten 3 5 2 3 3 1 17
4 Harmonis 3 2 3 3 3 0 14
5 Loyal 2 2 2 2 3 0 11
6 Adaptif 2 5 3 2 3 0 15
7 Kolaboratif 3 3 4 3 2 0 15

JUMLAH AKTUALISASI 18 25 20 21 20 3 107

45
L. Jadwal Kegiatan

Tabel 2.11.Jadwal Kegiatan

Bulan/Minggu

No Kegiatan September Oktober


III IV I II III

1. Berkonsultasi dengan mentor

Menyiapkan media edukasi


2.

Melakukan Pelayanan Informasi Obat


3. (PIO)

Melakukan kegiatan KIE (Konseling,


4. Informasi, dan Edukasi)

5. Melakukan sosialisasi tentang Gema


Cermat (Gerakan Masyarakat Cerdas
Menggunakan Obat) dengan media
leaflet

6. Evaluasi

46
M. Prediksi kendala dan antisipasi

Hambatan yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan aktualisasi “ Optimalisasi


Pemahaman Pasien Terhadap Penggunaan antibiotik Melalui Konseling, Informasi
dan Edukasi (KIE) di Wilayah Kerja Puskesmas Sumber Harta, Kec. Sumber Harta,
Kab. Musi Rawas”

Tabel 2.12.Kendala dan Antisipasi


No Kendala Antisipasi
1 Kurangnya tenaga kefarmasian di Membagi tenaga kefarmasian untuk di apotek
puskesmas sumber harta dan di gudang

2 Belum tersedianya ruang pemberian Mengggunakan bagian ruangan yang


informasi obat dan konseling memungkinkan

3 Kurangnya waktu pemberian Memberikan media leaflet sehingga pasien bisa


informasi kepada pasien saat membaca dari leaflet
penyerahan obat

47

Anda mungkin juga menyukai