DESKRIPSI AKTUALISASI
A. Deskripsi Organisasi
1. Profil Organisasi
UPT Puskemas Sumber Harta merupakan salah satu dari 19 Puskesmas yang ada di
Kabupaten Musi Rawas. dibangun pada tahun 1985, dengan luas bangunan 96 m ² serta luas
tanah 1.250 m² (25 x 50 m² ). Pada awalnya hanya berupa bangunan pustu, dan dilakukan
peningkatan menjadi Puskesmas pada Tahun 1995. UPT Puskesmas Sumber Harta
Kecamatan Sumber Harta merupakan Salah satu dari 19 Puskesmas yang ada di Kabupaten
Musi Rawas. UPT Puskesmas Sumber Harta terletak di Jl. Poros Kecamatan Sumber Harta
Kabupaten Musi Rawas. Jarak dari Ibu kota Kabupaten ± 30 Km dapat ditempuh ± 45 menit
dengan kendaraan bermotor.
UPT Puskesmas Sumber Harta dalam memberikan Pelayanan Kesehatan berupa Poli Umum
atau berobat Jalan selama jam kerja dan ada juga pelayanan UGD (Unit Gawat Darurat) 24
jam.
Adapun batas-batas Wilayah Kerja UPT Puskesmas Sumber Harta Kecamatan Sumber Harta :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Megang Sakti
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan STL Ulu Terawas
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan STL Ulu Terawas
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kec. Megang Sakti dan Kec. Purwodadi.
5
Berikut ini merupakan profil Puskesmas Sumber Harta :
Nama Puskesmas : UPT Puskesmas Sumber Harta
Kepemilikan : Pemerintah Kabupaten Musi Rawas
Jenis : Puskesmas Perawatan (Rawat Inap)
Kapasitas : 4 Kamar
Alamat : Jalan Raya Kecamatan Sumber Harta KabupatenMusi Rawas
Kode Pos, 31655
Telepon : 085273682155
Website : puskesmassumberharta.net
Email : sumberhartapuskesmas@gmail.com
Facebook : puskesmassumberharta
Instagram : @puskesmassumberharta
6
2. Struktur Organisasi
7
3. Tugas Pokok dan Fungsi Puskesmas
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, pada pasal 4 dijelaskan bahwa
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan.
Kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam
rangka mengintegrasikan program untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan
mendekatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangi
keluarga.
Puskesmas menyelenggarakan fungsi:
a. UKM tingkat pertama diwilayah kerjanya;
b. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.
c. Selain menyelenggarakan fungsi tersebut, Puskesmas dapat berfungsi sebagai
wahana pendidikan Tenaga Kesehatan, dimana ketentuan mengenai wahana
pendidikan Tenaga Kesehatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Dalam menyelenggarakan fungsi sebagai
penyelenggara UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya, Puskesmas berwenang
untuk :
1. Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan
masyarakat dan analisis
2. kebutuhan pelayanan yang diperlukan
3. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
4. Melaksnakan komunikasi informasi, edukasi dan pemberdayaan masyarakat
dalam bidang kesehatan;
5. Menggerakan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah
kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerjasama
dengan sector lain terkait;
6. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya
kesehatan berbasis masyarakat;
7. Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia
puskesmas:
8. Memantau pelaskanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;
9. Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap akses, mutu dan
cakupan pelayanan kesehatan dan
8
10. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk
dukungan terhadap system kewaspadaan dini dan respon penanggulangan
penyakit.
Dalam menyelenggarakan fungsi sebagai penyelenggara UKP di wilayah kerjanya,
Puskesmas berwenang untuk :
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan dan bermutu.
b. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan upaya promotif dan
preventif
c. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat
d. Menyelenggarakan pelayanan kesehatanyang mengutamakan keamanan dan
keselamatan pasien, petugas dan pengunjung
e. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan prinsip koordinatif dan kerja sama
dan antar profesi
f. Melaksanakan rekam medis
g. Melaksankan pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap mutu dan akses pelayanan
kesehatan
h. Melaksnakan peningkatan kompetensi tenaga kesehatan
i. Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
pertama diwilayah kerjanya dan
j. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan system
rujukan.
11
C. Nilai – Nilai Dasar ASN Ber Ahlak
Nilai-Nilai Dasar PNS Tatanan nilai dasar (core values) seorang ASN adalah
BerAKHLAK hal ini berdasarkan kode etik dan kode perilaku undang undang No 5 tahun
2014 tentang Aparatur negara dan surat edaran menteri pendayagunaan aparatur negara
dan reformasi birokrasi Republik Indonesia No.20 tahun 2021. Nilai-nilai dasar
BerAKHLAK adalah panduan perilaku bagi ASN dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya.
Nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK yaitu :
1. Berorientasi pelayanan
Berorientasi pelayanan adalah komitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan
masyarakat. Kode etik dan panduan perilakunya adalah :
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
b. Ramah, cekatan solutif dan dapat diandalkan
c. Melakukan perbaikan tiada henti.
2. Akuntabel
Akuntabel adalah bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan. Kode etik dan
panduan perilakunya adalah :
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi.
b. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif dan efisien
c. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.
3. Kompeten
Kompeten adalah terus belajar dan mengembangkan kapabilitas. Kode etik dan
panduan perilakunya adalah :
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah
b. Membantu orang lain belajar
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
4. Harmonis
Harmonis adalah saling peduli dan menghargai perbedaan. Kode etik dan panduan
perilakunya adalah :
a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya
b. Suka menolong orang lain 16
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
12
5. Loyal
Loyal adalah berdedikasi dan mengutamakan bangsa dan negara, adapun panduan
perilakunya adalah :
a. Memegang teguh ideologi pancasila, UUD negara Republik indonesia tahun 1945,
setia kepada negara kesatuan republik Indonesia serta pemerintahan yang sah
b. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan Negara
c. Menjaga rahasia dan jabatan Negara
6. Adaptif
Adaptif adalah terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan serta menghadapi
perubahan. Kode etik dan panduan perilakunya adalah :
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas B
c. Bertindak proaktif.
7. Kolaboratif
Kolaboratif adalah membangun kerja sama yang sinergis. Kode etik dan panduan
perilakunya adalah :
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah
c. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama.
Nilai nilai dasar ASN tersebut di atas diharapkan dapat diimplementasikan pada saat
melakukan tugas pekerjaan di unit tempat bekerja. Dengan demikian akan terbentuk karakter
ASN BerAKHLAK dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat secara optimal.
D. Kedudukan dan Peran PNS Menuju Terwujudnya Smart Governance sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
1. Kedudukan dan Peran PNS Menuju Smart ASN
Aparatur Sipil Negara mempunyai peran yang amat penting dalam rangka
menciptakan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern, demokratis,
makmur, adil, dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan pelayanan kepada
masyarakat secara adil dan merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan
pebuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang Undang Dasar Tahun 1945.
Adapun peran dan kedudukan ASN dalam NKRI sebagai berikut :
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN
yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
13
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu
tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman. Kedudukan atau status jabatan PNS dalam system birokrasi
selama ini dianggap belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang
professional. Untuk dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep
yang dibangun dalam UU ASN tersebut harus jelas.
Peran ASN Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN
berfungsi sebagai berikut :
1) Pelaksana kebijakan publik;
2) Pelayan publik; dan
3) Perekat dan pemersatu bangsa
Selanjutnya Pegawai ASN bertugas :
1) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan,
2) Memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas, dan
3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
2. Smart ASN
Pada era digitalisasi ini mendesak setiap aspek untuk memahami pentingnya peran
dari dunia digital salah satunya pada pegawai ASN. Era digitalisasi ini
memberikan kemudahan dalam melakukan segala hal. Banyak manfaat yang
diperoleh dari kemajuan teknologi informasi, salah satunya perkembangan pesat
bidang komunikasi. Saat ini, perilaku manusia dalam berkomunikasi menjadi
semakin kompleks. Dahulu, manusia berkomunikasi dengan cara bertemu, namun
kini dengan adanya teknologi, tersedia media baru dalam berkomunikasi, yaitu
melalui jejaring 18 sosial. Jejaring sosial ini membuat manusia terhubung satu
sama lain tanpa harus bertatap muka. Dengan media baru ini, informasi juga dapat
disebarluaskan dengan cepat. Smart ASN memiliki profil yang disiapkan untuk
menghadapi era disrupsi dan tantangan dunia yang semakin kompleks.
Profil Smart ASN meliputi :
1. Integritas
2. Nasionalisme
3. Profesionalisme
4. Berwawasan global
5. Menguasai IT dan bahasa asing
14
6. Berjiwa hospitality ( Ramah )
7. Berjiwa entrepreneurship, dan memiliki jaringan luas. Adanya profil ini (Smart
ASN), kita akan mendapat digital talent dan digital leade
E. Identifikasi Isu
a. Environmental Scanning
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia isu adalah masalah yg dikedepankan untuk
ditanggapi. Isu menggambarkan suatu kesenjangan antara praktik korporat dengan
harapan-harapan para stakeholder. Isu muncul dari berbagai sumber Dalam
menetapkan isu, penulis menggunakan landasan teoritik dari Manajemen ASN dan
Smart ASN dengan ditambahnya pemahaman tentang substansi tuntutan pekerjaan dan
lingkungan tempat kerja. Selain itu untuk tetap relevan dengan kondisi nyata di tempat
kerja, dilakukan pula proses konsultasi dengan mentor di lingkungan kerja sehingga
isu yang disampaikan valid dan terukur. Selama hampir tiga bulan bertugas di
Puskesmas Sumber Harta Musi Rawas, penulis mengamati beberapa masalah yang
terjadi sehari-hari dan perlu dicarikan solusinya dengan segera. Dikaitkan dengan
Manajemen ASN dan Smart ASN.
Penulis menemukan beberapa isu sebagai berikut :
15
di puskesmas sumberharta sehingga belum optimalnya pemberian informasi obat
di apotek puskesmas sumber harta. Juga kekurangan sarana dan prasarana yang
tersedia. Yang seharusnya pasien diberikan informasi penggunaan obat. Berkaitan
dengan materi Manajemen ASN
3. Kurang optimalnya pelayanan kefarmasian dalam penyimpanan
obat dengan label penandaan expired date berwarna dipuskesmas
sumber harta
Belum tersedianya pemisahan dan penandaan dengan label merah untuk obat yang
akan dan yang sudah expired di puskesmas sumber harta juga kurangnya sarana
dan prasarana.dimana seharusnya terdapat penandaan obat dengan label merah
untuk obat expired. Berkaitan dengan materi Manajemen ASN yang penulis
pelajari.
4. Kurang optimalnya pelayanan pengambilan obat di apotek puskesmas
sumber harta
Belum tersedianya no antrian untuk pasien yang akan mengambil obat di apotek
puskesmas sumber harta sehingga terjadi tumpang tindih waktu pengambilan obat.
Dimana sebaiknya tersedia no antrian yang berbasis elektronik untuk memudahkan
pasien dalam mengantri untuk pengambilan obat. Hal ini berkaitan dengan materi
Manajemen ASN yang penulis pelajari.
5. Kurangnya sistem pelayanan konseling pada pasien hipertensi di
puskesmas sumber harta
Belum optimalnya pelayanan konseling pada pasien hipertensi di puskesmas
sumber harta. Sehingga masih ada pasien yang kurang paham tentang bagaimana
penggunaan obat hipertensi, pelayanan konseling obat belum dilaksanakan
dikarenakan keterbatasan ruangan. Dimana semestinya terdapat ruangan untuk
petugas memberikan konseling dan pasien mengerti terhadap penggunaan obat
hipertensi yang benar. Berkaitan dengan materi Smart ASN.
Alat Bantu Analisis
16
Berdasarkan identifikasi isu yang telah diuraikan di atas,
maka akan dilakukan penentuan prioritas isu yang akan dicarikan
solusi oleh penulis. Penetepan prioritas isu dilakukan dengan
menggunakan dua metode/alat bantu penetapan kriteria kualitas isu,
APKL (Aktual, Problematik, Kekhayalakan, dan Layak) .
Analisa APKL
2 = Tidak setuju
3 = Kurang setuju
4 = Setuju
5 = Sangat setuju
N Indikator Keterangan
o
17
Isu yang ada di unit kerja kemudian dianalisis dengan menggunakan
metode APKL, maka analisis dari isu tersebut dapat dilihat pada tabel berikut
18
Gambar 2.3.Analisa Fishbone
Belum terlaksananya
Petugas kurang aktif pemberian konseling
dalam memberikan
konseling Belum optimalnya
pemahaman pasien
terhadap kepatuhan
penggunaan antibiotik
19
Tabel 2.3 Deskripsi Kriteria Penilaian Analisis USG
Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas masalah dengan
metode teknik skoring. Analisa dengan metode USG dilaksanakan dengan memperhatikan
seberapa mendesak isu tersebut, seberapa serius dan seberapa besar kemungkinan isu
tersebut menjadi berkembang, dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin
memburuk apabila dibiarkan.
Adapun parameter yang digunakan adalah sebagai berikut :
No Komponen Keterangan
1 Urgency (U) Seberapa mendesak isu tersebut dibahas dikaitkan demgan
waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu
tersebut untuk memecahkan
masalah yang menyebabkan isu
2 Seriousness (S) Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan
dengan akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan
masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang
ditimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah penyebab
isu tidak dipecahkan (bisa
mengakibatkan masalah lain)
20
3 Growth (G) Seberapa kemungkinan isu tersebut menjadi berkembang
dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan
semakin memburuk jika
dibiarkan.
Isu sangat mendesak Isu sangat serius untuk Isu sangat cepat
untuk segera segera dibahas karena akan berkembang untuk segera
5 Diselesaikan berdampak ke hal yang dicegah
Lain
H. Analisis Dampak
22
Apabila tidak dilakukan upaya untuk meningkatkan kepatuhan pasien
terhadap penggunaan antibiotik, maka akan semakin tinggi resiko resistensi terhadap
antibiotik.
I. Gagasan Pemecahan Isu
Tabel 2.8.Jenis dan Sumber Kegiatan
NO JENIS KEGIATAN SUMBER KEGIATAN
1 Berkonsultasi dengan mentor Kreativitas
2 Menyiapkan media edukasi Kreativitas
3 Melakukan Pelayanan Informasi Obat (PIO) Berdasarkan tugas
4 Melakukan kegiatan KIE (Konseling, Informasi, Berdasarkan tugas
dan Edukasi)
5 Melakukan sosialisasi tentang Gema Cermat Kreativitas
(Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat)
dengan media leaflet
6 Evaluasi Kreativitas
23
J. Rancangan Kegiatan
Tabel 2.9.Rancangan Kegiatan
Kontribusi Penguatan
Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata
No Kegiatan Tahapan Kegiatan terhadap Visi Misi Nilai-Nilai
Pelatihan
Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan Merencanakan Mendapatkan Saya merencanakan jadwal Tercapainya visi Kegiatan ini dapat
konsultasi dengan jadwal swaktu dan dan melakukan pertemuan Puskesmas Sumber meningkatkan
mentor dan coach pertemuan tempatuntuk sesuai waktu yang ditetapkan Harta yaitu penguatan kepada
mengenai dengan mentor melakukan bersama mentor serta terwujudnya nilai organisasi
perencanaan untuk konsultasi melakukan konsultasi kecamatan sumber Puskesmas Sumber
terhadap konsultasi merupakan nilai Akuntabel harta sehat 2026 Harta berupa
rancangan Saya merencanakan jadwal maju mandiri dan sumber daya
aktualisasi dengan mentor menggunakan bermartabat serta manusia
komunikasi dengan bahasa Misi Puskesmas berkualitas dan
yang sopan, baik dan yaitu meningkatkan manusiawi.
memperhatikan etika yang ada kesehatan
sesuai dengan wujud nilai masyarakat merata,
Harmonis bermutu dan
Saya mengkonfirmasi jadwal berkeadilan
pertemuan untuk melakukan
konsultasi akhir dapat via
24
Whatsapp sesuai dengan
wujud nilai Adaptif
Saya melakukan kerjasama
dalam mencari kesepakatan
jadwal sesuai dengan wujud
nilai Kolaboratif
Saya membuat jadwal dengan
mentor sehingga tidak
mengganggu jam kerja atau
jam sibuknya sesuai dengan
wujud nilai Kompeten
26
27
Menyampaikan Draft Saya melakukan konsultasi
draft rancangan rancangan dengan menyampaikan
aktualisasi dikoreksi rancangan dengan sopan dan
kepada mentor dan santun sesuai dengan nilai
dan coach Rancangan Harmonis
aktualisasi Saya menjelaskan kepada
dapat mentor bahwa kegiatan yang
dilaksanaka dilakukan akan dilaksanakan
n dengan dengan kinerja yang terbaik
izin mentor sesuai dengan nilai
dan coach Kompeten
Saya menyampaikan
rancangan aktualisasi yang
telah dibuat dengan terbuka
sesuai dengan wujud nilai
Akuntabel
Saya mengirimkan softcopy
draft rancangan melalui
whatsapp sehingga dapat
dibaca terlebih dahulu oleh
mentor sesuai dengan wujud
nilai Adaptif
Saya melakukan perbaikan
draft rancangan apabila ada
masukan dan perbaikan dari
28
mentor sesuai dengan wujud
nilai Loyal
Saya melakukan perbaikan
terhadap draft rancangan
aktualiasi sesuai dengan
masukan dari mentor sesuai
dengan nilai Berorientasi
pelayanan
Kolaboratif saya bekerja
sama untuk agar hasil sesuai
dengan ketentuan
35
Menyebarkan Dokumentasi saya menyebarkan leaflet dan
leaflet tentang kegiatan (foto) melakukan pekerjaan tsb
penggunaan Leaflet sebagai Apoteker dengan penuh
antibiotik yang rasa tanggungjawab, jujur, dan
tepat konsisten terhadap pekerjaan
sesuai dengan nilai Akuntabel
Saya menyebarkan leaflet
kepada pasien dengan tulus
sesuai dengan nilai
Berorientasi pelayanan
Adaptif, Menyesuaikan dengan
kondisi pasien
Saya dibantu oleh teman kerja
saat akan menyebarkan lealet
Kolaboratif
Saya menggunakan bahasa
Indonesia saat menyebarkan
leaflet Loyal
36
Berorientasi Pelayanan
Saya memberikan penjelasan
informasi obat dengan singkat,
jelas, dan tepat agar dapat
megefisiensikan waktu, sesuai
nilai Kompeten
Saya mampu beradaptasi
dengan kondisi yang dialami
pasien, sesuai dengan nilai
Adaftif
Saya mengisi data yang
sebenarnya Akuntabel
Saya melaksanakan pekerjaan
dengan kondusif Harmonis
Saya menggunakan bahasa
indonesia saat berbicara dengan
pasien Loyal
43
dengan jujur dan bertanggungjawab
44
K. Matrik Rekaptulasi Rencana Hbituasiib MP (Agenda II)
KEGIATAN JUMLAH
NO MATA PELATIHAN
KE-1 KE-2 KE-3 KE-4 KE-5 KE-6 AKTUALISASI
1 Berorientasi Pelayanan 2 4 3 4 3 0 16
2 Akuntabel 3 4 3 4 3 2 19
3 Kompeten 3 5 2 3 3 1 17
4 Harmonis 3 2 3 3 3 0 14
5 Loyal 2 2 2 2 3 0 11
6 Adaptif 2 5 3 2 3 0 15
7 Kolaboratif 3 3 4 3 2 0 15
45
L. Jadwal Kegiatan
Bulan/Minggu
6. Evaluasi
46
M. Prediksi kendala dan antisipasi
47