BAB I
PENDAHULUAN
farmasi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berjiwa
Pancasila dan UUD 1945, memiliki integritas dan kepribadian, terbuka dan
Farmasi mampu:
kemanusiaan.
Farmasi, Toko obat berizin, penyalur obat jadi dan sejenisnya, puskesmas,
tingkat pengetahuan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntunan lapangan
kerja).
kerja.
(PKL).
habis pakai Secara Terpadu Dan Urut Di Rumah Sakit Patut Patuh Patju.
4
BAB II
Status
serta merupakan rumah sakit non pendidikan yang pada tahun 2012 telah
Akreditasi
No. : 0301/C.III/SK/428/2010.
keuangan badan layanan umum, maka RSUD Patut Patuh Patju Lombok
5
Barat telah menjadi badan layanan umum daerah (BLUD) sesuai dengan
pelanggan.
pelayanan kesehatan.
pelayanan medis, pelayanan penunjang medis dan non medis, pelayanan dan
6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Intalasi Rawat jalan di RSUD Patut Patuh Patju Kabupaten Lombo Barat
meliputi :
c. Klinik anak
d. Klinik gigi
f. Klinik bedah
g. Klinik THT
h. Klinik mata
i. Klinik umum
Intalasi rawat inap di RSUD Patut Patuh Patju Kabupaten Lombok Barat
pasilitasnya meliputi :
a. Ruang triase
c. Ruang NICU
d. Ruang VK
THT, dan lain–lain dengan kategori operasi kecil, sedang dan besar.
6. Instalasi laboratorium
signifikan, hal ini diperkirakan di RSUD Patut Patuh Patju sejak tahun
7. Instalasi radiologi
8. Instalasi farmasi
Instalasi farmasi yang ada di RSUD Patut Patuh Patju dengan pelayanan
24 jam dan melayani resep baik obat generik maupun non generik
khususnya pasien rawat jalan, rawat inap maupun masyarakat umum. Pada
10
tahun 2012 jumlah resep askes di instalasi farmasi adalah 5.789 resep.
Sebanyak 19836 resep adalah resep umum dan 32100 resep adalah resep
resep.
9. Gas medis
rawat inap dan IGD. Pengadaan gas medis dilakukan sesuai dengan
BAB III
Instalasi farmasi yang bertanggung jawab terhadap seumua obat yang beredar
rumah sakit termasuk pelayanan yang berkaitan kepada pasien rawat jalan
3.2.1 Perencanaan
3.2.2 Pengadaan
12
Modal terbatas
Stock obat
Harus diperhatikan:
13
a. Legalitas PBF
c. Penawaran diskon/bonus
d. Kualitas barang
Ada 3 macam SP :
1) SP Narkotika
Terdiri 4 rangkap
2) SP Psikotropika
3) SP Non Narkotika-Psikotropika
14
3.2.3 Penerimaan
farmakologinya.
3.2.4 Penyimpanan
a. Berdasarkan alfabet
Z baik itu obat obatan yang disimpan pada suhu kamar, lemari es,
obat BPJS, obat reguler, BHP (Bahan Habis Pakai) dan lainnya.
obat reguler disimpan pada suhu kamar (< 25° C). Sedangkan
reguler.
mata.
high alert, gas medis, dan sitostatik dipisahkan dengan obat obat
umum lainnya.
3.2.5 Pendistribusian
pasien.
obat benar bagi penderita tertentu, dengan dosis yang tepat, pada waktu
1. Sentralisasi
a. Individual prescription
habis pakai.
pasien
2. Desentralisasi
UDD
ODD
operasional meningkat
jawab ruangan.
farmasi.
gudang farmasi.
20
alur pendistribusian obat dan alkes dari gudang farmasi ke instalasi farmasi
GUDANG OBAT
IBS (INSTALASI
APOTEK IGD DEPO
BEDAH SENTRAL)
Gambar. 3.1 alur pendistribusian obat dan alkes dari gudang farmasi ke instalasi
farmasi
3.3 Kegiatan Yang Dilakukan di Depo Farmasi Rawat Jalan dan Instalasi
Gawat Darurat
Depo farmasi rawat jalan dan IGD adalah sub unit pelayanan farmasi di
bawah instalasi farmasi rumah sakit (IFRS). Depo ini melayani pasien umum,
Metode pengelolaan perbekalan farmasi yang ada di depo farmasi rawat jalan
Pengecekan
Gudang kesesuaian barang
Apotek
yang diminta
Pencatatan
Penyimpanan barang datang
dan pengisian
kartu stok
Penjelasan:
1) Jenis obat
2) Jumlah obat
3) Kemasan
4) Kadaluarsa
Penyimpanan
2) Rak 2, berisi obat obat branded yang diperuntukkan untuk resep dari
pasien umum.
Pendistribusian
PENERIMAAN RESEP
Penerimaan R/
RESEP
Skrining R/
Pemberiaan harga
Etiket
PASIEN
KASIR
Penghargaan R/
Penerimaan uang
PENYERAHAN R/
PENERIMAAN RESEP
RESEP Skrining R/
Penerimaan R/
Pemberiaan harga
Etiket
PASIEN
PENGERJAAN R/
Ceklist penerimaan R/
waktu R/datang
PENYERAHAN R/ waktu R/ selsai di kerjakan
konfirmasi obat kosong atau
kesesuaian obat dan pengantian obat
BHP (ketersediaan obat)
obat diberikan kepada
pasien disertakan
informasi
pasien kembalikan no.
R/ antriaan
Jika didalam depo Farmasi instalasi rawat jalan tidak tersedia obat/BHP
1. Pengkajian Resep
Kegiatan yang dilakukan pada saat resep diterima adalah skrining resep atau
a. Persyataran administrasi
3) Tanggal resep
b. Persyaratan farmasi
c. Persyaratan klinis
2) Duplikasi pengobatan
4) Kontra indikasi
5) Efek aditif
Tujuan:
memberikan informasi secara akurat, tidak biasa dan terkini kepada dokter,
Tujuan:
Terapi.
Kegiatan :
dan pasif.
kesehatan lainnya.
kefarmasian.
28
b. Tempat
c. Tenaga
d. Perlengkapan
4. Konseling
Tujuan :
cara menggunakan obat, lama penggunaan obat, efek samping obat, tanda-
Kegiatan :
Depo Farmasi Bedah Sentral merupakan salah satu unit pelayanan Instalasi
Farmasi Rumah Sakit (IFRS) yang digunakan khusus untuk melayani dan
kesehatan.
apoteker.
sampai hari sabtu dengan jam kerja di mulai dari pukul 07.30 sampai
operasi selesai.
1) Bedah
2) Orthopedy
30
3) Obgyn
4) Mata
4. Pemilihan Obat
a. GA (General Anastesi)
Propofol injeksi 2
Fentanyl injeksi 1
Neostigmin injeksi 1
Dexamethasone injeksi 2
Diphenhydramin injeksi 1
Spuit 3cc/5cc/10cc @2
Fimahes/widahes infus 1
Tramadol injeksi 1
Ketorolac injeksi 1
b. Spinal anastesi
2) Operasi hernia
Bunascan injeksi 1
Efedrin injeksi 1
Aquadest 1
Tramadol injeksi 1
Ketorolac 3% injeksi 1
Fimahes/widahes infus 1
Hansaplast 1
Spuit 3cc/5cc/10cc @2
Fooley catheter
Urine bag
Aquadest
33
Spuit 10cc
Handscoon 7/7,5
c. Lokal anastesi
a. Perencanaan
b. Pengadaan
c. Penerimaan
1) Jenis obat
2) Jumlah obat
3) Kemasan
4) Kadaluarsa
amprahan
d. Penyimpanan
e. Pendistribusian
umum di berikan yang warna ungu dan hijau, dan jika pasien
operasi yang akan dilakukan serta jumlah dan jenis obatnya juga
petugas anastesi.
sedasi.
2/1 kemoterapi,
radioterapi/paska oprasi.
2 gangguan pada
gastrointestinal yang di
38
polos.
kuat.
alergi kulit.
pasca oprasi
spinal.
ekstremitas bawah.
otot jantung.
oprasi
Handscoon 7/7,5
3.5 Kegiatan Yang Dilakukan di Instalasi Rawat Inap (IRNA 3) dan IRNA
Paru
Depo instalasi Farmasi Rawat Inap merupakan salah satu unit pelayanan
Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) yang digunakan khusus untu kmelayani
dan menyediakan semua jenis kebutuhan obat, alat kesehatan maupun bahan
yaitu obat yang fast moving dan slow moving. Metode konsumsi
perkasus penyakit.
Misal :
lain.
b. Perencanaan
daftar amprahan stok obat dan alkes yang akan diminta ke depo
c. Pengadaan
(gudang farmasi).
d. Penerimaan
meliputi :
1) Jenis obat
2) Jumlah obat
3) Kemasan
4) Kadaluarsa
blangko amprahan
e. Penyimpanan
berdasarkan :
2) Alfabetis
psikotropika.
f. Pendistribusian
persediaan obat.
pemakaian 24 jam.
Depo Farmasi Instalasi Gawat Darurat, merupakan salah satu depo farmasi
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dalam pelayanan, depo farmasi IGD
jenis resep, baik resep umum, maupun resep BPJS. Dalam hal ini
pada intinya secara garis besar alur pelayanan semua resep di IGD
a. Resep umum
1) Resep diterima
beresiko.
tertera.
b. Resep BPJS
1) Resep diterima
pemakaian obat
beresiko
tertera.