Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan merupakan suatu keadaan sehat, baik secara fisik,

mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk

hidup produktif secara sosial dan ekonomis (Kementerian Kesehatan

RI,2009). Pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat

ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain dan terjadi interaksi serta

menyediakan kepuasan pelanggan (Sanah, 2017). Dalam undang-undang

nomer 32 tahun 2009 menjelaskan bahwa pelayanan kesehatan adalah

serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintregrasi, dan

berkesinambungan dalam bentuk pencegahan dan pengobatan penyakit,

peningkatan kesehatan, serta pemulihan kesehatan oleh pemerintah

dan/atau masyarakat. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah

satu unsur kesejahteraan yang harus diimplementasikam sesuai dengan

cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam pancasila dan

Undang-undang Dasar Tahun 1945. Untuk mencapai tujuan tersebut

dibutuhkan ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai.

Salah satu sarana untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat

tersebut adalah Apotek.

Apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan

kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya

kepada masyarakat. Kegiatan praktek di Apotek, tidak lepas peran tenaga


kesehatan dan tenaga kefarmasian. Menurut Peraturan pemerintah Nomor

51 Tahun 2009, pekerjaan kefarmasian adalah kegiatan pembuatan,

pengendalian mutu, pengamanan, pengadaan, penyimpanan, pengelolaan,

pendistribusian, pelayanan obat dan resep, pelayanan pemberian informasi

obat, bahan obat dan obat tradisional. Pelayanan kefarmasian dilakukan

oleh Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK) (Kementerian

Kesehatan RI, 2009). Tenaga Kefarmasian dalam kegiatan pengelolaan

bertanggung jawab atas ketertiban penyimpanan, pemindahan,

pemeliharaan dan penggunaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai berikut

kelengkapan catatan yang menyertainya (Kementeraian Kesehatan

RI,2016).

Menjadi mahasiswa yang akan menjadi TTK haruslah mengerti

secara teoritis dan praktek dalam pelayanan kefarmasian sehingga selain

pemahaman secara teoritis, mahasiswa juga dikenalkan dalam situasi dan

kondisi secara langsung di lapangan. Melalui program Praktek Belajar

Lapangan yang sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 1999

tujuan Pendidikan tinggi yaitu untuk menyiapkan peserta didik untuk

terjun ke masyarakat agar terciptanya kemampuan akademik yang

professional, sehingga dapat menerapkan serta memperkaya ilmu

pengetahuan dan teknologi yang dapat meningkatkan taraf kehidupan

masyarakat (Republik Indonesia, 1999).

Hal diatas melatarbelakangi diadakannya Praktek Belajar

Lapangan (PBL) mahasiswa D3 Farmasi Poltekkes Kemenkes

Tasikmalaya di Apotek Ciremai sehingga didapatkan ilmu mengenai


pengelolaan obat dan pelayanan kefarmasian yang tidak hanya berorientasi

pada drug orientation melainkan patient orientation di Apotek Ciremai

sehingga meningkatkan kemampuan softskill dan hardskill dalam

pelayanan kefarmasian yang akan bermanfaat bagi mahasiswa saat

menjadi Tenaga Teknis Kefarmasian di kemudian hari.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah mengikuti Praktik Belajar Lapangan Farmasi Komunitas

mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan tentang kegiatan

administrasi di Apotek, pengelolaan perbekalan farmasi di Apotek,

pelayanan resep dan nonresep, dan pelayanan informasi obat.

2. Tujuan Khusus

a. Pengelolaan kegiatan administrasi di Apotek


b. Pengelolaan sediaan farmasi dan perbekalan Kesehatan di Apotek
c. Pelayanan resep dan nonresep
d. Pelayanan Informasi Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas

C. Manfaat

1. Bagi Mahasiswa

a. Mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan secara praktek tidak

hanya teoritis saja.

b. Mahasiswa dapat memperoleh pengalaman belajar dan

keterampilan untuk menjadi tenaga kefarmasian yang

professional.
2. Bagi Institusi

a. Bisa menjadi sarana promosi bagi Politeknik Kesehatan

Kemenkes Tasikmalaya di Lingkungan Apotek maupun

masyarakat, khususnya bagi Jurusan Farmasi Poltekkes

Kemenkes Tasikmalaya.

b. Mempererat kerjasama antara Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

dengan pihak Apotek Ciremai.

D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Praktik belajar lapangan mahasiswa/i Poltekkes Kemenkes

Tasikmalaya di Apotek Ciremai yang beralamat di Jl. Siliwangi No.171,

Kejaksan, Kec. Kejaksan, Kota Cirebon, Jawa Barat 45123. PBL dimulai

tanggal 01 Maret 2021 sampai tanggal 31 Maret 2021.

E. Jadwal Kegiatan

Kegiatan Praktik belajar lapangan di Apotek Ciremai Kota Cirebon

dilakukan setiap hari Senin – Sabtu, mulai pukul 08.00 hingga 15.00 atau

13.00 hingga 20.00.

Anda mungkin juga menyukai