Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dengan adanya instalasi kesehatan seperti puskesmas sangatlah membantu
menjaga kesehatan masyarakat, tetapi sejalan denngan perubahan puskesmas
harus mampu mengelola alat kesehatan, obat – obatan dengan baik.
Dalam UU No. 36 th 2009 tentang kesehatan menyebutkan bahwa sehat
adalah keadaan sejahtra dari badan, jiwa yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif secara sosial dan ekonomis yang memiliki arti sehat bukan
hanya sehat jasmani tetapi juga rohani
Kesehatan merupakan salah satu investasi termahal dalam hidup dan juga
merupakan suatu anugerah dari Tuhan yang tak ternilai harganya. Sebanyak
apapun harta yang dimiliki oleh seseorang tentu tidak akan ada artinya apa bila
orang tersebut tidak mempunyai tubuh yang sehat. Menjaga kesehatan itu perlu
agar tubuh selalu sehat jasmani dan rohani akan tetapi tidak selamanya
seseorang tersebut selalu berada dalam keadaan sehat, ada kalanya seseorang
harus terjatuh sakit. Berbagai cara dilakukan agar seseorang dapat kembali
menjadi sehat salah satu cara yang dilakukan masyarakat pada umumnya adalah
dengan memeriksakan diri ke tempat-tempat pelayanan kesehatan seperti
puskesmas.
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang
merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat, membina peran serta
masyarakat, memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Oleh karena itu
puskesmas mempunyai wewenang dan tanggung jawab atas pemeliharaan
kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya. Puskesmas tersebar hampir di
berbagai daerah biasanya selalu ada di tiap kecamatan dengan jangkauan luas
daerah operasional yang sesuai.
Puskesmas menyelenggarakan upaya yang bersifat menyeluruh, terpadu,
merata dapat di terima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif
masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat di pikul oleh pemerintah dan
masyarakat.
Dalam sarana kesehatan puskesmas, farmasi merupakan salah satu faktor
penting dalam menunjang pelayanan kesehatan. Profesi Farmasi saat ini telah
mengalami perkembangan yaitu dari orientasi pada obat berubah menjadi
orientasi pada pasien bentuk pelayanan dan tanggung jawab langsung profesi
farmasi dalam pekerjaan kefarmasian untuk mencapai tujuan akhir yaitu
peningkatan kualitas hidup pasien.
Pengalaman belajar merupakan hal yang sangat penting bagi siswa didik
untuk mencapai keberhasilan dalam tujuan pendidikan yang dapat diperoleh
melalui pendidikan di kelas, laboratorium maupun lapangan. Untuk mencapai
pengalaman belajar , pada tatanan yang nyata dan komprehensif sehingga siswa
dapat lebih siap dan mandiri, maka di laksanakan pengantar praktek kerja
lapangan pada siswa SMK PGRI Maja. Dengan adanya pengantar praktek kerja
lapangan para siswa dapat mengetahui langsung kondisi dan situasi pada dunia
kerja, sehingga mampu belajar menghadapi berbagai tantangan dalam dunia
kerja dan belajar untuk menganalisis suatu gejala dan masalah agar kelak dapat
diaplikasikan langsung pada pasien dengan diberi bimbingan dan pengarahan
B. Pengertian PKL
Praktek Kerja Lapang (PKL) adalah salah satu proses pendidikan untuk
mengembangkan keterampilan siswa dengan dunia kerja. Pendidikan ini adalah
sistim terpadu.
Sehingga siswa-siswi mengenal lebih dekat dunia kerja dan segala aspek
yang terkait di dalamnya.Mampu memahami tugas dan peran Asisten apoteker
di Puskemsa sesuai dengan ketentuan yang berlaku di dalam sistim pelayanan
kesehatan. Mampu mempraktekkan materi yang telah di dapat selama di
sekolah dan PKL, dan dapat mempunyai banyak pengalaman dalam dunia
kerja ntara materi teori dan praktek langsung di lapangan kerja.
C. Maksud dan Tujuan PKL
a. Maksud
1. Maksud dilaksanakannya praktek kerja lapangan adalah untuk mengaplikasikan
praktek siswa diluar sekolah. Dan juga agar siswa mengetahui bagaimana
praktek sesungguhnya di tempat kerja atau intansi terkait.
b. Tujuan
1. Sebagi pembanding antara teori yang diberikan selama proses pendidikan
dengan praktek yang diperolah di lapangan.
2. Untuk membekali siswa-siswi tentang dunia kerja serta memantapkan
kemampuan atau keahlian dibidangnya.
3. Dapat meningkatkan pribadi siswa-siswi dalam melaksanakan tugas Magang
yang telah diberikan.
4. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional (dengan tingkat
pengetahuan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntunana lapangan kerja)
5. Memperkokoh “Link and Macth” antara sekolah dan instasi dunia kerja
6. Meningkatkan proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas
dan profesional
7. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai
bagian dari proses pendidikan
8. Peserta PKL akan mampu memahami, menetapkan dan mengembangkan
pelajaran yang telah di peroleh disekolah secara teori dan di terapkan di
lingkungan kerja
9. Peserta PKL mampu mencari alternatif pemecahan masalah yang di temukan di
lapangan.
D. Prinsip Dasar Praktek Kerja Lapangan
a. Pendidikan adalah salah satu harapan dari program yang harus di upayakan untuk
tercapainya tujuan seoptimal mungkin, salah satu tujuan instansi pemdidikan
Sekolah Menengah Kejuruan PGRI Maja adalah pembekalan hasil PKL
b. Ilmu Farmasi adalah suatu disiplin ilmu yang tidak hanya membutuhkan
pengetahuan tentang teori yang relefan, tetapi juga keterampilan praktek, oleh
karna itu PKL merupakan bagian penting dari kurikulum instansi pendidikan
untuk memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menerapkan ilmu dan
keterampilannya yang di peroleh di bangku sekolah secara terintegrasi.
c. Pendidikan Farmasi tingkat menengah di kembangkan agar dapat mendorong
pengembangan potensi, kreatifitas, dan keterampilan dalam pemecahan masalah
dan pengambilan keputusan, sikap, resiko serta nilai-nilai yang
menggambarkan seorang asisten apoteker yang bermutu.
d. Praktek kerja lapangan (PKL) harus direncanakan, dimotivator, diawasi,
dikendalika dan dinilai seperti halnya pengajaran yang berlaku di bangku
sekolah
e. ilmu yang didapatkan setelah pendidikan diupayakan dengan adanya praktek
kerja lapangan dapat mengembangkan kualitas belajar siswa
f. Praktek kerja lapangan merupakan bagian penting dari kurikulum institusi
pendididkan untuk memberi kesempatan pada siswa menerapkan ilmu dan
keterampilannya yang dipelajari dikelas terintegrasi .
E. Tujuan Pembuatan Laporan
Salah satu tugas yang harus dilakukan oleh peserta Praktek Kerja Lapangan
(PKL) setelah melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah
membuat laporan yang memuat tentang uraian Praktek Kerja Lapangan (PKL).
Pembuatan Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) mempunyai tujuan antara
lain :
a. Peserta Praktek Kerja Lapangan (PKL) akan mampu memahami, memantapkan
dan mengembangkan pelajaran yang telah di peroleh disekolah dan di terapkan
dilapangan kerja.
b. Peserta Praktek Kerja Lapangan (PKL) mampu mencari alternatif pemecahan
masalah yang di temukan dilapangan.
c. Mengumpulkan data guna kepentingan institusi pendidikan maupun peserta
didik yang bersangkutan.
BAB II
TIJAUAN UMUM UNIT PELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS

A. PUSKESMAS
a. Pengertian
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah organisasi fungsional
yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu,
merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarkat, dengan peran serta aktif
masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh
pemerintah dan masyarakat. Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas
kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja (Depkes RI, 2006).
Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh
bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
optimal. Penanggung jawab utama penyelenggaraan seluruh upaya
pembangunan kesehatan di wilayah kabupaten/kota sesuai dengan
kemampuannya (Depkes RI, 2006).

Pelayanan yang diberikan di Puskesmas adalah pelayanan kesehatan yang


meliputi :
1. Pelayanan pengobatan (kuratif) yaitu merupakan suatu rangkaian dari
pengelolaan obat yang merupakan tahapan akhir dari suatu pelayanan kesehatan
yang akan ikut menentukan efektifitas upaya pengobatan oleh tenaga medis
kepada pasien
2. Upaya pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yaitu merupakan suatu kegiatan
dalam upaya pemulihan kesehatan
3. Upaya pencegahan (preventif) yaitu merupakan rangkaian kegiatan dalam
rangka pencegahan suatu penyakit dengan memelihara kesehatan lingkungan
maupun perorangan
4. Upaya peningkatan kesehatan (promotif) yaitu suatu upaya kegiatan untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan yang bertujuan untuk mewujudkan
derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat dan merupakan konsep
kesatuan upaya kesehatan.
Hal tersebut menjadi pedoman dan pegangan bagi semua fasilitas
kesehatan termasuk Puskesmas yang merupakan unit pelaksana kesehatan
tingkat pertama adalah pelayanan yang bersifat pokok yang sangat dibutuhkan
oleh sebagian besar masyarakat termasuk didalamnya pelayanan kefarmasian di
Puskesmas ditunjukan kepada semua penduduk dan tidak membedakan jenis
kelamin dan golongan umur (Depkes RI, 2006).
Secara nasional standar wilayah kerja Puskesmas adalah suatu kecamatan,
dengan beberapa faktor yaitu: kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan
geografi, dan keadaan infrastruktur lainnya yang merupakan bahan
pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja Puskesmas. Apabila di satu
kecamatan terdapat lebih dari satu Puskesmas, maka tanggung jawab wilayah
kerja dibagi antar Puskesmas dengan memperhatikan keutuhan konsep wilayah
yaitu desa atau kelurahan, dusun atau rukun warga (Depkes RI, 2006).
Untuk perluasan jangkauan pelayanan kesehatan maka Puskesmas perlu
ditunjang dengan unit pelayanan yang lebih sederhana diantaranya, yaitu:
1. Puskesmas Pembantu (Pustu) merupakan tempat pelayanan pengobatan
dibawah Puskesmas Induk yang pelayanannya dilakukan oleh seorang perawat
yang bertempat di suatu desa jauh dari Puskesmas Induk.
2. Puskesmas Keliling (Pusling) kegiatannya sama seperti Puskesmas hanya
saja Puskesmas Keliling dilakukan oleh seorang dokter, bidan, perawat, gizi,
dan Asisten Apoteker (AA).
b. Sejarah Puskesmas
Kopo adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Serang, Provinsi Banten,
Indonesia. Kecamatan ini terletak di wilayah Kabupaten Serang Timur dengan
jarak sejauh 35 km dari ibu kota Kabupaten Serang. Pada tahun 1985 jumlah
penduduk Kecamatan Kopo kurang lebih berjumlah sebanyak 90.992 jiwa.
Berdasarkan tata wilayah, tampak wilayah kerja puskesmas kopo
memiliki batas – batas sebagai berikut; sebelah utara berbatasan dengan
Kecamatan Cikande, sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Maja,
sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Pamarayan dan sebelah Timur
berbatasan dengan Kecamatan Solear.
Pada tahun 1985 ini wilayah Kecamatan Kopo meliputi 19 Desa, yaitu
Desa Kopo, Nanggung, Mekarbaru, Rancasumur, Garut, Jawilan, Majasari,
Kareo, Cemplang, Bojot, Pagintungan, Junti, Pasir Buyut, Parakan, Nyompok,
Cidahu, Carenang, Gabus dan Babakan Jaya. Kemudian dilatarbelakangi
dengan jauh dan sulitnya akses menuju sarana prasarana kesehatan dan
kurangnya fasilitas pelayanan kesehatan di Kecamatan Kopo sendiri, maka pada
tahun 1985 didirikanlah Puskesmas Kecamatan Kopo di Desa Kopo,
Kecamatan Kopo dengan tanah berstatus bengkok sampai saat ini.
Pada tahun 1991 diputuskan untuk diadakan pemekaran di Kecamatan
Kopo menjadi 2 wilayah kecamatan dan 2 puskesmas, yaitu Kecamatan Kopo
dan Kecamatan Jawilan. Pemekaran dilatarbelakangi dengan jauh dan sulitnya
akses masyarakat yang berada di wilayah perbatasan untuk menuju fasilitas –
fasilitas pelayanan kemasyarakatan. Dengan diadakan pemekaran tentunya
pelayanan kepada masyarakat akan jauh lebih dekat dan lebih mudah untuk
diakses. Kecamatan Kopo meliputi Kopo, Nanggung, Mekarbaru, Garut dan
Rancasumur. Sedangkan Kecamatan Jawilan terdiri dari Jawilan, Majasari,
Kareo, Cemplang, Bojot, Pagintungan, Junti, Pasir Buyut dan Parakan.
Kemudian pada tahun 2009 Puskesmas Kopo dimekarkan kembali menjadi
Puskesmas Kopo dan Puskesmas Nyompok. Wilayah Puskesmas Kopo meliputi
Kopo, Nanggung, Mekarbaru, Rancasumur dan Garut. Sedangkan wilayah
Puskesmas Nyompok meliputi Nyompok, Cidahu, Carenang, Gabus dan
Babakan Jaya.
Pada tahun 2017 wilayah kerja Puskesmas Kopo seluas 2072 Km2 dengan
jumlah penduduknya sebanyak 26.674 jiwa. Jarak dari masing – masing desa
menuju Puskesmas Kopo kurang lebih sejauh 3 Km dengan waktu tempuh
kurang lebih selama 20 menit.

c. Visi Dan Misi Secara Umum


VISI

“TERWUJUDNYA MASYARAKAT KOPO YANG MANDIRI UNTUK


HIDUP SEHAT”

MISI

 Mendorong Kemandirian Masyarakat Kopo Untuk Hidup Sehat


 Memelihara Dan Meningkatkan Kesehatan Individu, Keluarga, Masyarakat
Serta Lingkungannya.sd
 Memberikan pelayanan kesehatan yang merata ,bermutu dan terjangkau oleh
seluruh masyarakat kopo
 Memberikan pekayanan kesehatan pada kelompok yng beresiko/ kelompok
rawan.

d. Wilayah Kerja

1. Identitas Puskesmas

1) Nama : Puskesmas Kopo

2) Kode Pos : 42178


3) Alamat : Jl. Raya kopo maja Kec. Kopo
4) No. Telp : 0254 480044
2. Karakteristik Wilayah Kerja
1) Letak Administratif
Secara administratif, Puskesmas Kopo berada di wilayah Kecamatan
Kopo, Kabupaten Serang Propinsi Banten.

2) Letak Geografis

Secara Geografis, Puskesmas Kopo yang terletak di kecamatan Kopo


dengan Luas Wilayah 174.790 km2 memiliki batas-batas wilayah sebagai
berikut :

· Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Serang Timur

· Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Sembakung.

· Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Binusan.

· Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Sebatik Timur.

e. Tugas Dan Fungsi Puskesmas

1. Tugas Puskesmas yaitu :


1) Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melakukan kegiatan dalam
rangka menolong dirinya sendiri.
2) Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan
menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien.
3) Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan tekhnis dan
rujukan medis maupun rujukan kesehatan dengan ketentuan bantuan
tersebut tidak menimbulkan ketergantungan.
4) Memberi pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat.
5) Bekerja sama dengan sektor-sektor yang bersangkutan dalam melaksanakan
program puskesmas.
2. Fungsi puskesmas yaitu :
Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya..
1) Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan
kemampuan untuk hidup sehat.
2) Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada
wilayah kerjanya.
Sesuai dengan kemampuan tenaga maupun fasilitas yang berbeda-beda, maka kegiatan
pokok yang dapat dilaksanakan oleh sebuah puskesmas akan berbeda-beda pula. Namun
dengan demikian kegiatan pokok puskesmas yang seharusnya dilaksanakan adalah sebagai
berikut :
1) Kesehatan Ibu dan Anak
2) Keluarga Berencana
3) Upaya Peningkatan Gizi
4) Kesehatan Lingkungan
5) Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
6) Pengobatan termasuk Pelayanan Daerah Karena Kecelakaan
7) Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
8) Kesehatan Sekolah
9) Kesehatan Olahraga
10) Perawatan Kesehatan Masyarakat
11) Kesehatan Kerja
12) Kesehatan Gigi dan Mulut
13) Kesehatan Jiwa
14) Kesehatan Mata
15) Laboratorium Sederhana
16) Pencatatan dan Pelaporan Dalam Rangka Sistem Informasi Kesehatan
17) Kesehatan Lanjut Usia
18) Pelaksanaan kegiatan pokok puskesmas diarahkan kepada keluarga sebagai satuan
masyarakat terkecil. Setiap kegiatan pokok puskesmas di laksanakan dengan pendekatan
. Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa .
(Depkes RI, 2003, Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di
Puskesmas, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta)
B. Organisasi Puskesmas Secara Umum

C. Personalia
Susunan Organisasi Puskesmas terdiri dari 3 unsur :
a. Unsur Pimpinan : Kepala Puskesmas

b. Unsur Pembantu pimpinan : Sub Bagian Tata Usaha

c. Unsur Pelaksana :

Unsur pelaksana
1. Unsur terdiri dari tenaga dalam jabatan fungsional
2. Jumlah unit tergantung pada kegiatan tenaga dan fasilitas daerah masing-
masing, yaitu :
1) Pokja 1
Melaksanakan kegiatan/koordinasikan Kesejahteraan Ibu dan Anak, KB dan
usaha perbaikan gizi.
2) Pokja 2
Melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
(khususnya imunisasi), Kesehatan Lingkungan dan Laboratorium Sederhana.
3) Pokja 3
Melaksanakan kegiatan Kesehatan Gigi dan mulut, Kesehatan kerja serta
kesehatan usia lanjut.
4) Pokja 4
Melaksanakan kegiatan perawatan kesehatan masyarakat, kesehatan sekolah,
kesehatan olahraga, kesehatan jiwa, kesehatan mata dan kesehatan khusus
lainnya.
5) Pokja 5
Melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengembangan upaya
kesehatan masyarakat dan penyuluhan kesehatan masyarakat.

6) Pokja 6
Melakukan kegiatan pengobatan, pelayanan rawat jalan dan rawat inap dan
ruang bersalin.
7) Pokja 7
Melaksanakan kegiatan kefarmasian dan puskesmas keliling. Adapun struktur
organisasi puskesmas disesuaikan dengan keadaan masing-masing daerah
berkaitan dengan UU Otonomi daerah.
(Hasbi, Muhammad Kairi dkk, 2012, Laporan Pengantar Praktek Kerja
Lapangan di Puskesmas Kuin Raya, Banjarmasin)
D. TUGAS DAN WEWENANG
a. Kepala Puskesmas

Tugas Kepala Puskesmas :

1. Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen, bimbingan dan suvervisi


2. Mengadakan koordinasi ditingkat kecamatan
3. Sebagai penggerak pembangunan kesehatan di tingkat kecamatan
4. Sebagai tenaga ahli pendamping Camat
5. Mengkoordinir dan bertanggung jawab terhadap semua kegiatan
di puskesmas
Fungsi Kepala Puskesmas :
Memimpin, menyusun, mengkoordinasikan dan menetapkan rencana
operasional pelaksanaan pembinaan puskesmas yang meliputi program dan
kegiatan puskesmas berdasarkan petunjuk teknis kegiatan untuk kelancaran
pelaksanaan tugas di puskesmas.
b. Dokter Umum

Tugas Dokter Umum :

Mengusahakan agar pelayanan kesehatan umum dapat terlaksana dengan baik.

Fungsi Dokter Umum :

Melaksanakan pelayanan kesehatan Umum.

Wewenang Dokter Umum :

1. Melaksanakan pemerikasaan dan pengobatan.

2. Membantu pelaksanaan kegiatan-kegiatab fungsi manajemen.

3. Membuat rujukan pada pasien yang tidak dapat di tangani poliklinik.

4. Memberi penyuluhan pada pasien tentang kesehatan terutama pada praja


yang sakit.

c. Dokter Gigi

Tugas Dokter Gigi :

Mengusahakan agar pelayanan kesehatan gigi dan mulut terlaksana dengan


baik.

Fungsi Dokter Gigi :

1. Melaksanakan Pelayanan pelayanan kesehatan gigi dan mulut.

2. Pelayanan Kesehatan Gigi dan mulut dasar umum, terdiri :

1) Premadikasi Pencabutan

2) Penambalan Gigi

3) Perawatan Syaraf Gigi


4) Melaksanakan Konsultasi Gigi.

5) Melaksanakan/menerima kasus-kasus emergency gigi/darurat.

3. Membantu Pelaksanaan kegiatan-kegiatan fungsi manajemen

4. Membuat rujukan pada pasien yang tidak dapat di tangani di poliklinik.

5. Memberi penyuluhan pada pasien tentang kesehatan gigi dan mulut .

d. Tata Usaha

Tugas Tata Usaha :

1. Mengkoordinasikan tugas –tugas yang di berikan oleh pimpinan.

2. Memonitor pekerjaan staf administrasi dan tenaga harian.

3. Mengelola dan mempertanggung jawabkan pengeluaran rumah tangga.

4. Membuat konsep surat dinas atau mengetik konsep surat pimpinan.

5. Mengelola surat-surat yang masuk dan keluar.

6. Memonitor dan merekap penelitian yang dilakukan staf Akademik


(mencakup penelitian pusat, Fakultas, Lintas Unit, Jakarta In focus, Hibah
Kompetitif, LPPM dan hibah DIKTI )

7. Membantu secara administrasi dan keuangan pelaksana penelitian lintas unit.

8. Membantu Proses penyelenggaraan seminar/pertemuan ilmiah rutin.

9. Menghadiri rapat-rapat khususnya yang berkaitan dengan masalah


administrasi.

10. Menerapkan rapat-rapat/pertemuan pimpinan dan rapat dengan tamu-tamu.

11. Menginvertarisasi semua perlengkapan yang ada.

12. Menyusun anggaran tahunan.


13. Mengatur jadwal rapat pimpinan.
14. Menyusun notula rapat pimpinan dan menyebarluaskan.
Wewenang :
1. Membina staf administrasi, melalui pengarahan dan peringatan lisan maupun
dengan tulisan.
2. Mengusulkan mutasi/rotasi. Promosi, kenaikan golongan/skala gaji staf
administrasi maupun penundaannya dengan persetujuan Ketua LPPM.
3. Menggunakan saran, prasaran kerja untuk kelancaran pelaksana tugas-tugas.
e. Apoteker

Peranan dan fungsi Apoteker Pengelola Apotek (APA) di antaranya :

1. Membuat visi dan misi

2. Membuat strategi, tujuan,sasaran dan program kerja.

3. Membuat dan menetapkan peraturan atau standar prosedur Operasional


(SPO) pada setiap fungsi kegiatan di apotek.

4. Membuat sistem pengawasan dan pengendalian SPO serta program kerja


pada setiap fungsi kegiatan di apotek.

5. Merencanakan, malaksanakan, mengendalikan dan menganalisis hasil kinerja


operasional dan kinerja keuangan apotek.
Wewenang dan tanggung jawab Apa di antaranya :
1. Menentukan arah terhadap seluruh kegiatan

2. Menentukan sistem atau peraturan yang akan di gunakan.

3. Mengawasi pelaksanan SPO dan program kerja.

4. Bertanggung jawab terhadap kinerja yang di peroleh.

f. Loket Pendaftaran

Tugas Loket Pendaftaran

1. Mendaftar pasien yang datang berobat.

2. Mencatat di register.
3. Mengisi Identitas pasien di kartu rawar jalan dan kartu resep.

4. Mengisi tanda pengenal pasien.

5. Mengantar kartu rawat jalan ke ruang BP.

6. Bertanggung jawab atas penerimaan uang retribusi pada pengeluaran karcis.

7. Menyetorkan kepada bendahara penerima hasil penerimaan retribusi setiap


hari.

8. Mencatat hasil penerimaan retribusi di buku bantu.

9. Menyusun kertu Rawat jalan pasien pada rak status sesuai aturan nomer
kode.

10. Membantu merencakan kebutuhan kartu rawat jalan, resep, kartu tanda
pengenal, famly folder dan amplop tempat kartu rawat jalan.

11. Mencatat Register Baru/Lama, register bayar/Gratis/Askes/BPJS .

12. Menghitung resep yang masuk dan setoran harian.

BAB III
TINJAUAN KHUSUS

A. Visi, Misi Dan Motto Puskesmas Kopo

a. Visi Puskesmas Kopo

“Kopo Sehat Tahun 2015”

b. Misi
1. Meningkatkan mutu pelayanan yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan

2. Mengembangkan Profesionalisme sumber daya manusia

3. Mengembangkan sarana kesehatan puskesmas

4. Mewujudkan manajement puskesmas yang kompak dan solid

5. Mengkoordinasikan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan

c. Motto

‘Anda Sakit, Itu beban kami. Anda Sehat, Itu tujuan kami “. Adapun janji
pelayanan Puskesmas Kopo sebagai berikut “ Kami siap melayani Anda seperti Keluarga
Kami Sendiri dan kami segera menyelesaikan permasalahan Kesehatan Anda”( Profil
Puskesmas Kopo).
B. Instalasi Farmasi

Instalasi puskesmas merupakan unit pelaksanaan fungsional yang


bertanggungjawab dalam meningkatkan mutu pelayanan farmasi secara
menyeluruh di puskesmas dalam ruang lingkup produk maupun dalam ruang
lingkup pelayanan.

Tugas Instalasi Farmasi Puskesmas


Sebagai pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kefarmasian. Untuk
menjaga atau meningkatkan kualitas hidup pasien atau masyarakat.
a. Pengelolaan Perbekalan Farmasi
1. Perencanaan
1) Tujuan Perencanaan
Suatu proses kegiatan sleksi obat dan perbekalan kesehatan unuk menentukan
jumlah obat daam rak pemenuhan kebutuhan puskesmas
· Perkiraan jenis dan jumlah obat dan perbeklan kesehatan yang mendekati
kebutuhan.
· Menigkatka pengunaan obat secara rasional
· Menigkatkan efisiensi pengunaan obat
2) Cara Menyusun Perencanaan
· Mengecek sisa stock obat yang habis pada bulan ini misalkan sisa stock
pada akhir bulan april digunakan untuk stok awal pada bulan mei 2010
· Mengumpulkan obat yang habis masa kadaluarsa (Expied)
3) Cara Mengajukan Usulan Perencanaan
Mengajukan usulan perencanaan harus disertai laporan penggunaan obat dalm
satu tahun atau perbulannya
Usulan perencanaan meliputi :

· Laporan pemakain obat selama setahun


· Jumlah atau sisa obat yang sudah dipakai
· Menentukan jumlah obat yang sudah kadaluarsa (EXP)
2. Pengadaan
Kegiatan pengadaan merupakan cara permintaan obat dengan cara
mengajukan perencanaan atau permintaan obat ke dinas kesehatan setempat,
kemudian ke UPT Gudang Farmasi dengan melampirkan LPLPO dan SPMB.
3. Penerimaan
Penerimaan adalah suatu kegiatan dalam menerima obat-obatan yang
diserahkan dari UPT Gudang Farmasi ke puskesmas Kopo.
4. Penyimpanan
Suatu kegiatan pengamanan terhadap obat-obatan yang diterima agar aman,
terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya tetap terjamain.
Tujuannya agar obat tersedia di UPK mutunya dapat dipertahankan.
1) Persyaratan farmasetis (suhu dan cahaya)
· Ruangan kering tidak lembab
· Mempunyai ventilase, agar ada aliran udara dan tidak lelmbab/panas
· Perlu cahaya yang cukup, namun jendela harus mempunyai pelindung untuk
menghindari adanya cahaya langsung dan berteralis.
2) Cara penataan
· Pengaturan dikelompokkan berdasarkan bentuk sediaan dan disusun secara
alfabetis dan berdasarka nama generiknya.
·Penerapan system FIFO dan FEFO
·Obat yang sudah diterima disusun sesuai dengan pengelompokannya
·Pemindahan harus hati-hati untuk menghindari terjadinya kerusakan/obat pecah.
·Golongan antibiotic disimpan dalam wadah tertutup rapat, ditempat kering,
terhindar dari cahaya matahari.
·Di susun berdasarkan obat yang banyak di gunakan.
·Obat yang namanya sama di jauhkan, untuk menghindari terjadinya obat tertukar
5. Penyaluran
Penyaluran merupakan kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat secara
merata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan.
1) Prinsip Penyaluran Barang
· FIFO (First In First Out)
· Berdasarkan masa kadaluarsa
2) Tata Cara Penyaluran
Puskesmas Kopo melakukan penyaluran pada beberapa pustu yaitu :

· Pustu Semengkadu
· Pustu Mansalong
· Pustu Lancang
· Pustu Mamolo
· Dll
6. Pencatatan Dan Pelaporan
1) Rangkaian kegiatan
Dalam rangka penataan obat secara tertib terhadap obat yang diterima,
disimpan, di distribusikan dan atau unit yankes lainnya.
2) Membukukan lalu lintas
· Buku induk
· Kartu stock
· Buku pengeluaran
3) Melaporkan jumlah barang
· Membuat laporan kedinas kesehatan kota/propinsi setiap bulan
· Membuat laporan narkotika dan psikotropika ke dinas kesehatan kota
b. Apotek

1. Pengertian
Apotik adalah tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan
farmasi serta perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat (Departemen
Kesehatan RI, 2002). Menurut PP No.51 Tahun 2009, Apotik adalah sarana
pelayanan Kefarmasian tempat dilakukannya praktek kefarmasian oleh
Apoteker. Dalam hal ini seorang Apoteker bertanggung jawab penuh terhadap
pengelolaan suatu Apotik. Supaya pelayanan terhadap obat-obatan dalam
masyarakat lebih terjamin baik dalam segi keamanan maupun dalam segi
kualitas dan kuantitasnya.
Ketentuan-ketentuan umum yang berlaku tentang perapotekan sesuai
Keputusan Menteri Kesehatan No.1332/Menkes/SK/X/2002.Adapun tugas dan
fungsi apotek menurut peraturan pemerintah No. 25 tahhun 1980 yaitu sbb:
1) Tempat pengabdian profesi seoorang Apoteker yang telah mengucapkan
sumpah jabatan.
2) Sarana Farmasi yang melaksanakan percikan, pengubahn bentuk, dan
penyerahan obat atau bahan baku obat.
3) Sarana penyalur perbekalan Farmasi yang harus menyebarkan obat yang di
perlukan masyarakat secara meluas dan merata.
2. Kegiatan yang dikelola apotek
1) Batasan
Apotek puskesmas melayani :
· Masyarakat umum dengan resep warna putih
· Askes dengan resep warna putih
· Jam kesmas dengan resep warna putih
2) Prosedur Pelayanan Resep Di Apotek
Syarat penerimaan resep terdiri dari :
· Kelengkapan resep
v Identitas dokter
v Identitas pasien
· Syarat peracikan
v Dilayani sesuai dengan resep dokter
v Wadah obat harus tertutup rapat
v Wadah obat diberi label
v Obat tidak boleh berserakan di mana-mana
v Tersedia meja untuk tempat percikan
v Pembatasan obat untuk pasien Askes dan Jamkesmas
· Syarat penyerahan obat
v Sebelum obat diserahkan, obat harus di cek sesuai nama pasien penderita, umur
pasien, jenis obat, jumlah obat, aturan pakai obat dan lain-lain
v Obat diberikan disertai dengan informasi yang lengkap
v Penerimaan obat dipastikan pasien atau keluarga pasien
3) Sistem Administrasi Di Apotek
· Tata Cara Pencatatan
Pencatatan dilakukan berasarkan tanggal pemakaian dan berapa jumlah resep
yang masuk dan dijumlahkan pada akhir bulan.
· Tata Cara Penyimpanan Arsip Resep
Menyimpan bandal resep pada tempat yang ditentukan secara berurutan
berdasarkan tanggal agar memudahkan dalam penelusuran resep.
4) Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Contoh Resep
PEMERINTAH
KABUPATEN SERANG
PUSKESMAS
Dokter : Taurisia
.Ir tanggal :01/10/2014
R/ Amoxicillin tab 500
mg No. X
S3dd1
R/ Paracetamol tab 500
mg No. X
S3dd1
R/ CTM tab No. X
S3dd1
R/ Vit C tab No. X
S3dd1
Pro : Nn erika
Umur/sex : 16 tahun /
perempuan
Alamat : RT 07 Selisun

Amoxicillin
Khasiat, Antibiotik aturan pakai tiga kali sehari sebelum makan harus diminum
sampai habis, tiap perdelapan jam, efek samping Skin rash atau reaksi lain dan
pada penggunaan dosis besar dapat menyebabkan kerusakan hati,cara
penyimpanan simpan dalam wadah tertutup rapat, ditempat sejuk dan kering.
Paracetamol
Khasiat,Mengurangi rasa sakit kepala, sakit gigi, nyeri setelah
operasi,padawaktu haid dan demam,Aturan pakai tiga kali sehari sebelum
makan , efek samping Skin rash atau reaksi lain dan pada penggunaan dosis
besar dapat menyebabkan kerusakan hati,cara penyimpanan simpan dalam
wadah tertutup rapat, ditempat sejuk dan kering.
CTM
Khasiat, utuk meringankan gejala alergi seperti pada rhinitis, urtikaria,
dan hay fever, aturan pakai, tiga kali sehari sesudah makan, efek
samping, Mulut kering, pandangan kabur, dan mengantuk, cara
penyimpanan simpan dalam wadah tertutup rapat, ditempat sejuk dan kering.
Vit C
Khasiat, untuk mencegah dan mengobati kekurangan vitamin C,
sariawan, menyamarkan kerutan, membatasi pembentukan garis– garis
halus wajah, mencegah penuaan dini, mengenyalkan dan melenturkan
kulit, menghaluskan kulit, mencerahkan kulit (look brightness),mencegah luka
jerawat dan menutupnya secara cepat, mencegah prosespembentukan frekel
(freckles), mencegah pengaruh buruk sinar UV matahari pada kulit. Pemakaian
jangka panjang hingga 6 bulan keatas menunjukkan kulit wajah terlihat lebih
muda, aturan pakai tiga kalisehari sesudah makan, efek samping 1%- 10%:
Renal: hyperoxaluria (kejadian tergantung dosis) < 1%: pusing, faintness,
fatigue, flank pain, sakit kepala, Cara penyimpanan simpan dalam wadah
tertutup rapat, ditempat sejuk dan kering.(Dr.M.Dani Pratomo, MM.Apt,2011-
2012,ISO INDONESIA VOL.46, Jakarta,439-441)
BAB IV
PEMBAHASAN

A. KEGIATAN YANG DILAKUKAN DI PUSKESMAS


a. UGD (Unit Gawat Darurat)
1. Membatu perawat yang ada di UGD (Unit Gawat Darurat) dari
membersihkan luka pakai NaCL 0,9%, mengambilkan alat dan bahan yang di
perlukan untuk mengatasi keluhan pasien.
2. Penebulizer alat ini digunakan untuk anak bayi yang memiliki batuk
berdahak alat ini berfungsi untuk memasukkan uap obat yang di berikan oleh
perawat UGD NaCL 0,9% : obat batuk bayi perbandinganya 9:1
b. Promkes, Kesling dan Gizi
Kegiatan yang saya lakukan disini sangat menambah wawasan saya
1. Promkes (promosi Kesehatan)
Kegiatan yang saya lakukan adalah melakukan program lansia (lanjut usia) di
gadis satu mengecek gula darah pada orang lanjut usia mengukur tinggi badan,
berat badan, tensi/mengukur tekanan darah.
2. Kesling (Kesehatan Lingkungan)
Saya belum pernah dapet kegiatan pada saat saya Praktek Kerja Lapangan
(PKL) di sana.

3. Gizi
Kegiatan posyandu tiap bulanan di berbagai tempat yang ada di Kopo ini
kegiatan yang saya lakukan ia lah memberikan biskuit MP ASI (Makanan
Pendamping Air Susu Ibu) kepada anak balita dan biskuit BUMIL (IBU
HAMIL) kepada ibu yang sedang mengandung anak.
Melihat juga kegiatan pemberian suntikan imunisasi kepada anak yang berusia
1 bulan dan seterusnya.
c. Apotik
1. Melayani pasien ( Pelayanan obat )
Pelayanan obat adalah proses kegiatan meliputi aspek teknis dan non teknis,
mulai dari menerima resep dokter sampai penyerahan obat kepada pasien.
2. Tujuan
1) Pasien mendapat obat sesuai resep
2) Pasien mendapat informasi yang cukup
3. Kegiatan pelayanan
1) Pembacaan resep
· Nama obat dan jumlah obat
· Jenis dan bentuk sediaan obat
· Nama dan umur pasien
· Dosis
· Cara pemakaian (aturan pakai)
2). Penyiapan obat
· Mengambil obat menggunakan sepatula
· Mengembalikan sisa obat kedalam wadah
· Memeriksa ulang etiket
· Menghitung jumlah obat
· Membuat dan membagi obat dalam bentuk puyer
· Mengukur cairan
· Melarutkan dan mengencerkan obat dalam bentuk suspense
· Mengemas dan memberi etiket
· Penyerahan obat
v Sebelum obat diserahkan kita harus mengecek identitas pasien, jumlah obat, jenis
obat, aturan pakai, kemasan dan lain-lain
v Obat diserahkan dengan informasi yang lengkap
· Informasi obat
Informasi obat meliputi :
v Kapan obat digunakan, berapa banyak pemakaian obat dan waktu pemakaian obat
v Lama pemakaian obat
v Cara penggunaan obat
v Efek samping obat
v Kegunaan obat (indikasi obat)

MASALAH YANG DI TEMUKAN


A. Masalah tantang malaria di pemukiman warga
Dikarenakan sudah ada beberapa korban yang sudah terkena gejala DBD
(Demam Berdarah ) dan ada laporan dari kepala Rumah Tangga kepada
puskesmas Kopo
B. Masalah tentang obat yang ada di apotik
Kebanyakan obat yang ada di apotik sudah banyak kekurangan dan habis
terutama ALKES (Alat Kesehatan) pada gudang apotik yang ada di Puskesmas
Kopo.
ALTERNATIF PEMECAH MASALAH
A. Perawat yang di Unit Gawat Darurat (UGD) turun kelapangan melihat situasi,
kondisi tempat tinggal dan melihat penampungan air dan di berikan Abate.
B. Untuk melengkapi sediaan hingga akhr bulan atau sampai waktu
mengamprah Apotik melakukan panjar obat dan alkes ke dinas kesehatan dan
dinas mengeluarkan surat perintah mengeluarkan barang kepada Gudang
Farmasi Kesehatan dan gudang mempersiapkan obat dan alat kesehatan untuk
penunjang hingga akhir bulan tersebut.

BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Saya berkesimpulan bahwa PKL yang dilakukan di setiap sekolah kejuruan
sangatmemberi wawasan luas untuk siswa siswi SMK PGRI Maja dengan
tujuan agar siswa mampu mengetahui bagaimana praktikun secara langsung
terjun ke lapangan instansi sesuai dengan jurusan saya. Dan agar siswa tahu
bahwa setelah mereka lulus sekolah, mereka akan menghadapi dan menekuni
pekerjaan tersebut, dan berharap bahwa Praktek Kerja Lapangan( PKL) ini
merupakan wujud untuk para siswa berlatih agar kelak nanti setelah bekerja
mereka tidak kaget dan sudah punya bekal untuk bekerja. Praktek Kerja
Lapangan sendiri merupakan kegiatan yang setiap tahunnya pasti akan
dilaksakan bagi siswa kejuruanatau SMK , dan Praktek Kerja Lapangan juga
mampu membuat siswa menjadi lebih dekat dengan dunia kefarmasian dan
siswa juga akan lebih memiliki pengalaman serta pengetahuan yang lebih
banyak dan berguna.

B. SARAN- SARAN
a. Saran untuk SMK PGRI Maja.
1. Untuk SMK Kesehatan Putra Borneo agar pelaksanaan PKL dilaksanakan pada
waktu yang lebih lama agar siswa-siswi lebih dapat memahami perannya di
bidang kefarmasian sebagai seorang asisten apoteker.
2. Diharapkan kegiatan seperti ini dapat berlangsung seterusnya guna dapat
memberikan bekal tambahan bagi siswa-siswi SMK Kesehatan Putra Borneo
agar mampu bersaing dalam dunia kerja dan mampu mencetak siswa-siswi
yang profesional di bidang kefarmasian sehingga membawa nama baik sekolah.
3. Waktu PKL seharusnya dapat selesai sesuai dengan jadwal yang telah di
tetapkan sebelumnya, sehingga kami mendapat ilmu yang lebih optimal.
4. Jika ada kesalahan dan kekeliruan pada laporan ini maka kami mohon kritik
maupun saran yang sifatnya membangun dari pembaca demi kesempurnaan
kedepannya.
b. Saran untuk Instansi Puskesmas Kopo
1. Pelayanan Semakin di tingkatkan.
2. Kerja Bakti setiap 2 minggu sekali

DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI, Informasi spesialite Obat Indonesia Volumes 47, dirjen POM, Jakarta 2013
SMK PGRI Maja, 2014, Buku Panduan Praktek Kerja Lapangan, Serang, 1-3.
Dr.M. Dani Pratomo, MM.Apt, 2011-2012, ISO INDONESIA VOL.46, Jakarta, 439-
441.
Departemen Kesehatan RI.2007. Pedoman Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas.Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan.
Undang-Undang Republik Indonesia No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
Anief, Mohammad, 2007, Pedoman Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas, Depatemen
Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta
Moh. Anief, Ilmu Meracik Obat, Gadjah University Press

Anda mungkin juga menyukai