Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

POSBINDU
PUSKESMAS KECAMATAN TAMANSARI
TAHUN 2017

I. PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari
pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Puskesmas merupakan garda depan
dalam penyelenggaraan upaya kesehatan dasar. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75
tahun 2014 tentang “Pusat Kesehatan Masyarakat”, merupakan landasan hukum dalam
penyelenggaraan puskesmas.
Puskesmas Kecamatan Tamansari sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan tingkat
pertama yang merupakan perpanjangan tangan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta,
memiliki kebijakan mutu, visi, misi, dan tata nilai yang selaras dalam upayanya melakukan
pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular.
Dalam menjalankan fungsinya, puskesmas harus meningkatakan kualitas dan kinerja
pelayanan, proses pelayanan maupun sumberdaya yang digunakan. Mutu dan kinerja
pelayanan mengacu pada kebijakan mutu Puskesmas Kecamatan Tamansari yaitu
mengutamakan kepuasan pelanggan dan perbaikan yang berkesinambungan dengan
peraturan yang berlaku. Puskesmas Kecamatan Tamansari memiliki visi : “menciptakan
“Kecamatan Tamansari Sehat Menuju Jakarta Sehat 2022”. Kegiatan Program PTM
menjalankan misi menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat yang bermutu, serta
meningkatkan kemandirian masyarakat dan kerjasama lintas sector dalam bidang kesehatan.
Puskesmas Kecamatan Tamansari juga menjunjung tinggi tata nilai yang selalu berpegang
teguh pada Komitmen, kekeluargaan, kerjasama, dan inovatif.

II. LATAR BELAKANG


Penyakit tidak menular yang selanjutnya disingkat PTM adalah penyakit yang tidak bisa
ditularkan dari orang ke orang, yang perkembangannya berjalan perlahan dalam jangka waktu
yang panjang (kronis). PTM pada umumnya merupakan dampak dari perilaku atau gaya hidup
tidak sehat terkait pola diet, aktivitas fisik, merokok, dan konsumsi alcohol. Penyakit tidak
menular mencakup penyakit jantung dan pembuluh darah, kanker, diabetes, penyakit
pernapasan kronik, dan osteoporosis.
Pengendalian dan penanggulangan PTM adalah upaya kesehatan yang
mengutamakan aspek promotive dan preventif tanpa mengabaikan aspek kuratif dan
rehabilitative serta paliatif yang ditujukan untuk menurunkan angka kesakitan, kecacatan, dan
kematian yang dilaksanakan secara komprehensif, efektif, efisien, dan berkesinambungan.
Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM), merupakan wujud
peran serta masyarakat yang bersifat promotive dan preventif dalam kegiatan deteksi dini,
monitoring dan tindak lanjut dini factor risikoPTM secara mandiri dan berkesinambungan.
Kegiatan ini dikembangkan sebagai bentuk kewaspadaan dini terhadap PTM, mengingat
hampir semua factor risiko PTM tidak memberikan gejala pada yang mengalaminya.
Posbindu PTM menjadi salah satu bentuk upaya kesehatan masyarakat (UKM) yang
selanjutnya berkembang menjadi upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM)
dalam pengendalian factor risiko PTM di bawah pembinaan Puskesmas.

A. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2015 tentang Penanggulangan
Penyakit Tidak Menular.

B. Gambaran Umum
Dewasa ini, pelayanan kesehatan di negara-negara berkembang sangat
terbebani oleh peningkatan kebutuhan terhadap penanganan penyakit jantung, stroke,
kanker, diabetes dan penyakit paru kronik. Upaya penambahan fasilitas di rumah sakit
tersier yang disertai pengadaan alat-alat canggih memakan sebagian besar anggaran
kesehatan, padahal fasilitas semacam itu hanya dapat dinikmati oleh sebagian kecil
saja dari masyarakat. Akibat nya upaya promosi, prevensi dan deteksi dini terhadap
mereka yang mempunyai faktor risiko PTM, tidak terlaksana.
Langkah-langkah yang dijalankan dalam Pengendalian PTM mencakup tujuan
dan penetapan target nasional, penilaian hasil penanganan PTM, memperluas jaringan
kemitraan dan melakukan pendekatan ‘kesehatan dalam berbagai kebijakan’,
memperkuat system kesehatan dan pelayanan kesehatan di tingkat primer seperti
pelayanan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), serta membentuk kapasitas
nasional maupun institusional yang mampu melaksanakan program penanganan PTM.
Puskesmas sebagai unit pelayanan kesehatan terdepan perlu direvitalisasi,
agar mampu memberikan kontribusi besar dalam upaya pengendalian PTM.
Dibutuhkan komitmen yang tinggi dari semua pihak untuk meningkatkan kualitas
pelayanan puskesmas. Jejaring yang efektif dan efisien perlu diciptakan, kuantitas dan
kualitas sumber daya manusia hendak nya ditingkatkan, tersedia nya standard
pelayanan minimum (SPM) yang komprehensif (holistic) dan sarana / prasarana
diagnostik, serta pengobatan sesuai SPM juga didukung oleh system informasi yang
memadai.
Kombinasi antara teknologi mengelola PTM yang sudah tersedia dengan
personil yang terlatih dan system rujukan yang terorganisir, memungkinkan
kebanyakan kasus PTM dapat ditangani dan dikelola di fasilitas pelayanan kesehatan
dasar.

III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Mengendalikan dan menanggulangi penyakit tidak menular dan factor risikonya dari aspek
kesehatan perorangan dan masyarakat.
B. Tujuan Khusus
1. Mengendalikan factor risiko PTM dengan kegiatan berdasarkan pemberdayaan
masyarakat dan deteksi dini

2. Mewujudkan Perilaku Hidup Bersih Sehat dengan menyebarluaskan perilaku


CERDIK masyarakat, yaitu Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok,
Rajin aktivitas fisik, Diet seimbang, Istirahat cukup dan Kelola stress.

3. Meningkatkan kerjasama lintas sector dan lintas program dalam upaya promotive
dan preventif penyakit tidak menular.

4. Terselenggaranya rujukan dari Posbindu untuk kasus yang terdeteksi merupakan


penyakit tidak menular.

5. Terselenggaranya pelayanan kuratif bagi masyarakat yang menderita penyakit tidak


menular

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


RINCIAN KEGIATAN
NO. KEGIATAN POKOK SASARAN KEGIATAN

1. Posbindu PTM Pelayanan deteksi dini dan tindak Warga usia 15-59 tahun di
lanjut sederhana terhadap factor wilayah Puskesmas
risiko PTM, termasuk rujukan ke Kecamatan Tamansari
Puskesmas (Kelompok masyarakat
sehat, berisiko dan
penyandang PTM)

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN:


NO. KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN
1. Posbindu PTM a. Pemberitahuan ke kader RW setempat dan
membagikan jadwal Posbindu.
b. Kader melakukan pemberitahuan kepada masyarakat
terkait pelaksanaan posbindu
c. Kader melakukan pendaftaran dan pencatatan hasil
pemeriksaan di langkah 1
d. Kader melakukan wawancara terkait riwayat kesehatan
di langkah 2
e. Kader melakukan pengukuran TB, BB, IMT dan lingkar
perut di langkah 3
f. Kader melakukan pengukuran tekanan darah di langkah
4
g. Kader melakukan konseling, edukasi, dan tindak lanjut
di langkah 5

VI. PERANAN LINTAS SEKTORAL


NO. UNIT URAIAN TUGAS
1. Camat/ Lurah Memfasilitasi jalannya kegiatan yang berhubungan dengan
pemberdayaan masyarakat
2. Kepala Puskesmas Bertanggung jawab terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan
3. Kasatpel UKM 1. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan yang sudah
terlaksana.
2. Melakukan pendekatan kepada sector terkait dalam
pelaksanaan kegiatan
4. Satpel dan Pelaksana Melaksanakan kegiatan dan membuat laporan evaluasi hasil
program kegiatan yang sudah terlaksana
5. Kader Posbindu Melaksanakan kegiatan deteksi dini, konsultasi tentang PTM,
melakukan rujukan pasien dan laporan hasil posbindu

VII. JADWAL PELAKSANAAN

No Kegiatan I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII Keterangan


1 Posbindu PTM √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Sesuai jadwal Posyandu

VIII. MONITORING PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


A. Monitoring pelaksanaan kegiatan
Kegiatan Posbindu akan dievaluasi setiap selesai kegiatan dan dilakukan oleh
Puskesmas kelurahan setempat
B. Pelaporan
Laporan kegiatan posbindu dibuat oleh kader RW setempat yang kemudian dilaporkan
kepada Puskesmas kelurahan setempat. Laporan tersebut kemudian direkap oleh
puskesmas kelurahan dan diteruskan ke Penanggung jawab Program PTM.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


A. Pencatatan
Hasil kegiatan posbindu dicatat dan direkap dalam laporan
B. Pelaporan
Kader melaporkan hasil kegiatan posbindu kepada puskesmas kelurahan setempat
C. Evaluasi Kegiatan
√Evaluasi kegiatan dilakukan setelah kegiatan selesai. Apabila ada hal-hal yang perlu
diubah atau diperbaiki maka puskesmas kelurahan akan melakukan koordinasi kepada
kader.

X. BIAYA
No. KEGIATAN SUMBER ANGGARAN
ANGGARAN
1. Posbindu PTM Non Budget

XI. PELAKSANA DAN PENANGGUNGJAWAB KEGIATAN


A. Pelaksana Kegiatan
Pelaksana kegiatan yaitu kader Posbindu PTM kelurahan setempat dan Pelaksana
puskesmas kelurahan.

B. Penanggungjawab Kegiatan
Penanggungjawab kegiatan yaitu Kepala Puskesmas Kecamatan Tamansari

Mengetahui, Jakarta, 3 Februari 2017


PPTK Kesmas Pelaksana Kegiatan

Mabruri, S.KM dr. Valentina W. Fransisca


NIP. 197906302010011012

Kepala Puskesmas Kec.Tamansari Kepala Tata Usaha

dr. Herwin Meifendy Muklatul Ainiah, S.KM


NIP. 196805292007011012 NIP. 197003071990022001

Anda mungkin juga menyukai