I. PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari pembangunan nasional.
Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Puskesmas merupakan garda depan dalam penyelenggaraan upaya kesehatan dasar. Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang “Pusat Kesehatan Masyarakat”, merupakan landasan hukum
dalam penyelenggaraan puskesmas.
Puskesmas Kecamatan Tarano sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
merupakan perpanjangan tangan Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa, memiliki kebijakan mutu, visi,
misi, dan tata nilai yang selaras dalam upayanya melakukan pencegahan dan pengendalian penyakit
tidak menular.
Dalam menjalankan fungsinya, puskesmas harus meningkatakan kualitas dan kinerja pelayanan,
proses pelayanan maupun sumberdaya yang digunakan. Mutu dan kinerja pelayanan mengacu pada
kebijakan mutu Puskesmas Kecamatan Tarano yaitu mengutamakan kepuasan pelanggan dan perbaikan
yang berkesinambungan dengan peraturan yang berlaku. Kegiatan Program PTM menjalankan misi
menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat yang bermutu, serta meningkatkan kemandirian
masyarakat dan kerjasama lintas sector dalam bidang kesehatan. Puskesmas Kecamatan Tarano juga
menjunjung tinggi tata nilai yang selalu berpegang teguh pada Komitmen, kekeluargaan, kerjasama, dan
inovatif.
A. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2015 tentang Penanggulangan Penyakit
Tidak Menular.
B. Gambaran Umum
Dewasa ini, pelayanan kesehatan di negara-negara berkembang sangat terbebani oleh
peningkatan kebutuhan terhadap penanganan penyakit jantung, stroke, kanker, diabetes dan
penyakit paru kronik. Upaya penambahan fasilitas di rumah sakit tersier yang disertai
pengadaan alat-alat canggih memakan sebagian besar anggaran kesehatan, padahal fasilitas
semacam itu hanya dapat dinikmati oleh sebagian kecil saja dari masyarakat. Akibat nya upaya
promosi, prevensi dan deteksi dini terhadap mereka yang mempunyai faktor risiko PTM, tidak
terlaksana.
Langkah-langkah yang dijalankan dalam Pengendalian PTM mencakup tujuan dan
penetapan target nasional, penilaian hasil penanganan PTM, memperluas jaringan kemitraan
dan melakukan pendekatan ‘kesehatan dalam berbagai kebijakan’, memperkuat system
kesehatan dan pelayanan kesehatan di tingkat primer seperti pelayanan di Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas), serta membentuk kapasitas nasional maupun institusional yang
mampu melaksanakan program penanganan PTM. Puskesmas sebagai unit pelayanan
kesehatan terdepan perlu direvitalisasi,
agar mampu memberikan kontribusi besar dalam upaya pengendalian PTM. Dibutuhkan
komitmen yang tinggi dari semua pihak untuk meningkatkan kualitas pelayanan puskesmas.
Jejaring yang efektif dan efisien perlu diciptakan, kuantitas dan kualitas sumber daya manusia
hendak nya ditingkatkan, tersedia nya standard pelayanan minimum (SPM) yang komprehensif
(holistic) dan sarana / prasarana diagnostik, serta pengobatan sesuai SPM juga didukung oleh
system informasi yang memadai.
Kombinasi antara teknologi mengelola PTM yang sudah tersedia dengan personil yang
terlatih dan system rujukan yang terorganisir, memungkinkan kebanyakan kasus PTM dapat
ditangani dan dikelola di fasilitas pelayanan kesehatan dasar.
III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Mengendalikan dan menanggulangi penyakit tidak menular dan factor risikonya dari aspek kesehatan
perorangan dan masyarakat.
B. Tujuan Khusus
1. Mengendalikan factor risiko PTM dengan kegiatan berdasarkan pemberdayaan masyarakat
dan deteksi dini
3. Meningkatkan kerjasama lintas sector dan lintas program dalam upaya promotive dan
preventif penyakit tidak menular.
4. Terselenggaranya rujukan dari Posbindu untuk kasus yang terdeteksi merupakan penyakit
tidak menular.
5. Terselenggaranya pelayanan kuratif bagi masyarakat yang menderita penyakit tidak menular
1. Posbindu PTM Pelayanan deteksi dini dan tindak Warga usia 15-59 tahun di
lanjut sederhana terhadap factor wilayah Puskesmas
risiko PTM, termasuk rujukan ke Kecamatan Tarano
Puskesmas (Kelompok masyarakat
sehat, berisiko dan penyandang
PTM)
4. Meja IV
Meliputi pemeriksaan tekanan darah, gula darah,
kolesterol total, trigliserida, APE, IVA, dan lain-lainnya.
5. Meja V
Meliputi identifikasi faktor-faktor penyakit tidak menular,
melakukan konseling atau edukasi, serta tindak lanjut
lainnya.
X. Penutup
Demikian kerangka acuan kegiatan ini dibuat, semoga kegiatan ini dapat terlaksana dengan lancar dan
tujuan kegiatan ini tercapai.
Mengetahui