Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN KEGIATAN SURVEILANS

UPT PUSKESMAS TALANG

A. PENDAHULUAN

Derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari berbagai indikator, yang meliputi
indikator angka harapan hidup, angka kematian, angka kesakitan, dan status gizi
masyarakat sehingga banyak program-program kesehatan yang dilakukan pemerintah
terutama pada penduduk usia rentan, seperti program Safe Motherhood Initiative, program
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), program Maternal and Neonatal Tetanus Elimination
(MNTE), dan program Pemberantasan Penyakit Menular. Pelaksanaan surveilans
epidemiologi merupakan salah satu upaya untuk mengatasi masalah penyakit menular
maupun penyakit tidak menular, mengurangi kesakitan, mencegah kematian, penyembuhan
penderita dan mencegah terjadinya peningkatan penyakit.

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) dalam Kepmenkes RI No.1116 tahun 2003
tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan menyebutkan
bahwa surveilans adalah proses pengumpulan, pengolahan, analisis, interpretasi data secara
sistematik dan terus menerus serta melakukan penyebaran informasi kepada unit yang
membutuhkan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan atau kebijakan. Oleh
karena itu perlu dikembangkan suatu difinisi surveilan epidemiologi yang lebih
mengedepankan analisia atau kajian epidemiologiserta pemanfaatan informasi epidemiologi,
tanpa melupakan pentingnya kegiatan pengumpulan dan pengolahan data.

Dalam sistim ini yang dimaksud dengan surveilans epidemiologi adalah kegiatan
analisis secara sistematis dan terus menerus terhadap penyakit atau masalah-masalah
kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit
atau masalah-masalah kesehatan tersebut, agar dapat melakukan tindakan penanggulangan
secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan data, pengolahan dan penyebaran
informasi epidemiologi kepada penyelenggara program kesehatan.

B. LATAR BELAKANG

Dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang baik, maka


pemerintah mencanangkan program survailans epidemiologi penyakit, penyelenggaraan
survailans epidemiologi kesehatan wajib di lakukan oleh setiap instasi kesehatan provinsi,
instansi kesehatan kabupaten/kota dan lembaga masyarakat dan swasta baik secara
fungsional atau struktural. Survailans epidemiologi bukan hanya sekedar pengumpulan data
dan penyelidikan KLB saja tetapi kegunaan dari surveilans epidemiologi lebih dari itu
misalnya untuk mengetahui jangkauan dari pelayanan masalah kesehatan, untuk
meramalkan terjadinya wabah dan masih banyak lagi, manfaat dari pelaksanaan surveilans
epidemiologi.
Dalam rangka pelaksanaan survailans epidemiologi Direktorat jendral PPM & PL
telah membuat beberapa produk hukum survailans sebagai pedoman pelaksanaan
survailans yang perlu di ketahui oleh semua jajaran kesehatan (Dinas kesehatan
provinsi,dinas kesehatan kabupaten/kota, puskesmas dan rumah sakit) khususnya
surveilans serta pihak pihak yang terkait dalam pelaksanaan survailans
Pelaksanaan survailans di Indonesia dilaksanakan berdasarkan beberapa undang-
undang dan peraturan sebagai dasar dalam menentukan kebijaksanaan pembinaan. Dasar
hukum/ketentuan perundangan dan peraturan dimaksud adalah:
1. Peraturan Pemerintah RI No 25 Tahun 2000, Bab II pasal 2 ayat 3. 10.j menyatakan
bahwa salah satu kewenangan pemerintah di bidang kesehatan adalah surveilans
epidemiologi serta pengaturan pemberantasan dan penanggulangan wabah penyakit
2. undang-undang No 4 tahun 1984 Tentang Wabah Penyakit Menular
3. Surat keputusan menteri kesehatan No 1479 tahun 2003 Tentang Surveilans Terpadu
Penyakit
4. Peraturan menteri kesehatan tentang sistem kewaspadaan dini KLB Nomor 949
Tahun 2004
5. Surat keputusan menteri kesehatan No 1116 Tahun 2003 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Surveilans Epidemiologi Kesehatan.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum

Tersedianya data dan informasi epidemiologi sebagai dasar manajemen kesehatan


untuk pengambilan keputusan dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi
program kesehatan dan peningkatan kewaspadaan serta respon kejadian luar biasa
yang cepat dan tepat secara nasional, provinsi dan kabupaten/kota.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui dan melengkapi gambaran epidemiologi dari suatu penyakit
b. Menentukan penyakit mana yang di prioritaskan untuk diobati atau di berantas
c. Meramalkan terjadinya wabah
d. Menilai dan memantau pelaksanaan program pemberantasan penyakit menular dan
program-program kesehatan lainnya.

D. VISI, MISI, TATA NILAI DAN BUDAYA KERJA PUSKESMAS TALANG

1. Visi :
Pamekasan Sejahtera Melalui Pembangunan dari Bawah Merata dan Berkelanjutan
Berdasarkan Nilai-Nilai Islam
2. Misi :
a. Penguatan kualitas Sumber Daya Manusia;
b. Perekonomian Insklusif yang Bertampu pada Sektor Pertanian dan Di dukung
Percepatan Pembangunan Sektor Industri Manufaktur Perdagangan dan Sektor
Potensial Lainya;
c. Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan dan Pelayanan Publik;
d. Pemenuhan Kualitas Infrastruktur dasar yang Merata dan Berkelanjutan
e. Pengelolaan Potensi Sosial, Budaya, Keagamaan,Kepemudaan dan Perempuan
untuk Mewujudkan Masyarakat yang Harmonis serta Sejahtera.

3. Tata Nilai dan Budaya Kerja


Tata nilai dan budaya kerja Puskesmas Talang “DERMAGA 5R”
Disiplin : Taat dan Patuh terhadap peraturan UPT Puskesmas Talang
yang didukung oleh kesadaran untuk menunaikan tugas dan
kewajiban dalam rangka mencapai tujuan Puskesmas Talang
Empati : Kepedulian terhadap Kebutuhan dan Harapan Masyarakat dalam
upaya Menyelesaikan masalah Kesehatan serta Upaya
Meningkatkan derajat Kesehatan masyarakat dengan inovasi
dan kerjasama lintas program dan Lintas Sektor
Ramah : Bertutur Kata yang Baik dengan Senyum, Sapa, Salam, Sopan
dan Santun kepada rekan Kerja, Lintas Sektor dan
Masyarakat/pengguna Layanan Puskesmas
Giat : Bersemangat dalam melaksanakan Tugas sebagai karyawan
UPT Puskesmas Talang dan mengacu pada standar operasional
prosedur dalam upaya untuk pencapaian target kinerja.

Motto Puskesmas Talang adalah “ Sehat Semua Bahagia Bersama”

E. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan pokok program surveilans adalah surveilans kejadian Ikutan Paska
Imunisasi (KIPI), verifikasi rumor dugaan Kejadian Luar Biasa (KLB), pelacakan kasus
kronis atau kasus Ikutan atau Hasil Reaksi Minum Obat pada Pemberian Obat Pencegah
Masal (PDOPM), dan pengumpulan surveilans dengan rincian kegiatan sebagai berikut :
1. Surveilans Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI) Pelaksanaan Imunisasi
Kegiatan pengamatan, pencatatan dan pelaporan yang dilakukan oleh petugas
surveilans puskesmas bersama setelah dilakukannya kegiatan imunisasi dengan
target sasaran siswa di wilayah kerja puskesmas. KIPI kemudian dilaporkan setiap
bulannya bersamaan dengan laporan STP, laporan C1 dan grafik trend wabah.
2. Verifikasi rumor dugaan Kejadian Luar Biasa (KLB)
Kegiatan pelacakan rumor KLB dilakukan dengan memastikan diagnosis penyakit
yang dapat mengakibatkan KLB, menghitung jumlah kasus atau angka insiden yang
terjadi, menggambarkan karakteristik KLB, mengidentifikasi sumber dari penyebab
penyakit dan cara penularannya, mengidentifikasi populasi yang mempunyai
peningkatan risiko infeksi, melaksanakan tindakan penanggulangan, dan menangani
desa / kelurahan yang mengalami KLB dalam jangka waktu <24 jam.
3. Pelacakan Kasus Kronis atau Kasus Ikutan atau Hasil Reaksi Minum Obat pada
Pemberian Obat Pencegah Masal (PDOPM)
Kegiatan pelacakan kasus kronis atau Kasus Ikutan atau Hasil Reaksi Minum Obat
pada Pemberian Obat Pencegah Masal (PDOPM) dilakukan dengan mengamati dan
mencatat kasus yang terjadi berdasarkan laporan dari ponkesdes, pustu, puskesmas,
rumah sakit catatan survey lapangan dan hasil pemeriksaan laboratorium.
4. Penyelidikan Epidemiologi (PE) Penyakit Potensi KLB dan Penanggulangan KLB
Kegiatan pengamatan epidemiologi oleh petugas surveilans dilakukan dengan
mengumpulkan data dan mencatat insiden berdasarkan laporan dari ponkesdes,
pustu, puskesmas, rumah sakit, masyarakat, catatan survey lapangan dan hasil
pemeriksaan laboratorium, data yang telah terkumpul kemudian diolah dalam bentuk
grafik trend mingguan tiap minggu, serta menganalisa data yang menghasilkan
besarnya insiden suatu penyakit untuk mengetahui situasi, estimasi dan prediksi
penyakit
Kegiatan surveilans epidemiologi kesehatan merupakan kegiatan yang
dilaksanakan secara terus menerus dan sistematis dengan mekanisme kerja sebagai
berikut :
a. Identifikasi kasus dan masalah kesehatan serta informasi terkait lainnya
b. Perekaman, pelaporan dan pengolahan data
c. Anilisis dan interpretasi data
d. Studi epidemiologi
e. Penyebaran informasi kepada unit yang membutuhkannya
f. Membuat rekomendasi dan alternative tindak lanjut
g. Umpan balik
Sasaran penyelenggaraan sistem surveilans epidemiologi kesehatan meliputi
masalah-masalah yang berkaitan dengan program kesehatan meliputi masalah masalah
yang berkaitan dengan program kesehatan yang ditetapkan berdasarkan prioritas
nasional, bilateral , regional dan global, penyakit potensial wabah, bencana dan
komitmen lintas sector serta sasaran spesifik local atau daerah. Lintas program terdiri
dari program KIA dalam pendataan kasus penyakit di desa/kelurahan, program
kesling/sanitarian dapat mendukung upaya-upaya pemenuhan kebutuhan air bersih dan
ventilasi yang sangat penting bagi pencegahan dan penanggulangan penyakit-penyakit
infeksi, serta tenaga penyuluh kesehatan masyarakat dalam melakukan penyuluhan
kesehatan kepada masyarakat.
F. JADWAL PELAKSANAAN

Adapun rencana kegiatan program surveilans dapat diuraikan dalam matrik


sebagai berikut :

Kegiatan Cara Pelaksanaan Jadwal


No Sasaran
Pokok Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan
1 Surveilans Melakukan Pelaksana Siswa Agustus,
Kejadian Ikutan imunisasi di Program, November
Paska Imunisasi sekolah Pelaksana
(KIPI) Imunisasi
pelaksanaan
imunisasi

2 Verifikasi rumor Melakukan Pelaksana Masyarakat Januari sampai


dugaan KLB kunjungan Program Desember
rumah Surveilans,
Bidan Desa,
Pelaksana
Program Terkait
3. Pelacakan kasus - Merekap Pelaksana Masyarakat Juni,
kronis laporan dari Program November
atau kasus bidan desa Surveilans,
ikutan - Melakukan Bidan Desa,
atau hasil reaksi kunjungan Pelaksana
minum rumah Program Terkait
obat pada
Pemberian
Obat Pencegah
Masal (PDOPM)
Kegiatan Cara Pelaksanaan Jadwal
No Sasaran
Pokok Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan

4. Penyelidikan - Merekap Pelaksana Masyarakat - Setiap 1


Epidemiologi kasus Program minggu sekali
(PE) penyakit Surveilans, - Januari,
penyakit mingguan Bidan Desa, Februari,
potensi KLB dan - Melakukan Pelaksana November,
penanggulangan kunjungan Program Terkait Desember
KLB rumah

G. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Evaluasi diperlukan agar kegiatan program surveilans yang telah dilakukan dapat
terpantau sejauh mana keberhasilannya. Evaluasi pelaksanaan kegiatan survailans dapat
dilakukan dengan cara:

1. Melakukan upaya yang sistematis untuk mengetahui efektifitas program surveilans


2. Mengetahui kualitas informasi yang dihasilkan oleh sistem pelaporan program
survailans
3. Mengetahui dampak dan peran survailans dalam menunjang tujuan program
kesehatan dan pembuat kebijakan
4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan sistem survailans yang sedang berjalan
5. Mengetahui manfaat surveilans bagi stakeholder

Evaluasi kegiatan program surveilans dilaksanakan setelah kegiatan telah selesai


dilaksanakan.

Pamekasan, 31 Januari 2022

Mengetahui
Kepala Puskesmas Talang Pelaksana Program Surveilans

FARADILLA AMINI, S.KM.


RIKA AMEILIAWATI,S.KM
NIP 19790612 200501 2 014

Anda mungkin juga menyukai