Anda di halaman 1dari 4

Judul SOP PENEMUAN DAN PELAPORAN KASUS SUSPEK DIFTERI

Nomor SOP 40o.1. (. I / sffi /, tHEel lIl ttclz?


Tgl. Pembuatan 2J- kbunri br,E
Tgl. Revisi
Tgl. Efektif
Disahkan Oleh 't AH DINAS KESEHATAN

DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA UTARA .('|


SURVEILANS & IMUNISASI
cl_
DINAS
Jalan Prof. H.M. Yamin SH No.41 AA, Telp. (061) 4524550 -4535320 *
Fax. (061) 4524550 dr. IT HASI 1V[.Kes
Medan 9651119 199903 1 001

DASAR HUKUM DEFINISI OPERASIONAL

Suspek Difteri adalah seseorang dengan gejala faringitis, tonsilitis, laringitis, trakeitis, atau
kombinasinya disertaidemam atau tanpa demam dan adanya pseudomembran putih keabu-abuan
yang sulit lepas, mudah berdarah apabila dilepas atau dilakukan manipulasi

Kasus konfirmasi laboratorium adalah kasus suspek difteri dengan hasil kultur positif strain
toksigenik.
1 Undang - Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2 Permenkes Nomor 45 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan Kasus konfirmasi hubungan epidemiologiadalah kasus suspek difteriyang mempunyai
3 Pedoman Surveilans dan Penanggulangan Difteri oleh Subdit Surveilans Direktorat hubungan epidemiologi dengan kasus konfirmasi laboratorium.
Surveilans dan Karantina Kesehatan - Direktorat Jenderal Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik lndonesia Tahun 2019 Kasus kompatibe! klinis adalah kasus suspek difteri dengan hasil laboratorium negative, atau
tidak diambil specimen, atau tidak dilakukan tes toksigenisitas, dan tidak mempunyai hubungan
epidemiologi dengan kasus konfirmasi laboratorium.

Discarded adalah kasus suspek difteriyang setelah dikonfirmasi oleh Ahlitidak memenuhi kriteria
suspek difteri

KETERKAITAN PELAKSANA

I SOP Penanganan Spesimen PD3l


I Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Bidan/Puskesmas/Klinik/Rumah Sakit dan lain - lain)
2 Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota
2 SOP Penanganan Dini & Kejadian Luar Biasa (KLB)
3 Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
PERALATAN / PERLENGKAPAN PENCATATAN / PELAPORAN

I Form Penyelidikan Epidemiologi Difteri (Form DIF-1)


2 Form Monitoring Harian Kontak Erat Minum Kemoprofilaksis (Form DIF-2)
3 Form List Kasus Difteri lndividu (Form DIF-3)
4 Form Formulir Permintaan Pemeriksaan Spesimen Difteri(Form DlF4)
1 Alat Pelindung Diri (APD) 5 Form Notifikasi Fasyankes untuk Kasus Observasi Difteri(Form DIF-S)
2 ATK 6 Form Verifikasi Diagnosa Difteri Oleh Tim Ahli(Form DlF6)
3 Email lAplikasi bersifat Messenger (whatsapp, telegram, dll) 7 Form Monitoring Dan Evaluasi Penyelidikan & Penanggulangan KLB Difteri Kabupaten/Kota
4 Logistik pengambilan spesimen (Form DIF-7a)
8 Form Monitoring Dan Evaluasi Penyelidikan & Penanggulangan KLB Difteri Puskesmas (Form
DIF-7b)
9 Form Monitoring Kontak Erat Kasus (Form DIF-7c)
l0 Form Penetapan Status KLB (Form Wl)
SOP PENEMUAN DAN PELAPORAN KASUS SUSPEK DIFTERI

PELAKSANA MUTU BAKU


NO AKNVITAS Fasyankes Dinkes Dinkes KETERANGAN
RS Ruiukan Puskesmas KELENGKAPAN WAKTU OUTPUT
Swasta / RS xab/Kota Provinsi

Penemuan kasus difasyankes segala Rutin dan segera Form Notifikasi


7 Biodata Suspek
tinSkat dilakukan Kasus

Form DIF-1 dilaporkan oleh


Pelaporan kasus suspek difteri ke Biodata Suspek Puskesmas
2 <24 )am Form DIF-1
Dinkes Kab/Xota dan Provinsi Aplikasi bersifat messenger Form DIF-5 dilakukan apabila yang
melaporkan kasus rumah sakit

3
Rujuk kasus observasi difteri ke
Rujukan
RS

t- Biodata Suspek

Form DIF-6
Konsultasi ke ahli untuk penegakan Bukan suspek )ifteri Rekomendasi dosis Penyediaan ADS berkoordinasi
4 Biodata Suspek
diagnosis ADS dengan Dinkes Provinsidan Pusat
Foto Tonsil penderita
Discarded

Difteri Biodata Suspek


Perawatan sesuai tatalaksana kasus Pemberian ADS sesuai rekomendasi
5 Data kronologi sakit pasien
difteri Ahli
ADS

Biodata Suspek
6 Penyelidikan Epidemiologi Form DIF-1
Data kronologi sakit pasien

Biodata Suspek
Biodata KE XE adalah orang yang kontak 10 hari

7 ldentifikasi Kontak Erat Logistik spesimen Form DIF-1 sebelum gejala pasien muncul
Profileksis sampai 2 hari setelah penSobatan
Vaksin

Pemberian Profilaksis selama 7 hari


Biodata Suspek dengan dosis :
Form DIF-2
8 Tatalaksana Kontak Erat Biodata KE 10 hari Anak somg,/kgBB/hari dalam 4
Form DIF-7c
Form DIF-1 dosis
Dewasa4x500m&/harl

APD
Spesimen carrier Sebelum lJntuk pengambilan spesimen
Plastik ziplock pemberian Spesimen diharapkan sudah dikemas ke dalam
Pengambilan Spesimen (Kasus & Kontak
9 Label name/alat tulis profilaksis dan Form DIF-1 ziplock dan sudah dilabeli sesuai
Erat)
Media Amies antibiotik pada Form DIF-4 biodata pasien (Nama, tanggal lahir,
Form DIF-1 kasus tanggal ambil spesimen, no.epid)
t
Form DIF-7G
Analisa data faktor risiko kejadian Data faktor risiko
10 difteri untuk kewaspadaan dini Data Kasus Suspek kejadian difteri
terhadap KLB Cakupan imunisasi

Form DIF-1
Form OIF-2
Pengelolan spesimen suspek difteri &
11 Form DIF-4 Form DIF-3
kontak erat ke Dinkes Provinsi
Form DIF-7
Spesimen

Minimalsekali
12 Rekapitulasi data kasus suspek difteri Form DIF-3
sebulan

Form w1 dlkeluarkan jika


memenuhi kriteria KLB yaitu
1 kasus konfirmasi lab kultur positif
t2 Rekapitulasi data kasus suspek difteri Surat Hasil Lab Form W1
atau Suspek Difteriyang
mempunyai hubungan epidemiologi
dengan kasus kultur positif

Anda mungkin juga menyukai