Anda di halaman 1dari 43

PERAN KOMITE PPI DALAM

AKREDITASI

Disampaikan pada
KURSUS LANJUT PPI ke 27
Via Daring
Tanggal 7 – 9 Maret 2023
Tujuan Pembelajaran

• Setelah sesi ini


diharapkan peserta
latih memahami
Peran Komite PPI
dalam STARKES
dengan baik dan
benar
Pembahasan

• Pendahuluan
• Pengertian Akreditasi
• Tujuan Akreditasi
• Kebijakan PPI Kemkes
• STARKES (Standar Akreditasi RS Kemenkes RI 2022)
• Kesimpulan
Pendahuluan

• STARKES
Merupakan standar akreditasi baru yang bersifat nasional
Yang ditetapkan oleh Kemenkes 2022 dan diberlakukan
secara nasional di Indonesia.
Penyederhanaan standar akreditasi agar lebih mudah
dipahami dan dapat dilaksanakan oleh rumah sakit.
Kelompok Standar Akreditasi RS
1.Kelompok Manajemen RS :( 7)
Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS), Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS), Manajemen Fasilitas
dan Keselamatan (MFK), Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP), Manajemen
Rekam Medik dan Informasi Kesehatan (MRMIK), Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
(PPI), dan Pendidikan dalam Pelayanan Kesehatan (PPK).
2.Kelompok Pelayanan Berfokus pada pasien: (7) Akses dan Kontinuitas Pelayanan (AKP),
Hak Pasien dan Keluarga (HPK), Pengkajian Pasien (PP), Pelayanan dan Asuhan Pasien (PAP),
Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB), Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat
(PKPO), dan Komunikasi dan Edukasi (KE).
Akses dan Kontinuitas Pelayanan (AKP), Hak Pasien dan Keluarga (HPK), Pengkajian Pasien
(PP), Pelayanan dan Asuhan Pasien (PAP), Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB), Pelayanan
Kefarmasian dan Penggunaan Obat (PKPO), dan Komunikasi dan Edukasi (KE).
3. Kelompok Sasaran keselamatan pasien (SKP)
4. Kelompok Progam Nasional (Prognas)
Lembaga Akreditasi RS
• Pertengahan November 2021 , Pemerintah menetapkan 5
Lembaga Independen Penyelenggara Akreditasi Rumah Sakit
baru yaitu :
• 1) Lembaga Akreditasi Fasilitas Kesehatan Indonesia;
• 2) Lembaga Akreditasi rumah sakit Darma Husada paripurna
• 3) Lembaga Akreditasi Rumah Sakit;
• 4) Lembaga Akreditasi Mutu Keselamatan Pasien RS; dan
• 5) Lembaga Akreditasi Rumah Sakit Indonesia.
Pengertian Akreditasi RS

• Adalah suatu bentuk pengakuan pemerintah terhadap rumah sakit


yang diberikan oleh lembaga independen penyelenggara akreditasi
yang ditetapkan oleh menteri kesehatan setelah dinilai bahwa RS itu
memenuhi standar pelayanan RS yang berlaku untuk meningkatkan
mutu pelayanan RS secara berkesinambungan (Permenkes No. 12
tahun 2012 ttg Akreditasi RS)
Tujuan Pengorganisasian PPI

Mengidentifikasi dan menurunkan Resiko Infeksi yang


didapat serta ditularkan diantara pasien, staf, tenaga
profesional kesehatan, tenaga kontrak, tenaga sukarela,
mahasiswa dan pengunjung
Tujuan Pengorganisasian PPI

Program PPI akan efektif apabila mempunyai:


Pimpinan yang ditetapkan
Pendidikan dan Pelatihan Staf yang baik
Metode untuk mengidentifikasi dan Proaktif pada tempat
beresiko infeksi
Regulasi yang memadai
Melakukan koordinasi ke seluruh unit kerja di Rumah
Sakit
Program PPI

1. Penyelenggaraan PPI di RS 7 .Limbah infeksius


8. Pelayanan makanan
2. Program PPI
9. Risiko infeksi [ada konstruksi dan
3. Pengkajian resiko
renovasi
4. Peralatan Medis dan /atau 10. Penularan infeks
Bahan Medis Habis Pakai 11. Kebersihan tangan
5. Kebersihan lingkungan 12. Peningkatan Mutu dan Program
Edukasi
6. Manajemen Linen
13. Edukasi Pendidikan dan pelatihan
Fokus program PPI
Penyelenggaraan PPI di RS

Standar PPI 1
PENYELENGGARAN PPI DI RS
• Ditetapkan Komite atau Tim PPI untuk melakukan
pengkajian,perencanaan,pelaksanaan,pemantauan dan evaluasi kegiatan
PPI di RS serta menyediakan sumber daya untuk mendukung program PPI.
• Koordinasi semua kegiatan PPI yang melibatkan pemimpin rumah sakit,
staf klinis dan non klinis (staf dibgn pemeliharaan fasilitas,
dapur,kerumahtanggaan,laboratorium,farmasi,ahli epidemiologi,ahli
statisti, mikrobiologi ,sterilisasi, dan staf baguan umum sesuai
dengan ukuran, serta kompleksitas rumah sakit dan peraturan perundang-
undangan
KOMITE PPI

• Ketua, sebaiknya dokter (IPCD), berminat, peduli,


memiliki pengetahuan, pengalaman, mendalami
masalah infeksi, mikrobiologi klinik, atau epidemiologi
klinik

• Sekretaris, sebaiknya perawat senior (IPCN),


disegani, berminat, mampu memimpin, aktif

• Anggota,terdiri dari berbagai disiplin ilmu terkait PPI


: Dokter, Epidemiologist, Mikrobiologi, Keperawatan,
Administrasi, Laboratorium, K3, Farmasi, IPCN, CSSD, Gizi,
Laundry, Sanitasi, IPS RS
KOMITE PPI
• Menyediakan dokumen berdasarkan SK Direktur
SK Struktur Organisasi
SK Komite /Tim PPI
SK IPCD dan SK IPCN purna waktu
SK IPCLN, bukan purna waktu
• Menyediakan dokumen sertifikat pelatihan PPI
Komite/Tim PPI
IPCN/IPCLN
Sertifikat IPCD, IPCN
Menyediakan dokumen sertifikat pelatihan pada staf RS
• Menyediakan dokumen uraian tugas Komite/tim PPI, IPCD, IPCN,
IPCLN
Permenkes 27 Tahun 2017
Pasal 1

• Pencegahan dan Pengendalian Infeksi yang selanjutnya


disingkat PPI adalah upaya untuk mencegah dan
meminimalkan terjadinya infeksi pada pasien, petugas,
pengunjung, dan masyarakat sekitar fasilitas pelayanan
kesehatan
Regulasi PPI -PPI 1
• Penyelenggaraan PPI di RS
• Program PPI
• Pengkajian resiko
• Peralatan medis dan/atau Bahan Medis Habis Pakai (BMHP)
• Kebersihan lingkungan
• Manajemen linen
• Limbah infeksius
• Pelayanan makanan
Regulasi PPI-PPI 1
• Resiko infeksi pada konstruksi dan renovasi
• Penularan infeksi
• Kebersihan tangan
• Peningkatan mutu dan program edukasi
• Edukasi , Pendidikan dan pelatihan
Regulasi PPI
• Mekanisme koordinasi yang melibatkan pimpinan RS dan komite/Tim PPI
untuk melaksanakan program PPI sesuai dengan maksud dan tujuan
• Dukungan direktur RS terhadap sumber daya terhadap kegiatan PPI
tidak hanya ketersediaan anggaran, SDM yang terlatih, sarana parasana
untuk kebersihan tangan ( hand rub, air mengalir untuk cuci tangan)
kantong pembuangan sampah untuk limbah infeksius dll
• Sistim majemen informasi untuk mendukung penelusuran resiko,angka
dan tren infeksi yg terkait pelayanan Kesehatan dll
• Sarana penunjang lain yg menunjang program PPI.
Bukti pelaksanaan supervisi oleh IPCN/IPCNL
Standar PP1.1
Komite PPI/Tim PPI menetapkan mekanisme dan melakukan koordinasi
dengan semua fihak di RS memastikan program PPI berjalan efektifdan
berkesinambungan.
Koordinasi meliputi
1) Menetapkan kriteria untuk mendefinisi infeksi terkait layanan kesehatan;
2) Menetapkan metode pengumpulan data (surveilans);
3) Membuat strategi/program untuk menangani risiko PPI; dan
pelaporannya
4) Berkomunikasi dengan semua unit untuk memastikan bahwa program
berkelanjutan dan proaktif
Hasil koordinasi didokumentasikan untuk meninjau keefektivitas koordinasi
program dan memantau adanya perbaikan (progresivitas)
Dokumen Hasil Rapat
• Dokumen rapat koordinasi tentang PPI / bulan dengan:
• Pelayanan keperawatan,
• Pelayanan medik,
• Pelayanan sarana Medik,
• Laboratorium,
• Farmasi, Gizi,
• CSSD ,
• Laundry,
• Sanitasi RS
• Dll
• Dokumen UMAN (undangan, materi, absensi, notulensi)
Bukti Kegiatan Pelaksanaan PPI
PROGRAM

PEDOMAN

KEBIJAKAN

SPO
AUDIT
MONEV

PELAPORAN
Standar PPI 2
PROGRAM PPI
• Rumah sakit menetapkan program PPI yang terdiri dari kewaspadaan
Standar dan kewaspadaan transmisi
• RS melakukan evaluasi pelaksananan program PPI ( hasil eveluasi dan
tindak lanjut )
Standar PPI 3

PENGKAJIAN RESIKO
• RS secara proaktif telah melaksanakan pengkajian resiko infeksi (ICRA)
setiap tahun terhadap tingkat dan kecenderungan infeksi layanan
Kesehatan sebagai dasar pembuatan dan menentukan prioritas
/focus pada program PPI.
• RS melaksanakan surveilans data secara periodik dan dianalisa setiap
triwulan.
Standar PPI 4
PERALATAN MEDIS DAN/ATAU BAHAN MEDIS HABIS PAKAI
• RS mengurangi resiko infeksi terkait peralatan medis dan/atau bahan
medis habis pakai (BMHP) dengan memastikan
kebersihan,desinfeksi,sterilisasidan penyimpanan yang memenuhi
syarat.
• Dokumen terkait pengelolaan sterilisasi, penyimpanan, MOU dengan
pihak ke 3 bila diperlukan serta sertifikasi mutu.
• Panduan tentang persyaratan BMHP, proses pembersihan, pencatatan
dan jumlah maksimum pemkaian ulang, penandaan , kriteria tidak
layak, nama pasien (user) dll serta evaluasi nya.
Standar PPI 5

KEBERSIHAN LINGKUNGAN
• RS mengidentifikasi dan menerapkan standar PPI yang diakui untuk
pembersihan dan desinfeksi permukaan dan lingkungan.
• Pembersihan area beresiko tinggi berdasar kan kajian ICRA (hasil
kajian ICRA) dan memantau proses pembersihan dan desinfeksi
lingkungan.
Standar PPI 6

MANAJEMEN LINEN
RS menerapkan pengelolaan linen/laundry sesuai prinsip PPI dan
peraturan perundang2 an.
• RS mempunyai unit kerja pengelolaan linen/laundry yg
pelaksanaannya sesuai peraturan yg berlaku.

• Pemantauan dan Evaluasi dan tidak lanjut kepatuhan sesuai dengan


peraturan.
Standar PPI 7
LIMBAH INFEKSIUS
• RS menetapkan pengelolaan limbah benda tajam dan jarum secara
aman.
• RS menetapkan pengelolaan kamar mayat dan kamar bedah mayat
sesuai perundangan yg berlakyu.
• Kepatuhan petugas terhadap pengelolaan benda tajam dan jarum yg
dikumpulkan pada wadah tahan tusukan (tidak tembus dan bocor)
berwarna kuning,diberi label infeksius dan dipergunakan hanya 1 kali. )
• Diperlukan IKS, izin transporter, izin pengelolaan limbah B3 serta
sertifikat mutubagi limbah yg dikelola oleh pihak ke 3.
• Dilakukan supervisi pengelolaan limbah benda tajam dan jarum sesuai
dengan prinsip PPI ( Cek list, laporan pelaksanaan supervise )
LIMBAH INFEKSIUS
• Pengelolaan limbah cairan tubuh infeksius
• Penanganan dan pembuangan darah serta komponen darah
• Pemusalaran jenazah dan bedah mayat
• Pengelolaan limbah cair
• Pelaporan pajanan limbah infeksius
Standar PPI 8

PELAYANAN MAKANAN
• RS mengurangi resiko infeksi terkait penyelenggaraan pelayanan
makanan .
• Hal yang dikelola : pengelolaan bahan makanan ,sanitasi dapur,
makanan, alat masak serta alat makan untuk mengurang resiko infeksi
dan kontaminasi silang .
• Standar bangunan ,fasilitas dapur danpantri sesuai dengan peraturan
perundangan termasuk apabiala makan diambil dar sumberlain diluar
RS.
Standar PPI 9

RESIKO INFEKSI PADA KONSTRUKSI DAN RENOVASI


• RS melakukan pengendalian infeksi dan teknis ( mechanical and
engenring control ) : sistim ventilasi teanan positif,biological safety
cabinet, laminary air flow hood, thermostat di lemari pendingin,
pemanas air untuk sterilisasi piring dan alat dapur.
• RS menerapkan ICRA bangunan serta melaksanakan penilaian resiko
pengendalian infeksi (ICRA) pada semua renovasi, konstruksi dan
demolisi.
Standar PPI 10

PENULARAN INFEKSI
• RS menyediakan APD untuk kewaspadaan ( barrier precaution) dan
prosedur isolasi bagi penyakit menular, melindungi pasien dengan
imunnitas rendah dan mentransfer pasien dengan air borne diseases
didalam RS dan keluar RS serta penempatan dalam waktu singkat bila RS
tidak mempunyai kamar dengan tekanan negative.
• RS mengembangkan dan menerapkan sebuah proses untuk menangani
lonjakan mendadak (out break ) peny. Infeksi air borne.
• ( ketersediaan ruang isolasi/ tek negative dan pemantauannya secara rutin
serta Teknik pembersihannya)
• Edukasi kepada staf tentang pengelolaan pasien infeksius jika terjadi out
break ( ledakan /lonjakan kasus )
Regulasi ttg penempatan pasien airborne dan imunitas rendah
• Regulasi ttg bila terjadi outbreak penyakit infeksi airborne
• Regulasi HH
• Regulasi APD
• Regulasi manajemen data terintegrasi data surveilans dan indikator
mutu
Standar PPI 11

KEBERSIHAN TANGAN
• RS telah menerapkan kebersihan tangan yang mencakup kapan,
dimana dan bagaimana mencuci tangan dan ketersediaan sarana
untuk cuci tangan berbasis alkohol maupun mempergunakan sabun.
• RS menerapkan penggunaan alat pelindung diri di area yg harus
menggunakan secara benar dan telah dilakukan pelatihan cara
penggunaannya.
Standar PPI 12

PENINGKATAN MUTU DAN PROGRAM EDUKASI


• Kegiatan PPI diintegrasikan dengan program Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien dengan menggunakan indikator yang secara
epidemiologi penting bagi RS.
• regulasi tentang manejemen data terintegrasi antara data surveilans
dan data indicator mutu di Komite Mutu .
• Dilakukan pertemuan berkala dengan Komite Mutu untuk
berkoordinasi ( notulen rapat dan daftar hadir)
• Komite menyampaikan hasil Analisa data dan rekomendasi kepada
komite Mutu setiap 3 bln sekali.
Standar PPI 13
EDUKASI,PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
RS menetapkan program pelatihan dan edukasi tentang PPI
• Orientasi pegawai baru (klinis & non klinis) dasar dan
lanjut – anggota PPI
• Staf klinis dan non klinis secara berkala
• Peserta didik
• Pasien dan keluarga
• Pengunjung
Dokumen Pelaksanaan Program

• Monitoring Sterilisasi di RS
• Monitoring Manajemen laundry dan linen
• Monitoring Peralatan kadaluwarsa, single-use menjadi re-use
• Monitoring Pembuangan sampah infectious & cairan tubuh
• Monitoring Penanganan pembuangan darah dan komponen
darah
Dokumen Pelaksanaan Program

• Monitoring Pembuangan benda tajam dan jarum


• Pencatatan dan pelaporan tertusuk jarum
• Monitoring penggunaan ruang Isolasi
• Monitoring kepatuhan Hand hygiene
• Monitor diklat PPI
• Monitoring Area kamar mayat dan post mortem
Dokumen Pelaksanaan Program

• Monitoring dilakukan oleh IPCN dan IPCLN menggunakan


formulir cheklist
• Rencana tindak lanjut dari masalah yang ada
• Evaluasi dilakukan oleh Tim PPI setiap bulan
• Evaluasi dilakukan oleh Komite setiap tiga bulan dan dilaporkan
kepada pimpinan RS
Dokumen Laporan

• Laporan kegiatan IPCN sesuai area supervisi kepada


ketua Komite/Tim PPI
• Laporan kegiatan PPI setiap bulan, triwulan, semester
 Direktur/ Komite Mutu
• Laporan program setiap tahun kepada Direktur
Direktur RS

LAPORAN Program PPI

Komite/Tim PPI IPCN

KOORDINASI
1. Angka Infeksi yang diukur
2. Sistem Pelaporan
Sumber informasi untuk setiap kegiatan
• USCDC united state centres for disease control and prevention
(USCDC)
• World Health Organization ( WHO)
• Asia Pacific Society of infection Control (APSIC)
• Berbagai publikasi serta penetapan standard oleh organisasi profesi
dibidang Kesehatan
• Pedoman dari pemerintah
• Peraturan perundang undangan yg berlaku
• Ketentuan pelaporan lainnya
Kesimpulan

• Standar akreditasi harus dipahami oleh semua staf RS


• Metode penilaian telusur lapangan dan telusur dokumen
• Dokumen regulasi berupa:kebijakan, pedoman, panduan, SPO dan
program kerja
• Metode telusur meliputi R,D, O, W, S

Anda mungkin juga menyukai