Anda di halaman 1dari 35

Pengorganisasian PPI

di Rumah Sakit
Dr. Elis Puji Utami, S.Kep., MPH., FISQua

Peningkatan Kapasitas SDM Terkait PPI


The Stones Hotel-Legian Bali
21 Maret 2024
Profil saya
Dr. Ns. Elis Puji Utami, S.Kep., MPH., FISQua
Ketua Pengurus Pusat
Himpunan Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia (HIPPII)
Berkerja di RSUP. Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta

ayunda_elis@yahoo.co.id

Elis Denayune

Elis Puji Utami


Health care
HEALTHCARE Infeksi yang terjadi pada pasien selama proses perawatan di rumah sakit atau
ASSOCIATED Fasilitas pelayanan kesehatan lainnya dimana tidak infeksi atau dalam masa inkubasi
associated
INFECTIONS saat masuk rawat serta dapat muncul setelah pulang rawat .
(HAIs)infection
Infeksi juga dapat terjadi pada petugas di fasilitas pelayanan kesehatan karena
(HAIS)
pekerjaannya, PMK 27/2017

The European Centre for Disease Prevention and Control  HAIs : 1 dari 10 pasien dirawat mengalami HAIs, 1
•4,131,000 pasien terinfeksi HAIs per tahun di Eropa dari 10 psn dengan HAIs meninggal
•37.000 kematian  70 % diantaranya BISA DICEGAH !! (< 10%
•kerugian finansial sekitar 7 juta pound sterling setahun
dipengaruhi lingkungan; > 90% dipengaruhi
Survey point–prevalence, 2022 perilaku) 9-9,2 % petugas tidak rutin cuci tangan
•HAIs dapat meningkatkan morbiditas, mortalitas dan LOS
(WHO,2011)
•Dianggap sebagai masalah kesehatan masyarakat yang utama di negara maju dan berkembang
•Di AS, 88.000 kematian dikaitkan dg HAIs , dan beban ekonomi sebesar $4,5 miliar per tahun.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9381306/
Regulasi PPI
PMK 27/2017

• Diatur dalam Peraturan Kementerian


Kesehatan nomor 27 tahun 2017 tentang
PPI di fasilitas pelayanan kesehatan

• Tujuan utama kebijakan : meningkatkan


kualitas kesehatan masyarakat, mengurangi
angka kesakitan dan kematian akibat
penyakit dan infeksi, serta mempercepat
pencapaian tujuan pembangunan
kesehatan nasional
Regulasi PPI,
PMK 27/2017
● PPI merupakan upaya untuk mencegah dan meminimalkan terjadinya
infeksi pada pasien, petugas, pengunjung, dan masyarakat di sekitar
fasilitas pelayanan kesehatan.
● Bahwa setiap fasilitas pelayanan kesehatan harus melaksanakan PPI
● Fasyankes : rumah sakit, puskesmas, klinik, dan praktik mandiri tenaga
kesehatan.

Pelaksanaan PPI
• Surveilans
• Pelatihan dan pendidikan PPI

Pencegahan dan Pengendalian PPI


• Penerapan prinsip kewaspadaan standar dan Kewaspadaan
berdasarkan transmisi
• Penggunaan antimikroba secara bijak
• Bundles HAIs
Regulasi PPI
PMK 27/2017

1 Pelaksanaan PPI dilakukan melalui pembentukan


Komite atau Tim PPI

2 Disesuaikan dengan jenis, kebutuhan, beban kerja,


dan/atau klasifikasi fasyankes

3 Komite atau Tim PPI bertugas untuk menyelenggarakan tata


kelola PPI yang baik dan menjaga mutu pelayanan , serta
keselamatan pasien dan petugas

4 Faskes wajib melaporkan kasus infeksi kepada pihak yang


berwenang dan melakukan pemantauan terhadap infeksi

5 Pemerintah akan melakuan supervise dan audit terhadap


fasilitas pelayanan kesehatan
7

Bagaimana
Pengorganisasian
PPI
di rumah sakit ?

7
Pengorganisasian PPI
Organisasi PPI disusun agar dapat mencapai visi,misi dan
tujuan dari penyelenggaraan PPI

01 PPI dibentuk berdasarkan kaidah organisasi yang miskin


struktur dan kaya fungsi dan dapat menyelenggarakan
tugas, wewenang dan tanggung jawab secara efektif dan
efisien

02 Efektif dimaksud agar sumber daya yang ada di fasilitas


pelayanan kesehatan dapat dimanfaatkan secara optimal
Kebijakan PPI
Susunan organisasi Komite PPI adalah Ketua, Sekretaris, dan
1 Anggota yang terdiri dari IPCN/Perawat PPI, IPCD/Dokter PPI dan
anggota lainnya

Susunan organisasi Tim PPI adalah Ketua dan anggota yang terdiri dari
2 dokter, Perawat PPI / IPCN, dan anggota lainnya bila diperlukan

Fasilitas Pelayanan Kesehatan harus memiliki IPCN yang bekerja purnawaktu


3 dengan ratio1(satu) IPCN untuk tiap 100 tempat tidur difasilitas pelayanan
kesehatan tersebut

Untuk fasilitas pelayanan kesehatan yang memiliki kapasitas tempat tidur kurang dari 100
4 harus memiliki IPCN minimal 1 (satu) orang.

Dalam bekerja IPCN dapat dibantu beberapa IPCLN (InfectionPrevention and Control Link
5 Nurse) dari tiap unit, terutama yang berisiko terjadinya infeksi.

Kedudukan IPCN secara fungsional berada di bawah komite PPI dan secara
6 professional berada di bawah keperawatan setara dengan senior manajer

Setiap 1000 tempat tidur sebaiknya memiliki1 (satu) ahli Epidemiologi


7 Klinik.
STRUKTUR ORGANISASI KOMITE PPI
Permenkes 27/2017

• Pimpinan dan petugas kesehatan


dalam Komite PPI diberi kewenangan
dalam menjalankan program dan
menentukan sikap pencegahan dan
pengendalian infeksi

• Kedudukan Komite / Tim PPI harus


berada langsung dibawah Pimpinan
tertinggi di fasilitas pelayanan
kesehatan.
TUGAS Pimpinan
faskes

• Membentuk Komite / Tim PPI dengan Surat Keputusan.


• Bertanggung jawab dan memiliki komitmen yang tinggi terhadap penyelenggaraan upaya PPI
• Bertanggung jawab terhadap tersedianya fasilitas sarana dan prasarana termasuk anggaran yang
dibutuhkan.
• Menentukan kebijakan PPI
• Mengadakan evaluasi kebijakan PPI berdasarkan saran dari Komite / Tim PPI.
• Mengadakan evaluasi kebijakan pemakaian antibiotika yang rasional dan disinfektan dirumah sakit
berdasarkan saran dari Komite / Tim PPI.
• Dapat menutup suatu unit perawatan atau instalasi yang dianggap potensial menularkan penyakit
untuk beberapa waktu sesuai kebutuhan berdasarkan saran dari Komite / Tim PPI.
• Mengesahkan Standar Prosedur Operasional (SPO) untuk PPI.
• Memfasilitasi pemeriksaan kesehatan petugas di Fasilitas Pelayanan Kesehatan, terutama bagi
petugas yang berisiko tertular infeksi minimal 1 tahun sekali, dianjurkan 6 (enam) bulan sekali
KOMITE/TIM PPI
• Organisasi non struktural
• Fungsi : menjalankan PPI
• Menyusun kebijakan PPI termasuk pencegahan infeksi bersumber dari
masyarakat: TBC, HIV dan infeksi menular lainnya
• Untuk pelaksanan PPI pada praktik mandiri dibawah koordinasi Dinkes
kabupaten/kota
• Kegiatan: pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, monev dan pembinaan
• Pelaporan ke pimpinan fasyankes: 2 kali/tahun
SUSUNAN ORGANISASI
KOMITE /TIM PPI

Susunan organisasi Komite PPI terdiri dari:


• Ketua
• Sekretaris
• Anggota yang terdiri dari : IPCN/Perawat PPI,
IPCD/Dokter PPI dan anggota lainnya.

 Kriteria
 Tugas
STRUKTUR ORGANISASI KOMITE PPI
PMK 27/2027
Tugas
KOMITE PPI
1. Menyusun dan menetapkan serta mengevaluasi kebijakanPPI.
2. Melaksanakan sosialisasi kebijakan PPI, agar kebijakan dapat
dipahami dan dilaksanakan oleh petugas kesehatan.
3. Membuat SPO PPI.
4. Menyusun program PPI dan mengevaluasi pelaksanaan
program tersebut.
5. Melakukan investigasi masalah atau kejadian luar biasa HAIs
(Healthcare Associated Infections).
6. Memberi usulan untuk mengembangkan dan meningkatkan
cara pencegahan dan pengendalian infeksi.
7. Memberikan konsultasi pada petugas kesehatan rumah sakit
dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya dalam PPI.
Tugas KOMITE
PPI

8. Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang sesuai dengan prinsip PPI dan aman
bagi yang menggunakan.
9. Mengidentifikasi temuan di lapangan dan mengusulkan pelatihan untuk meningkatkan
kemampuan sumber daya manusia (SDM) rumah sakit dalam PPI. Melakukan
pertemuan berkala, termasuk evaluasi kebijakan.
10. Berkoordinasi dengan unit terkait lain dalam hal pencegahan dan pengendalian infeksi
rumah sakit, antara lain : a. Tim Pengendalian Resistensi Antimikroba (TPRA) dalam
penggunaanan antibiotika yang bijak dirumah sakit berdasarkan pola kuman dan
resistensinya terhadap antibiotika dan menyebarluaskan data resistensi antibiotika. b.
Tim kesehatan dan keselamatan kerja (K3) untuk menyusun kebijakan. c. Tim
keselamatan pasien dalam menyusun kebijakan clinical governance and patientsa fety.
11. Mengembangkan, mengimplementasikan dan secara periodik mengkaji kembali
rencana manajemen PPI apakah telah sesuai kebijakan manajemen rumah sakit.
Memberikan masukan yang menyangkut konstruksi bangunan dan pengadaan alat dan
bahan kesehatan, renovasi ruangan, cara pemrosesan alat, penyimpanan alat dan linen
sesuai -160- dengan prinsip PPI.
Tugas KOMITE
PPI
12. Menentukan sikap penutupan ruangan rawat bila
diperlukan karena potensial menyebarkan infeksi.
13. Melakukan pengawasan terhadap tindakan-tindakan
yang menyimpang daristandar prosedur / monitoring
surveilans proses.
14. Melakukan investigasi, menetapkan dan melaksanakan
penanggulangan infeksibila ada KLB dirumah sakit dan
fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
KETUA KOMITE PPI
ADALAH SEORANG
DOKTER

KRITERIA

1. Dokter yang mempunyai minat dalam PPI.


2. Pernah mengikuti pelatihan dasar PPI.
TUGAS DAN TANGGUNG
JAWAB KETUA KOMITE PPI

- Penyusunan rencana strategis program PPI.


- Penyusunan pedoman manajerial dan pedoman PPI.
- TersedianyaSPOPPI.
1. BERTANGGUNG JAWAB
- Penyusunan dan penetapan serta mengevaluasi
TERSELENGGARANYA
DAN EVALUASI kebijakan PPI.
- Memberikan kajian KLB infeksi di RS.
PROGRAM PPI
- Terselenggaranya pelatihan dan pendidikan PPI.
2. MELAPORKAN - Terselenggaranya pengkajian pencegahan dan
KEGIATAN KOMITE PPI
pengendalian risiko infeksi.
KEPADA DIREKTUR - Terselenggaranya pengadaan alat dan bahan terkait
dengan PPI.
- Terselenggaranya pertemuan berkala.
SEKRETARIS KOMITE PPI
1. Dokter / IPCN / tenaga kesehatan lain
yang mempunyai minat dalam PPI.
KRITERIA 2. Pernah mengikuti pelatihan dasar PPI.
3. Purna waktu.

1. Memfasilitasi tugas ketua komite PPI.


TUGAS 2. Membantu koordinasi.
3. Mengagendakan kegiatan PPI.
ANGGOTA KOMITE PPI

1.IPCD/Dokter PPI

2. IPCN/Perawat PPI

3. Anggota komite lainnya

• Tim TB,Tim HIV, Farmasi, sterilisasi,Laundry, Kesling, K3RS,


IPSRS, dan unit penunjang lainnya
Infection Prevention Control Doctor
(IPCD)/ Dokter PPI
IPCD/Dokter PPI :
• Dokter wakil dari tiap Kelompok Staf Medik Tugas
(KSM)
• Sebagai ketua Komite Bertanggung jawab dalam pengelolaan
• Dokter ahli epidemiologi struktur organisasi
• Dokter spesialis Mikrobiologi • Berkontribusi dalam pencegahan, diagnosis dan terapi infeksi
yang tepat.
• Dokter spesialis Patologi Klinik • Menyusun pedoman penggunaan antibiotika dan surveilans.
• Mengidentifikasi dan melaporkan pola kuman dan pola resistensi

Kriteria
antibiotika.
• Bekerjasama dengan IPCN melakukan monitoring kegiatan
surveilans infeksi dan mendeteksi serta investigasi KLB.
• Dokter yang mempunyai minat dalam PPI • Membimbing dan mengadakan pelatihan PPI bekerja sama
dengan bagian pendidikan dan pelatihan (Diklat) di rumah sakit.
• Mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar • Monitoring kerja tenaga kesehatan dalam merawat pasien.
PPI.
• Memiliki kemampuan leadership.
Infection Prevention Control Nurse (IPCN)
/Perawat PPI
Kriteria IPCN
• Perawat dengan pendidikan minimal DIII Keperawatan
• Mempunyai minat dalam PPI
• Mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI dan IPCN
• Memiliki pengalaman sebagai Kepala Ruangan atau setara
• Memiliki kemampuan leadership dan inovatif
• Bekerja purna waktu.
• Ratio 1: 100 TT
TUGAS IPCN
1. Mengunjungi dan mengidentifikasi pasien yang berisiko infeksi
2. Memonitor pelaksanaaan program PPI, kepatuhan penerapan SPO
dan memberikan saran perbaikan bila diperlukan.
3. Melaksanakan surveilans infeksi dan melaporkan kepada Komite/Tim
PPI.
4. Turut serta melakukan kegiatan mendeteksi dan investigasi KLB.
5. Memantau petugas Kesehatan yang terpajan bahan infeksius /
tertusuk bahan tajam bekas pakai
6. Diseminasi prosedur kewaspadaan isolasi dan memberikan
konsultasi tentang PPI yang diperlukan pada kasus tertentu
7. Melakukan audit PPI di seluruh wilayah fasyankes
8. Memonitor pelaksanaan pedoman penggunaan antibiotika bersama
Komite/Tim PPRA.
9. Mendesain,melaksanakan, memonitor, mengevaluasi dan
melaporkan surveilans infeksi bersama Komite / Tim PPI
TUGAS IPCN

10. Memberikan motivasi kepatuhan pelaksanaan program PPI.


11. Memberikan saran desain ruangan RS sesuai prinsip PPI.
12. Meningkatkan kesadaran pasien dan pengunjung tentang PPI.
13. Memprakarsai penyuluhan bagi petugas kesehatan, pasien,
keluarga dan pengunjung tentang topik infeksi yang sedang
berkembang (New-emerging dan reemerging) atau infeksi dengan
insiden tinggi.
14. Sebagai koordinator antar departemen/unit dalam PPI
15. Memonitoring dan evaluasi peralatan medis single use yang di re–
use.
IPCLN
MENCATAT DATA SURVEILANCE
TUGAS DAN
TANGGUNG
JAWAB MEMBERIKAN MOTIVASI
PELAKSANAAN KEPATUHAN PPI
IPCLN
MEMONITOR KEPATUHAN
PELAKSANAAN KEWASPADAAN
ISOLASI
IPCLN Adalah Profesi Perawat yang
bekerja di Unit kerjanya yang MEMBERIHTAHUKAN KECURIGAAN
melaksanakan kegiatan PPI HAIS

Persyaratan MEMBERITAHU &


MENGKOORDINASIKAN
1. D3 keperawatan KECURIGAAN KLB
2. Berminat dalam PPI
3. Pelatihan PPI Dasar PENKES PPI KEPADA PASIEN,
PETUGAS, DAN PENGUNJUNG
IPCN

ICU IGD RANAP RAJAL UNIT LAIN

IPCLN IPCLN IPCLN IPCLN IPCLN

1. IPCLN bekerja di unit masing masing


2. Bekoordinasi dengan IPCN untuk tugas nya
dalam implementasi PPI
TIM PPI
• Dokter
KETUA TIM • Berminat PPI, memiliki diklat
PPI, memiliki leadership

ANGGOTA
• IPCN
• Kriteria sama dg Komite PPI

ANGGOTA • Perawat atau tenaga lain


yang berminat PPI
• Mengikuti diklat PPI , dan
LAIN memiliki leadershif
Sarana dan Fasilitas
Penunjang
 Kesekretariatan
 Dukungan manajemen
 Kebijakan dan Standar Prosedur
Operasional
Dukungan Manajemen

 Surat Keputusan untuk Komite / Tim PPI.


 Menyediakan anggaran untuk:
 Pendidikan dan Pelatihan (Diklat).
 Pengadaan fasilitas pelayanan penunjang.
 Pelaksanaan program, monitoring, evaluasi, laporan
dan rapat rutin.
 Remunerasi / insentif/ Tunjangan / penghargaan
untuk Komite / Tim PPI.
PENCATATAN & PELAPORAN
Seluruh pelaksanaan program PPI

Laporan IPCN kepada Ketua Komite/Tim PPI


setiap bulan

Laporan Ketua Komite/Tim PPI kepada


Pimpinan RS minimal 2X/th atau sesuai
kebutuhan

Laporan RS kepada Dinas kesehatan


Prov/Kabupaten/Kota, Kementerian Kesehatan minimal
6 bulan sekali
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Melibatkan perhimpunan/asosiasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan
organisasi profesi yang terkait.

1. Advokasi, sosialisasi, dan


bimbingan teknis

2. Pelatihan dan peningkatan


kapasitas sumber daya manusia

3. Monitoring dan evaluasi

32
KESIMPULAN
• Rumah sakit harus memiliki regulasi terkait PPI
• Pengorganisasian PPI di rumah sakit dibentuk oleh pimpinan
rumah sakit dengan membentuk Komite /Tim PPI
• Pembetukan Komite/Tim PPI harus ada Surat keputusan
• Dukungan manajemen mrp kunci keberhasilan PPI
SEMOGA
BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai