di Rumah Sakit
Dr. Elis Puji Utami, S.Kep., MPH., FISQua
ayunda_elis@yahoo.co.id
Elis Denayune
The European Centre for Disease Prevention and Control HAIs : 1 dari 10 pasien dirawat mengalami HAIs, 1
•4,131,000 pasien terinfeksi HAIs per tahun di Eropa dari 10 psn dengan HAIs meninggal
•37.000 kematian 70 % diantaranya BISA DICEGAH !! (< 10%
•kerugian finansial sekitar 7 juta pound sterling setahun
dipengaruhi lingkungan; > 90% dipengaruhi
Survey point–prevalence, 2022 perilaku) 9-9,2 % petugas tidak rutin cuci tangan
•HAIs dapat meningkatkan morbiditas, mortalitas dan LOS
(WHO,2011)
•Dianggap sebagai masalah kesehatan masyarakat yang utama di negara maju dan berkembang
•Di AS, 88.000 kematian dikaitkan dg HAIs , dan beban ekonomi sebesar $4,5 miliar per tahun.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9381306/
Regulasi PPI
PMK 27/2017
Pelaksanaan PPI
• Surveilans
• Pelatihan dan pendidikan PPI
Bagaimana
Pengorganisasian
PPI
di rumah sakit ?
7
Pengorganisasian PPI
Organisasi PPI disusun agar dapat mencapai visi,misi dan
tujuan dari penyelenggaraan PPI
Susunan organisasi Tim PPI adalah Ketua dan anggota yang terdiri dari
2 dokter, Perawat PPI / IPCN, dan anggota lainnya bila diperlukan
Untuk fasilitas pelayanan kesehatan yang memiliki kapasitas tempat tidur kurang dari 100
4 harus memiliki IPCN minimal 1 (satu) orang.
Dalam bekerja IPCN dapat dibantu beberapa IPCLN (InfectionPrevention and Control Link
5 Nurse) dari tiap unit, terutama yang berisiko terjadinya infeksi.
Kedudukan IPCN secara fungsional berada di bawah komite PPI dan secara
6 professional berada di bawah keperawatan setara dengan senior manajer
Kriteria
Tugas
STRUKTUR ORGANISASI KOMITE PPI
PMK 27/2027
Tugas
KOMITE PPI
1. Menyusun dan menetapkan serta mengevaluasi kebijakanPPI.
2. Melaksanakan sosialisasi kebijakan PPI, agar kebijakan dapat
dipahami dan dilaksanakan oleh petugas kesehatan.
3. Membuat SPO PPI.
4. Menyusun program PPI dan mengevaluasi pelaksanaan
program tersebut.
5. Melakukan investigasi masalah atau kejadian luar biasa HAIs
(Healthcare Associated Infections).
6. Memberi usulan untuk mengembangkan dan meningkatkan
cara pencegahan dan pengendalian infeksi.
7. Memberikan konsultasi pada petugas kesehatan rumah sakit
dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya dalam PPI.
Tugas KOMITE
PPI
8. Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang sesuai dengan prinsip PPI dan aman
bagi yang menggunakan.
9. Mengidentifikasi temuan di lapangan dan mengusulkan pelatihan untuk meningkatkan
kemampuan sumber daya manusia (SDM) rumah sakit dalam PPI. Melakukan
pertemuan berkala, termasuk evaluasi kebijakan.
10. Berkoordinasi dengan unit terkait lain dalam hal pencegahan dan pengendalian infeksi
rumah sakit, antara lain : a. Tim Pengendalian Resistensi Antimikroba (TPRA) dalam
penggunaanan antibiotika yang bijak dirumah sakit berdasarkan pola kuman dan
resistensinya terhadap antibiotika dan menyebarluaskan data resistensi antibiotika. b.
Tim kesehatan dan keselamatan kerja (K3) untuk menyusun kebijakan. c. Tim
keselamatan pasien dalam menyusun kebijakan clinical governance and patientsa fety.
11. Mengembangkan, mengimplementasikan dan secara periodik mengkaji kembali
rencana manajemen PPI apakah telah sesuai kebijakan manajemen rumah sakit.
Memberikan masukan yang menyangkut konstruksi bangunan dan pengadaan alat dan
bahan kesehatan, renovasi ruangan, cara pemrosesan alat, penyimpanan alat dan linen
sesuai -160- dengan prinsip PPI.
Tugas KOMITE
PPI
12. Menentukan sikap penutupan ruangan rawat bila
diperlukan karena potensial menyebarkan infeksi.
13. Melakukan pengawasan terhadap tindakan-tindakan
yang menyimpang daristandar prosedur / monitoring
surveilans proses.
14. Melakukan investigasi, menetapkan dan melaksanakan
penanggulangan infeksibila ada KLB dirumah sakit dan
fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
KETUA KOMITE PPI
ADALAH SEORANG
DOKTER
KRITERIA
1.IPCD/Dokter PPI
2. IPCN/Perawat PPI
Kriteria
antibiotika.
• Bekerjasama dengan IPCN melakukan monitoring kegiatan
surveilans infeksi dan mendeteksi serta investigasi KLB.
• Dokter yang mempunyai minat dalam PPI • Membimbing dan mengadakan pelatihan PPI bekerja sama
dengan bagian pendidikan dan pelatihan (Diklat) di rumah sakit.
• Mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar • Monitoring kerja tenaga kesehatan dalam merawat pasien.
PPI.
• Memiliki kemampuan leadership.
Infection Prevention Control Nurse (IPCN)
/Perawat PPI
Kriteria IPCN
• Perawat dengan pendidikan minimal DIII Keperawatan
• Mempunyai minat dalam PPI
• Mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI dan IPCN
• Memiliki pengalaman sebagai Kepala Ruangan atau setara
• Memiliki kemampuan leadership dan inovatif
• Bekerja purna waktu.
• Ratio 1: 100 TT
TUGAS IPCN
1. Mengunjungi dan mengidentifikasi pasien yang berisiko infeksi
2. Memonitor pelaksanaaan program PPI, kepatuhan penerapan SPO
dan memberikan saran perbaikan bila diperlukan.
3. Melaksanakan surveilans infeksi dan melaporkan kepada Komite/Tim
PPI.
4. Turut serta melakukan kegiatan mendeteksi dan investigasi KLB.
5. Memantau petugas Kesehatan yang terpajan bahan infeksius /
tertusuk bahan tajam bekas pakai
6. Diseminasi prosedur kewaspadaan isolasi dan memberikan
konsultasi tentang PPI yang diperlukan pada kasus tertentu
7. Melakukan audit PPI di seluruh wilayah fasyankes
8. Memonitor pelaksanaan pedoman penggunaan antibiotika bersama
Komite/Tim PPRA.
9. Mendesain,melaksanakan, memonitor, mengevaluasi dan
melaporkan surveilans infeksi bersama Komite / Tim PPI
TUGAS IPCN
ANGGOTA
• IPCN
• Kriteria sama dg Komite PPI
32
KESIMPULAN
• Rumah sakit harus memiliki regulasi terkait PPI
• Pengorganisasian PPI di rumah sakit dibentuk oleh pimpinan
rumah sakit dengan membentuk Komite /Tim PPI
• Pembetukan Komite/Tim PPI harus ada Surat keputusan
• Dukungan manajemen mrp kunci keberhasilan PPI
SEMOGA
BERMANFAAT