PATIENT
SAFETY
Pasal 5 (2)
Setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang
AMAN, bermutu dan terjangkau
Pasal 6
Setiap orang berhak mendapatkan lingkungan yang sehat bagi pencapaian
derajat kesehatan
UNDANG-UNDANG RI NO 36 TENTANG KESEHATAN
Pasal 10
Setiap orang berkewajiban menghormati hak orang lain dalam
upaya memperoleh LINGKUNGAN yang sehat, baik
fisik,biologik maupun sosial
Pasal 11
Setiap orang berkewajiban berperilaku hidup sehat untuk
mewujudkan, mempertahankan dan memajukan kesehatan
yang setinggi-tingginya
UNDANG-UNDANG RI NO 36 TENTANG KESEHATAN
Pasal 53 (3)
Pelaksanaan pelayanan kesehatan harus mendahulukan pertolongan
keselamatan nyawa pasien dibanding kepentingan lainnya
Pasal 54 (1)
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dilaksanakan secara bertanggung jawab,
AMAN, bermutu serta merata dan non diskriminatif
UNDANG-UNDANG RI NO 36 TENTANG KESEHATAN
Pasal 24 (1)
Tenaga kesehatan harus memenuhi ketententuan kodek
etik, standar profesi, hak pengguna pelayanan kesehatan,
standar pelayanan dan standar prosedur operasional
Pasal 25 (1)
Pengadaaan dan peningkatan mutu tenaga kesehatan
diselenggarakan oleh pemerintah daerah, dam /atau
masyarakat melalui pendidikan dan/atau pelatihan
PASAL 3 PMK 27/2017
1. Bertanggungjawab atas
Terselenggaranya dan evaluasi program PPI.
Penyusunan rencana strategis program PPI.
Penyusunan pedoman manajerial dan pedoman PPI.
Tersedianya SPO PPI.
Penyusunan dan penetapan serta mengevaluasi kebijakan PPI.
Memberikan kajian KLB infeksi di Faslitas Pelayanan Kesehatan.
Terselenggaranya pelatihan dan pendidikan PPI.
Terselenggaranya pengkajian pencegahan dan pengendalian risiko infeksi.
Terselenggaranya pengadaan alat dan bahan terkait dengan PPI.
Terselenggaranya pertemuan berkala.
39
TUGAS IPCLN
1. Mencatat data surveilans dari setiap pasien di unit rawat inap masing-masing.
2. Memberikan motivasi dan mengingatkan tentang pelaksanaan kepatuhan PPI pada setiap personil
ruangan di unitnya masing-masing.
3. Memonitor kepatuhan petugas kesehatan yang lain dalam penerapan kewaspadaan isolasi.
4. Memberitahukan kepada IPCN apa bila ada kecurigaan adanyaHAIs pada pasien.
5. Bila terdapat infeksi potensial KLB melakukan penyuluhan bagi pengunjung dan konsultasi prosedur
PPI berkoordinasi denganIPCN.
6. Memantau pelaksanaan penyuluhan bagi pasien, keluarga dan pengunjung dan konsultasi prosedur
yang harus dilaksanakan.
TIM PPI
Ketua Tim
Kriteria :
1. Dokter yang mempunyai minat dalam PPI.
2. Mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI.
3. Memiliki kemampuan leadership.
ANGGOTA TIM PPI
IPCN
Anggota lain
Kriteria :
1. Perawat/tenaga lain yang mempunyai minat dalam PPI.
2. Mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI.
3. Memiliki kemampuan leadership.
SARANA DAN FASILITAS PELAYANAN
PENUNJANG (SUPPORTING SYSTEM)
◼ Sarana Kesekretariatan
◼ Ruangan sekretariat dan tenaga sekretaris full
time
◼ Komputer, printer, internet
◼ Telepon dan faksimail, ATK
◼ Dukungan manajemen
◼ SK
◼ Anggaran/dana kegiatan ( diklat) fasilitas,
pelaksanan program , biaya rapat, reward)
◼ Kebijakan dan Standar Prosedur Operasional
PELAPORAN
Komite atau Tim PPI bertugas melaksanakan kegiatan kegiatan
pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi,
dan pembinaan.
Hasil pelaksanaan tugas harus dilaporkan kepada pimpinan
Fasyankes secara berkala paling sedikit 2 kali dalam setahun, atau
sesuai dengan kebutuhan
Setiap Fasyankes harus melakukan pencatatan dan pelaporan
penyelenggaraan PPI.
Disampaikan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Dinas
Kesehatan Provinsi, dan Kementerian Kesehatan secara berkala
setiap 6 (enam) bulan sekali atau sesuai dengan kebutuhan.
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN