Anda di halaman 1dari 22

PANDUAN

PENGORGANISASIAN KOMITE PPI


URAIAN TUGAS KOMITE PPI

RUMAH SAKIT TAMAR MEDICAL CENTRE(TMC) PARIAMAN


Jl. Basuki Rahmat No.1 Karan Aur Pariaman,Pariaman 25514
Telp. (0751) 93277 – Fax. (0751) 93277
2021
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………
BAB II GAMBARAN UMUM PPI………………….. …………………...
BAB III VISI DAN MISI RUMAH SAKIT……………………………….
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI PANITIA PPI……………………..
BAB V URAIAN JABATAN……………………………………………..
BAB VI TATA HUBUNGAN KERJA……………………………………
BAB VII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI…………………
BAB VIII KEGIATAN ORIENTASI……………………………………..
BAB IX PERTEMUAN ATAU RAPAT………………………………….
BAB X PELAPORAN…………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN

Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang
bermutu sesuai dengan standar yang sudah ditentukan.
Masyarakat yang menerima pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan dan pengunjung di
rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya dihadapkan pada resiko terjadinya infeksi
baik karena perawatan atau datang berkunjung ke rumah sakit. Untuk meminimalkan risiko
terjadinya infeksi di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya perlu diterapkan
pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI), yaitu kegiatan yang meliputi perencanaan.
pelaksanaan pembinaan, pendidikan dan pelatihan, serta monitoring dan evaluasi. Pencegahan
dan pengendalian infeksi di rumah sakit (PPIRS) sangat penting karena menggambarkan mutu
pelayanan rumah sakit. Apalagi akhir-akhir ini muncul berbagai penyakit infeksi baru.
Wabah atau Kejadian Luar Biasa (KLB) dari penyakit infeksi sulit diperkirakan datangnya,
sehingga kewaspadaan melalui surveilans dan tindakan pencegahan serta pengendaliannya perlu
terus ditingkatkan. Selain itu infeksi yang terjadi di rumah sakit tidak saja dapat dikendalikan
tetapi juga dapat dicegah dengan melakukan langkah-langkah yang sesuai dengan prosedur yang
berlaku.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan RI bersama World
Health Organization (WHO) ke rumah sakit - rumah sakit di Propinsi / Kabupaten/Kota
disimpulkan bahwa Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit (KPPIRS)
selama ini belum berfungsi optimal sebagaimana yang diharapkan. Penelitian juga menunjukkan
bahwa anggota Komite belum memahami dengan baik tugas, kewenangan, serta tanggung jawab
yang harus dilaksanakan dalam lingkup pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit.
BAB II
GAMBARAN UMUM PPI

Pencegahanan dan pengendalian infeksi (PPI) merupakan salah satu indikator pasien safety
dimana kegiatan Pencegahan dan Pengendalia Infeksi (PPI) dapat dicapai melalui program
kegiatan surveilens, pendidikan dan latihan perawat, dokter maupun petugas kesehatan lainnya.
Pelaksanaan program tersebut perlu ditunjang perencanaan yang rinci dalam strategi-strategi
dengan langkah-langkah yang memerlukan koordinasi dari banyak pihak baik individu, bagian
atau unit lainnya.
Kegiatan dalam program tersebut harus dilaksanakan dalam suatu struktur organisasi yang
kuat dan rapi yang mampu menjabarkan program secara komprehensif, rinci dan jelas.
Organisasi yang dimaksud adalah Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit
(Komite PPIRS) sebagai koordinator dan bekerja di tingkat institusional sebagai pembuat
kebijakan, prosedur kerja yang berkaitan dengan program pencegahan dan pengendalian infeksi
rumah sakit serta mengeluarkan rekomendasi, laporan data surveilens yang relevan yang akan
dipakai pihak manajemen struktural rumah sakit dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Agar
tetap program kegiatan dapat dijalankan maka Rumah Sakit Tamar Medical Centre melakukan
kegiatan-kegiatan dengan berbagai cara seperti sosialisasi, surveilens infeksi disetiap ruang rawat
inap, pendidikan dan latihan bagi semua staf yang ada di rumah sakit sehingga program kegiatan
dapat dijalankan sesuai tanggung jawab anggota Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Rumah Sakit (Komite PPIRS).
BAB III
VISI, MISI DAN RUMAH SAKIT

A. Visi
Dengan ridho Allah terwujudnya pelayanan kesehatan berbasis syariah.
B. Misi
a. Memberikan pelayanan yang bermutu ditandai dengan pelayanan sesuai standar, cepat,
tepat dan islami
b. Meningkatkan sarana dan prasarana rumah sakit sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan teknologi dan iman takwa
c. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia yang islami diseluruh unit pelayanan
d. Menjalin kerjasama dengan institusi pelayanan kesehatan beserta jejaringnya dan lembaga
sosial lainnya
C. Motto
"Melayani dengan penuh peduli, keramahtamahan dan kasih sayang".

Nilai Rumah Sakit Tamar Medical Centre secara umum bertujuan untuk :
1. Tercapainya pelayanan yang bermutu tinggi yang berorientasi pada kepuasan pelangggan
2. Pelayanan kesehatan Rumah Sakit Tamar Medical Centre terus meningkat dan berkembang
3. Tercapainya peningkatan produktifitas pelayanan Rumah Sakit Tamar Medical Centre
4. Terbentuknya sumber daya manusia yang memiliki kompetensi tinggi, memiliki integritas,
komitmen yang kuat terhadap organisasi melalui upaya pendidikan pelatihan, serta upaya
peningkatan kesejahteraan yang adil dan manusiawi.
5.
BAB IV
STRUKTUR KERJA PANITIA PPI

DIREKTUR

LAPORAN

KOMITE IPCLN /
IPCN
TIM PPI

KOORDINASI
BAB V
URAIAN JABATAN

A. Direktur
Tugas Direktur
1. Membentuk Komite dan 1Tim PPIRS dengan Surat Keputusan.
2. Bertanggung jawab dan memiliki komitmen yang tinggi terhadap penyelenggaraan upaya
pencegahan dan pengendalian infeksi
3. Bertanggung jawab terhadap tersedianya fasilitas sarana dan prasarana termasuk anggaran
yang dibutuhkan.
4. Menentukan kebijakan pencegahan dan pengendalian infeksi.
5. Mengadakan evaluasi kebijakan pencegahan dan pengendalian.
6. Mengadakan evaluasi kebijakan pemakaian antibiotika yang rasional dan disinfektan di
rumah sakit berdasarkan saran dari TIM PPIRS.
7. Dapat menutup suatu unit perawatan atau instalasi yang dianggap potensial menularkan
penyakit untuk beberapa waktu sesuai kebutuhan berdasarkan saran dari TIM PPIRS.
8. Mengesahkan Standar Prosedur Operasional (SPO) untuk PPIRS.

B. KOMITE PPI
Kriteria Anggota TIM PPI :
1. Mempunyai minat dalam PPI.
2. Pernah mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI.
Tugas dan Tanggung Jawab KOMITE PPI :
1. Menyusun dan menetapkan serta mengevaluasi kebijakan PPI.
2. Melaksanakan sosialisasi kebijakan PPIRS, agar kebijakan dapat dipahanmi dan
dilaksanakan oleh petugas kesehatan rumah sakit.
3. Membuat SPO PPI
4. Menyusun program PPI dan mengevaluasi pelakSanaan program tersebut. Bekerjasama
dengan Tim PPI dalam melakukan investigasi masalah atau KLB Healthcare Associaled
Infection (HAIS).
5. Memberi usulan untuk mengembangkan dan meningkatkan cara pencegahan dan
pengendalian infeksi.
6. Memberikan konsultasi pada petugas kesehatan rumah sakit dan fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya dalam PPI.
7. Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang sesuai dengan prinsip PPI dan aman bagi
yang menggunakan.
8. Pelatihan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM ) rumah sakit
dalam PPI.
9. Melakukan pertemuan berkala, termasuk evaluasi kebijakan.
10. Menerima laporan dari Tim PPI dan membuat laporan kepada Direktur
11. Berkoordinasi dengan unit terkait lain.
12. Memberikan usulan kepada Direktur untuk pemakaian antibiotika yang rasional di rumah
sakit berdasarkan hasil pantauan kuman dan resistensinya terhadap antibiotika dan
menyebarluaskan data resistensi antibiotika.
13. Menyusun kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
14. Turut menyusun kebijakan clinical governance dan patient safety.
15. Mengembangkan, mengimplementasikan dan secara periodik mengkaji kembali rencana
manajemen PPI apakah telah sesuai kebijakan manajemen rumah sakit.
16. Memberikan masukan yang menyangkut konstruksi bangunan pengadaan alat dan bahan
kesehatan, renovasi ruangan, cara pemrosesan alat, penyimpanan alat dan linen sesuai
dengan prinsip PPI.
17. Menentukan sikap penutupan ruangan rawat bila diperlukan karena potensial
menyebarkan infeksi.
18. Melakukan pengawasan terhadap tindakan-tindakan yang menyimpang dari standar
prosedur / monitoring surveilans proses.
19. Melakukan investigasi, menetapkan dan melaksanakan penanggulangan infeksi bila ada
KLB di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya
C. IPCD (Infection Prevention and Control Doctor)
Kriteria IPCD :
1. Ahli atau dokter yang mempunyai minat dalam PPI.
2. Mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI.
3. Memiliki kemampuan leadership.
Tugas IPCD:
1. Berkontribusi dalam diagnosis dan terapi infeksi yang benar.
2. Turut menyusun pedoman penulisan resep antibiotika dan surveilans antibiotika.
3. Bekerjasama dengan Perawat PPI memonitor kegiatan surveilans infeksi dan mendeteksi
serta menyelidiki KLB.
4. Membimbing dan mengajarkan praktek dan prosedur PPI yang berhubungan dengan
prosedur terapi.
5. Turut memonitor cara kerja tenaga kesehatan dalam merawat pasien. Perawat dengan
pendidikan min D3 dan memiliki sertifikasi pelatihan PPI.
6. Turut membantu semua petugas kesehatan untuk memaham pencegahan dan
pengendalian infeksi.
D. IPCN (Infection Prevention Control Nurse)
Kriteria IPCN :
1. Perawat dengan pendidikan min D3 dan memiliki sertifkasi pelatihan PPI
2. Memiliki komitmen di bidang pencegahan dan pengendalian infeksi.
3. Memiliki pen seba Kepala Ruangan atau setara.
4. Memiliki kemampuan leadership, inovatif dan Confident
5. Bekerja purna waktu.
Tugas dan Tanggung Jawab IPCN :
1. Mengunjungi ruangan setiap hari untuk memonitor kejadian infeksi yang terjadi di
lingkungan kerjanya, baik rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
2. Melaksanakan surveilans infeksi dan melaporkan kepada tim PPI. Bersama TIM PPI
melakukan pelatihan petugas kesehatan tentang PPI di rumah sakit dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya.
3. Melakukan investigasi terhadap KLB dan bersama-sama TIM PPI memperbaiki
kesalahan yang terjadi.
4. Memonitor kesehatan petugas kesehatan untuk mencegah penularan infeksi dari petugas
kesehatan ke pasien atau sebaliknya.
5. Bersama Komite menganjurkan prosedur isolasi dan memberi konsultasi tentang
pencegahan dan pengendalian infeksi yang diperlukan pada kasus yang terjadi di rumah
sakit
6. Memonitor pelaksanaaan PPI, penerapan SPO, kepatuhan petugas dalam menjalankan
kewaspadaan isolasi.
7. Audit Pencegahan dan Pengendalian Infeksi termasuk terhadap penatalaksanaan limbah,
laundry, gizi, dan lain-lain dengan mengunakan daftar tilik.
8. Memonitor kesehatan lingkungan.
9. Memonitor terhadap pengendalian penggunaan antibiotika yang rasional.
10. Mendesain, melaksanakan, memonitor dan mengevaluasi surveilans infeksi yang terjadi
di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
11. Membuat laporan surveilans dan melaporkan ke TIM PPI.
12. Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan PPI.
13. Memberikan saran desain ruangan rumah sakit agar sesuai dengan prinsip PPI.
14. Meningkatkan kesadaran pasien dan pengunjung rumah sakit tentang PPIRS.
15. Memprakarsai penyuluhan bagi petugas kesehatan, pengunjung dan keluarga tentang
topik infeksi yang sedang berkembang di masyarakat, infeksi dengan insiden tinggi.
16. Sebagai koordinator antara departemen/unit dalam mendeteksi, mencegah dan
mengendalikan infeksi di rumah sakit.
E. IPCLN (Infection Prevention and Control Link Nurse)
Kriteria IPCLN :
1. Perawat dengan minimal D3 dan sertifikasi PPI
2. Memiliki komitmen di bidang pencegahan dan pengendalian infeksi.
3. Memiliki kemampuan leadership.
Tugas IPCLN :
IPCLN sebagai perawat pelaksana harian / penghubung bertugas :
1. Mengisi dan mengumpulkan formulir surveilans setiap pasien diunit rawat inap masing-
masing, kemudian menyerahkan-nya kepada IPCN ketika pasien pulang.
2. Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan pencegahan dan
pengendalian infeksi pada setiap personil ruangan di unit rawatnya masing-masing. Pada
pasien.
3. Berkoordinasi dengan IPCN saat terjadi infeksi potensial KLB, penyuluhan bagi
pengunjung di ruang rawat masing-masing, konsultasi prosedur yang harus dijalankan
bila belum faham.
4. Memonitor kepatuhan petugas kesehatan yang lain dalam menjalankan Standar Isolasi.
Susunan Personil Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit (Tim PPI)
Rumah Sakit Tamar Medical Centre Pariaman

No Nama Pendidikan Jabatan


1. dr. Riri Sandra Profesi Dokter Ketua PPI
2. Nur Mustika, S.Tr.Kes D IV Kesehatan Lingkungan Seretaris Tim PPI
3. Ns. Adhi Saputra, S.Kep S1 + Profesi Ners Anggota Tim
IPCN
4. Dewi Ratna Sari Tanjung, Amd.Keb DIII Kebidanan Anggota Tim
Hesis Denala,Amd.Kep DIII Keperawatan
IPCLN
Ns. Dewi Sartika, S.Kep S1 + Profesi Ners
5. Vinia Eka Prahara, Amd. Farm DIII Farmasi Tim PPI
Meutia Khaira Suri, S.Gz S1 Gizi
Nanda Putri, S.Tr.Gz D IV Gizi
Melda Yani Lisma, Amd.AK D III Analis
Sarah Febriansyah, A.Md.Kes(Rad) D III Radiologi
Galih S1
Rizki Ikhwanul Hakim SMA
Rido Arianto SMA
Rian Andika Putra SMA
Wahyu Saputra SMA
Annisa Rabbani SMA
Randi Januar Saputra SMA
Gio Peni Saputra SMA
Ikhsan Apriandi SMA
Alfiansyah Arnas SMA
Firdaus SMA
BAB VI
TATA HUBUNGAN KERJA

DIREKTUR

KASI KASI KASI UMUM & KASI


KOMITE
PELAYANAN KEPERAWATAN KPEGAWAIAN KEUANGAN

KOMITE KOMITE KOMITE PPI


MEDIS KEPERAWATAN
HUBUNGAN KERJA KOMITE PPI DENGAN UNIT KERJA RUMAH SAKIT
TAMAR MEDICAL CENTRE PARIAMAN

Farmasi

Administrasi
Umum dan Rekam Medik
Kepegawaian

Radiologi
Kasir

IPSRS
Keuangan
KOMITE PPI

Cleaning Logistik
Service

Driver
Komite Medik

Security Laboratorium

Laundry Rehabilitasi
Medik/Fisioter
api
1. IGD
2. R. Jalan (poliklinik)
3. R. Inap
4. Ruang Khusus (OK)
5. Ponek
Keterkaitan Hubungan Kerja PPI dengan Unit Kerja Lain di Rumah Sakit Tamar Medical Centre

1. Hubungan kerja PPI dengan Logistik


 Mensosialisasikan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ke personil logistik
 Membuat permintaan barang/fasilitas rumah sakit yang sesuai standar
2. Hubungan kerja PPI dengan Driver
 Mensosialisasikan pencegahan dan pengendalian infeksi ke driver rumah sakit
 Melaksanakan transportasi untuk fasilitas dan kebutuhan pasien
 Motivasi ke driver untuk bekerja dan menstransformasi pasien sesuai standar
3. Hubungan kerja PPI dengan Laboratorium
 Menegaskan petugas labor untuk pemakaian APD dan cuci tangan sesuai prosedur
 Mensosialisasikan pencegahan dan pengendalian infeksi ke petugas labor
 Menginstruksikan petugas labor saat bekerja melaksanakan teknik septik aseptik
 Pembuangan sampah sesuai pada tempatnya
4. Hubungan kerja PPI dengan Fisioterapi (Rehabilitasi Medik)
 Mensosialisasikan pencegahan dan pengendalian infeksi ke petugas Fisioterapi
5. Hubungan kerja PPI dengan Farmasi
 Mensosialisasikan pencegahan dan pengendalian infeksi ke petugas farmasi
 Mengobservasi tentang pemakaian obat yang rasional dan pengantaran obat sesua instruksi
dokter
 Menfollow up pengadaan bahan desinfektan serta fasilitas yang diperlukan di ruangan
nurse station
6. Hubungan kerja PPI dengan Radiologi
 Mensosialisasikan pencegahan dan pengendalian infeksi ke petugas radiologi
 Mencuci pembuangan bahan anti radiasi ke pembuangan yang sudah di standar
 Mendisiplinkan petugas radiologi untuk pemakaian alat pelindung diri
7. Hubungan kerja PPI dengan Cleaning Service dan Laundry
 Mensosialisasikan pencegahan dan pengendalian infeksi ke petugas cleaning service dan
laundry
 Mendisiplinkan petugas untuk pemakaian alat pelindung diri saat bekerja
 Meminta pembersihan disetiap unit rumah sakit sesuai standar yang ditetapkan
 Mengobservasi kebutuhan linen diruangan rawat inap dan rawat jalan
 Mengkontrol tentang pemilahan sampah yang terinfeksi
8. Hubungan kerja PPI dengan Gizi
 Mensosialisasikan pencegahan dan pengendalian infeksi ke petugas Gizi
 Melakukan observasi di lingkungan gizi kebersihan dan penyajian makanan yang bersih
terhindar dari kontaminasi
 Melakukan penyuluhan terhadap penjamah makanan tentang cara-cara penyajian makanan
sesuai dengan standar kesehatan
9. Hubungan kerja PPI dengan OK/CSSD/Rawat Khusus
 Mensosialisasikan pencegahan dan pengendalian infeksi ke petugas OK/CSSD/Rawat
Khusus
 Memantau kegiatan petugas OK/CSSD/Rawat Khusus dalam proses pemeliharaan alat-alat
instrument dan sterilisasi sesuai dengan SPO
 Memantau petugas OK/CSSD/Rawat Khusus dalam melaksanakan tindakan harus dengan
prosedur septic dan aseptik
 Memantau mutu kesterilan dan tetap menyertakan alat-alat kelayakan alat yang tidak bisa
pakai serta kebersihan ruang perawatan
10. Hubungan kerja PPI dengan Administrasi Umum dan Kepegawaian
 Mensosialisasikan pencegahan dan pengendalian infeksi ke petugas administrasi umum
dan kepegawaian
 Mengevaluasi tentang program cuci tangan yang sudah disosialisasikan
11. Hubungan kerja PPI dengan Kasir
 Mensosialisasikan pencegahan dan pengendalian infeksi ke petugas kasir
 Menfolow up sampai dimana program yang sudah disampaikan dan pelaksanaan
dilapangan
12. Hubungan kerja PPI dengan Security
 Mensosialisasikan pencegahan dan pengendalian infeksi ke personil Security
 Memantau kegiatan security dalam melaksanakan program cuci tangan dan prosedur
setelah mengangkat jenazah untuk melakukan kegiatan kerja
13. Hubungan kerja PPI dengan Rekam Medik
.

 Mensosialisasikan pencegahan dan pengendalian infeksi ke personil Rekam Medik


 Observasi program dilapangan
 Membuat laporan pasien yang terinfeksi / KLB bekerjasama dengan Rekam medik
14. Hubungan kerja PPI dengan IPSRS
 Mensosialisasikan pencegahan dan pengendalian infeksi ke petugas IPSRS
 Observasi dan menilai kualitas listrik baik didalam ruangan maupun luar ruangan
 Melakukan pemeriksaan / pengukuran parameter kualitas listrik
 Menganalisa data hasil pemantauan dan pemeriksaan parameter kualitas listrik
BAB VII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI

Dalam upaya mempersiapkan panitia PPI yang handal, perlu kiranya melakukan kegiatan
menyediakan, mempertahankan sumber daya manusia yang tepat bagi organisasi. Atas dasar
tersebut perlu adanya perencanaan sumber daya manusia yaitu proses mengantisipasi dan
menyiapkan perputaran orang ke dalam, di dalam dan ke luar organisasi. Tujuannya adalah
mendayagunakan sumber-sumber tersebut seefektif mungkin sehingga pada waktu yang tepat
dapat disediakan sejumlah orang yang sesuai dengan persyaratan jabatan.

Perencanaan bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan oganisasi dalam


mencapai sasarannya melalui strategi pengembangan kontribusi.

Adapun pola ketenagaan dan kualifikasi sumber daya manusia di adalah sebagai berikut :
No Jabatan Kualifikasi Kualifikasi Pelatihan Kebutuhan
Pendidikan
1. IPCD (Infection Dokter Mengikuti pendidikan 1
Prevention and Control dan pelatihan dasar PPI
Doctor)
2. IPCN (Infection Profesi Nurse Mengikuti pendidikan 1
Prevention and Control dan pelatihan dasar PPI
Nurse)
3. IPCLN (Infection Min DIII Mengikuti pendidikan Disetiap Nurse
Prevention and Control Pengalaman dan pelatihan dasar PPI Station masing-
Link Nurse) masing 1 orang

Kualifikasi Personil

No Jabatan Fungsi Kualifikasi


1. IPCD (Infection  Berkontribusi dalam diagnose, Dokter mengikuti
Prevention and Control memonitor kegiatan, pendidikan dan
Doctor) membimbing dan mengajarkan pelatihan dasar PPI dan
praktek serta mengevaluasi memiliki kemampuan
2. IPCN (Infection  Mendesain, melaksanakan,  Profesi Nurse
Prevention and Control memonitor dan mengevaluasi  Memiliki sertifikat
Nurse) surveilans infeksi PPI
Koordinator antara departemen /  Pengalaman sebagai
unit melakukan investigasi kepala ruangan atau
terhadap KLB setara
 Memberikan pelatihan, motivasi  Memiliki kemampuan
dan teguran leadership, inovatif
dan convident
3. IPCLN (Infection  Mengisi dan mengumpulkan  Minimal D III
Prevention and Control fomulir surveilans  Memiliki sertifikat
Link Nurse) PPI
4. Anggota  Melaksanakan aturan terkait PPI  Memiliki komitmen
 Memberi motivasi dan inovasi di bidang PPI
tentang pelaksanaan kepatuhan
PPI
 Mampu berkoordinasi dengan
IPCN
BAB VIII
KEGIATAN ORIENTASI

Kegiatan orientasi Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit Tamar
Medical Centre disampaikan kepada seluruh karyawan dan khusus buat perawat disampaikan
saat orientasi perawat baru yang disampaikan oleh bagian IPCN.

Pada kegiatan orientasi pegawai baru :

1. Struktur organisasi Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit


2. Susunan personil Tim Peningkatan dan Pengendalian Infeksi
3. Kegiatan/Program yang dilaksanakan oleh Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
4. Hal-hal lain yang terkait dengan tim pencegahan dan pengendalian infeksi
BAB IX
PERTEMUAN DAN RAPAT

Rapat berkala terdiri dari :

1. Rapat Rutin
Rapat rutin Tim Pencegahan dan Pengendalian di Rumah Sakit Tamar Medical Centre
dilaksanakan setiap bulannya yang diselenggarakan pada :
Tempat : Ruang Pertemuan
Peserta : Direktur, Kepala Bagian, semua tim PPI
Materi : a. Evaluasi kinerja pencegahan dan pengendalian infeksi
b. Masalah dan pemecahannya
c. Evaluasi dan rekomendasi
d. Isu terbaru terkait PPI
2. Rapat Insidentil
Rapat Insidentil diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang
perlu dibahas segera.
BAB X
PELAPORAN

Sistem pelaporan Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi yang dilaksanakan di Rumah Sakit
Tamar Medical Centre adalah :

1. Laporan harian
Laporan harian yang disampaikan kepada tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
adalah laporan Infeksi luka operasi (ILO) yang terjadi di Rumah Sakit Tamar Medical Centre.
2. Laporan bulanan
Laporan bulanan yang dilaporkan kepada tim pencegahan dan pengendalian infeksi
adalah rekapan bulanan dari laporan insiden
3. Laporan tahunan
Diakhir tahun semua laporan evaluasi akan disampaikan kepada Direktur untuk
mendapat rekomendasi.

Anda mungkin juga menyukai