BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
Organisasi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) disusun agar dapat mencapai visi,
misi dan tujuan dari penyelenggaraan PPI. PPI dibentuk berdasarkan kaidah organisasi yang
miskin struktur dan kaya fungsi dan dapat menyelenggarakan tugas, wewenang dan tanggung
jawab secara efektif dan efisien. Efektif dimaksud agar sumber daya yang ada
a) Tujuan umum .
Menyiapkan dan meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut
FKG UI melalui pencegahan dan pengendalian infeksi yang dilaksanakan oleh semua
departemen/unit dengan meliputi kualitas pelayanan, management resiko, clinical
governace, serta kesehatan dan keselamatan kerja sehingga dapat mencegah dan
melindungi tenaga kesehatan dan masyarakat (pengunjung RSKGM FKG UI) dari
penularan penyakit menular yang mungkin timbul dan resiko HAIs ketika sedang
dilakukan perawatan di RSKGM FKG UI.
b) Tujuan Khusus
a. Sebagai pedoman pelayanan bagi Tim PPI RSKGM FKG UI dalam melaksanakan
tugas, wewenang dan tanggung jawab secara jelas.
b. Menggerakan segala sumber daya yang ada di RSKGM FKG UI secara efektif dan
efisien.
c. Menurunkan angka kejadian infeksi HAIs di RSKGM FKG UI secara bermakna.
d. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan pelayanan PPI Rumah Sakit Khusus
Gigi Dan Mulut FKG UI.
e. Melindungi tenaga kesehatan RSKGM FKG UI dan masyarakat dari penularan
penyakit menular (Emerging Infectious Disease)
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
RSKGM FKG UI adalah rumah sakit gigi dan mulut dengan kelas A yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan gigi mulut dan sarana Pendidikan dan penelitian
mahasiswa kedokteran gigi tingkat S1, profesi, S2 dan S3 dan dapat digunakan untuk
berbagai bidang kesehatan khususnya dan berbagai bidang lain pada umumnya. RSKGM
FKG UI terletak di jl.Salemba Raya No.4 Jakarta Pusat, Jakarta, Indonesia.
A. VISI
RSKGM FKG UI mempunyai visi yang merupakan turunan visi Universitas Indonesia dan
juga visi FKG UI , sehingga visi RSKGM FKG UI adalah menjadi rumah sakit pendidikan
bidang kedokteran gigi dan pusat rujukan, pelayanan dan asuhan kedokteran gigi di Jakarta.
B. MISI
Melaksanakan pelayanan dan asuhan gigi mulut dari tingkat sederhana hingga tingkat
spesialistik.
Melaksanakan fungsi sebagai rumah sakit akademik bagi Pendidikan bidang kedokteran gigi
berbasis Evidence Based Dentistry.
Melaksanakan pelayanan dan asuhan gigi mulut sesuai kebutuhan dan keselamatan pasien.
Menjadikan RSKGM FKG UI sebagai pusat rujukan pelayanan dan asuhan gigi mulut dengan
kualitas yang terbaik dan terjangkau oleh semua kalangan masyarakat di Jakarta.
C. FALSAFAH
RSKGM FKG UI adalah memberikan pelayanan, pendidikan dan penelitian terutama
dibidang kedokteran gigi dan mulut dengan memegang teguh tanggung jawab profesi.
BAB III
STRUKTUR ORGANISASI
Komite atau Tim PPI merupakan organisasi nonstruktural pada Fasilitas Pelayanan
Kesehatan yang mempunyai fungsi utama menjalankan PPI serta menyusun kebijakan
pencegahan dan pengendalian infeksi termasuk pencegahan infeksi yang bersumber dari
masyarakat berupa Tuberkulosis, HIV (Human Immunodeficiency Virus), dan infeksi
menular lainnya.
Komite atau Tim PPI dibentuk untuk menyelenggarakan tata kelola PPI yang baik
agar mutu pelayanan medis serta keselamatan pasien dan pekerja di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan terjamin dan terlindungi.
A. Kebijakan
a. Setiap RS dan fasilitas pelayanan kesehatan harus melaksanaka PPI.
b. Susunan organisasi Komite PPI adalah Ketua, Sekretaris, dan Anggota yang
terdiri dari IPCN / Perawat PPI, IPCD / Dokter PPI, dan anggota lainnya.
c. Susunan organisasi Tim PPI adalah Ketua dan anggota yang terdiri dari
dokter, perawat PPI / IPCN, dan anggota lainnya bila diperlukan.
d. Fasilitas Pelayanan Kesehatan harus memiliki IPCN yang bekerja purna
waktu dengan ratio 1 (satu) IPCN untuk tiap 100 tempat tidur di fasilitas
pelayanan kesehatan tersebut.
e. Untuk fasilitas pelayanan kesehatan yang memiliki kapasitas tempat tidur
kurang dari 100 harus memiliki IPCN minimal 1 (satu) orang.
f. Dalam bekerja IPCN dapat dibantu beberapa IPCLN (Infection Prevention
and Control Link Nurse) dari tiap unit, terutama yang beresiko terjadinya
infeksi.
B. Struktur Organisasi
Pimpinan dan petugas kesehatan dalam Komite PPI diberi kewenangan dalam
menjalankan program dan menentukan sikap pencegahan dan pengendalian infeksi.
Berdasarkan skema di atas maka kedudukan Komite / Tim PPI harus berada langsung
dibawah Pimpinan tertinggi di fasilitas pelayanan kesehatan.
Tugas :
1. Bertanggung jawab atas :
- Terselenggaranya dan evaluasi program PPI
- Penyusunan rencana strategis program PPI.
- Penyusunan pedoman manajerial dan pedoman PPI.
- Tersedianya SPOPPI.
- Penyusunan dan penetapan serta mengevaluasi kebijakan PPI.
- Memberikan kajian KLB infeksi di RS.
- Terselenggaranya pelatihan dan pendidikan PPI.
- Terselenggaranya pengkajian pencegahan dan pengendalian risiko infeksi.
- Terselenggaranya pengadaan alat dan bahan terkait dengan PPI.
- Terselenggaranya pertemuan berkala.
2. Melaporkan kegiatan Komite PPI kepada Direktur
Tugas :
1. Memfasilitasi tugas ketua komite PPI.
2. Membantu koordinasi.
3. Mengagendakan kegiatan PPI.
Anggota Komite
1. IPCN/Perawat PPI
2. IPCD/Dokter PPI :
a. Dokter wakil dari tiap KSM (Kelompok Staf Medik).
b. Dokter ahli epidemiologi.
c. Dokter Mikrobiologi.
d. Dokter Patologi Klinik.
3. Anggota komite lainnya, dari :
a. Tim DOTS
b. Tim HIV/AIDS
c. Laboratorium.
1. Lab.klinis
2. Lab. Ked.gigi
d. Farmasi
e. sterilisasi
f. Laundri
g. Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS).
h. sanitasi lingkungan
i. pengelola makanan
j. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
k. Kamar jenazah.
Tugas IPCD :
1. Sebagai leader dalam proses pencegahan, diagnosis dan terapi infeksi yang tepat di
RSKGM FKG UI.
2. Menyusun pedoman penggunaan antibiotika dan surveilans. Yang bermitra dengan
apoteker
3. Mengidentifikasi dan melaporkan pola kuman dan pola resistensi antibiotika.( saat ini
belum ada )
4. Bekerjasama dengan IPCN / Perawat PPI melakukan monitoring kegiatan surveilans
infeksi dan mendeteksi serta investigasi KLB. Bersama komite PPI memperbaiki
kesalahan yang terjadi, membuat laporan tertulis hasil investigasi dan melaporkan
kepada pimpinan rumah sakit.
5. Membimbing dan mengadakan pelatihan PPI bekerja sama dengan bagian pendidikan
dan pelatihan (Diklat) di rumah sakit.
6. Turut memonitor cara kerja tenaga kesehatan dalam merawat pasien.
7. Turut membantu semua petugas kesehatan untuk memahami PPI.
Tugas IPCLN :
IPCLN sebagai perawat pelaksana harian/penghubung bertugas:
1. Mencatat data surveilans dari setiap pasien diunit rawat inap masing-masing.
2. Memberikan motivasi dan mengingatkan tentang pelaksanaan kepatuhan PPI pada
setiap personil ruangan di unitnya masing-masing.
3. Memonitor kepatuhan petugas kesehatan yang lain dalam penerapan kewaspadaan
isolasi.
4. Memberitahukan kepada IPCN apa bila ada kecurigaan adanyaHAIs pad apasien.
5. Bila terdapat infeksi potensial KLB melakukan penyuluhan bagi pengunjung dan
konsultasi prosedur PPI berkoordinasi denganIPCN.
6. Memantau pelaksanaan penyuluhan bagi pasien, keluarga dan pengunjung dan
konsultasi prosedur yang harus dilaksanakan.
Anggota Lainnya :
Kriteria :
1. Tenaga diluar dokter dan perawat yang mempunyai minat dalam PPI.
2. Mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI.
Tugas:
1. Bertanggung jawab kepada ketua komite PPI dan berkoordinasi dengan unit terkait
lainnya dalam penerapan PPI.
2. Memberikan masukan pada pedoman maupun kebijakan terkait PPI.
Sarana dan Fasilitas Pelayanan Penunjang
- Ruangan sekretariat dan tenaga sekretaris yang purna waktu.
- Komputer, printer dan internet.
- Telepon dan Faksimili.
- Sarana kesekretariatan lainnya.
Dukungan Manajemen
Dukungan yang diberikan oleh manajemen berupa :
a. Surat Keputusan untuk Komite PPI
b. Menyediakan anggaran untuk :
- Pendidikan dan Pelatihan (Diklat).
- Pengadaan fasilitas pelayanan penunjang.
- Pelaksanaan program, monitoring, evaluasi, laporan dan rapat rutin.
- Remunerasi / insentif / tunjangan / penghargaan untuk Komite PPI.
Upaya pencegahan infeksi sesuai pelayanan di fasilitas pelayanan kesehatan, yang antara
lain :
1. Infeksi Saluran Kemih (ISK).
2. Infeksi Daerah Operasi (IDO).
3. Infeksi Aliran Darah (IAD).
4. Pneumonia akibat penggunaan ventilator (VAP).
5. Kebijakan tentang PPI lainnya (misalnya Phlebitis dan decubitus).
BAB IV
TATA HUBUNGAN KERJA PPI DENGAN UNIT KERJA LAINNYA
REKAM
MEDIK
RADIOLOGI
CSSD
Lab.KLINIK PPI
Lab.DENTAL Security
BAB V
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
Dalam upaya Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) disusun agar dapat
mencapai visi, misi dan tujuan dari penyelenggaraan PPI. PPI dibentuk berdasarkan kaidah
organisasi yang miskin struktur dan kaya fungsi dan dapat menyelenggarakan tugas,
wewenang dan tanggung jawab secara efektif dan efisien. efektif dimaksud agar sumber
daya yang ada di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya dapat dimanfaatkan
secara optimal. Adapun pola ketenagaan di Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RSGM
FKG UI adalah sebagai berikut:
Pola pengaturan ketenagaan Tim Pencegahan dan Penanganan Infeksi yaitu Tim
Pengendalian dan Penegahan Infeksi dalam melakukan aktivitas kesehariannya dilakukan
oleh tenaga yang ada dalam unit kerja (Ruang rawat jalan, Kesling, Farmasi, dll) sehingga
pengaturan dinas mengikuti masing-masing unitnya.
BAB VI
KEGIATAN ORIENTASI
Pegawai baru yang masuk Rumah Sakit Gigi dan Mulut baik tenaga non medis maupun
siswa yang melaksanakan praktek/pendidikan diwajibkan mengikuti kegiatan orientasi
sebelum melaksanakan dapat melakukan atau melaksanakan Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi Rumah Sakit.
Kegiatan orientasi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RSGM FKG UI
disampaikan kepada seluruh karyawan dan khusus untuk perawat disampaikan saat orientasi
perawat baru yang disampaikan oleh bagian IPCN, meliputi:
BAB VII
PERTEMUAN ATAU RAPAT
A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu masalah
tertentu.
B. Tujuan
1. Umum :
Dapat membantu terselenggaranya pelayanan perawatan pasien yang aman dan
profesional di ruangan rawat jalan (Poliklinik)
2. Khusus :
a. Dapat menggali segala permasalahan terkait dengan pemberian pelayanan di
ruangan rawat jalan (Poliklinik)
b. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait dengan
pelayanan di ruangan rawat jalan (Poliklinik)
Kegiatan Rapat
Rapat dilakukan dan diadakan oleh Tim PPI yang dipimpin oleh Ketua Tim dan diikuti oleh
IPCN dan IPCLN masing masing ruangan yang ditunjuk. Rapat yang diadakan ada 2 macam
yaitu :
1. Rapat Rutin
Rapat rutin Tim Pencegahan dan Pengendalian di RSKGM FKG UI terbagi
menjadi dua yaitu intern antar Tim PPI yang dilaksanakan setiap bulan dipimpin oleh
Ketua Tim PPI dengan perencanaan yang telah dibuat dengan agenda yang telah
ditentukan serta rapat dengan unit-unit yang terkait dengan PPI dan rapat dengan unit
unit terkait di RSKGM FKG UI.
2. Rapat Tidak Terjadwal
Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya insidentil untuk membahas atau
menyelesaikan permasalahan yang ditemukan dan bersifat darurat.
BAB VIII
PELAPORAN
Sistem pelaporan Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi yang dilaksanakan di
RSKGM FKG UI adalah:
1. Laporan Harian
Laporan yang dibuat dalam bentuk mengisi formulir tertulis setiap hari.
2. Laporan Bulanan
Laporan yang dibuat dalam bentuk tertulis setiap bulannya dan diserahkan kepada
Ketua Tim PPI. Laporan bulanan yang dilaporkan berisi rekapan laporan harian.
3. Laporan Triwulan
Laporan yang dibuat dalam bentuk tertulis setiap tiga bulan dan diserahkan kepada
Ketua Tim PPI. Berisi hasil audit yang dilakukan IPCN.
4. Laporan Tahunan
Laporan yang dibuat dalam bentuk tertulis setiap tahun dan diserahkan kepada Ketua
Tim PPI. Laporan berisi hasil monitoring dan program kerja PPI selama 1 tahun.