Anda di halaman 1dari 10

URAIAN TUGAS

pencegahan
dan
pengendalian infeksi
Rumah sakit Rasyida Siantar
SURAT KEPUTUSAN
Nomor :

TENTANG

PENETAPAN URAIAN TUGAS PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

DIREKTUR RUMAH SAKIT RASYIDA SIANTAR

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan daya guna dan hasil guna serta
mutu pelayanan keperawatan diperlukan adanya uraian tugas
pencegahan dan pengendalian infeksi di RS Rasyida Siantar.
b. Bahwa dalam rangka mencapai tujuan pada butir ”a” di atas dipandang
perlu untuk menetapkan uraian tugas pencegahan dan pengendalian
infeksi RS Rasyida Siantar melalui Surat Keputusan Direktur.

Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan


2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
382/Menkes/SK/III/2007 tentang Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi Dirumah sakit dan Fasilitas Kesehatan lainnya
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
270/Menkes/SK/III/2007

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
Pertama : Uraian Tugas Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RS Rasyida Siantar
sebagai pedoman kerja dalam pelayanan keperawatan (terlampir).

Kedua : Ketentuan-ketentuan sebagai mana yang dimaksud dalam diktum pertama


adalah sebagai mana ketentuan dalam lampiran yang tidak terpisahkan
dari surat keputusan ini.

Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan, dengan ketentuan apabila
terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan sebagai mana mestinya.

Ditetapkan di : Pekanbaru
Pada tanggal : 03 Februari
2015
Direktur RS Rasyida Siantar

SURAT KEPUTUSAN
Nomor :

TENTANG

PEMBENTUKAN TIM PPI

DIREKTUR RUMAH SAKIT RASYIDA SIANTAR

Menimbang : a. Bahwa rangka untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada


masyarakat di RS Rasyida Siantar, perlu adanya wadah yang
mendukung profesi Tim PPI dalam menjalankan aktifitasnya, membantu
direktur dalam bidang perencanan, pemantauan dan pembinaan Tim PPI.
b. Bahwa untuk mewujudkan butir “a” diatas, perlu adanya pengurus Tim
PPI, yang di atur dan ditetapkan dengan keputusan Direktur RS Rasyida
Siantar.

Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit


2. Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Perumah Sakitan
pasal 40 tentang Akreditasi Rumah Sakit dan pasal 25 tentang Perizinan
Rumah Sakit
3. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2002 tentang
pedoman susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
131/Menkes/SK/II/2004 tentang Sistem Kesehatan Nasional
5. Struktur organisasi RS Rasyida Siantar

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Membentuk Tim PPI RS Rasyida Siantar dengan susunan sebagaimana
tercantum dalam lampiran keputusan ini.

Kedua : Tim bertugas membantu Direktur RS Rasyida Siantar dalam mempersiapkan


Akreditasi Rumah Sakit sesuai dengan ketentuan Komisi Akreditasi Rumah
Sakit.

Ketiga : Segala biaya yang timbul akibat dikeluarkan surat keputusan ini dibebankan
kepada RS Rasyida Siantar

Ditetapkan di :
Pada tanggal :

Direktur RS Rasyida Siantar


LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN
Nomor :
TANGGAL :

URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE PPI :


1. Menyusun dan menetapkan serta mengevaluasi kebijakan PPI.
2. Melaksanakan sosialisasi kebijakan PPI RS agar kebijakan dapat dipahami dan
dilaksanakan oleh petugas kesehatan rumah sakit.
3. Membuat SPO PPI.
4. Menyusun program PPI dan mengevaluasi pelaksanaan program tersebut.
5. Bekerjasama dengan tim PPI dalam melakukan investigasi masalah atau KLB infeksi
nosokomial.
6. Memberi usulan untuk mengembangkan dan meningkatkan cara pencegahan dan
pengendalian infeksi.
7. Memberikan konsultasi pada petugas kesehatan rumah sakit dan fasilitas kesehatan
lainnya dalam PPI.
8. Memberikan konsultasi pada petugas kesehatan rumah sakit dan fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya dalam PPI.
9. Mengindentifikasi temuan di lapangan dan mengusulkan pelatihan untuk
meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) rumah sakit dalam PPI.
10. Melakukan pertemuan berkala termasuk evaluasi kebijakan.
11. Menerima laporan dari tim PPI dan membuat laporan kepada direktur.
12. Berkoordinasi dengan unit tekait lain.
13. Memberikan usulan kepada Direktur untuk pemakaian antibiotika yang rasional
dirumah sakit berdasarkan hasil pantauan kuman dan resistensinya terhadap
antibiotika dan menyebar-luaskan data resistensi antibiotika.
14. Menyusun kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
15. Turut menyusun kebijakan kesehatan clinical governance dan patient safety.
16. Mengembangkan, mengimplementasikan dan secara periodik mengkaji kembali
rencana manajemen PPI apakah telah sesuai dengan kebijakan manajemen RS.
17. Memberikan masukan yang menyangkut konstruksi bangunan dan pengadaan alat dan
bahan kesehatan, renovasi ruangan, cara memproses alat, penyimpanan alat dan linen
sesuai dengan prinsip PPI.
18. Menentukan sikap penutupan ruangan rawat bila diperlukan karena potensial
menyebarkan infeksi.
19. Melakukan pengawasan terhadap tindakan-tindakan yang menyimpang dari standar
prosedur / monitoring surveillance proses.
20. Melakukan investigasi, menetapkan dan melaksanakan penanggulangan infeksi bila
ada KLB di RS dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.

URAIAN TUGAS & TANGGUNG JAWAB IPCO


(Infection Prevention and Control Officer) :
1. Berkontribusi dalam diagnosis dan terapi infeksi yang benar.
2. Turut menyusun pedoman penulisan resep antibiotika dan surveilens.
3. Mengidentifikasi dan melaporkan kuman pathogen dan pola resistensi antibiotika.
4. Bekerja sama dengan perawat PPI memonitor kegiatan surveilens infeksi dan
mendeteksi serta menyelidiki KLB.
5. Membimbing dan mengajarkan pratek dan prosedur PPI yang berhubungan dengan
prosedur terapy.
6. Turut memonitor cara kerja tenaga kesehatan dalam merawat pasien.
7. Turut membantu semua petugas kesehatan untuk memhami pencegahan dan
pengendalian infeksi.

URAIAN TUGAS & TANGGUNG JAWAB IPCN


(Infection Prevention and Control Nurse) :
1. Mengunjungi ruangan setiap hari untuk memonitor kejadian infeksi yang terjadi di
lingkungan kerjanya, baik rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
2. Memonitor pelaksanaan PPI, penerapan SPO, kewaspadaan isolasi.
3. Melaksanakan surveillance infeksi dan melaporkan kepada Komite PPI.
4. Bersama Komite PPI melakukan pelatihan petugas kesehatan tentang PPI dirumah
sakit dan faslitas pelayanan kesehatan lainnya.
5. Melakukan Investigasi terhadap KLB dan bersama-sama Komite PPI memperbaiki
kesalahan yang terjadi.
6. Memonitor kesehatan petugas kesehatan untuk mencegah penularan infeksi dari
petugas kesehatan ke pasien atau sebaliknya.
7. Bersama Komite menganjurkan prosedur isolasi dan memberi konsultasi tentang
pencegahan dan pengendalian infeksi yang diperlukan pada kasus yang terjadi di
rumah sakit.
8. Audit pencegahan dan pengendalian infeksi termasuk terhadap limbah, laundry, gizi
dan lain-lainnya dengan menggunakan daftar tilik.
9. Memonitor kesehatan lingkungan.
10. Memonitor terhadap pengendalian penggunaan antibiotika yang rasional.
11. Mendesain, melaksanakan, memonitor dan mengevaluasi surveillance infeksi yang
terjadi di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
12. Membuat laporan surveillance dan melaporkan kepada Komite PPI.
13. Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan PPI.
14. Memberikan saran desain ruangan rumah sakit agar sesuai dengan prinsip PPI.
15. Meningkatkan kesadaran pasien dan pengunjung rumah sakit tentang PPI RS.
16. Memprakarsai penyuluhan bagi petugas kesehatan, pengunjung dan keluarga tentang
topik infeksi yang sedang berkembang di masyarakat, infeksi dengan insiden tinggi.
17. Sebagai koordinator antara departemen / unit dalam mendeteksi, mencegah dan
mengendalikan infeksi di rumah sakit.

URAIAN TUGAS & TANGGUNG JAWAB IPCLN


(Infection Prevention and Control Link Nurse) :
1. Mengisi dan mengumpulkan formulir surveilens setiap pasien diunit rawat inap
masing-masing, kemudian menyerahkannya kepada IPCN ketika pasien pulang.
2. Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan pencegahan dan
pengendalian infeksi pada setiap personil ruangan di unit rawatnya masing-masing.
3. Memberitahukan kepada IPCN apabila ada kecurigaan adanya infeksi nosokomial
pada pasien.
4. Berkoordinasi dengan IPCN saat terjadi infeksi potensial KLB, penyuluhan bagi
pengunjung diruang rawat masing-masing, konsultasi prosedur yang harus dijalankan
bila belum paham.
5. Memonitor kepatuhan petugas kesehatan yang lain dalam menjalankan Standar
Isolasi.

Ditetapkan di :
Pada tanggal :

Direktur RS Rasyida Siantar


LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN
Nomor :
TANGGAL :

SUSUNAN TIM PPI


RUMAH SAKIT RASYIDA SIANTAR

Penanggung Jawab : Direktur RS Rasyida Siantar


Komite PPI :
IPCO :
Anggota :
1. Bedah :
2. Penyakit Dalam :
3. Kebidanan & Kandungan :
4. Anak : dr.
5. IPCN :
IPCLN :
1. Kepala Ruangan : -
2. Petugas Lab :
3. Petugas Farmasi :
4. Perawat PPI :
5. Petugas CSSD :
6. Petugas Loundry :
7. Petugas IPSRS :
8. Petugas Sanitasi dan Gizi :
9. Petugas House Keeping :
10. Petugas K3 RS :
11. Petugas Kamar Jenazah :
12. Driver :
13. Security :

Ditetapkan di :
Pada tanggal

Direktur RS Rasyida Siantar

Anda mungkin juga menyukai