Disusun Oleh :
Kami menyadari bahwa buku ini masih jauh dari sempurna.Untuk itu
kami sangat berharapatas saran untuk perbaikan selanjutnya.Semoga buku ini
bermanfaat bagi kita semua dalam upaya Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di UPTD Puskesmas Seroja.
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Tujuan Umum
Tersedianya acuan bagi Puskesmas seroja dalam menerapkan
Pencegahan dan Pengendalian Infkesi di pelayanan Kesehatan
dasar.
2. Tujuan Khusus
a. Tersedianya Pedoman Teknis Penerapan Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di UPTD Puskesmas Seroja.
STANDAR KETENAGAAN
PJ MUTU PUSKESMAS
Anggota
KEDUDUKAN
NO. NAMA
DALAM TIM
1 Ketua Nindi Isti Novitasarie,A.Md.Kep
3.IPCN
Tugas dan Tanggung Jawab IPCN :
a. Melakukan kunjungan kepada pasien yang berisiko di ruangan secara
berkala untuk mengidentifikasi kejadian infeksi pada pasien di baik rumah
sakit dan fasilitas pelayanan Kesehatan lainnya.
- Bila tangan tampak kotor, terkena kontak cairan tubuh pasien yaitu darah,
cairan tubuh sekresi, ekskresi, kulit yang tidak utuh, ganti verband,
walaupun telah memakai sarung tangan.
- Bila tangan beralih dari area tubuh yang terkontaminasi ke area lainnya
yang bersih, walaupun pada pasien yang sama.
Gambar Cara Kebersihan tangan dengan Sabun dan Air. Diadaptasi dari:
WHO Guidelines on Hand Hygiene in Health Care: First Global Patient
Safety Challenge, World Health Organization, 2009.
Gambar Cara Kebersihan Tangan dengan Antisepsik Berbasis Alkohol.
Diadaptasi dari WHO Guidelines on Hand Hygiene in Health Care: First
Global Patient Safety Challenge, World Health Organization, 2009.
Alat pelindung diri adalah pakaian khusus atau peralatan yang di pakai
petugas untuk memproteksi diri dari bahaya fisik, kimia, biologi/bahan
infeksius. APD terdiri dari sarung tangan, masker/Respirator Partikulat,
pelindung mata (goggle), perisai/pelindung wajah, kap penutup kepala, gaun
pelindung/apron, sandal/sepatu tertutup (Sepatu Boot).
f. Lakukan kebersihan tangan setiap kali melepas satu jenis APD, Ketika
meninggalkan pasien untuk merawat pasien lain atau akan melakukan
prosedur yang lain.
3. Gaun pelindung
4. Sepatu pelindung
• Therapi
• Empiris
• Defenitif
• Profilaksis
E. Pengelolaan Limbah
1. Risiko Limbah
Rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lain sebagai sarana
pelayanan kesehatan adalah tempat berkumpulnya orang sakit maupun
sehat, dapat menjadi tempat sumber penularan penyakit serta
memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan dan gangguan
kesehatan, juga menghasilkan limbah yang dapat menularkan penyakit.
Untuk menghindari risiko tersebut maka diperlukan pengelolaanlimbah
di fasilitas pelayanan kesehatan.
2. Jenis Limbah
Fasilitas pelayanan kesehatan harus mampu melakukan
minimalisasi limbah yaitu upaya yang dilakukan untuk mengurangi
jumlah limbah yang dihasilkan dengan cara mengurangi bahan
(reduce), menggunakan kembali limbah (reuse) dan daur ulang limbah.
4. Pengelolaan Limbah
Surveilans adalah suatu proses yang dinamis, statis, dan terus - menerus.
Dalam pengumpulan, identifikasi, analisis dan interpretasi dari data Kesehatan yang
penting pada suatu populasi spesifik, dan didiseminasikan secara berkala kepada
pihak – pihak yang memerlukan untuk digunakan dalam perencanaan, penerapan,
dan evaluasi suatu Tindakan yang berhubungan dengan Kesehatan dalam upaya
penilaian resiko Healthcare Assosiated infections (HAIS).
• Phlebitis
• Abses gigi
Pelatihan yang dilakukan oleh tim PPI ditujukan untuk seluruh petugas dan
pengunjung / pasien di UPTD Puskesmas Seroja berupa kegiatan workshop /
sosialisasi atau pelatihan PPI internal/eksternal fasyankes.
BAB IV
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN
PELAKSANAAN PPI
Total jumlah Ya
X 100=………..%
Total Jumlah Ya + Tidak
1. Kebersihan tangan
2. Alat Pelindung Diri (APD),
3. Dekontaminasi peralatan
4. Penggunaan Antibiotik yang Bijak
5. Pengelolaan limbah
6. Hygiene respirasi/etika batuk dan bersin
7. Surveilans dan Pelatihan Oleh Tim PPI