Anda di halaman 1dari 3

PEGELOLAAN LINEN

No. Dokumen :
No. Revisi :
SPO
TanggalTerbit :
Halaman : 1/3

dr. Budi Sofian


PUSKESMAS Sembiring Meliala
MORO NIP.19790205 201503 1 001

A. Pengertian Pengelolaan Linen adalah penanganan, transport dan


memproses linen yang terkena darah, cairan tubuh, sekresi,
ekskresi dengan prosedur yang benar untuk mencegah kulit,
mucus memberan terekspos dan terkontaminasi linen, sehingga
mencegah transfer mikroba ke pasien lain, petugas dan
lingkungan.

B. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam pengelolaan linen.

C. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Moro Nomor: SK/01/2022 tentang


Pemeliharaan.
D. Referensi 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah
Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya, Departemen
Kesehatan RI, 2008
E. Langkah- 1. Verbeden (Penggantian Linen), dilakukan oleh perawat.
Langkah a. Petugas mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan
pekerjaan
b. Petugas memakai APD (Masker, sarung tangan)
c. Petugas mempersiapkan alat dan bahan (sikat, kantong
linen infeksius, kantong linen non infeksius, sprayer,
cap/tanda untuk kantong)
d. Jika linen kotor infeksius, petugas menghilangkan bahan
padat yang menempel (misalnya: feses, muntahan), buang
ke dalam toilet dan dibilas dengan air menggunakan
sprayer. Kemudian langsung masukkan linen ke dalam
kantung linen infeksiusyang tertutup, jangan memilah linen
kotor ditempat perawatan pasien. Catat jumlahnya
e. Jika linen hanya kotor saja, petugas memasukkan ke dalam
kantong linen non infeksius yang tertutup dan catat
jumlahnya.
f. Petugas memasukkan kantong linen infeksius dan non
infeksius ke dalam ember tempat linen kotor untuk
kemudian dibawa oleh petugas penanggung jawab linen

1/3
untuk dicuci
2. Proses Laundry, dilakukan oleh petugas penanggungjawab
linen, meliputi:
a. Penerimaan linen kotor dengan prosedur pencatatan :
petugas menerima linen kotor dan mencatat jumlahnya
sesuai dengan catatan perawat, tidak boleh dilakukan
pembongkaran muatan agar tidak terjadi penyebaran
organisme, dan petugas membawa linen dengan hati-hati
untuk mencegah kontaminasi permukaan lingkunganatau
orang-orang disekitarnya
b. Pemilahan : Petugas melakukan pemilahan anatar linen
kotor infeksius dan linen kotor non infeksius, petugas
mengupayaka tidak melakukan pensortiran, pensortiran
untuk linen infeksius sangat tidak dianjurkan, penggunaan
kantong sejak dari ruangan adalah salah satu upaya
menghindari sortir
c. Pencucian :
- Petugas memakai APD lengkap (masker, sarung
tangan, sepatu boot)
- Jika linen kotor infeksius maka rendam dengan air
panas suhu 70° C dan desinfektan (chlorine 0,5%)
selama 10 menit, berikan takaran yang pas jangan
kelebihan atau kekurangan
- Jika linen non infeksius tidak perlu direndam
- petugas mencuci linen infeksius dan non infeksius
secara terpisah
- Petugas memasukkan kedalam mesin cuci tambahkan
dengan air suhu 70° C dan sabun/detergen
- Sesuaikan siklus waktu dan suhu mensin cuci
- Petugas memeriksa kebersihan cucian, cuci ulang kalua
ternyata masih kotor/bernoda dengan cara
membentangkan linen yang sudah dicuci dibawah
penerangan yang cukup, dan mengamati linen apakah
masih ada noda yang tersisa
- Petugas membilas dengan air bersih dengan cara
membuang air bekas cucian dan membilas linen yang
telah dicuci dengan air mengalir sampai tidak berbusa
lagi
d. Pemerasan : dilakukan dengan mesin cuci yang juga
memiliki fungsi pemerasan/extractor
e. Pengeringan : petugas mengeringkan diudara/mesin
sebelum di proses selanjutnya. Bila dikeringkan diudara
2/3
dibawah sinar matahari linen jangan menyentuh tanah
jauhkan dari debu dan asap, setelah linen kering periksa
adanya lubang dan area yang berlubang. Kalau ada
bahan tersebut harus dibuang atau dipotong kecil-kecil
untuk lap
f. Penyetrikaan dan pelipatan : petugas menyetrika
dengan setrika yang suhunya menyesuaikan dengan jenis
kain sehingga kain tidak rusak, selanjutnya melipat linen
dengan posisi jahitan di dalam
g. Penyimpanan : simpan di area penyimpanan tertutup
yang bersih dengan cara :
- Petugas menyiapkan almari khusus penyimpanan linen
yang sudah diberi obat seperti kabur barus
- Petugas memasukkn linen yang telah terlipat satu
persatu
- Rak harus selalu bersih
h. Pendistribusian :
- Petugas membawa linen bersih harus dibungkus atau
ditutupi selama dibawa untuk mencegah kontaminasi
- Petugas melindungi linen bersih sampai dibawa untuk
digunakan dengan wadah tertutup
- Jangan meninggalkan linen extra di kamar pasien
- Jangan mengebutkan/mengibaskan linen bersih karena
akan mengeluarkan debu
- Bersihkan Kasur kotor sebelum menaruh linen bersih
diatasnya

F. Unit Terkait 1. UGD


2. Rawat inap
3. PONED
H. Rekaman Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
Historis diberlakukan
Perubahan

3/3

Anda mungkin juga menyukai