Anda di halaman 1dari 12

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PROGRAM P2P PTM


PUSKESMAS CILEUNYI
TAHUN 2023

A. PENDAHULUAN
Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyebab kematian hampir
70% di dunia. PTM merupakan penyakit kronis yang tidak ditularkan dari
orang ke orang. PTM diantaranya adalah penyakit jantung, stroke, kanker,
diabetes, dan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK). PTM menunjukkan
adanya kecenderungan semakin meningkat dari waktu ke waktu. Menurut
hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, 2013, dan 2018 tampak
kecenderungan peningkatan prevalensi PTM seperti diabetes, hipertensi,
stroke, dan penyakit sendi/rematik/encok. Fenomena ini diprediksi akan terus
berlanjut.
Puskesmas sebagai penanggungjawab penyelenggaraan upaya kesehatan
terdepan, kehadirannya di tengah masyarakat tidak hanya berfungsi sebagai
pusat pelayanan kesehatan bagi masyarakat, tetapi juga sebagai pusat
komunikasi masyarakat. Keberadaan puskesmas di suatu wilayah
dimanfaatkan sebagai upaya-upaya pembaruan (inovasi) baik di bidang
kesehatan masyarakat maupun upaya pembangunan lainnya bagi kehidupan
masyarakat sekitarnya sesuai dengan kondisi social budaya masyarakat
setempat.

B. LATAR BELAKANG
Promosi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dilakukan untuk
mengendalikan faktor risiko PTM, melalui perilaku CERDIK, yaitu Cek
kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet
sehat seimbang, Istirahat yang cukup, dan Kelola stres. Cek kesehatan secara
berkala yaitu pemeriksaan faktor risiko PTM dapat dilakukan melalui Pos
Pembinaan Terpadu (Posbindu) PTM yang ada di desa/ kelurahan, dan di
Puskesmas.

Upaya pengendalian PTM tidak akan berhasil jika hanya dilakukan oleh
Instansi Kesehatan tanpa dukungan seluruh jajaran lintas sektor, baik
pemerintah, swasta, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, bahkan
seluruh lapisan masyarakat. Peningkatan peran serta masyarakat dalam
pencegahan dan pengendalian PTM, baik secara perorangan maupun
kelompok dilakukan melalui kegiatan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat

1
(UKBM) dengan membentuk dan mengembangkan Pos Pembinaan Terpadu
(Posbindu) PTM. Upaya Pengendalian PTM di Puskesmas dilakukan dengan
pelaksanaan factor risiko PTM, konsultasi, penyuluhan kesehatan, dan
pembinaan UKBM.
C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
1. TUJUAN UMUM
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini
faktor resiko Penyakit Tidak Menular.
2. TUJUAN KHUSUS
2.1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
2.2. Menemukan sedini mungkin faktor risiko penyakit tidak menular
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
N KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN
O
1 Deteksi dini faktor risiko Melakukan skrining faktor risiko
PTM PTM pada usia 15 – 59 tahun
2 Surveilans PTM Melakukan pelaporan hasil
kegiatan skrining faktor risiko
PTM
3 Pemantauan penerapan Pemantaun kawasan tanpa rokok
kawasan tanpa rokok di sesuai Perbup Bandung Nomor
Puskesmas dan kawasan 89 Tahun 2018
pendidikan
4 Penyuluhan dan sosialisasi Promosi kesehatan yang
penyakit tidak menular dilaksanakan di lingkungan dan
kepada masyarakat dan gedung puskesmas yang
pemangku kepentingan dilaksanakan sejalan dengan
pelayanan yang diselenggarakan
puskesmas.
5 Orientasi kepada kader Pelatihan kader PTM
kesehatan

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


A. Kegiatan Dalam Gedung
1. Deteksi dini faktor risiko PTM
Pelaksanaan di Puskesmas
1. Persiapan petugas dalam penyelenggaraan deteksi dini faktor
risiko PTM,

2
a. Petugas menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang terdiri
dari sarung tangan, masker
b. Sebelum pengukuran, sasaran diminta untuk mencuci
tangan sesuai standar
2. Petugas puskesmas memanggil pasien sesuai dengan urutan
3. Petugas melakukan pencocokan identitas pasien dengan rekam
medis pasien
4. Petugas kesehatan melakukan anamnesa serta pengukuran
tekanan darah, berat badan, tinggi badan, lingkar perut
5. Petugas memberitahu hasil pengukuran pada pasien
6. Bila akan dilakukan pemeriksaan laboratorium, terlebih dahulu
konsultasi dengan dokter untuk diberikan surat pengantar
laboratorium
7. Petugas merujuk ke unit pemeriksaan umum bila ada hasil
pemeriksaan tidak normal
8. Petugas mencatat hasil pemeriksaan pada form offline
surveilans PTM atau rekam medis pasien

2. Surveilans PTM
Mengumpulkan, mengolah, menganalisis, menginterpretasi data
secara sistematik dan terus menerus terhadap penyakit tidak
menular dan faktor risikonya
3. Pemantauan penerapan kawasan tanpa rokok di Puskesmas
Berikut langkah-langkahnya:
a. Managemen Puskesmas membuat selembaran informasi atau
surat edaran kepada seluruh petugas untuk tidak merokok di
lingkungan puskesmas.
b. Kepala puskesmas menginstruksikan kepada semua petugas
untuk melarang/menegur bila mengetahui baik petugas,
keluarga pasien, pengunjung atau pasien untuk tidak merokok.
c. Pihak puskesmas memasang tanda atau tulisan larangan
merokok di lingkungan puskesmas.
4. Pelayanan Hipertensi
Berikut langkah-langkah pelayanan hipertensi di dalam Gedung,
yaitu:
a. Persiapan petugas dalam penyelenggaraan pelayanan
hipertensi,

3
b. Petugas menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang terdiri
dari sarung tangan, masker
c. Sebelum pengukuran, sasaran diminta untuk mencuci tangan
sesuai standar
d. Petugas puskesmas memanggil pasien sesuai dengan urutan
e. Petugas melakukan pencocokan identitas pasien dengan rekam
medis pasien
f. Petugas kesehatan melakukan anamnesa serta pengukuran
tekanan darah, berat badan, tinggi badan, lingkar perut
a) Berapa lama menderita hipertensi
b) Obat yang biasa diminum dan dosisnya
c) Riwayat peyakit hipertensi dalam keluarga
d) Adakah rasa sakit kepala, mimisan, rasa berat di tengkuk,
insomnia (kesulitan tidur)
g. Petugas memberitahu hasil pengukuran pada pasien
h. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
i. Bila akan dilakukan pemeriksaan laboratorium, dokter
memberikan surat pengantar laboratorium
j. Petugas memberikan terapi farmakologi dan konsultasi
k. Petugas mencatat di rekam medis pasien
5. Pelayanan Diabetes Mellitus
Berikut langkah-langkah pelayanan diabetes mellitus di dalam
Gedung, yaitu:
a. Persiapan petugas dalam penyelenggaraan pelayanan DM,
b. Petugas menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang terdiri
dari sarung tangan, masker
c. Sebelum pengukuran, sasaran diminta untuk mencuci tangan
sesuai standar
d. Petugas puskesmas memanggil pasien sesuai dengan urutan
e. Petugas melakukan pencocokan identitas pasien dengan rekam
medis pasien
f. Petugas kesehatan melakukan anamnesa serta pengukuran
tekanan darah, berat badan, tinggi badan, lingkar perut
a. Berapa lama menderita DM
b. Obat yang biasa diminum dan dosisnya
c. Riwayat peyakit DM
g. Petugas memberitahu hasil pengukuran pada pasien

4
h. Petugas melakukan pemeriksaan fisik dan dokter memberikan
surat pengantar laboratorium
i. Dokter memberitahu hasil pemeriksaan gula darah
j. Petugas memberikan terapi farmakologi dan konsultasi
i. Petugas mencatat di rekam medis pasien
6. Pelayanan IVA Test
Pemeriksaan deteksi dini kanker leher rahim dengan cara
mengoleskan larutan asam asetat 3-5% pada serviks dan seluruh
untuk melihat apakah terjadi perubahan sel-sel abnormal (lesi pra
kanker). Untuk langkah-langkah pelayanan IVA Test lebih
lengkapnya terdapat di KAK Pelayanan IVA Test.
7. Pelayanan Kesehatan Indera dan Fungsional
Upaya untuk meningkatkan Kesehatan indera dan fungsional. Untuk
langkah-langkah pelayanan Kesehatan Indera dan Fungsional lebih
lengkapnya terdapat di KAK Pelayanan Kesehatan Indera dan
Fungsional.

B. Kegiatan Luar Gedung


1. Penyuluhan dan sosialisasi penyakit tidak menular kepada
masyarakat dan pemangku kepentingan
Langkah-langkah penyuluhannya, yaitu sebagai berikut:
a. Petugas mempersiapkan sarana dan prasarana
b. Petugas memberikan salam dan memperkenalkan diri
c. Petugas berkomunikasi dengan pasien dan keluarga
menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
d. Petugas menyampaikan maksud dan tujuan penyuluhan
e. Petugas menyampaikan materi penyuluhan : pengertian PTM,
tanda dan gejala PTM, pencegahan PTM, pengobatan dan
penanganan PTM
f. Petugas memberikan kesempatan kepada klien untuk
menanyakan materi yang kurang dipahami
g. Petugas mengadakan evaluasi terhadap materi yang diberikan
2. Orientasi kepada kader kesehatan
Bertujuan untuk meningkatkan peran serta kader kesehatan dalam
upaya pencegahan dan pengendalian PTM serta meningkatkan
pengetahuan kader kesehatan. Dilakukan dengan cara pertemuan
untuk penjelasan materi atau penyebarluasan informasi, pelatihan
kader, ataupun lainnya.

5
3. Deteksi dini faktor risiko PTM di UKBM
Berikut Langkah-langkah skirining FR PTM di UKBM, yaitu:
1. Petugas puskesmas berkoordinasi dengan kader kesehatan
untuk melaksanakan deteksi dini faktor risiko PTM
2. Kader/ perangkat desa menginformasikan kegiatan pada
masyarakat baik melalui grup WA/ telepon/ undangan/
pengumuman. Informasi berisikan:
a. Agar peserta yang datang dalam kondisi sehat (tidak ada
riwayat demam, riwayat berpergian ke daerah lain/
riawayat kontak orang positif covid-19 selama 14 hari
terakhir)
b. Instruksi menggunakan masker dan mematuhi protokol
kesehatan
3. Kader atau perangkat desa mengatur tempat sedemikian rupa
agar mengikuti protokol Kesehatan
4. Kader bersama/tidak bersama dengan petugas kesehatan
melaksanakan deteksi dini faktor risiko PTM
5. Persiapan petugas dalam penyelenggaraan deteksi dini faktor
risiko PTM,
a. Kader dan/atau petugas menggunakan Alat Pelindung Diri
(APD) yang terdiri dari sarung tangan, masker
b. Sebelum pengukuran, sasaran diminta untuk mencuci
tangan sesuai standar
6. Pelaksaanaan kegiatan dengan 5 langkah, yaitu:
a. Kader melakukan registrasi peserta (pengisian identitas
peserta)
b. Kader melakukan wawancara riwayat penyakit tidak
menular pada peserta
c. Kader melakukan pengukuran berat badan, tinggi badan,
lingkar perut pada peserta
d. Kader atau petugas kesehatan melakukan pengukuran
tekanan darah, pemeriksaan laboratorium (gula darah/
kolestrol/ asam urat)
e. Kader memberikan konseling, edukasi, tindak lanjut.
f. Pencatatan hasil skirining pada form offline surveilans PTM.

6
7. Setelah proses pelaksanaan skirining dan edukasi, sasaran
diminta untuk segera meniggalkan lokasi agar tidak terjadi
kerumunan massa.
4. Pelayanan Hipertensi
Berikut langkah-langkah pelayanan hipertensi di luar Gedung/UKBM,
yaitu:
a. Kader atau perangkat desa mengatur tempat sedemikian rupa
agar mengikuti protokol kesehatan
b. Persiapan petugas dalam penyelenggaraan pelayanan hipertensi,
c. Petugas menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang terdiri
dari sarung tangan, masker
d. Sebelum pengukuran, sasaran diminta untuk mencuci tangan
sesuai standar
e. Petugas kesehatan melakukan anamnesa serta pengukuran
tekanan darah, berat badan, tinggi badan, lingkar perut
a) Berapa lama menderita hipertensi
b) Obat yang biasa diminum dan dosisnya
c) Riwayat peyakit hipertensi dalam keluarga
f. Adakah rasa sakit kepala, mimisan, rasa berat di tengkuk,
insomnia (kesulitan tidur)
g. Petugas memberitahu hasil pengukuran pada pasien
h. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
i. Petugas memberikan konsultasi dan/atau rujukan ke pukesmas
pada pasien untuk terapi hipertensi
j. Petugas mencatat di form Offline PTM

5. Pelayanan Diabetes Mellitus


Berikut langkah-langkah pelayanan diabetes mellitus di luar
Gedung/UKBM, yaitu:
a. Kader atau perangkat desa mengatur tempat sedemikian rupa
agar mengikuti protokol Kesehatan
b. Persiapan petugas dalam penyelenggaraan pelayanan DM,
a) Petugas menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang terdiri
dari sarung tangan, masker
b) Sebelum pengukuran, sasaran diminta untuk mencuci
tangan sesuai standar
d. Petugas kesehatan melaksanakan pelayanan DM

7
e. Petugas kesehatan melakukan anamnesa, pemeriksaan gula
darah, serta pengukuran tekanan darah, berat badan, tinggi
badan, lingkar perut
a) Berapa lama menderita DM
b) Obat yang biasa diminum dan dosisnya
c) Riwayat penyakit DM
f. Petugas memberitahu hasil pemeriksaan pada pasien
g. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
h. Petugas memberikan konsultasi dan/atau rujukan ke
pukesmas pada pasien untuk terapi DM
i. Petugas mencatat di form Offline PTM

6. Pelayanan IVA Test


Pemeriksaan deteksi dini kanker leher rahim dengan cara
mengoleskan larutan asam asetat 3-5% pada serviks dan seluruh
untuk melihat apakah terjadi perubahan sel-sel abnormal (lesi pra
kanker). Untuk langkah-langkah pelayanan IVA Test lebih lengkapnya
terdapat di KAK Pelayanan IVA Test.
7. Pelayanan Kesehatan Indera dan Fungsional
Upaya untuk meningkatkan Kesehatan indera dan fungsional. Untuk
langkah-langkah pelayanan Kesehatan Indera dan Fungsional lebih
lengkapnya terdapat di KAK Pelayanan Kesehatan Indera dan
Fungsional.

8
Adapun Peran Lintas Program dan Lintas Sektor, yaitu :
Peran Lintas Program
No Program Peran Dalam Kegiatan Program Promkes
1 GIZI Pelaksanaan penyuluhan tentang Gizi terkait PTM di
Posyandu balita, lansia, SBH dan kegiatan Promkes
lainnya
2 KIA-KB Penyuluhan tentang KIA KB terkait PTM di
Masyarakat
3 PROMKES Penyuluhan tentang tidak menular, pelaksanaan
skrining PTM
4 KESLING  Pemeriksaan Kawasan Tanpa Asap Rokok

5 PERKESMAS Kunjungan rumah, penyuluhan kelompok /asuhan
kelompok, asuhan masyarakat.
6 UKS/UKGS Penyuluhan tentang PTM di sekolah, skrining PTM
di sekolah
7 LANSIA  Penyuluhan tentang penyakit PTM pada lansia
 Konseling lansia

Peran Lintas Sektor


No Pihak Terkait Peran Serta Macam Kegiatan
1 Kecamatan Mendukung pelaksanaan Mengkoordinir kegiatan
program P2P PTM di kesehatan di desa
wilayah Kecamatan
Cileunyi
2 Desa Memberi ijin kepada Skrining faktor risiko
petugas pada saat PTM
kegiatan P2P PTM
3 Kader Membantu terlaksananya
 Posbindu PTM
kegiatan dan bisa
menyampaikan informasi
yang berhubungan
dengan kesehatan kepada
masyarakat
4 Institusi  Memberikan dukungan Pengawasan Kawasan
pendidikan dan motivasi kepada Tanpa Rokok
siswa siswi aktif menjaga

9
dan meningkatkan derajat
kesehatan.
 Memberikan fasilitas dan
motivasi kepada siswa
untuk mengikuti
penyuluhan

F. SASARAN
Yang menjadi sasaran Program Penyakit Tidak Menular adalah
masyarakat yang berumur 15 tahun keatas yang ada di wilayah Puskesmas
Cileunyi, yaitu
1. Sasaran Utama
Merupakan sasaran penerima langsung manfaat pelayanan yang
diberikan, yaitu masyarakat sehat, masyarakat beresiko dan masyarakat
dengan penyakit tidak menular berusia mulai dari 15 tahun – 59 tahun.
2. Sasaran penunjang
Merupakan sasaran individu, kelompok atau organisasi atau lembaga
masyarakat dan profesi. Lembaga pendidikan dan lembaga pemerintah
yang berperan memberi dukungan baik berupa dukungan kebijakan,
tekhnologi, ilmu pengetahuan, material atau dana untuk terlaksananya
posbindu penyakit tidak menular.

10
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
N OK
KEGIATAN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP NOV DES
O T

1 Menyusun
rencana
tahunan

2 Penyuluhan
dan
sosialisasi
penyakit
tidak
menular
kepada
masyarakat
dan
pemangku
kepentingan

3 Orientasi
kepada
kader
kesehatan

4 Pemeriksaan
faktor risiko
PTM pada
usia 15- 59
tahun

5 Surveilans
PTM di
masyarakat

6 Pemantauan
penerapan
kawasan
tanpa rokok

11
H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Evaluasi kegiatan dilakukan tiap tahun dan di analisa untuk mengetahui
capaian kegiatan dan menjadi Laporan Tahunan PTM.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Pencatatan dilakukan setiap melakukan kegiatan.
2. Pelaporan dilakukan setiap bulan dan tahunan.
3. Evaluasi dan tindak lanjut terhadap setiap kegiatan ini dilakukan sesegera
mungkin setelah kegiatan dilakukan.

12

Anda mungkin juga menyukai